Malam ini, Satya merasa antusias. Sudah hampir satu bulan ia bekerja sebagai bartender pribadi untuk Tuan Jeff, seorang pengusaha otomotif ternama di Indonesia. Namun, malam ini adalah pengalaman yang berbeda baginya. Dia dijemput oleh pengawal yang setia mengabdi pada keluarga Tuan Jeff untuk melay
Satya meremas-remas surat kaleng yang baru saja ia baca. Tatapan cemas melintas di matanya saat ia menyadari isinya. Tanpa ragu, ia kemudian membakarnya di halaman kosannya.Setelah membakar surat kaleng tadi, di dalam kamar kecil yang sempit, Satya duduk di tepi ranjangnya. Dia merasa gelisah, piki
Setiap kali mobilnya bergerak hanya beberapa meter, hatinya semakin gelisah. Dia merenung, memikirkan apa yang bisa dilakukan ketika dia tiba di rumah sakit. Bantuan apa yang bisa dia berikan kepada Hanna? Bagaimana dia bisa mendukung temannya di saat seperti ini?Sementara itu, mobil terus bergerak
Persimpangan jalan yang semula ramai dengan lalu lintas kendaraan dan kegiatan seketika menjadi hiruk-pikuk dengan kejadian tak terduga. Suasana petang yang seharusnya tenang berubah menjadi kacau balau ketika mobil berhenti mendadak, menabrak seorang wanita muda yang kemudian terjatuh pingsan di te
Perlahan tapi pasti, keadaan kembali tenang. Satya menyadari betapa pentingnya tanggap dan sigap dalam situasi darurat seperti itu. Sebelum meninggalkan rumah sakit, dia berharap agar wanita itu segera pulih dan kembali ke kehidupannya dengan selamat.Beberapa saat setelah kejadian di rumah sakit, s
Sementara itu.Dalam suasana yang tegang di rumah Hanna, Cherry berusaha meyakinkan Hanna bahwa orang yang ditemuinya di kediaman Tuan Jeff adalah Satya, suami Hanna yang telah meninggal. Hanna, bagaimanapun, masih dalam keadaan tidak percaya."Kamu harus percaya padaku, Hanna. Saya tahu terdengar t
"Tidak mungkin ini adalah kartu yang sama," seru Hanna sambil menatap tak percaya lembaran kartu yang baru saja didapatkannya dari sang asisten. terlihat dengan sangat jelas goresan demi goresan dalam kartu tersebut adalah tulisan tangan dirinya sendiri sebuah kalimat manis yang dia sematkan dalam
Hanna menatap layar ponselnya dengan ekspresi cemas yang tak tertahankan. Pesan terakhir yang dia terima dari Satya sudah lebih dari seminggu yang lalu, dan sejak itu, tak ada kabar lain. Pria itu, dengan rambut hitam yang teratur dan senyum yang membuatnya teringat akan almarhum suaminya, seakan le
Matahari pagi menyinari parkiran perusahaan dengan hangatnya. Satya turun dari mobilnya dengan pakaian formal yang rapi, siap memulai hari kerja yang baru. Langkahnya mantap menuju pintu masuk perusahaan, ketika tiba-tiba terdengar suara ceria yang memecah keheningan pagi."Hai, Papa!" teriak Hazel,
Satya merangkul Hanna dengan lembut, menyadari betapa lelahnya istrinya. Mereka berdua terbaring dalam keheningan, saat Satya mendekatkan bibirnya ke telinga Hanna. "Kamu hebat, Sayang. Terima kasih atas segala yang telah kamu lakukan hari ini. Aku sangat bersyukur memiliki kamu sebagai pasangan hi
"Tidurlah lagi, Hanna. Kau butuh istirahat yang cukup," kata Satya sambil menepuk lembut punggung Hanna. Hanna menggeleng lembut. "Tidak, aku ingin membantumu. Aku juga ingin menikmati momen bersama mereka." Satya tersenyum lembut, merasa begitu bersyukur memiliki seorang istri yang begitu peduli
Setiap pagi, cahaya matahari menyapa Satya dengan hangat di kamar tidurnya. Tawa kecil dari kedua bayi kembar yang terletak di tempat tidur mereka menggelitik hatinya. Dia memandang mereka dengan penuh kekaguman, seakan-akan melihat keajaiban yang tiada tara. "Hanna, lihatlah betapa indahnya pagi i
Pagi itu, suasana di ruangan bersalin terasa penuh haru dan kegembiraan. Hanna, wanita muda yang menjadi istri dari pewaris Soedibyo Group, sedang berjuang dalam proses kelahiran anak pertamanya. Dokter dan perawat bergerak cepat, memastikan bahwa semuanya berjalan lancar."Saya di sini, Hanna. Kamu
Kehadiran keluarga besar Soedibyo dalam acara baby shower Hanna menjadi sebuah penanda yang penting bagi Satya. Ini merupakan momen yang mengesankan karena keberadaannya yang diakui dan diterima sepenuhnya oleh keluarga besar kelas atas tersebut.Sebelumnya, Satya merasa sedikit cemas dan takut apak
Hari berganti menjadi minggu, dan minggu itu pun berubah menjadi bulan. Bagi Hanna, setiap detik yang berlalu adalah penuh dengan keajaiban. Dalam rahimnya, dua kehidupan kecil yang penuh dengan kebahagiaan terus tumbuh dengan sempurna. Setiap tendangan kecil yang dia rasakan menjadi pengingat akan
Meskipun melihat kondisi Hanna yang belum juga membaik, Satya merasa khawatir. Demam yang terus-menerus membuatnya semakin gelisah. Meskipun dokter sebelumnya memberikan penjelasan tentang penyebab demam, Satya tetap merasa perlu untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh guna mendapatkan informasi yang
Pagi itu, mentari mulai muncul dengan gemerlapnya, membangunkan Satya dari tidurnya yang nyenyak. Dia memandang istri tercintanya, Hanna, yang masih terlelap dengan damai di sampingnya. Dengan lembut, Satya mengusap mata Hanna dan mencium keningnya."Hanna, bangun sayang," bisik Satya dengan lembut