Saat Satya tengah sibuk mengantarkan pesanan ke salah satu meja pelanggan, Pak Dharma, pemilik klub, tiba-tiba memanggilnya untuk masuk ke ruangannya. Satya yang terkejut dengan panggilan tersebut, segera menuruti perintah pemilik klub."Masuklah, Satya. Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan denganm
Sore itu, matahari meredup di ufuk barat, mewarnai langit dengan sentuhan jingga yang tenang. Satya, tiba di tempat kerjanya dengan langkah pasti. Namun, kehadiran dua sosok yang menghampirinya merubah kesan sore itu menjadi serba misterius.Dua pria dengan pakaian hitam, tubuh gempal, dan wajah ser
Satya, dengan sikap yang profesional dan tanggap, terus melayani para wanita kelas atas Jakarta yang hadir dalam pesta tersebut. Dengan penuh percaya diri, ia mempersiapkan minuman terbaik yang diminta, menggabungkan berbagai teknik dan atraksi ala bartender yang pernah ia pelajari.Dengan gerakan l
"Menyelidikimu? Tentu saja. aku tidak suka kabar angin dan lebih meyakini hasil penyelidikanku sendiri," papar Cherry sambil bergelayut mesra pada tubuh Satya.Sangat risih dan juga menyebalkan sikap Tante girang yang satu ini. Tapi demi bisa menemui Hanna, maka Satya pun tak mempedulikannya.Setela
Satya terdiam sejenak. Dia tahu bahwa ini bisa menjadi kesempatan baginya untuk memperbaiki hubungan dengan Hanna dan kembali ke lingkaran hidupnya dengan Hanna. Meskipun dia tidak begitu percaya diri dengan kemampuannya dalam dunia dansa yang tidak sebegitu akrab dengannya, dia menyadari bahwa ini
Sore masih berpayung jingga di langitnya.Hanna duduk di ruang rapat kantor Soedibyo Group, terfokus pada berkas-berkas keuangan yang tersebar di meja. Pikirannya terus menerus melayang ke situasi rumit yang sedang dihadapinya. Bayangan hari itu terus muncul di benaknya.Kala itu.Ponselnya bergetar
Hujan masih saja terus mengguyur Jakarta. Sementara malam mulai beranjak kelam. David masih berada di ruangan lobi Soedibyo Group, Hanna tidak memperkenankannya untuk masuk ke dalam ruangannya. Pria itu berjalan bolak-balik sambil sesekali melirik ke arah eskalator yang menghubungkan lantai dasar
Satya memasuki kontrakannya dengan langkah yang lelah setelah harinya yang penuh perjuangan. Langit di luar telah berganti menjadi gelap, dan cahaya lampu-lampu jalan menyoroti jalanan kota yang sibuk. Dengan langkah gontai, dia segera menuju kamar mandi, merindukan kesegaran dari mandi setelah hari