Satya diam-diam mengamati wanita yang tadi telah membantunya masuk ke dalam pameran seni. Dia melihat wanita tersebut tengah terlibat dalam percakapan akrab dengan sekelompok pengusaha pria yang tampaknya mengenalnya dengan baik. Mereka tertawa riang dan berbincang-bincang dengan penuh semangat, mem
Satya merasakan kebahagiaan yang mendalam saat melihat Hanna dari kejauhan. Dia ingin segera mendekat, ingin merangkulnya dan memberitahunya bahwa dia masih hidup. Namun, kerumunan wartawan yang sibuk meliput kedatangan Hanna serta pengawalan ketat membuatnya tidak bisa mendekat.Hatinya hampir putu
Saat Satya tengah sibuk mengantarkan pesanan ke salah satu meja pelanggan, Pak Dharma, pemilik klub, tiba-tiba memanggilnya untuk masuk ke ruangannya. Satya yang terkejut dengan panggilan tersebut, segera menuruti perintah pemilik klub."Masuklah, Satya. Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan denganm
Sore itu, matahari meredup di ufuk barat, mewarnai langit dengan sentuhan jingga yang tenang. Satya, tiba di tempat kerjanya dengan langkah pasti. Namun, kehadiran dua sosok yang menghampirinya merubah kesan sore itu menjadi serba misterius.Dua pria dengan pakaian hitam, tubuh gempal, dan wajah ser
Satya, dengan sikap yang profesional dan tanggap, terus melayani para wanita kelas atas Jakarta yang hadir dalam pesta tersebut. Dengan penuh percaya diri, ia mempersiapkan minuman terbaik yang diminta, menggabungkan berbagai teknik dan atraksi ala bartender yang pernah ia pelajari.Dengan gerakan l
"Menyelidikimu? Tentu saja. aku tidak suka kabar angin dan lebih meyakini hasil penyelidikanku sendiri," papar Cherry sambil bergelayut mesra pada tubuh Satya.Sangat risih dan juga menyebalkan sikap Tante girang yang satu ini. Tapi demi bisa menemui Hanna, maka Satya pun tak mempedulikannya.Setela
Satya terdiam sejenak. Dia tahu bahwa ini bisa menjadi kesempatan baginya untuk memperbaiki hubungan dengan Hanna dan kembali ke lingkaran hidupnya dengan Hanna. Meskipun dia tidak begitu percaya diri dengan kemampuannya dalam dunia dansa yang tidak sebegitu akrab dengannya, dia menyadari bahwa ini
Sore masih berpayung jingga di langitnya.Hanna duduk di ruang rapat kantor Soedibyo Group, terfokus pada berkas-berkas keuangan yang tersebar di meja. Pikirannya terus menerus melayang ke situasi rumit yang sedang dihadapinya. Bayangan hari itu terus muncul di benaknya.Kala itu.Ponselnya bergetar