Di Jakarta, setelah kepergiannya dari rumah yang dulunya dia bagi bersama Satya, Hanna telah menemukan arah baru dalam kehidupannya. Dengan tekad yang kuat, dia kembali terlibat dalam mengelola Soedibyo Group, perusahaan yang sebelumnya dikelola oleh Satya.Hanna memulai hari-harinya dengan penuh se
Dengan langkah mantap, David memasuki taman yang dikelilingi oleh pepohonan hijau. Langit pagi masih terlihat biru cerah, dan udara segar menemani langkahnya. Di kejauhan, dia melihat Hanna duduk di bangku favoritnya, membawa buku dan secangkir kopi. Senyum tipis terukir di wajah David, merasa lega
Satya Wijaya menghela nafas dalam-dalam saat ia melangkah menuju pintu masuk megah Soedibyo Group. Detik-detik itu penuh dengan kegelisahan. Dia telah mempersiapkan segalanya, bahkan mengenakan setelan jas terbaiknya untuk pertemuan penting ini. Namun, sebelum kakinya menyentuh ambang pintu, dua sek
Dalam usahanya yang putus asa untuk menemukan Hanna, Satya memutuskan untuk melakukan pencarian di semua unit apartemen yang pernah mereka tinggali atau yang Hanna ketahui. Dengan harapan kecil namun bersemangat, ia berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya, mengunjungi setiap apartemen yang pe
Namun, ia terpotong oleh tatapan tajam dari Zeesha yang terus berbicara dengan penuh kekesalan, "Jangan berpura-pura! Kau pikir aku tidak tahu betapa kerasnya kau menyakiti aku? Kau meninggalkan aku, yang kemudian menikahi Hanna, dan sekarang kau datang mencari pertolongan dariku?!" Zeesha tampak k
David mengangguk dengan simpati, tetapi tak bisa menyembunyikan ketegangan di wajahnya. "Aku tahu ini sangat sulit dipahami. Namun, kita harus menemui mereka dan mencoba menjelaskan keadaan sebenarnya dengan baik." Satya merasa seolah-olah terlempar ke dalam situasi yang tak masuk akal, terjebak da
Zeesha duduk termenung di tepi tempat tidur mewahnya, air mata mengalir deras membasahi pipinya. Hatinya hancur karena perasaan terluka dan terkejut atas tindakan suaminya. David, yang beberapa tahun lalu menjadi cinta sejatinya, tiba-tiba berubah menjadi sosok yang menakutkan.“Kenapa dia melakukan
Satya mempercepat langkahnya melintasi kerumunan orang yang ramai di sekitar pameran seni tersebut. Dengan setiap detik yang berlalu, kegelisahan dalam dirinya semakin menggebu. Hatinya berdebar-debar saat ia berusaha menemukan celah masuk yang memungkinkan untuk menemui Hanna.Di antara gemerlapnya