Home / Romansa / SORRY MY HUSBAND / Bab 3 Hukuman Malam Hari

Share

Bab 3 Hukuman Malam Hari

Author: Pupe Maelani
last update Last Updated: 2020-09-07 14:52:59

Rena baru saja kembali ke rumah sekitar jam 10 malam. Dia terlihat sumringah sambil membawa beberapa paperbag hasilnya berbelanja hari ini. Langkahnya pasti tanpa dosa memasuki rumah yang tampak sepi. Ketika melewati ruang keluarga, langkah ringannya terhenti karena mendapati sosok Jeff yang tengah duduk sambil menatapnya tajam. Mendapati sosok Jeff yang menatap tak suka, Rena berhenti dan membalas tatapan tajam Jeff tanpa rasa bersalah, apalagi rasa takut.

“Sudah pulang rupanya. Kupikir lembur malam ini. Maaf aku pulang telat karena terlalu asik berbelanja dan menggosip dengan teman,” oceh Rena tenang dan melangkah sambil meletakkan barang bawaannya ke meja.

Jeff tak bersuara. Dia hanya menatap nyalang pada penampilan Rena yang begitu mencolok dengan gaun ketat yang memamerkan tiap lekuk tubuh dan dua bukit kembar kesukaannya yang kini bisa dilihat siapa pun, bahkan gratis. Mendapati Jeff yang tak bersuara, Rena menoleh sesaat pada Jeff yang terus menelisik penampilannya dan membuat dia tak nyaman juga.

“Apa kau sudah makan? Jika belum, aku akan meminta Bik Narsih untuk memasakkan sesuatu karena aku tak mungkin memasak untukmu. Aku tak mau tubuhku bau asap dan itu akan merusak kulitku,” oceh Rena dengan tingkah yang begitu menyebalkan bagi Jeff kini. Muak melihat tingkah Rena, Jeff menghela nafas dan bangkit dari duduknya, lalu berdiri di hadapan Rena yang menatapnya bingung.

“Ada apa?” tanya Rena bingung dan mendongak melihat Jeff tengah berdiri menjulang di hadapannya.

Tanpa sepatah kata pun, Jeff langsung menarik tangan kiri Rena dan memaksanya ikut. Bingung dengan apa yang dilakukan Jeff, Rena mencoba untuk melepaskan diri, tapi kekuatannya tentu kalah dengan Jeff, dan terseok-seok mengikuti langkah lebarnya.

“Kak, lepaskan. Tanganku sakit!” pinta Rena berteriak pada Jeff yang seolah menulikan pendengarannya dan terus menariknya menuju kamar.

Rena terus meronta sekuat tenaga, hingga akhirnya mengikuti langkah Jeff untuk masuk ke kamar, dan menuju kamar mandi. Bingung kenapa dirinya dibawa ke kamar mandi, Rena sekali lagi memanggil Jeff yang tetap bungkam.

“Kak!” panggil Rena diacuhkan Jeff.

Sesampainya di kamar mandi, Jeff menarik paksa pakaian kurang bahan yang membalut tubuh Rena hingga robek, dan melemparkanya ke sembarang arah. Dalam sekejap, tubuh Rena sudah polos seperti bayi dan tanpa ragu, Jeff menyalakan shower yang membasahi tubuh Rena. Tak sampai di situ, Jeff bahkan memakaikan banyak sabun dan shampoo pada Rena serta menggosoknya kasar. Rena yang kebingungan hanya bisa diam dengan apa yang dilakukan Jeff padanya, hingga tak lama kemudian, Jeff ikut melepaskan seluruh pakaiannya, dan mendorong tubuh Rena hingga membentur dinding. Sebelah paha Rena di angkat dan tanpa basa-basi, Jeff menyatukan miliknya dengan kasar tanpa pemanasan hingga terdengar desahan dari mulut Rena.

“Akh!” desah Rena mendapati milik Jeff telah menyatu dengan miliknya yang belum siap serta terasa sakit.

Tanpa menunggu Rena menyesuaikan, Jeff langsung menggerakkan miliknya dengan kuat. Mulutnya tetap bungkam dan memandang wajah Rena yang meringis di antara desahannya yang justru membuat Jeff semakin bergairah. Beberapa saat bergerak, kaki kiri Rena diangkat juga hingga kedua kakinya melingkar di pinggang Jeff. Tubuh Rena menggantung di dinding dan dihimpit oleh Jeff di mana hentakan keras yang dilakukan Jeff semakin cepat dan dalam. Kedua tangan Rena melingkar di leher Jeff dan terus mendesah karena merasakan miliknya dihujam oleh milik Jeff yang tentu diinginkannya. Ya, Jeff adalah suaminya dan hanya dia laki-laki yang pernah menyentuhnya. Namun, Rena sadar karena Jeff melakukannya bukan dengan cinta, tapi dengan amarah kini. Tanpa Jeff katakan, Rena tahu jika dia sedang marah padanya karena ulahnya hari ini. Setetes air mata keluar dari dua bola mata Rena yang tentu tak dilihat Jeff karena mereka basah oleh air shower yang terus mengguyur tubuh mereka sebagai penambah sensasi percintaan malam ini. Dalam desahan, Rena menangis karena untuk pertama kalinya Jeff menyentuhnya dengan cara yang kasar.

Puas dengan posisi itu, Jeff membalik tubuhnya dan meraih pinggul Rena, lalu menghujamnya kembali dari arah belakang. Hentakan demi hentakan terus dilakukan Jeff hingga pelepasan dicapai dan menabur benihnya serta berharap Rena segera hamil anaknya. Ya, Jeff ingin Rena segera hamil dan berharap kehamilannya akan membuat dia kembali menjadi istrinya yang baik seperti semula.

Setelah puas menyetubuhi Rena, Jeff meninggalkannya tanpa sepatah kata pun. Meninggalkan dia sendiri di kamar mandi. Tubuh Rena luluh ke lantai dengan air shower yang masih menyala. Dia tergugu karena Jeff memperlakukan dia seperti jalang karena meninggalkannya begitu saja setelah mendapatkan kepuasan. Biasanya, Jeff melakukannya dengan lembut dan memeluknya dengan erat, hingga dia tertidur dalam pelukan hangatnya. Namun kali ini tidak, Jeff meninggalkannya begitu saja setelah mendapatkan apa yang dia inginkan. Rena tahu, Jeff kecewa padanya karena perilakunya kini. Namun apalah daya, hanya itu yang bisa Rena lakukan demi keselamatan orang yang dia cintai.

“Maafkan aku, Kak, hiks ... hiks ....”

Setelah selesai membersihkan dirinya, Rena keluar kamar mandi dengan sebuah handuk putih melilit di tubuhnya yang terdapat banyak jejak Jeff, terutama di bagian dada. Mata Rena menatap sekeliling dan tidak menemukan Jeff. Rena hanya menghela nafas berat dan beranjak menuju lemari untuk mengambil satu set piyama berlengan panjang. Ya, begitulah Rena. Dia suka memakai piyama panjang saat tidur dan bukan lingerie sexy yang memancing gairah suaminya karena Jeff sudah tergoda, meskipun Rena memakai pakaian longgar.

Setelah berpakaian, Rena duduk di tepi ranjang. Menunggu dengan cemas, Jeff tak kunjung kembali ke kamar dan entah pergi ke mana. Lagi, air mata Rena menetes karena rasa bersalahnya. Matanya melihat pergelangan tangan yang nampak merah karena ditarik paksa oleh Jeff tadi seperti kerasukan. Rena tertegun memikirkan tindakan apa yang akan dia lakukan esok hari untuk kembali membuat ulah di depan Jeff.

“Waktuku seminggu lagi, Kak. Aku harus melakukannya dan demi kebaikan Papa,” gumam Rena yang tak berdaya kini.

Saat pikirannya mengembara entah ke mana, terlintas keinginan Rena untuk mengakhiri hidupnya saja daripada menyakiti Jeff yang sangat mencintai dan dicintainya. Namun, kalaupun dia mati, semua masalah akan tetap berlanjut dan semakin membahayakan orang yang dicintainya. Rena tak akan membiarkan itu terjadi. Biarlah dia yang terluka asalkan orang yang dicintainya tetap aman. Bukankah cinta tak harus memiliki?

Related chapters

  • SORRY MY HUSBAND    Bab 4 Masih Hidup

    Di sebuah rumah, seorang pria paruh baya tengah duduk di ranjangnya dengan selimut menutupi sampai pinggang. Terdapat syal putih yang melilit di lehernya. Matanya terbuka lebar karena di depannya tengah duduk seorang wanita berpakaian biasa sedang menyuapinya makan. Pria itu membuka pelan mulutnya ketika makanan yang dikunyahnya habis dan begitu seterusnya hingga makanan di piring sang wanita habis tak tersisa. Diambilnya air dalam gelas yang terletak di nakas dan mendekatkannya pada mulut pria itu yang meminumnya pelan, dikuti beberapa obat yang terus dikonsumsinya hampir satu tahun.“Sudah selesai. Bapak mau nonton tv?” tanya wanita itu pelan dan dibalas kedipan mata oleh pria tersebut.

    Last Updated : 2020-09-07
  • SORRY MY HUSBAND    Bab 5 Rahasia Nona Muda

    Rena sudah rapi dengan pakaiannya. Dress sebatas lutut yang membalut tubuh indahnya bak biola dipadukan dengan high heels yang senada. Rambutnya dibiarkan tergerai indah dan sedikit bergelombang. Langkahnya tergesa menuju mobil yang sudah dipanaskan Mang Imun, sopir yang biasanya selalu mengantar ke mana pun dia pergi. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, Rena memilih untuk mengemudinya sendiri dan hal itu sudah diketahui oleh Jeff.“Neng, gak Mamang saja yang antar?” tanya Mang Imun menawarkan.“Tak usah, Mang. Saya kemudi sendiri saja. Lagi pula nanti siang Bik Narsih akan belanja bulanan. Jadi nanti tolong temani, ya,” tutur Rena tersenyum.Mang Imun hanya mengangguk

    Last Updated : 2020-09-07
  • SORRY MY HUSBAND    Bab 6 Kunjungan Rahasia

    Hujan turun dengan lebat membuat jalan-jalan digenangi air cukup tinggi serta menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan. Rena melajukan mobilnya perlahan dan memasuki kawasan perumahan mewah di kawasan Pluit. Mobilnya perlahan memasuki sebuah pintu gerbang yang kembali tertutup ketika mobilnya masuk seolah pintu itu tak pernah dibuka. Dia menghentikan mobilnya tepat di halaman di mana dua orang pria tengah berdiri di ambang pintu dan menatap kedatangannya. Dimatikannya mesin mobil dan terdiam untuk beberapa saat.“Aku akan menyelamatkanmu, Pa. Apa pun akan kulakukan demi membebaskanmu dari mereka,” gumam Rena menatap nanar rumah tersebut.Tangannya membuka pintu mobil dan meraih tas kecil miliknya, lalu berjalan perlahan menuju pintu di mana dua pria tin

    Last Updated : 2020-09-07
  • SORRY MY HUSBAND    Bab 7 Pertemuan

    Waktu menunjukkan jam 3 sore. Terdengar sebuah aktifitas tak wajar yang menyapa telinga bagi siapa pun yang melewati kamar tersebut di mana pintunya tak tertutup rapat. Sepasang anak manusia tengah mengais kenikmatan dunia dan sudah berlangsung sejak sejam lalu. Seorang pekerja wanita yang melewati ruangan tersebut mendadak terhenti langkahnya ketika mendengar samar-samar suara desahan yang tak sengaja didengarnya.“Suara apaan itu?” gumamnya yang berdiri seperti patung dengan indra pendengaran yang lebih dipertajam serta kening mengkerut.Tak berapa lama, terdengar erangan semakin kuat dari balik pintu yang terbuka sedikit dan membuat pekerja tersebut sadar apa yang sedang terjadi. Tanpa sadar, tangan kirinya menyentuh area antara dua pahanya, sedangkan ta

    Last Updated : 2020-09-07
  • SORRY MY HUSBAND    Bab 8 Rencana Jahat

    Rena terpaku mendengar ucapan Tanaya yang kembali mengingatkan jika hari ini dia akan menjalankan rencana selanjutnya demi menghancurkan rumah tangga dia dan Jeff. Terdengar helaan nafas berat yang Rena hembuskan dan tentu didengar serta dilihat oleh Evran yang menatap bingung padanya. Kepala Rena menoleh dan menatap sendu wajah Evran. Dia melihat matanya berkedip beberapa kali seolah bertanya rencana macam apa yang akan dilakukan oleh Rena atas perintah dan di bawah ancaman Tanaya. Tangan Rena yang masih menggenggam erat Evran terasa semakin kencang dan dirasakan olehnya yang tak berdaya."Pa, Rena pergi dulu, ya. Rena janji akan bawa Papa pergi dari sini secepatnya," ucap Rena pelan dan dibalas gumaman oleh Evran yang tentunya berisi larangan agar Rena tak menuruti kemauan Tanaya.

    Last Updated : 2020-09-07
  • SORRY MY HUSBAND    Bab 9 Keanehan Yang ditemukan Jeff

    Di kantor, Jeff tengah meeting dengan para staff untuk membahas rencana pembangunan hotel yang akan didirikan di daerah Malang. Tak lupa, Ferry mendampingi Jeff dan duduk tepat di sebelah kanannya serta Imelda di sebelah kiri Jeff karena bertugas mencatat semua yang dibahas pada meeting tersebut."Apa semua surat izin sudah selesai?" tanya Jeff memastika kelengkapan dokumen sebagai syarat mendirikan hotel di daerah setempat."Sudah ok semua, Pak," jawab Pak Muldoko yang bertugas mengurus segala hal berkaitan tentang surat izin pembangunan hotel dan sebagainya hingga dinyatakan selesai dan siap dibangun."Untuk rancang bangunanya?" lanjut Jeff lagi.

    Last Updated : 2020-09-07
  • SORRY MY HUSBAND    Bab 10 Dua Remaja Pria

    Di sebuah rumah dengan tipe 21, seorang anak laki-laki terlihat sedang membaca buku di atas ranjang dengan sprei bermotif sebuah logo dari club sepak bola. Dia tengah fokus membaca buku ditemani suara musik yang diputarnya pelan dengan lagu Justin Beiber "Yummy" dan terus berulang. Jendela kamarnya terbuka hingga angin dari luar masuk dan membuat kamarnya terasa sejuk, terlebih telat di depan jendela kamar berdiri sebuah pohon jambu cangkok hasil tanaman ayahnya yang sudah meninggal dan tengah berbuah lebat. Tak berala lama, terdengar beberapa notif pesan menyambangi handphone yang dia letakkan di nakas tak jauh dari ranjang. Matanya melirik handphone itu dan dengan malas, tangannya berusaha meraih benda itu tanpa bangun dari tidurnya."Anjir, tanganku pendek banget, sih! Ambil hape saja tak sampai, gimana ambil cewek orang!" gumamnya kesal d

    Last Updated : 2020-09-07
  • SORRY MY HUSBAND    Bab 11 Hinaan Telak

    Di sebuah kamar bernuansa putih, Rena tengah duduk di depan cermin dengan dress seksi berwarna merah nyala membalut tubuhnya yang langsing. Terdapat belahan sampai paha di kaki kirinya dan membuat kulit putih begitu kontras terlihat. Maida datang menghampiri sambil membawa sisir dan dalam diam menyisir rambut Rena yang panjang. Lewat cermin dia melihat wajah Rena yang telah dipoles dengan make up tebal dengan pakaian seksi membuat dirinya pantas disebut wanita jalang di mana dua bukit kembarnya terlihat menonjol seolah akan tumpah. Rena nampak tertegun dengan raut wajah sedih yang bisa Maida lihat dengan jelas."Apa aku ajak bicara saja, ya?" suara hati Maida ragu untuk mengajak bicara Rena sambil terus menyisir rambutnya yang berwarna coklat.Terdengar helaan nafas ya

    Last Updated : 2020-09-07

Latest chapter

  • SORRY MY HUSBAND    Bab 59 Bikin Anak (END)

    Hari pun terus berlalu. Tanaya dan Dilara resmi mendekam di penjara dengan semua kejahatan yang telah mereka lakukan. Sedangkan Anin telah resmi menikah dengan Kimoy tanpa restu dari Tanaya dan hidup sederhana serta membuka rumah makan yang cukup ramai berkat keahlian Kimoy meracik bumbu dan pintar masak selama ini. Anin sudah mengetahui apa yang telah menimpa Tanaya dan sudah berkunjung ke penjara menjenguknya beberapa kali. Tangis dan sesal ditunjukkan oleh Tanaya dan Dilara setelah mendekam di penjara untuk menebus semua kejahatan yang dilakukan mereka, meskipun hukuman yang diberikan kepada Dilara jauh lebih ringan, tapi tetap saja membuat dia begitu sedih dan menyesali perbuatannya selama ini. Jeff dan Rena pun beberapa kali berkunjung ke pen

  • SORRY MY HUSBAND    Bab 58 Tak Bisa Berkelit

    Tubuh Tanaya seketika menegang melihat apa yang ada di hadapannya kini. Matanya menelisik satu-persatu tiap orang yang ada di depannya dalam keadaan duduk dan terdiam serta memandang tajam ke arahnya. Berkali-kali Tanaya menelan salivan karena tenggorokannya yang mendadak tercekat. Lututnya seolah lemah dengan kepalanya yang mendadak sakit dan berharap bahwa apa yang dialami saat ini hanyalah sebuah halusinasi saja akibat sedang kesal dengan perbuatan yang Anin lakukan. "Astaga, sepertinya aku ben

  • SORRY MY HUSBAND    Bab 57 Tamu tak Diundang

    Mendengar jawaban yang diberikan oleh Hakan dan terlihat begitu santai, Tanaya memincing curiga ke arahnya serta menelisik saksama. Dia pun menatap sekeliling dan terlihat suasana rumah yang begitu tenang. Hal itu membuat kening Tanaya berkerut banyak karena merasa aneh dan tak biasa."Sejak kapan kau berada di sini? Apa kau belum pulang sejak semalam?" tanya Tanaya menatap tajam pada Hakan yang duduk berseberangan dengannya.

  • SORRY MY HUSBAND    Bab 56 Kabar Buruk Dari Anin

    Setelah memerintahkan Maida untuk memberikan sarapan kepada Rena, Tanaya akhirnya pamitan untuk pulang sebentar ke kediamannya sekedar melihat apakah Anin pulang ke rumah atau tidak. Namun, sesampainya di rumah dia masih tidak menemukan keberadaan Anin dan hari itu kembali membuat darah tingginya kumat. Dia duduk di ruang keluarga sambil memijit pelipisnya yang terasa sakit. Tak berapa lama, dia meraih handphone yang ada dindalam handbag berwarna hitam miliknya untuk menghubungi Dilara karena sejak semalam dia berpamitan untuk makan malam di rumah Jeff hingga kini masih belum memberi kabar, meskipun hanya berupa pesan. Berulang kali Tanaya menghubungi Dilara, tapi tak kunjung diangkat. Dia pun merasa aneh kenapa Dilara tak mengangkat panggilannya

  • SORRY MY HUSBAND    Bab 55 Hukuman Yang Begitu Nikmat

    Keesokan harinya, Rena terbangun dengan tubuh yang terasa begitu sakit karena dia dikurung di sebuah gudang tak jauh dari kebun belakang. Dia tertidur hanya beralaskan sebuah koran bekas. Ruangan tersebut tak ada penerangan sama sekali, kecuali cahaya lampu yang masuk dari jendela. Selain itu, ruangan tersebut memang cukup luas, di mana barang-barangnya tidak terlalu penuh dan kebanyakan diisi oleh buku-buku serta elektronik yang sudah tak digunakan. Rena meregangkan otot yang terasa kaku serta tubuhnya yang sedikit menggigil karena semalaman dia tidur di lantai. Dia menatap ke jendela dan berpikir untuk menebak sekiranya sudah jam berapa saat itu. Ketika dia sedang menerka, tiba-tiba terdengar perutnya yang berbunyi menandakan bahwa dia kelaparan

  • SORRY MY HUSBAND    Bab 54 Tawaran Menggairahkan

    Di kediaman Jeff, Dilara terkejut ketika mendengar kalimat yang diucapkan oleh Jeff karena tak menyadari dan terbuai dengan khayalan kotornya sendiri. Dengan cepat, dia melepaskan tangannya dari payudara yang dia remas sendiri sejak tadi, sehingga memicu gairah. Merasa terciduk, wajah Dilara seketika merona karena malu dilihat oleh Jeff yang tak disadarinya sudah keluar dari kamar mandi. "Dasar bodoh! Kenapa aku tak dengar dia keluar kamar mandi, sih! Benar-benar memalukan!" kata Dilara dalam hati

  • SORRY MY HUSBAND    Bab 53 Pengakuan Hakan Yang Tak Terduga

    Di Jalan Raflesia, Maida yang berada di kamar Evran saat kejadian diseretnya Rena untuk dikurung seperti mereka tentu terkejut karena tak menyangka bahwa Rena akan kembali ke rumah itu. Evran yang tentu mendengar dengan jelas teriakan Rena hanya bisa melotot tak percaya mendengar teriakan menantunya karena diseret paksa oleh penjaga rumah diiringi bentakan dari Tanaya. Hatinya tentu sangat geram karena tindakan Tanayaa yang sudah melampaui batas dan benar-benar ingin menyingkirkan orang yang dia cintai. Bahkan, Evran yakin Tanaya akan melenyapkan dia beserta Rena dan jika sudah mendapatkan hartanya, dia pun yakin Tanaya akan menyingkirkan Jeff. Maida bisa melihat betapa Evran berbaring gelisah di ranjang. Tahu apa yang telah dilakukan Fanaya kali

  • SORRY MY HUSBAND    Bab 52 Akibat Pikiran Mesum

    Sekitar jam 6 sore, akhirnya Jeff tiba di kediamannya. Pikiran dia masih tertuju pada Rena yang saat ini berada di Jalan Raflesia dan terkurung bersama Evran. Dia berjalan lunglai masuk ke dalam rumah dan terkejut ketika disambut oleh sosok wanita dengan pakaian seksi serta make up tebal yang tak lain adalah Dilara. Terhenyak sebentar, pikiran waras Jeff akhirnya kembali dan sadar bahwa siang tadi Dilara sudah memberikan pesan kepadanya bahwa malam ini dia akan datang ke rumah untuk makan malam bersama. Sadar akan hal itu, dia menarik nafas panjang. Matanya menatap malas pada Dilara yang berjalan mendekat untuk menyambut kepulangannya.

  • SORRY MY HUSBAND    Bab 51 Janji Palsu Tanaya

    Kimin dan Codet seketika mendekati Rena yang terkejut dan mundur untuk menghindar, tapi mereka menarik tangannya demi melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh Tanaya. "Tidak! Jangan sentuh aku! Lepaskan kubilang!" teriak Rena berusaha menolak kedua penjaga itu yang tentu dengan mudah meringkus Rena.

DMCA.com Protection Status