"Ya Tuhan, lindungi aku," pinta Leona dalam hati.
Tak lama, pintu diketuk dari luar. Nayumi melirik ke arah Rehan, jantungnya sudah bertalutan. Dia sudah berpikiran Revan menyuruh dokter datang kemudian mengambil hatinya."Bukakan pintu," titah Revan.Nayumi kemudian membuka pintu kamarnya. Matanya membola saat melihat seorang wanita cantik dengan pakaian kekurangan bahan."Jangan bilang kamu memanggil pelacur dan melakukannya di hadapanku," amuk Nayumi."Kenapa? Mau protes? Atau kamu ingin hati Mama kamu menjadi santapan Rocky disana," kata Revan penuh amarah."Dan satu lagi, dia bukan pelacur. Tutup saja mata dan telinga kamu," kecam Revan."Kemarilah sayang," titah Revan pada wanita tidak tahu diri itu.Wanita itu pun berjalan dengan melenggak lenggokkan bokongnya kemudian duduk di pangkuan Revan."Kunci pintunya," titah Revan pada Nayumi."Apa kamu tidak memberi tahu padanya statusku sayang?" tanya wanita itu pada Revan."Dia tidak per"Apa kamu mau menjadi istri keduaku?" ulang Revan."Jadi, kamu sudah menikah?" Maria malah balik bertanya.Revan hanya diam. Lelaki itu pun kembali meneruskan pekerjaannya. Dia sudah tidak berminat lagi pada Maria. Biarlah dia akan mencari wanita lain untuk membuat batin Nayumi tersiksa.Melihat Revan yang hanya diam membuat Maria langsung mendekatinya. Maria tidak ingin kehilangan kesempatan, tak masalah meski jadi istri kedua, ketiga, atau keempat sekalipun. Yang penting dia bisa memiliki Revan."Saya mau Dok," ujar Maria lantang.Revan tersenyum tipis. Dia lalu mengeluarkan sebuah kertas berisi perjanjian kontrak pernikahan antara di dan juga Maria."Baca, kemudian tanda tangani," titah Revan.Maria pun menandatangani surat itu dengan semangat. Dia tidak peduli apa isinya. Yang penting dia bisa memiliki Revan."Tidak kau baca terlebih dahulu?" tanya Rehan."Tidak perlu Dok, bagi saya bisa menjadi istri Dokter adalah anugerah terbesar dalam hidu
"Apa aku harus menggodanya supaya dia mau tidur denganku seperti kata Maria?" batin Nayumi.Revan memegang dahi Maria, masih sedikit hangat. "Panasnya sudah turun," gumamnya.Lelaki itu pun keluar. "Nayumi, ambilkan Maria makan, aku harus kembali ke rumah sakit," teriaknya."Iya Tuan, nanti akan saya bawakan ke kamar," sahut Nayumi.Wanita itu pun ikut keluar bersama sang suami. Saat Revan hendak memasuki mobilnya, Nayumi mengambil tangannya kemudian menciumnya.Deg deg degJantung Revan berdetak kencang, seolah darahnya mengalir deras dari ujung kepala hingga ujung kaki."Hati hati Kak," teriak Nayumi saat Revan melajukan mobilnya.Di perjalanan, Revan selalu memegangi dadanya. "Kenapa aku jadi deg degan saat dia mencium tanganku tadi," gumamnya.Lelaki tampan itu pun tersipu malu sepanjang perjalanan.Di rumah, Nayumi akhirnya menyuruh Bibi untuk menyuapi Maria, meski dia tidak menyukainya, bukan berarti Nayumi harus berbuat jahat padanya.
Maria segera kembali ke kamarnya, mendengar suara mereka saja membuat hatinya terasa teriris. Lalu apa kabar dengan Nayumi yang bahkan hampir setiap hari mendengar suara dia bercinta dengan Revan."Kenapa aku tidak bisa memejamkan mata? Kenapa malah suara mereka terus terngiang ngiang di telingaku?" gumam Maria dengan deraian air mata.Esoknya, Maria masih terbaring di ranjang, kondisinya yang masih belum sehat ditambah menangis semalaman membuat keadaannya semakin bertambah buruk."Kenapa panasnya naik lagi? Padahal semalam sudah turun," gumam Revan saat memegang dahi sang istri."Nayumi, aku pergi dulu, nanti siang kalau suhu tubuh Maria masih panas kamu hubungi aku, nanti akan aku suruh sopir membawanya ke rumah sakit," ujar Revan."Baik Kak," sahut Nayumi.Panggilan Nayumi sudah mulai berubah, sejak tadi pagi, Revan melarangnya memanggilnya Tuan."Jangan lupa, nanti siang kirim makanan ke rumah sakit," titah Revan.Nayumi hanya mengangguk. Wanita
"Revaaaan, Nayumi cintaa sama kamuu," teriak Nayumi saat sang suami berlalu meninggalkannya.Revan menghentikan langkahnya. Dia kemudian berbalik dan berlari menghampiri sang istri. "Coba ulangi …""I Love You," bisik Nayumi di telinga sang suami.Revan memeluk tubuh Nayumi sejenak. Lelaki itu kemudian menatap wajah sang istri. "I Love You More," ucapnya.****Seorang gadis cantik tengah duduk di kursi penjara. Dia sudah mencari tahu tentang lelaki yang akan dia temui. Dia adalah dokter senior yang sangat pandai. Namun sayang, dia tersandung masalah hukum. Dan dia di sini, untuk membelanya."Siapa kamu?" tanya Rehan saat melihat gadis asing di hadapannya."Perkenalkan Dok, nama saya Raina. Saya yang akan membantu Anda memenangkan kasus ini di pengadilan. Sebelumnya, saya ingin Anda bercerita yang sejujurnya tentang kasus ini.Rehan memandang wajah Raina. Cantik, itulah kata yang bisa dia simpulkan saat ini. Bulu matanya yang lentik, bibirnya yang seksi dan body-nya yang seperti model A
Hari hari Rehan kini menjadi lebih berwarna, pasalnya Raina selalu mengunjunginya setiap pagi dan sarapan bersama seperti pagi ini."Raina, bagaimana perkembangan kasusku? Apakah kamu sudah mendapat bukti yang cukup untuk memenangkan kasus ini?" tanya Rehan mengawali pembicaraan mereka.Raina kemudian membuka tasnya dia lalu mengambil dokumen yang akan dia tunjukkan pada Rehan."Dokter bisa membacanya, kalau menurut Dokter masih ada bukti yang lain, Dokter bisa bilang padaku," ujar Raina.Rehan pun mulai membuka map biru itu. Wajahnya yang serius menambah kesan seksi lelaki itu. Raina menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran liar yang ada di otaknya."Ini sudah cukup. Kamu memang pintar Raina. Terima kasih banyak ya," ujar Rehan.Raina hanya tersenyum saja menanggapinya membuat laki laki matang yang dihadapannya itu gemas ingin sekali mencium bibir seksinya."Kapan sidang pertamanya?" tanya Rehan."Mungkin bulan depan," jawab Raina."Kalau kamu butuh bantuan, kamu bisa minta tolon
"Kenapa aku tidak bisa tidur?" gumam Raina sambil memegangi bibirnya.Terlintas kembali ciuman panas yang mereka lakukan kala itu. Raina pun tersenyum-senyum sendiri. Raina memutuskan untuk tidak menemui Rehan terlebih dahulu. Dia ingin membuat lelaki itu gusar sendiri."Kamu sudah siap?" tanya Rehan saat mereka bertemu di persidangan.Ini adalah pertemuan yang pertama sejak hari itu. Raina tidak pernah lagi mendatanginya karena kebodohan Rehan yang dengan lancang menciumnya.Raina pun mengangguk. Wanita cantik itu pun mulai melakukan pembelaan disertai bukti-bukti yang cukup saat hakim menunjuknya untuk bicara. Apalagi, Rehan juga melakukan semuanya sesuai dengan prosedur kesehatan.Setelah beberapa kali sidang, Rehan akhirnya dibebaskan karena memang tidak terbukti bersalah. Rehan segera memeluk tubuh mungil pengacaranya saat ketuk palu hakim terdengar."Terima kasih Raina, terima kasih. Berkat kamu, saya bisa bebas," ujar Rehan penuh haru."Sama-sama Dokter. Sudah menjadi tugas saya
Keiko menatap nanar foto-foto mesra suaminya dan juga wanita yang tidak dia kenal. Amarah dalam dirinya seolah membuncah. Dengan tangan bergetar, dia membuka foto-foto selanjutnya yang dikirim oleh lelaki tak dikenal. Revan sudah membebaskan Keiko, karena dia berpikir, akan lebih seru jika Keiko melihat suaminya bermain gila dengan sang adik. Wanita itu menangis, dia tidak menyangka Rehan tega mengkhianatinya di saat dia disekap oleh menantu sialannya itu. Sementara suaminya malah bersenang senang dengan wanita yang lebih cantik dan tentunya lebih muda darinya."Kenapa kamu lakukan ini padaku Rehan? Kenapa kamu tega menyakitiku?" racau Keiko sambil mmegangi dadanya yang terasa sesak.Wanita itu pun pergi menuju ke apartemennya. Dia harus meminta penjelasan pada sang suami kenapa lelaki itu mengkhianatinya.****Di apartemen Rehan, pengacara Rehan sudah menunggu lelaki itu disana. Lelaki bernama Jason itu sangat hormat pada Rehan."Ada yang bisa saya bantu Tuan?" tanya sang pengacara.
Wanita itu terus memegangi dadanya. Raina yang mendengar suara pintu gagang pintu langsung saja mendorong tubuh Rehan hingga dialah yang jadi pemimpin saat ini. Dia yang semula tak ingin ini terjadi, kini berubah haluan. Dia ingin istri Rehan mundur dengan sendirinya saat melihat percintaannya dengan Rehan."Aku harus bisa membuat Rehan mendesah lebih keras supaya wanita itu menangis darah melihat percintaan kami. Kakak, dendammu sudah aku balaskan," batin Raina.Benar saja, dalam sekejap, keluarlah suara berat nan seksi milik Rehan yang terus saja meracau memuji sambil menyebut nama Raina yang pandai membuatnya melayang ke atas nirwana.Tubuh Keiko terperosok ke lantai, tubuhnya seolah tak memiliki tulang mendengar desahan sang suami. Dia tidak menyangka Rehan begitu memuja wanita yang sedang bersamanya."Ya Tuhan, jadi, Rehan meninggalkanku hanya karena wanita liar itu? Apa karena itu Rehan begitu memujanya? Sementara aku, sudah tidak bisa lagi melayani kegilaannya," racau Keiko dala