David mengangguk dengan simpati, tetapi tak bisa menyembunyikan ketegangan di wajahnya. "Aku tahu ini sangat sulit dipahami. Namun, kita harus menemui mereka dan mencoba menjelaskan keadaan sebenarnya dengan baik." Satya merasa seolah-olah terlempar ke dalam situasi yang tak masuk akal, terjebak da
Zeesha duduk termenung di tepi tempat tidur mewahnya, air mata mengalir deras membasahi pipinya. Hatinya hancur karena perasaan terluka dan terkejut atas tindakan suaminya. David, yang beberapa tahun lalu menjadi cinta sejatinya, tiba-tiba berubah menjadi sosok yang menakutkan.“Kenapa dia melakukan
Satya mempercepat langkahnya melintasi kerumunan orang yang ramai di sekitar pameran seni tersebut. Dengan setiap detik yang berlalu, kegelisahan dalam dirinya semakin menggebu. Hatinya berdebar-debar saat ia berusaha menemukan celah masuk yang memungkinkan untuk menemui Hanna.Di antara gemerlapnya
Satya diam-diam mengamati wanita yang tadi telah membantunya masuk ke dalam pameran seni. Dia melihat wanita tersebut tengah terlibat dalam percakapan akrab dengan sekelompok pengusaha pria yang tampaknya mengenalnya dengan baik. Mereka tertawa riang dan berbincang-bincang dengan penuh semangat, mem
Satya merasakan kebahagiaan yang mendalam saat melihat Hanna dari kejauhan. Dia ingin segera mendekat, ingin merangkulnya dan memberitahunya bahwa dia masih hidup. Namun, kerumunan wartawan yang sibuk meliput kedatangan Hanna serta pengawalan ketat membuatnya tidak bisa mendekat.Hatinya hampir putu
Saat Satya tengah sibuk mengantarkan pesanan ke salah satu meja pelanggan, Pak Dharma, pemilik klub, tiba-tiba memanggilnya untuk masuk ke ruangannya. Satya yang terkejut dengan panggilan tersebut, segera menuruti perintah pemilik klub."Masuklah, Satya. Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan denganm
Sore itu, matahari meredup di ufuk barat, mewarnai langit dengan sentuhan jingga yang tenang. Satya, tiba di tempat kerjanya dengan langkah pasti. Namun, kehadiran dua sosok yang menghampirinya merubah kesan sore itu menjadi serba misterius.Dua pria dengan pakaian hitam, tubuh gempal, dan wajah ser
Satya, dengan sikap yang profesional dan tanggap, terus melayani para wanita kelas atas Jakarta yang hadir dalam pesta tersebut. Dengan penuh percaya diri, ia mempersiapkan minuman terbaik yang diminta, menggabungkan berbagai teknik dan atraksi ala bartender yang pernah ia pelajari.Dengan gerakan l