"Kenapa aku tidak bisa tidur?" gumam Raina sambil memegangi bibirnya.Terlintas kembali ciuman panas yang mereka lakukan kala itu. Raina pun tersenyum-senyum sendiri. Raina memutuskan untuk tidak menemui Rehan terlebih dahulu. Dia ingin membuat lelaki itu gusar sendiri."Kamu sudah siap?" tanya Rehan saat mereka bertemu di persidangan.Ini adalah pertemuan yang pertama sejak hari itu. Raina tidak pernah lagi mendatanginya karena kebodohan Rehan yang dengan lancang menciumnya.Raina pun mengangguk. Wanita cantik itu pun mulai melakukan pembelaan disertai bukti-bukti yang cukup saat hakim menunjuknya untuk bicara. Apalagi, Rehan juga melakukan semuanya sesuai dengan prosedur kesehatan.Setelah beberapa kali sidang, Rehan akhirnya dibebaskan karena memang tidak terbukti bersalah. Rehan segera memeluk tubuh mungil pengacaranya saat ketuk palu hakim terdengar."Terima kasih Raina, terima kasih. Berkat kamu, saya bisa bebas," ujar Rehan penuh haru."Sama-sama Dokter. Sudah menjadi tugas saya
Keiko menatap nanar foto-foto mesra suaminya dan juga wanita yang tidak dia kenal. Amarah dalam dirinya seolah membuncah. Dengan tangan bergetar, dia membuka foto-foto selanjutnya yang dikirim oleh lelaki tak dikenal. Revan sudah membebaskan Keiko, karena dia berpikir, akan lebih seru jika Keiko melihat suaminya bermain gila dengan sang adik. Wanita itu menangis, dia tidak menyangka Rehan tega mengkhianatinya di saat dia disekap oleh menantu sialannya itu. Sementara suaminya malah bersenang senang dengan wanita yang lebih cantik dan tentunya lebih muda darinya."Kenapa kamu lakukan ini padaku Rehan? Kenapa kamu tega menyakitiku?" racau Keiko sambil mmegangi dadanya yang terasa sesak.Wanita itu pun pergi menuju ke apartemennya. Dia harus meminta penjelasan pada sang suami kenapa lelaki itu mengkhianatinya.****Di apartemen Rehan, pengacara Rehan sudah menunggu lelaki itu disana. Lelaki bernama Jason itu sangat hormat pada Rehan."Ada yang bisa saya bantu Tuan?" tanya sang pengacara.
Wanita itu terus memegangi dadanya. Raina yang mendengar suara pintu gagang pintu langsung saja mendorong tubuh Rehan hingga dialah yang jadi pemimpin saat ini. Dia yang semula tak ingin ini terjadi, kini berubah haluan. Dia ingin istri Rehan mundur dengan sendirinya saat melihat percintaannya dengan Rehan."Aku harus bisa membuat Rehan mendesah lebih keras supaya wanita itu menangis darah melihat percintaan kami. Kakak, dendammu sudah aku balaskan," batin Raina.Benar saja, dalam sekejap, keluarlah suara berat nan seksi milik Rehan yang terus saja meracau memuji sambil menyebut nama Raina yang pandai membuatnya melayang ke atas nirwana.Tubuh Keiko terperosok ke lantai, tubuhnya seolah tak memiliki tulang mendengar desahan sang suami. Dia tidak menyangka Rehan begitu memuja wanita yang sedang bersamanya."Ya Tuhan, jadi, Rehan meninggalkanku hanya karena wanita liar itu? Apa karena itu Rehan begitu memujanya? Sementara aku, sudah tidak bisa lagi melayani kegilaannya," racau Keiko dala
"Ambil dan bawa pergi semua barang kamu," usir Rehan."Kamu mengusirku?" tanya Keiko setengah tidak percaya."Mulai saat ini, aku talak kamu. Kita sudah tidak ada hubungan apa apa lagi. Dan aku juga akan menikah kembali. Jadi sebaiknya, kita jangan pernah bertemu lagi," jawab Rehan datar."Tapi Rehan, aku akan tinggal dimana kalau kamu mengusirku?" tanya Keiko"Kamu jangan mendadak amnesia Kei. Bukankah kamu masih memiliki apartemen dari Ryu," jawab Rehan.Mendengar nama sang Papi disebut membuat mata Raina membola sempurna. Dia menatap nyalang mantan istri kekasihnya."Sebenarnya, siapa dia? Kenapa Papi memberinya apartemen?" batin Raina.Tiba tiba gawai Rehan berbunyi. Lelaki itu pun me-loudspeaker panggilannya dan memberikannya pada kekasihnya. "Hhmm," jawabnya."Dokter, segera ke rumah sakit, ada kecelakaan bis, pasien di rumah sakit membludak, kami kekurangan tenaga Dok," ujar perawat disana."Aku akan segera kesana," kata Rehan."Ayo sayang, lekas mandi, aku harus segera ke rumah
"Sayang, bangunlah, bukankah kamu berjanji akan menikah denganku? Kenapa kamu hanya bisa diam dan tidur disana," lirih Rehan sambil menatap sang kekasih yang masih setia dalam diam.Tiga jam sebelumnya."Raina Awass!!" teriak Rehan.Lelaki itu berlari berusaha menarik sang kekasih, tapi sayang, dia terlambat, motor itu telah menghempas tubuh sang kekasih hingga terpental beberapa meter.Rehan segera berlari mendekati tubuh Raina. Melihat tubuh sang kekasih penuh dengan da*ah membuat hatinya terasa teriris. Namun, bukan itu yang menjadi prioritasnya saat ini, dia harus segera menyelamatkan nyawa sang kekasih. Lelaki matang itu segera menggendong tubuh kekasihnya, kemudian memasukkannya ke dalam mobil."Bertahanlah sayang," lirihnya.Rehan melajukan kendaraannya secepat mungkin supaya dia bisa cepat sampai di rumah sakit.Begitu sampai, lelaki itu tidak lagi memperdulikan mobilnya. "Suster, tolong," teriaknya.Begitu sampai di UGD, Rehan memeriksa sendi
"Tolong Revan, aku tidak peduli dengan Keiko, tapi tolong, biarkan aku ikut, aku tidak akan mengganggu urusan kalian, aku hanya akan menjaga Raina selama 24 jam penuh," pinta Rehan setengah mengiba.Revan yang kesal akhirnya menganggukkan kepalanya. "Ikutlah, tugas kamu hanya merawatnya, bukan yang lain," putus Revan."Terima kasih, terima kasih," ujar Rehan seraya bangkit dari duduknya.Mereka akhirnya berangkat ke Jerman. Sepanjang perjalanan, semua orang hanya diam. Mereka sibuk menyalahkan diri masing masing.Seandainya waktu bisa diputar, Revan akan menolak keras keinginan Raina untuk membela lelaki tua itu kalau akhirnya akan menjadi seperti ini. Begitu pun dengan Rayyan, lelaki itu merutuki kebodohannya mengikuti kemauan sang adik.Berbeda dengan Rehan, lelaki itu tidak pernah menyesali pertemuannya dengan Raina. Dia sangat mencintai wanita yang tengah tergolek lemah di hadapannya ini.Meskipun dia tidak akan pernah bisa menikah dengan Raina, karena Leona pernah menjadi istrinya
"Pi, Raina Pi," teriak Leona.Semua mendekat ke brankar Raina. Ryu langsung memeriksa denyut nadi sang putri. Dia pun menempelkan telinganya di dada Raina. Ryu langsung memeluk tubuh sang istri."Tidaakk! Jangan pergi Nak, jangan tinggalin Mami," tangis Leona pun pecah. Semua anggota keluarga itu pun saling memeluk satu sama lain. Berharap, semua ini hanya mimpi. Namun sayang, putri tercinta mereka telah pergi untuk selama lamanya."Ayo kita pulang, kita urus pemakamannya di Indonesia saja," kata Ryu.Perawat segera mengambil alat yang masih menempel di tubuh Raina. Proses pemandian jenazah mereka serahkan pada pihak rumah sakit. Karena setelah itu, mereka akan membawanya pulang."Kita pulang ya sayang, bukankah kamu ingin pulang?" kata Ryu seraya memandang wajah sang putri untuk terakhir kalinya.Leona pingsan kembali saat melihat tubuh sang putri ditutup oleh kain putih. Sembari menunggu Leona sadar, jenazah Raina dibawa perawat keluar untuk dibersihkan.Hampir 1 jam menunggu, kini
Di belahan bumi lainnya."Nyonya mohon ditandatangani," kata sang pengacara."Apa ini Tuan?" tanya Nayumi bingung."Ini adalah surat perceraian Nyonya dengan Tuan Revan," jawab pengacara itu.DegJantung Nayumi berdetak kencang. Dia tak menyangka, setelah hampir beberapa bulan menikah, ternyata diceraikan juga."Harusnya aku sadar, kalau aku tidak akan bisa mengalahkan cinta Mya, meskipun aku saat ini mengandung anaknya," batin Nayumi.Dia menatap nanar dokumen perceraian yang sudah ditanda tangani oleh sang suami."Ini ada surat untuk Nyonya, sebelum menandatangani surat ini, Nyonya harus membacanya dulu, begitu kata Tuan," ujar sang pengacara.Nayumi membuka surat dari sang suami.Teruntuk Nayumi.Sebelumnya, aku minta maaf. Namun, aku tetap harus mengambil keputusan ini. Keiko, Mamamu telah menyuruh orang untuk menabrak adikku hingga dia meninggal hanya karena cemburu adikku dekat dengan Papamu.Dia adalah adikku satu satunya,