Bismillah
SUAMI DARI ALAM LAIN
#Part_66
#by: Ratna Dewi Lestari
Indri mengikuti langkah kedua orang tua Bima menuju kamar mereka. Benar saja, kondisi Bima memang sangat memprihatikan. Seketika netra Indri basah, mengucur hingga ke dada. Dingin menyergap hatinya yang di liput cemas akan nasib rumah tangganya.
Indri luruh tepat di samping Bima yang saat ini sedang menutup matanya. Napasnya satu-satu, terkadang napasnya terdengar tercekat dan nampak Bima amat susah payah mengambil udara sekitar.
"Kak ... bangun, Kak. Ayo, buka m
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_67#by: R.D.Lestari.Punggung itu amat Rena kenal. Punggung yang selama ini Rena rindukan kehadirannya. Punggung yang ingin ia peluk walau sesaat.Rena melangkah ragu mendekati Sri yang masih bercengkrama dengan pemuda yang memunggunginya. Pelan tapi pasti Rena terus mendekat hingga tiba-tiba si Pria berdiri dan menghadap ke arahnya.Brukkk!Buah yang di bawa Rena seketika jatuh berantakan di lantai. Tubuhnya seketika membeku saat melihat wajah si Pria yang tanpa ekspresi menatap ke arahnya. Seolah ia sama sekali tak mengenal Rena."Rena? kapan kamu datang? aku tak mendengar kedatanganmu," Sri amat sumringah melihat kedatangan Rena yang tiba-tiba.Rena membisu, antara terpesona dan ingin menangis
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_68#by: R.D.Lestari. "Bu, sampai kapan aku harus menunggu Kak Bima siuman dan sehat? aku sudah menunggu sebulan lebih, dan jujur aku tak betah tinggal di sini, aku kangen sama Ibu dan Ayah di rumah. Mungkin cuma merekalah yang bisa menghapus kerinduanku pada Kak Bima," Indri menghela napasnya yang terasa tercekat. Sesak menyelusup relung hatinya. "In, kamu boleh pulang ke rumahmu, Ayah yang akan mengantarmu. Kamu benar, kami di sini tak akan bisa mengobati rasa sedihmu. Kamu harus berada dalam rengkuhan keluargamu," Ibu membela
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_69#by: R.D.Lestari. Drap-drap-drap! Langkah Anima terdengar menggaung di koridor rumah sakit kota Uwentira. Bangunan megah berwarna putih itu membuat nyali Anima semakin menciut. Rasa khawatir dan was-was, mengingat jika kakaknya sedang terbaring di sana. Ia hanya ingin memastikan kondisi Bima lebih baik atau malah memburuk di ruangan khusus. Walau hanya dokter dan perawat yang boleh masuk, Anima tak perduli itu. Anima melangkah memasuki ruang dokter dengan perlahan. Mengatur napasnya yang tersengal karena jalannya yang terlalu cepat. Kriettt! "Pagi, Dokter," sapa Anima saat ia bertatap muka dengan Sang Dokter.
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_70#by: R.D.Lestari. Rena mematut diri di depan cermin. Berlenggak-lenggok di depan kaca yang memantulkan tubuh indahnya yang di balut dress pink dengan motif bunga mawar di beberapa sisi. Rambutnya yang sebahu ia biarkan tergerai indah dengan jepit berhiaskan mutiara. Sepatu kets putih dan tas punggung hitam menambah kesan girly dan juga feminim, polesan make up tipis menjadikan Rena siap tebar pesona pagi ini. Rena melangkah cepat menuju motor maticnya, dengan sigap ia naik ke kuda besi itu dan memacunya dengan kencang menuju rumah Sri, sahabatnya. Hari ini Rena lebih bersemangat dari biasanya. Ia yakin jika Pak Dosen ganteng itu memang James. Pria dingin yang selama ini menjerat hatinya, walaup
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_71#by: R.D.Lestari.Indri masih termangu di teras rumahnya. Rumah besar dan megah hasil dari kiriman mertuanya yang rutin memberi setiap bulan. Bongkahan emas dan juga permata. Indri di manjakan dengan banyak kekayaan.Walaupun hidupnya berkecukupan, tapi jiwanya rasa hampa. Bima, lelaki yang dicintainya tak kunjung datang.Tepat setahun sudah mereka berpisah di dua alam. Indri semakin kesepian. Apalagi semenjak ia menikah dan mengurus anak, kedua sahabatnya amat jarang berkunjung dan menghabiskan waktu bersama. Hanya sebatas video call tanpa pernah bersua.Hidup Indri hanya sebatas mengurus anak dan jalan-jalan. Ia enggan bertemu dan berbicara dengan warga sekitar.Pernah suatu ketika ia keluar dan memberikan santunan pada warga, sebagian menolak kare
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_72#by: R.D.Lestari. "Aku akan membuatmu memcintaiku, Rena. Kesendirian akan membuat mu merindukan kehadiranku,"Wuzzzhh!Setelah berucap angin kencang kembali datang, dan pintu terbuka dengan pelan. Rena kembali merapikan rambutnya yang berantakan.Rena tersenyum simpul. Makhluk aneh itu memang sudah mengobrak-abrik hatinya.Rena kemudian melangkahkan kaki menuju kelasnya, ia kembali tertegun saat melihat Sri dan Pak Dosen masih berbincang. Kalau Dosen itu memang James, lantas, siapa yang menciumnya tadi? Seketika kepala Rena pusing dengan pertanyaan-pertanyaan aneh yang mengelilinginya. Apa semudah itu James memp
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_73#by: R.D.Lestari. Indri pasrah dan menyerah, tapi baginya, Ikhsan tetap lelaki baik yang selalu ada untuknya. Semua hanya karena keluarga semata.Indri menepis semua masa lalu yang tiba-tiba muncul. Ia sadar kini ia sudah bersuami. Ia kini hanya menganggap Ikhsan sebagai teman. Ia sudah mengubur masa lalunya dan berdamai dengan hatinya"Mau apa, kamu ke sini, San?" Indri bertanya sambil menyender di sofa. Sakit kepalanya berangsur membaik."Aku ingin melamar pekerjaan, In, eh Ibu Indri," sahutnya seraya menundukkan wajahnya."Kau mau bekerja padaku? bukannya keluargamu kaya?" Indri menatap nyalang ke arah Ikhsan. Tabir kesedihan itu kembali menguak. Sinar kekecewaan terpancar dari wajah Indri yang ternyata tak bisa memung
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_74#by: R.D.Lestari.Rena bangkit dan berjalan tergesa meninggalkan Aldi yang saat itu kebingungan dengan sikap Rena. Gadis itu berlari secepatnya menuju sosok yang tadi berdiri di ujung jalan. Kriettt! Rena membuka pintu cafe. Pandangannya menyisir seluruh sudut. Tak ada. Lelaki itu hilang. Rena melangkah gontai. Berjalan menuju motornya di seberang jalan. "Rena ....!" Tinnn ! tinnnn! Brakkkk!Tubuh Rena hampir saja tertabrak mobil hitam yang melaju amat kencang. Entah ke
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_131#by: R.D.Lestari.Anima melangkah pasti menemui semua orang yang saat ini sedang bersantai di ruang keluarga. Wajahnya cantiknya tertekuk ke dalam. Mata indahnya berkaca-kaca."Selamat malam, semua. Aku ingin memberi tahu sesuatu kepada kalian semua," ucapnya lantang.Ibu, Ayah, Indri dan Bima tercengang melihat gadis yang kini sudah menjadi istri orang itu berbicara tegas dan suaranya terdengar menggelegar di seluruh ruangan."An?""Dengarkan Kak, jangan dulu menyela," sentaknya."Maaf semua atas kerusuhan yang sudah aku lakukan. Aku tau ini salah, tapi aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan James,""Kenapa?!" Ayah yang sejak tadi terdiam lantas berdiri seketika."Maaf, Ayah. Tanpa mengurangi rasa hormat, aku mohon hargai keputusanku ini,"Setelah berucap, Anima berbalik dan berlari kencang menuju kamarnya. Menaiki a
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_130#by: R.D.Lestari.Gadis itu tertidur dengan wajah polosnya. James tau dalam lubuk hati Anima, ia bukanlah orang yang jahat. Hatinya baik, tapi tertutup rasa egois."An, maaf ... aku tak mungkin mencintaimu, hatiku sudah milik Rena," lirih James. Ia berbalik sembari melangkah pergi menjauhi Anima yang sudah ia selimuti.Tanpa James sadari, gadis bermata sendu itu mendengarkan semua ucapan lelaki yang telah menjadi suaminya itu.Kata demi kata yang terasa amat menyakitkan hatinya. Bagaimana bisa James mengucapkan nama perempuan lain saat bersamanya?Perlahan, kelopak cantik mata berwarna biru laut itu terbuka dan berembun. Ia memperhatikan punggung tetap lelaki tampan yang sudah membuat dirinya bagaikan tak berarti."James ... bagaimana caranya agar bisa membuatmu membuka hati untukku?"Srekk!Anima bangkit dan terduduk di
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_129#by: R.D.Lestari"Dia ... Anima ...,""Anima? maksudmu Anima adiknya Bima?"James mengangguk. Kemudian melanjutkan ucapannya."Anima adalah ...,""Sahabatku," desis James."Sahabat? tapi kau tak pernah bicara denganku tentang Anima," Rena menekuk wajahnya, kecewa."Percayalah, Ren. Aku tak mungkin berkhianat denganmu. Kau tau aku sangat mencintaimu," James meraih punggung tangan Rena dan mengecupnya berulang kali.Gadis itu membelai pipi James. Ia terperangah dan menatap dalam kekasihnya yang terlihat tampan malam ini."James? kau menangis?" lirih Rena. Ia bingung melihat James yang begitu bersedih.James terdiam dan menatap Rena sendu. Pria itu menarik tengkuk Rena dan meraup dengan lahap bibir gadis yang amat ia cinta. Rasanya ia tak ingin melepas kecupan demi kecupan cinta dari Rena. Ia takut jika ini adalah hari terakhirnya bersama
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_128#by: R.D.Lestari.Anima melenggak-lenggok di depan cermin. Berulangkali ia memuji kecantikan parasnya yang memakai make up tipis dengan gaun pengantin yang mewah bertaburan kristal swarowski.Indri sengaja menunggu di luar kamar pengantin milik Anima, adik iparnya. Wajahnya murung . Ia bimbang memikirkan nasib temannya, Rena.Ia pasti sangat terpukul saat tau kekasih yang ia cinta menikah dengan wanita lain tanpa sepengetahuan dirinya.Ia harusnya ikut bahagia atas pernikahan Anima, iparnya. Namun, melihat perbuatan Anima yang sudah diluar batas, ia menjadi benci dan enggan turut serta dalam kebahagiaan keluarganya itu.Begitupun Bima. Ia juga tak mengucap selamat untuk adiknya. Malah terkesan cuek. Ia pun amat kecewa dengan tingkah Anima, tapi ia pun tak mampu menolak karena ini bukan urusannya.Pesta pernikahan berlangsung khidmat di
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_127#by: R.D.Lestari."Sudah, jangan di pikirin. Rena pasti bisa sembuh. Asal ...,""Asal apa, An? kau membuatku bertanya-tanya," sungut James."Asal kau menikah denganku," ucapan Anima sontak membuat James ternganga."Menikah?""Ya, karena aku yang membuang semua ingatan Rena, dan hanya aku yang bisa mengembalikannya," jawab Anima santai tanpa beban."Apa?"Brakkk!James menggebrak kursi tunggu dan menatap Anima garang. Giginya bergemeretuk menahan geram."Apa maksud dari perbuatanmu, Anima? salah apa Rena padamu, hah?"James yang tak habis pikir dengan ulah Anima langsung berdiri dan menjauhinya. Gadis itu terhenyak dengan sikap James yang berubah."Dia tak salah. Yang salah itu kamu, Kak!" Anima menunjuk ke arah James."Aku?" kali ini James menunjuk dirinya sendiri."Ya, karena pesonamu
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_126#by:R.D.Lestari.Pov Rena.Silau. Mataku mengerjap beberapa kali saat retinaku menangkap sinar yang amat menyilaukan. Kepalaku pusing dan seluruh tubuh teras nyeri juga sakit.Aku sebenarnya teramat lelah. Susah untuk membuka mata. Kelopak mata seakan di lem dan menempel.Namun, suara orang-orang berbincang riuh di telingaku. Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?Perlahan ku buka mata dan membiasakan diri dengan cahaya. Ruangan serba putih. Tempat apa ini?"Rena! alhamdulillah kamu sudah sadar!"Aku sedikit menggeliat saat tubuhku yang terasa amat sakit tertindih oleh tubuh lain yang membuatku sesak dan sulit bernapas.Bulir air menetes di pipiku. Wanita ini menangis?Ia kemudian mengangkat tubuhnya dan kini wajahnya terlihat jelas di depan mataku. Ia menatapku khawatir dan tangisan yang tak henti mengalir.
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_125#by: R.D.Lestari"Terima kasih sudah mengantarku pulang, Kak James," Anima melempar senyum termanisnya saat tiba di rumahnya, James hanya membalas dengan senyum tipis."Aku permisi pulang dulu, An. Titip salam untuk Indri dan Pak Bima," sahut James. Anima mengangguk dan gegas James memaju mobilnya menjauhi rumah Bima.Anima melenggang dengan riang masuk ke dalam rumahnya. Senyum sumringah membingkai wajah cantiknya. Sembari berdendang ia melangkah menuju kamarnya."Ekhm, hem,"Suara deheman membuat Anima menghentikan langkahnya dan mengarahkan pandangannya pada si pemilik suara."Kakak?" lirihnya."Kenapa pulang sama James? bukannya kamu nemani Indri dan Stella?""Ohhh, Kak Indri! aku lupa, Kak," Anima menepuk jidatnya. Ia lupa jika bersama Indri sebelum janjian dengan James.Memang Anim
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_124#by: R.D.Lestari.Tubuh itu limbung dan ambruk dengan darah yang mengalir deras dari perut, dada dan pinggang.Gadis itu menahan nyeri dan pedih di seluruh tubuhnya, tapi ia masih dalam keadaan sadar. Matanya menatap sayu kearah para penjahat yang lari tunggang langgang.Manik coklat itu berembun dan berkabut. Meneteskan bulir bening di ujung sudut matanya yang seakan lelah dan ingin terpejam.Ia mulai sesak dan sulit bernapas. Dalam pikirannya hanya bayangan James yang jadi kekuatan."Tolong... tolong...," dalam kelemahan dan ketidakberdayaannya, Rena masih berusaha mengeluarkan asa untuk bisa selamat dari kematian yang kini ada di depan mata.Ia masih berharap bisa berjumpa kembali dengan pujaan hatinya sekedar untuk mengucap selamat tinggal yang terakhir kalinya.Srek-srek-srek!"Ya, ampun. Apa yang terjadi padamu, Mba
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_123#by:R.D.Lestari."Tapi, Nona...,"Rena menepis ucapan Bibi dan tetap melangkah riang bersama Sri menuju taman belakang rumah Gio yang megah.Kaki Rena terhenti saat ia melihat James sedang duduk santai dengan seorang wanita berhijab di hadapannya.Rena menyaksikan sendiri betapa riangnya James bersenda gurau dan berbincang hangat tanpa beban seperti tidak terjadi apa-apa pada dirinya.Hati Rena remuk redam. Apalagi saat tangan kekar yang amat dirindunya itu menyentuh bibir wanita cantik berkulit putih dan menghapus noda di ujung bibir mungilnya.Tangan Rena menekan bagian dadanya kuat. Ia tak sanggup menatap kemesraan James tepat di depan matanya.Perlahan bulir bening itu mulai tumpah. Sesak di dadanya dan matanya menjadi buram."Rena... kamu jangan berpikir buruk dulu, ayo kita ke tempat James," Sri yang juga mel