Setiap kali mobilnya bergerak hanya beberapa meter, hatinya semakin gelisah. Dia merenung, memikirkan apa yang bisa dilakukan ketika dia tiba di rumah sakit. Bantuan apa yang bisa dia berikan kepada Hanna? Bagaimana dia bisa mendukung temannya di saat seperti ini?Sementara itu, mobil terus bergerak
Persimpangan jalan yang semula ramai dengan lalu lintas kendaraan dan kegiatan seketika menjadi hiruk-pikuk dengan kejadian tak terduga. Suasana petang yang seharusnya tenang berubah menjadi kacau balau ketika mobil berhenti mendadak, menabrak seorang wanita muda yang kemudian terjatuh pingsan di te
Perlahan tapi pasti, keadaan kembali tenang. Satya menyadari betapa pentingnya tanggap dan sigap dalam situasi darurat seperti itu. Sebelum meninggalkan rumah sakit, dia berharap agar wanita itu segera pulih dan kembali ke kehidupannya dengan selamat.Beberapa saat setelah kejadian di rumah sakit, s
Sementara itu.Dalam suasana yang tegang di rumah Hanna, Cherry berusaha meyakinkan Hanna bahwa orang yang ditemuinya di kediaman Tuan Jeff adalah Satya, suami Hanna yang telah meninggal. Hanna, bagaimanapun, masih dalam keadaan tidak percaya."Kamu harus percaya padaku, Hanna. Saya tahu terdengar t
"Tidak mungkin ini adalah kartu yang sama," seru Hanna sambil menatap tak percaya lembaran kartu yang baru saja didapatkannya dari sang asisten. terlihat dengan sangat jelas goresan demi goresan dalam kartu tersebut adalah tulisan tangan dirinya sendiri sebuah kalimat manis yang dia sematkan dalam
Hanna menatap layar ponselnya dengan ekspresi cemas yang tak tertahankan. Pesan terakhir yang dia terima dari Satya sudah lebih dari seminggu yang lalu, dan sejak itu, tak ada kabar lain. Pria itu, dengan rambut hitam yang teratur dan senyum yang membuatnya teringat akan almarhum suaminya, seakan le
Ponselnya berdering, memecah keheningan yang tegang. Shadow menghubunginya, ingin memastikan keadaan Hanna sebelum kedatangan David."Hanna, bagaimana keadaanmu? Apakah David sudah tiba?" tanya Shadow.Hanna dengan suara yang sedikit gemetar menjawab, "Belum. Aku sangat marah, Shadow. Mengapa dia ha
Hanna melangkah masuk ke kamar kecil berukuran 3x4 meter itu, membiarkan langkahnya terhenti sejenak di ambang pintu. Meskipun ruangan itu sempit, kehadiran Satya di sana membuatnya merasa hangat dan aman."Kau baik-baik saja di sini?" tanya Satya dengan lembut sambil menutup pintu di belakang merek