Share

Bab 12 || Khawatir

Semilir angin bertiup kencang, menerbangkan dedaunan kering yang berserakan di pekarangan luas. Di bawah langit senja yang indah, Ameera berjalan lunglai memasuki teras mansion. Pundaknya menurun lesu, pandangannya yang kabur, menyiratkan kesenduan. Seolah-olah ia baru saja melewati hari yang kurang menyenangkan.

Masih terbayang di benak Ameera bagaimana ia berusaha keras membuatkan bekal makan siang untuk Alvan. Namun, saat mencoba mengantarkannya ke kantor, ia justru disambut dengan respon kurang baik oleh suaminya. Persitegangan terjadi, dengan Alvan yang menuding Ameera dengan pernyataan ini dan itu, sehingga membuat perempuan itu berakhir merasa sakit hati.

“Oh, apa yang kamu pikirkan, Ameera. Sudahlah, semua sudah berlalu,” monolognya pada diri sendiri.

Menghela napas panjang, Ameera mencoba melupakan beban berat di hatinya dan fokus kembali dengan tujuan serta rencana masa depan. Ia melanjutkan langkahnya, berjalan memasuki pintu utama mansion dengan perasaan yang jauh lebih r
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status