Satya terduduk di sofa, matanya terbelalak kaget. Dia tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya ketika mendengar keinginan Hanna untuk menemui keluarganya. Pikirannya berputar cepat, mencoba memahami implikasi dari keputusan ini. Baginya, bertemu dengan keluarga Hanna adalah langkah besar, sesu
Dalam kebingungannya, Satya mengamati sekelilingnya dengan mata yang melotot. Bangunan rumah tua yang pernah ia kenal sejak kecil telah berubah begitu drastis. Warna cat yang cerah menyala menghiasi dinding luar rumah, dan jendela-jendela besar memancarkan cahaya hangat di dalamnya. Dia merasakan ca
Malam Minggu di Kota Garut.Bulan purnama menerangi malam yang tenang, menciptakan suasana yang romantis di sekitar rumah nenek Astuti. Satya, cucu satu-satunya yang sangat disayangi oleh neneknya, merasa begitu bahagia dapat menghabiskan waktu bersama nenek Astuti. Mereka duduk bersama di beranda,
Mereka berdua terbangun di tengah malam dan menemukan kemesraan dalam keintiman yang mereka bagi. Saling berbisik kata-kata manis, mereka mengungkapkan cinta dan rasa sayang mereka satu sama lain. Pelukan mereka semakin erat, seolah mencoba menyatu menjadi satu. Hanna mencium kening Satya dengan lem
Dinginnya udara di kota Garut benar-benar terasa menusuk tulang membuat Satya yang baru saja kembali ke kota kelahirannya ini pun bisa merasakan kedinginan. "Sebaiknya kamu tidak mandi tadi tuh, Sat, jadi tidak akan terlalu kedinginan," ucap Hanna sambil mengelap rambutnya ya masih sangat basah den
Pagi itu, matahari terbit dengan kehangatan yang merayapi gedung pencakar langit di pusat kota. Satya, yang baru-baru ini menikahi Hanna Soedibyo, seorang wanita milyarder dengan bisnis yang begitu luas, mulai menemukan kenyamanan dalam peran barunya sebagai suami. Meski awalnya terkejut oleh kekaya
Saat Hanna membaca pesan dari Zeesha, senyum tipis muncul di bibirnya. Dia merasa bahwa cinta pertama adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka masing-masing, dan dia menghargai kerentanannya. Melihat bahwa Zeesha belum bisa menerima kenyataan, meski dengan perlahan, membuat Hanna merasa l
Satya tersenyum lembut, meraih liontin itu dan memasangkannya di leher Hanna. "Ini adalah simbol dari cinta kita yang abadi. Aku tahu kita tidak mengawali semuanya dengan normal, tapi kita akan menghadapi rintangan bersama, dan aku berjanji akan selalu bersamamu, menghadapi segalanya bersama."Mata
Matahari pagi menyinari parkiran perusahaan dengan hangatnya. Satya turun dari mobilnya dengan pakaian formal yang rapi, siap memulai hari kerja yang baru. Langkahnya mantap menuju pintu masuk perusahaan, ketika tiba-tiba terdengar suara ceria yang memecah keheningan pagi."Hai, Papa!" teriak Hazel,
Satya merangkul Hanna dengan lembut, menyadari betapa lelahnya istrinya. Mereka berdua terbaring dalam keheningan, saat Satya mendekatkan bibirnya ke telinga Hanna. "Kamu hebat, Sayang. Terima kasih atas segala yang telah kamu lakukan hari ini. Aku sangat bersyukur memiliki kamu sebagai pasangan hi
"Tidurlah lagi, Hanna. Kau butuh istirahat yang cukup," kata Satya sambil menepuk lembut punggung Hanna. Hanna menggeleng lembut. "Tidak, aku ingin membantumu. Aku juga ingin menikmati momen bersama mereka." Satya tersenyum lembut, merasa begitu bersyukur memiliki seorang istri yang begitu peduli
Setiap pagi, cahaya matahari menyapa Satya dengan hangat di kamar tidurnya. Tawa kecil dari kedua bayi kembar yang terletak di tempat tidur mereka menggelitik hatinya. Dia memandang mereka dengan penuh kekaguman, seakan-akan melihat keajaiban yang tiada tara. "Hanna, lihatlah betapa indahnya pagi i
Pagi itu, suasana di ruangan bersalin terasa penuh haru dan kegembiraan. Hanna, wanita muda yang menjadi istri dari pewaris Soedibyo Group, sedang berjuang dalam proses kelahiran anak pertamanya. Dokter dan perawat bergerak cepat, memastikan bahwa semuanya berjalan lancar."Saya di sini, Hanna. Kamu
Kehadiran keluarga besar Soedibyo dalam acara baby shower Hanna menjadi sebuah penanda yang penting bagi Satya. Ini merupakan momen yang mengesankan karena keberadaannya yang diakui dan diterima sepenuhnya oleh keluarga besar kelas atas tersebut.Sebelumnya, Satya merasa sedikit cemas dan takut apak
Hari berganti menjadi minggu, dan minggu itu pun berubah menjadi bulan. Bagi Hanna, setiap detik yang berlalu adalah penuh dengan keajaiban. Dalam rahimnya, dua kehidupan kecil yang penuh dengan kebahagiaan terus tumbuh dengan sempurna. Setiap tendangan kecil yang dia rasakan menjadi pengingat akan
Meskipun melihat kondisi Hanna yang belum juga membaik, Satya merasa khawatir. Demam yang terus-menerus membuatnya semakin gelisah. Meskipun dokter sebelumnya memberikan penjelasan tentang penyebab demam, Satya tetap merasa perlu untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh guna mendapatkan informasi yang
Pagi itu, mentari mulai muncul dengan gemerlapnya, membangunkan Satya dari tidurnya yang nyenyak. Dia memandang istri tercintanya, Hanna, yang masih terlelap dengan damai di sampingnya. Dengan lembut, Satya mengusap mata Hanna dan mencium keningnya."Hanna, bangun sayang," bisik Satya dengan lembut