Home / Pendekar / SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API / 104. KERIBUTAN DI PENGINAPAN

Share

104. KERIBUTAN DI PENGINAPAN

Author: Evita Maria
last update Last Updated: 2024-11-08 21:49:02

Matahari telah kembali ke peraduan digantikan bulan purnama dan bintang-bintang yang berserakan di langit. Malam semakin pekat, menyelimuti sebuah kota kecil. Lentera-lentera berkelap-kelip menyinari jalan-jalan sempit, sementara penduduk mulai menutup pintu dan jendela rapat-rapat, bersiap menyambut istirahat malam mereka.

Di antara bayang-bayang, dua sosok wanita terlihat mengendarai kuda dengan perlahan memasuki kota. Dua sosok tersebut tak lain dan tak bukan adalah Feng Huang dan Biarawati Yun Hui.

Mereka berdua telah berkuda beberapa jam lamanya setelah meninggalkan Desa Jurang Hitam, kuda-kuda mereka mulai lelah.

"Hari sudah mulai larut, bagaimana kalau kita bermalam di sini?" kata Feng Huang, menunjuk sebuah penginapan sederhana yang masih tampak buka dan merupakan satu-satunya penginapan di kota kecil itu.

Yun Hui mengangguk setuju tanpa banyak bicara, sejak dari Desa Jurang Hitam, ia lebih banyak diam dan melamun.

Setelah menambatkan kuda mereka, keduanya berjalan memasuk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin misterius
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   105. KERIBUTAN DI PENGINAPAN 2

    Feng Huang mengamati perubahan raut wajah mantan adik seperguruannya dengan sorot mata khawatir. Beberapa tahun bersama di perguruan memberinya kepekaan untuk membaca gejolak batin Yun Hui. Sebelum ia sempat membalas gertakan si Kepala Pengawal, gedebak-gedebuk keras terdengar dari lantai atas, disusul suara benda-benda pecah dan teriakan tertahan."Heh," pengawal kurus terkekeh, memamerkan gigi-giginya yang kekuningan. "Dengar itu? Tiga anak buahku sedang memberi pelajaran pada tamu-tamu keras kepala di atas. Kalau kalian tidak ingin bernasib sama, dipukuli sampai mati … lebih baik angkat kaki dari sini sekarang juga!"Sudut bibir Feng Huang terangkat membentuk senyuman sinis, tangannya sudah gatal ingin menghajar kepala pengawal arogan ini. Namun sebelum ia sempat melayangkan tangan tiba-tiba terdengar suara benturan keras di atas mereka."BRAKK!" Disusul tiga sosok tubuh terlempar dari lantai dua, berguling-guling di tangga sebelum mendarat dengan suara berdebum di lantai. Ketiga

    Last Updated : 2024-11-09
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   106. PENCULIKAN

    "Yao Chen, awas!" Teriak Yao Pang panik. Untuk pertama kalinya, topeng ketenangan sang pendekar retak oleh ketakutan murni seorang ayah.Seringai kejam tersungging di wajah pucat Bian Fu. Dalam sekejap mata, tangannya yang terlatih menangkap tubuh mungil Yao Chen. Jemarinya yang panjang mencengkeram leher gadis kecil itu, membuat Yao Chen menjerit tertahan."Jangan mendekat, atau kepala anak ini akan terpisah dari tubuhnya!"Ancaman itu menggantung di udara bagai pedang yang siap menebas. Yao Pang membeku di tempatnya berdiri, seluruh otot tubuhnya menegang dipenuhi kemarahan dan juga kecemasan. Jin She dan Lian Xi secara naluriah mengambil posisi menyerang, namun tak berani bergerak lebih jauh."A … yah …," Yao Chen terisak, air mata mulai mengalir di pipinya yang kemerahan. Jemari Bian Fu semakin dalam mencengkeram leher mungilnya."Lepaskan putriku, Bian Fu!" suara Yao Pang berubah sedingin es, setiap kata yang ia ucapkan mengandung ancaman mematikan. "Atau kau akan merasakan kemati

    Last Updated : 2024-11-10
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   107. PENYESALAN SEORANG IBU

    Bian Fu berputar cepat, tertegun ketika berhadapan dengan Feng Huang dan Yun Hui yang entah bagaimana berhasil mengikuti jejaknya. Mata Yun Hui berkilat dingin, pedangnya terhunus lurus ke arah Bian Fu."Lepaskan mereka!" perintah Yun Hui, suaranya sedingin es.Tawa melengking Bian Fu memecah kesunyian hutan. "Lepaskan? Oh tidak, tidak ... gadis cantik ini," ia mengedikkan kepala ke arah gadis muda tawanannya, "akan menjadi hadiah istimewa untuk Pejabat Yuan. Setelah beliau bosan menjadikannya gundik, ia akan dibuang ke wisma bunga untuk menghasilkan uang dengan menjadi wanita penghibur.""Bedebah!" Yun Hui melesat maju, pedangnya menari dalam gerakan 'Sembilan Naga Mengejar Mutiara'. Ujung pedangnya berkilat-kilat membentuk lingkaran cahaya yang mematikan. Namun Bian Fu bukan petarung sembarangan, ia menghindar dengan gerakan meliuk seperti kelelawar, kunai di tangannya berdesing membelah udara."Trang! Trang!" Suara logam beradu memenuhi udara malam ketika pedang Yun Hui berhasil m

    Last Updated : 2024-11-11
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   108. RAHASIA YANG TERKUAK

    Lilin-lilin menyala redup di dalam kamar penginapan, Jin She membungkuk di sisi tempat tidur, memastikan selimut menutupi tubuh mungil Yao Chen yang terlelap. Jemarinya menyibakkan helaian rambut yang jatuh di wajah gadis kecil itu, sebelum menutup tirai tempat tidur.Matanya beralih pada sosok Yao Pang yang berdiri membisu di depan jendela, cahaya rembulan menyinari wajahnya yang dingin tanpa ekspresi. Atap-atap rumah penduduk tampak seperti lukisan tinta hitam di bawah langit malam."Nona kecil sudah tertidur pulas," lapor Jin She dengan hati-hati, ia tak ingin mengejutkan sang Ketua."Bagaimana dengan gadis itu?" Yao Pang bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari pemandangan malam di depannya.Jin She mengambil posisi beberapa langkah di belakang Yao Pang, "Gadis itu sudah sadar. Menurutnya, ia sedang menikmati festival di kotanya ketika seseorang berjubah hitam dengan wajah dicat putih seperti hantu menyerangnya. Setelah itu, semuanya gelap dan gadis malang itu tak ingat apa-ap

    Last Updated : 2024-11-12
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   109. ILMU PENGOBATAN

    Jin She masih mengawasi kamar yang ditempati Yun Hui, ketua Sekte Hoa Mei, ketika Feng Huang melangkah keluar dari kamarnya. Wanita bergelar Iblis Gelang Besi itu bergegas menjauh dan menghilang dalam kegelapan. Mata Feng Huang yang tajam menangkap gerak-gerik Jin She, ia mulai mengkhawatirkan keadaan Yun Hui. Setelah memastikan Jin She pergi, ia melangkah ke pintu kamar mantan adik seperguruannya.Pintu kayu berderit pelan. Yun Hui berdiri di ambang pintu dengan wajah pucat, matanya sembab dan berkaca-kaca. Tanpa kata-kata, ia membuka pintu lebih lebar, membiarkan Feng Huang masuk.Kedua wanita itu duduk berhadapan dalam keheningan yang menyesakkan. Feng Huang mengamati sahabatnya yang biasanya angkuh dan tegar kini tampak begitu rapuh."Sepertinya aku telah menemukan putraku yang hilang," Yun Hui akhirnya berbicara, suaranya nyaris berbisik."Benarkah?" Mata Feng Huang melebar.Yun Hui mengangguk lemah, jemarinya saling bertaut menunjukkan kegelisahan yang dalam. "Aku mendengarkan

    Last Updated : 2024-11-12
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   110. PANGLIMA AROGAN

    "Du Fei! Ayo main!" Liu Heng berteriak dari luar pintu dengan nada manja anak kecil yang merengek.Du Fei menghela nafas, tetapi berusaha tetap fokus pada pelajarannya. Tabib Wang membuka gulungan lain, menampilkan diagram yang lebih detail."Meridian jantung memiliki sembilan titik utama," ia melanjutkan. "Yang terpenting adalah Shen Men di pergelangan tangan. Titik ini ...." BRAKK!Si Pendekar Sinting muncul di ambang pintu, wajahnya cemberut seperti anak kecil. "Du Fei, kau sudah berjanji akan mengajakku bermain pemburu dan babi hutan lagi hari ini!""Sebentar lagi," Du Fei menjawab tanpa mengalihkan pandangan dari diagram. "Meridian limpa," ia menggumam, jarinya menelusuri garis di diagram. "Dimulai dari ibu jari kaki ...."Tabib Wang mengangguk puas, "Benar sekali. San Yin Jiao adalah persimpangan tiga meridian Yin kaki. Titik ini ....""DU FEI!" Liu Heng berguling-guling di lantai seperti anak kecil yang merajuk. "Aku bosan!"Du Fei tetap tak bergeming. Matanya menyipit mengama

    Last Updated : 2024-11-13
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   111. PANGLIMA AROGAN 2

    "Hmph, tempat ini lumayan ramai juga," gumam sang panglima bertubuh kekar, sambil mengedarkan pandangan tajamnya ke sekeliling ruangan. "Panglima Liu," salah seorang anak buahnya mencondongkan tubuhnya dan berbisik ke telinga junjungannya. "Menurut informasi yang kita dapat, kedai ini memang selalu ramai. Pastilah keuntungannya tidak sedikit."Panglima Liu mengangguk puas dan berbicara dengan suara keras agar pengunjung lain ikut mendengarkan, "Bagus, Raja Yu Ping telah memerintahkan kita untuk meningkatkan pemasukan kerajaan. Setiap jengkal tanah, setiap usaha di wilayah ini harus membayar upeti yang sepadan.""Tapi Panglima," Anak buah Panglima Liu mengedarkan pandangan ke sekeliling, "bagaimana dengan orang-orang yang sedang makan di sini?"Seringai kejam tersungging di bibir sang Panglima, "Tentu saja mereka juga harus membayar. Anggap saja ... biaya keamanan untuk menikmati makanan dengan tenang di wilayahku."Beberapa prajurit menghampiri meja-meja pengunjung lain dan meminta s

    Last Updated : 2024-11-14
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   112. PEMBANTAIAN PARA PRAJURIT

    “Bagus, kali ini kita akan bermain ‘Menghajar Perampok berkedok Prajurit’, bagaimana?” Liu Heng mengangguk-anggukkan kepala beberapa kali, senyumnya melebar membayangkan dirinya menghajar para prajurit yang sudah bertindak sewenang-wenang di kedai tadi.Keduanya bergegas meninggalkan kedai, mengikuti jejak rombongan Panglima Liu. Namun setelah beberapa li mengejar, Du Fei menghentikan langkah. "Aneh," gumam pemuda bertopeng itu sambil mengerutkan kening, berlutut memeriksa tanah. "Jejak kaki perampok-perampok itu menghilang begitu saja, seharusnya mereka belum jauh."Tiba-tiba terdengar suara gemerisik dedaunan dari arah hutan di sisi kanan jalan. Du Fei bangkit menegakkan tubuh, instingnya menangkap sesuatu yang tidak beres. "Ada yang datang."Sosok sempoyongan muncul dari balik rimbunnya pepohonan. Cahaya rembulan yang menembus kanopi hutan menyinari seragam prajurit yang kini bermandikan darah. Lengan kirinya yang buntung masih meneteskan darah segar, sementara wajahnya pucat pas

    Last Updated : 2024-11-15

Latest chapter

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   249. PENGADILAN UNTUK ZHEN YI

    Qi Lung berdiri di depan cermin besar yang terbuat dari perunggu mengkilap. Jari-jarinya yang panjang merapikan jubah kebesaran kaisar berwarna emas dengan bordiran naga hitam—jubah yang seharusnya hanya dikenakan oleh Raja Yu Ping. Ia menarik napas dalam-dalam, menikmati sensasi kain sutra berkualitas tertinggi yang menyentuh kulitnya, serta beban mahkota raja yang terasa pas di kepalanya."Apakah semuanya sudah siap?" tanya Qi Lung tanpa menoleh ke belakang, tatapannya masih terpaku pada refleksi dirinya di cermin.Kasim kepala membungkuk dalam-dalam. "Sudah, Yang Mulia. Aula Keadilan Langit telah disiapkan sesuai perintah. Para menteri dan pejabat tinggi telah dikumpulkan.""Dan tahanan kita?""Pangeran Zhen Yi sedang dibawa ke aula. Ia masih... belum sepenuhnya sadar, Yang Mulia."Senyum tipis tersungging di bibir Qi Lung. "Sempurna." Ia berbalik, merapikan sedikit lagi jubahnya. "Dan pastikan tidak ada yang menginterupsi sidang hari ini. Terutama Pangeran Yun Hao.""Hamba menger

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   248. SINGA YANG TAK BERDAYA

    Kabut tipis melayang di atas taman istana, menyelimuti paviliun-paviliun dan kolam teratai dalam kehampaan pagi yang sunyi. Tidak ada kicauan burung, tidak ada bisikan angin—seolah seluruh istana menahan napas, menunggu dalam kecemasan. Para dayang dan kasim berjalan hampir tanpa suara di sepanjang koridor yang mengarah ke paviliun tempat Raja Yu Ping terbaring sakit.Di dalam kamar utama yang luas, hawa dingin menyelinap melalui celah-celah jendela meskipun beberapa tungku pemanas telah dinyalakan. Tirai-tirai sutra merah keemasan menutupi jendela, membuat ruangan temaram meski matahari sudah merangkak naik di langit pagi. Di atas pembaringan megah berlapis sutra, Raja Yu Ping terbaring lemah. Wajahnya yang biasanya tegas dan berwibawa kini pucat, dengan lingkaran hitam di bawah matanya yang tertutup. Napasnya berat dan tidak teratur, kadang tersengal seolah setiap tarikan udara membutuhkan usaha besar. Keringat dingin membasahi dahinya meskipun udara di ruangan terasa sejuk.Di sam

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   247. MERACUNI RAJA

    Paviliun Bulan Musim Gugur berdiri megah di sudut timur istana, dikelilingi oleh pohon-pohon maple yang daunnya mulai berubah kemerahan. Cahaya temaram dari lentera-lentera merah menyinari ruangan tengah paviliun dimana tiga sosok pangeran duduk mengelilingi meja bundar dari marmer."Sudah lama sekali kita tidak berkumpul seperti ini," ucap Qi Lung sambil menuangkan arak berwarna keemasan ke dalam tiga cawan porselen putih berukir naga. "Terakhir kali mungkin saat perayaan musim semi tahun lalu."Uap tipis mengepul dari cawan-cawan tersebut, membawa aroma manis arak berkualitas tinggi. Di atas meja tersaji berbagai hidangan mewah – daging angsa panggang dengan saus plum, ikan sungai dikukus dengan jahe, dan berbagai hidangan langka lainnya."Arak langka dari Wilayah Barat," Qi Lung mengangkat cawannya. "Hanya ada beberapa guci saja yang dikirim sebagai persembahan untuk Ayahanda."Zhen Yi menatap cairan di cawannya dengan ragu. Sebagai penghuni biara, ia sudah hampir tak pernah menyen

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   246. SAMBUTAN PUTRA MAHKOTA

    Zhen Yi kembali berlutut, kali ini lebih dekat dengan tempat tidur. "Ibu, jangan berkata seperti itu. Zhen Yi hanya memiliki satu orang Ibu. Meskipun... meskipun Ibu mungkin tidak selalu memperlihatkan kasih sayang, Zhen Yi tahu Ibu peduli."Air mata Qi Yue makin deras mengalir, musuh besarnya melahirkan sosok pangeran berhati emas. Sementara dirinya melahirkan sosok pangeran berhati iblis. Seandainya waktu dapat diputar kembali, ia ingin memperbaiki semuanya. Tetapi nasi sudah menjadi bubur.***Setelah keluar dari kamar Putri Qi Yue, Zhen Yi tampak merenung. Ia melangkah pelan menyusuri koridor panjang istana yang dihiasi lampion-lampion merah. Tatapannya kosong, seolah pikirannya berada di tempat yang jauh.Yun Hao menepuk pundak Zhen Yi, menyadarkannya dari lamunan. "Apa yang kau pikirkan, adikku? Sejak keluar dari kamar Ibu, kau seperti orang yang kehilangan arwah."Zhen Yi menghela napas panjang. "Aku merasa Ibu ingin menyampaikan sesuatu padaku, tapi tidak bisa mengatakannya de

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   245. AIR MATA PENYESALAN

    Lorong-lorong Istana bagian timur tampak lebih sunyi dari biasanya. Para dayang dan kasim berjalan hampir tak bersuara, seolah takut mengusik ketenangan yang rapuh di dalam istana tersebut. Berita tentang sakitnya Putri Qi Yue telah menyebar ke seluruh istana dan membuat suasana istana seperti sedang berkabung.Yun Hao melintas di koridor beratap yang menghubungkan paviliun utama dengan sayap timur istana. Di sampingnya, Zhen Yi mendampingi dengan wajah cemas. "Kakak, mengapa Ibu tidak pernah memberitahu kita bahwa beliau sedang sakit?" tanya Zhen Yi dengan suara tertahan. "Seandainya kau tidak memberitahuku, aku tak akan pernah tahu."Yun Hao menghela napas sedih, "Mungkin karena Ibu tak pernah menganggap kita ada. Tapi bagaimanapun dia adalah ibu kandung kita, meski mungkin nanti dia akan mengusir kau dan aku."Mereka berhenti di depan pintu kamar Putri Qi Yue yang tertutup rapat. Dua pengawal membungkuk hormat, lalu membukakan pintu untuk kedua pangeran.Aroma dupa wangi dan ram

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   244. LAYANG-LAYANG TAKDIR

    Dedaunan bergoyang lembut dipermainkan angin semilir di taman istana saat Yu Ping berjalan sendirian di antara bunga-bunga yang mekar. Wajahnya tampak lelah, akhir-akhir ini banyak hal merisaukan hatinya. Sudah menjadi kebiasaan bagi sang Raja untuk menyendiri di taman setiap senja.Angin sore berhembus, membawa kenangan yang tak pernah pudar. Yu Ping menghela napas panjang, belasan tahun telah berlalu sejak kepergian Qing Ning, namun kerinduannya tak pernah surut. Setiap wanita yang hadir dalam hidupnya setelah itu hanyalah bayangan sementara, tak mampu mengisi kekosongan yang menganga di hati.Tiba-tiba, perhatiannya teralih oleh sesuatu yang melayang jatuh dari langit. Sebuah layang-layang berwarna merah cerah tersangkut di dahan pohon persik tak jauh darinya. Yu Ping menatapnya sejenak, kemudian memutuskan untuk mengabaikannya. Urusan layang-layang bukanlah hal yang patut diperhatikan oleh seorang raja."Maaf... bisakah Anda membantu mengambilkan layang-layang saya yang tersangkut

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   243. ANAK DURHAKA

    Hari-hari berlalu dengan lambat di istana Negeri Qi. Musim gugur yang biasanya membawa warna-warna indah dan angin sejuk kini terasa berbeda bagi Raja Yu Ping. Setelah perayaan ulang tahunnya, sesuatu dalam diri sang raja telah berubah. Senyum yang biasa terukir di wajahnya kini jarang terlihat. Tatapannya sering menerawang jauh, pikirannya melayang entah kemana.Para menteri mulai berbisik-bisik, bertanya-tanya apa yang terjadi pada raja mereka. Yu Ping yang dulu selalu bersemangat saat pertemuan resmi, kini lebih banyak diam dan melamun. Keputusan-keputusan penting yang biasanya diambil dengan cepat dan tegas, kini membutuhkan waktu lebih lama.Di taman istana, Yu Ping duduk sendirian di bawah pohon plum, matanya menatap kolam ikan tanpa benar-benar melihatnya. Yang terbayang di pelupuk mata hanyalah sosok penari bercadar yang muncul di pesta ulang tahunnya—sosok yang begitu mirip dengan Qing Ning, cinta pertamanya yang telah meninggal."Tidak mungkin itu dia," bisiknya pada diri s

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   242. SENJATA MAKAN TUAN

    Pangeran Qi Lung yang melihat ayahnya kembali ke aula dengan wajah sedih, segera menghampirinya."Ada apa, Ayah? Apakah ada sesuatu yang mengganggu pikiran Ayah?" tanya Qi Lung, berpura-pura khawatir.Yu Ping menggeleng pelan, tatapannya masih menerawang. "Tidak ada." Ia kemudian menatap putranya dengan sorot mata menyelidik. "Kemana kau pergi selama beberapa minggu terakhir? Tiba-tiba saja kau pulang dan memberiku kejutan ini."Qi Lung terdiam sejenak, otaknya berputar cepat mencari jawaban yang masuk akal. "Aku bepergian untuk melihat bagaimana kehidupan rakyat dan apa yang mereka butuhkan, Ayah," jawabnya dengan lancar. "Dalam perjalananku, aku bertemu dengan rombongan pemusik keliling. Kupikir mereka bisa menghibur Ayah di hari ulang tahunmu."Yu Ping menatap putranya lekat-lekat, berharap Qi Lung mengetahui banyak tentang Qing Ning. "Aku melihat seseorang dari rombongan itu. Seorang gadis yang pernah kukenal dulu.""Oh ya?" Qi Lung pura-pura terkejut. “Siapa gadis itu, Ayah?”"A

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   241. SOSOK DARI MASA LALU

    Udara istana Negeri Qi dipenuhi aroma dupa wangi dan bunga-bunga segar. Suasana aula utama yang biasanya formal kini telah berubah menjadi tempat pesta yang meriah dengan hiasan-hiasan indah dan meja-meja yang dipenuhi hidangan lezat. Lilin-lilin berwarna keemasan menerangi ruangan, menciptakan suasana hangat dan mewah.Pangeran Qi Lung berjalan dengan langkah tenang melewati lorong-lorong istana, menuju ruang baca pribadi ayahandanya. Hatinya berdebar, bukan karena kegembiraan pesta, melainkan karena rencana besar yang sudah mulai bergerak."Ayahanda," Qi Lung memanggil sambil membungkuk hormat saat memasuki ruang baca.Raja Yu Ping mengangkat wajahnya dari gulungan yang sedang dibacanya. "Ada apa, Putraku?""Para menteri ingin membicarakan sesuatu yang penting dengan Ayahanda di aula utama," jawab Qi Lung dengan senyum yang disembunyikan.Yu Ping mengerutkan kening. "Malam-malam begini? Tidak bisakah menunggu sampai besok?""Ini sangat mendesak, Ayahanda. Mereka semua sudah menunggu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status