Ike yang berjalan mengandalkan gps di ponsel, kebingungan. Dia tidak pernah menggunakan transportasi umum, oline ataupun jalan kaki. Dia hanya bisa mengandalkan gps karena di dalam mobil orang-orang membutuhkan gps, termasuk dirinya.Tubuh dan wajah ditutup rapat supaya tidak ada yang mengenalinya. Namun dia lupa, perjalanannya tidak menggunakan mobil, hanya berjalan kaki dengan cuaca ibukota yang panas terik.Penampilan Ike mencuri perhatian orang-orang yang melewatinya.Lalu tiba-tiba ada seseorang meneriaki dirinya, pelaku bom bunuh diri dan mencari mangsa. Dia dikejar oleh banyak orang.Ike yang kebingungan, berlari sambil memegang erat handphone, menjauhi orang-orang yang mengejar dirinya Terkadang jatuh dan tidak ada yang menolong lalu sandalnya terlepas dan dia tidak sempat mengambilnya lagi.Ike sekuat tenaga melarikan diri hingga napasnya menjadi sesak dan merasakan kakinya mulai melepuh.Bora, Harsa, Genta. Maafkan Mama yang sudah egois ini. Ike menyebut nama anak-anaknya di
"KELUAR DARI SINI! AKU AKAN MEMASTIKAN IKE BERCERAI DARI KAMU!""Tidak, Ayah! Ayah tidak bisa melakukan itu kepadaku! Aku sudah menemani Ike sejak kecil dan mencintainya!" Edwin memeluk kaki ayah mertuanya dengan erat, berharap hati pria tua itu menjadi luluh. "Aku cinta dan selalu menemani dia sejak kecil!""Jika kamu mencintai putriku, kenapa memukul dia sampai babak belur seperti itu? Aku selalu mengajarkan dia tentang harga diri istri adalah suaminya, tapi ternyata kamu tidak pernah bisa melindungi Ike, kamu bahkan tidak menganggap dia sebagai harga diri yang sangat berharga!" Ayah Ike memukul dadanya dengan kepalan tangan. "Apa salahku sampai dia memiliki dua suami brengsek?! Satunya tukang selingkuh dan membuat psikologis hancur, satunya lagi memukuli putriku secara fisik! Apakah kalian berdua ingin membunuh anakku?!"Bora berjalan mendekati kakeknya. "Kakek, jangan bicara seperti itu. Nanti hati Mama menjadi sedih.""Jika Mama kamu bisa merasa sedih, Kakek juga bisa merasakan ke
Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan berharap manusia mampu menjaga alam dengan baik dan juga ciptaan lain. Namun, semakin lama- manusia mulai melupakannya dan perlahan merusak alam.Tidak hanya alam saja yang dirusak, tapi juga banyak hewan dibunuh dan manusia menjadi tingkat pertama dalam merusak ekosistem alam.Hewan-hewan yang tadinya hidup dan berguna untuk ekosistem, dinilai secara sepihak oleh manusia bahwa mereka telah merugikan manusia, tidak ada gunanya dan wajib dibunuh jika sudah merugikan.Itulah yang terjadi pada Bern, seekor service dog yang ditugaskan untuk menemani kesehatan mental Bora. Mereka membunuh dengan alasan yang masuk akal bagi manusia, melupakan peristiwa itu dan tidak akan pernah mendengar jeritan hewan."Ayo, kita bunuh anjing yang suka menggigit.""Lempar batu ke anjing itu.""Racuni saja kucing yang suka buang kotoran sembarangan.""Bunuh ular yang masuk ke rumah warga!""Tembak burung itu!""Aku benci cicak, suruh kucing menangkapnya!"Masih ada ban
Yuni menggeram marah begitu mendengar kabar dari keluarganya. Gosip yang tidak berdasar tapi dia tahu dengan baik siapa sebenarnya Aji. "Dia hanya ingin melindungi mantan istrinya, bagaimana bisa dia mengkhianati aku setelah mengucapkan banyak janji pernikahan? Apakah dia sudah gila sekarang?" Akmal tidak tahu harus bicara apa dan lebih suka memilih diam dari pada menjadi masalah, terakhir kalinya dia membuat masalah tanpa menganalisa terlebih dahulu sehingga sempat mendapatkan teguran dari dosennya. Laras mendecak kesal. "Apa gunanya si ketua ham itu, jika dia tidak melakukan pekerjaan dengan benar? Bukankah suaminya ada di Bora? Kenapa tidak ada balasan dari Bora? Apakah ketua ham itu hanya salah lihat karena sakit mata?" Alih-alih menyalahkan dirinya sendiri, Laras lebih suka menyalahkan orang lain. Yuni bertambah kesal jika mengingat wanita itu. Dia tidak berguna sama sekali, tapi- "Apakah kamu sudah melihat akun media sosialnya? Dia buat postingan apa?" Laras melihat akun Rin
Jika memikirkan kembali masa lalu yang mereka berdua lewati, memang terasa hambar. Tidak ada cinta ataupun kasih sayang yang diperlihatkan. Hanya perasaan tanggung jawab dan bermimpi hidup bebas. Ike dan Aji menikah hanya berdasarkan tanggung jawab, menghargai orang asing, lalu ketika sudah mulai bosan, tidak ada yang namanya mempertahankan. Keduanya hanya ingin menjauh dan saling melepaskan. Tidak peduli meskipun memiliki tiga orang anak yang membutuhkan perhatian orang tua. Sekarang, mereka berdua mulai menyadari kesalahan masing-masing dan merasakan penyesalan mendalam karena telah menyakiti tiga anak kecil yang tidak tahu apa pun. "Terkadang-" Ike mulai bicara sambil mengamati tangan Aji yang memperlakukan kakinya dengan lembut. "Aku pernah berpikir untuk mengulang semua waktu." "Tidak ada yang seperti itu." "Hahahaha- benar, memang tidak ada. Tapi bukankah Bora mendapatkan keajaiban?" "Dia berbeda. Dia masih memiliki pemikiran polos dan suci, Tuhan pasti akan memilih umat ya
Rina terkejut ketika mendapat undangan pesta di rumahnya yang diberikan seorang pria bertubuh besar dan memakai jas formal. "Ini?" "Tuan ingin mengundang anda datang, silahkan datang." "Hanya aku saja?" tanya Rina yang melihat namanya yang tertera di undangan. "Ya." "Bagaimana dengan anak-anak?" "Ya?" Rina tersadar dari kesalahannya lalu menggeleng. "Tidak, tidak masalah. Aku bisa datang, terima kasih." "Ini kotak untuk anda." Pria pengantar undangan menyerahkan sebuah kotak ke Rina. Rina menerima kotak dari pria tersebut. "Apa isinya?" "Saya tidak tahu, saya hanya disuruh membawa ini dan diberikan kepada anda." "Terima kasih banyak," ucap Rina sambil memegang erat kotak berwarna putih itu. Dia yakin sekali kalau ini adalah pemberian mantan suaminya, Fendi. Dia pasti masih cinta dan ingin mereka berdua rujuk. Rina akan memaafkan semua perselingkuhan yang dilakukan Fendi lalu teringat dengan janinnya yang hilang, dia keguguran saat perjalanan pulang dari villa milik istri pr
Pesta dimulai dan para tamu undangan mulai berdatangan dengan perasaan bangga karena berhasil diundang salah satu keluarga terkemuka di Indonesia, wartawan pun mulai menyoroti para tamu, tidak ingin ketinggalan berita mengenai anak kedua yang kembali.Beberapa orang pun mulai berdebat di televisi siaran nasional, hal yang tidak biasa di Indonesia, namun berita tentang keluarga ini menaikkan nilai penjualan berita yang dimuat. Tidak mungkin ditinggalkan begitu saja."Saya sudah pernah mendengar salah satu pangeran yang memutuskan keluar dari keluarga, karena ide idealisnya tentang merawat hewan. Namun, saya tidak pernah mendengar anak lainnya, bukankah dia anak kedua?""Yang mana?""Yang baru saja kembali.""Bukankah anak ketiga? Paling bungsu?""Kenapa banyak berita yang muncul anak kedua?""Kita tidak tahu mana yang benar, karena keluarga itu bekerja secara misterius dan tertutup. Sekarang saja menjadi heboh karena bersamaan dengan skandal anak Presiden.""Benar, biasanya pergantian
"Oh, hallo. Terima kasih telah datang ke acara keluarga kami." Semua orang sontak menoleh ke sumber suara, di atas panggung. Arka.Laras terbelalak ketika melihat betapa tampannya pria itu. "Astaga, dia sangat tampan, selain kaya dan juga berpengaruh, ternyata wajahnya juga bisa dibanggakan. Kalau begini, aku rela menjadi selirnya."Akmal memutar kedua bola mata ketika mendengar celotehan kakaknya. "Yang jadi pertanyaan, mau nggak dia sama kamu?"Laras cemberut ketika mendengar ucapan buruk adiknya. "Apakah kamu tidak bisa mendoakan aku yang baik-baik?"Akmal mengangkat kedua bahu dengan santai.Yuni masih menatap Aji, merasa cemas karena tidak bisa mendekatinya, lalu menatap kesal Ike yang sudah menghalangi jalannya. 'Dia masih melihat Presiden, apakah anda tidak khawatir?'Buat apa mengkhawatirkan hal yang tidak perlu?'Humm? Bagaimana dengan wanita yang memakai gaun merah dan seksi itu? Wow, pakaiannya terbuka sekali.'Bora spontan menoleh ke arah yang ditunjukan Bern palsu. Seora
"Tuan, bisakah kita bertemu kembali?"Bern berjalan mendekati kucing kecil lalu duduk di belakangnya, mengamati arah pandang kucing kecil ke arah taman yang teduh, tempat bermain para hewan. "Kenapa kamu duduk sendirian di sini?""Aku hanya ingin bertemu dengan tuan, aku merindukan tuan."Bern bisa melihat punggung mungil si kucing kecil yang kesepian. "Aku sudah melihat apa yang kamu lakukan di dunia, bukankah bagi manusia terlihat bodoh? Kamu merindukannya sepanjang hidup dan hanya bertemu beberapa menit lalu bunuh diri.""Tidak masalah, asalkan Tuan bisa hidup bahagia bersama orang yang disayanginya."Bern menggoyangkan ekor. "Ayo, ikut bersama aku."Kucing kecil itu menoleh ke arah Bern dan bertanya. "Apakah kamu, jiwa yang menangis di atas peti mati istri Tuan?"Bern yang hendak berjalan jauh, menghentikan langkahnya lalu balik badan. "Apakah kamu melihat aku?"Kucing kecil itu mengangguk. "Ya.""Bukankah apa yang kita lakukan terlihat bodoh?""Tidak! Itu tidak bodoh!""Kenapa?"
Di dunia, kita tinggal dengan berbagai macam karakter manusia dan permasalahannya. Ada yang ingin pintar, ada yang ingin kaya, ada yang ingin memiliki kekuasaan. Ada juga manusia yang ingin mendapatkan semuanya secara instan, tanpa kerja keras. Salah satu contoh adalah Rina. Rina terlalu iri dengan Ratna, saudara tirinya. Ratna yang masih bisa berkumpul dengan keluarga, sempat dikucilkan, namun pada akhirnya menikah dengan pria tampan, kaya dan berkuasa. Rina ingin mengalahkan Ratna, tapi tidak mampu bersaing. Rina bukan tipe pekerja keras seperti Ratna, Rina juga hanya bisa menjalin sosial dengan orang lain, dia bukan pecinta hewan atau pendamping hidup yang cocok untuk para pria. Aku jauh lebih cantik, Aku jauh lebih hebat, Aku jauh lebih dihargai orang lain, Tapi kenapa Ratna lebih beruntung dariku? Hanya itu yang selalu ada di dalam kepalanya. Persaingan terhadap Ratna, dan menjatuhkan diri ke lembah sesat. Tidak peduli memiliki pria yang mencintainya, anak-anak yang pat
Rina yang syok dikeluarkan secara tidak hormat oleh Fendi, pria yang sudah melakukan sumpah setia kepadanya, balas dendam dengan mendukung Edwin. Tapi tidak disangka, Edwin meninggal terlalu cepat serta meninggalkan banyak bukti yang cukup memberatkan. Para penguasa yang tadinya mendukung mereka, mulai balik badan, memunggungi. Bertindak seolah tidak mengenal Rina dan lainnya, yang suka rela atau tanpa sadar menjadi boneka para penguasa demi kekayaan dan kejayaan. "Apa yang kalian lakukan? Kenapa barang-barang aku dikeluarkan dari kantor?"Hendro maju dan menantang Rina. "Sudah cukup main-mainnya, kami akan bertindak sesuai prosedur, sekarang tidak ada yang melindungi kamu lagi, Rina."Rina menampar wajah Hendro.Hendro menerimanya tanpa membalas, lalu mengejek Rina. "Ini tamparan terakhir yang aku terima dari kamu- kamu sudah membuat masyarakat kehilangan kepercayaan kepada kami, membuat masyarakat menjadi rugi dan juga kami yang harus kena imbas, akibat dari perbuatan kamu!" Geram
Setelah Fendi sudah mengingat masa lalu dan kucing kecil itu, dia segera menyuruh seseorang untuk mengambil tubuh kucing kecil dan membakarnya hingga menjadi abu.Mungkin bagi orang lain, apa yang mereka lakukan adalah berlebihan tapi- bagi mereka yang sangat menghargai hubungan masa lalu, sangatlah berarti.Bora bicara ke Fendi dengan nada sedih, sambil melihat dua guci abu kecil yang berdampingan. "Kadang kala manusia memberikan saran agar kita harus move on, melupakan masa lalu dan menjalani hidup dengan baik. Bukankah itu berarti kita harus melupakan jasa makhluk yang sudah menolong kita di masa lalu?"Pantas saja ada yang mengatakan seekor anjing diberikan makan selama satu hari, akan mengingat pemberi makan selamanya tapi manusia yang diberikan makan selama satu tahun, akan melupakan penolongnya."Fendi yang berdiri di samping Bora, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Sebenarnya konsep yang kamu bicarakan tidak salah juga, tapi maksudnya bukan begitu.""Lalu harus bagaimana?"
Fendi mengubur kucing kecil itu ke tanah halaman rumah sakit hewan milik keponakannya, menepuk pelan gundukan tanah itu dan bicara dengan nada sedih. "Apakah kamu menyesal diciptakan menjadi hewan oleh Tuhan?" Di Indonesia ada berbagai macam kasus kekerasan hewan yang menimbulkan kematian atau cacat, ada manusia yang tidak peduli dengan kehidupan para hewan yang tidak beruntung dan hanya hidup dalam waktu singkat di dunia ini. Jika di dunia ini, manusia selalu mengeluh karena dilahirkan tidak beruntung- apakah hewan juga? Biar bagaimana pun hewan itu adalah kucing kecil yang menyelamatkan dirinya dari kecelakaan.Fendi menatap sedih kuburan kucing kecil itu sambil mendengarkan laporan dari sekretaris."Saya sudah mendapat informasi dari sopir, bahwa mobil yang anda pakai sudah dipotong jalur rem, sehingga saat anda mengebut- tidak bisa menghentikan mobil. Sopir itu melakukannya atas suruhan pak Edwin."Fendi bertanya ke sekretaris. "Bukankah itu perbuatan bodoh? Si sopir pasti juga
"Kucing kecil, kenapa kamu sendirian di sini? Apakah kamu kelaparan?""Hei, kucing kecil. Apakah kamu sudah kenyang sekarang? Jangan mengikuti aku.""Lihat, kucing kecil. Dulunya itu adalah rumahku, sekarang aku sudah tidak bisa tinggal di sana karena istri menceraikan aku dan hidup bahagia bersama anak-anak. Bukankah kita senasib?"Meong.Kucing kecil itu melihat Fendi yang duduk termenung sedih, melihat sebuah foto."Dia adalah istriku."Meong?"Kami menikah, tidak lama aku keluar dari penjara. Ayahnya minta tolong kepadaku untuk menikah dan menjaganya. Aku tidak bisa menolak, padahal masa depan aku sendiri juga buruk."Meong."Aku tidak bisa menjaga masa depanku sendiri, bagaimana caranya aku bisa menjaga masa depan anak orang lain?"Kucing itu hanya duduk mendengarkan keluh kesah Fendi.Fendi yang bertubuh kurus dan berpenampilan acak, tidak terlihat seperti berasal dari keluarga kaya. Saat ini dia hanya pekerja fisik serabutan, dia sudah kehilangan segalanya dan harga diri tidak
Suasana menjadi panik di media sosial, beberapa orang yang melakukan perundungan- tidak berani menggunakan handphonenya dan orang-orang kaya yang merupakan pelaku, mulai menjual handphone. Orang-orang suruhan para partai politik ataupun yang membenci Bora, mulai meminta pertanggung jawaban ke atasan.Edwin yang mendengar berita itu di tengah acara, keluar tanpa mengatakan apa pun. Bagaimana bisa Bora seberani itu? Bukankah dia hanya anak gila yang ingin mencari perhatian keluarga?Edwin semakin panik ketika melihat postingan Bora terkait dengan masa lalunya yang buruk. Bagaimana bisa dia mendapatkan bukti seperti itu? Pasti pria itu bicara ke orang lain. Sial!Edwin melihat mobil mewah milik Ike yang sudah diparkir di hadapannya lalu melihat sopir yang dikenal dari keluarga istrinya. "Kamu! Kenapa bisa ada di dalam mobilku?"Sopir itu menggaruk kepalanya dengan panik. "Pak! Saya hanya-"Edwin menyingkirkan sopir itu, keluar dari dalam mobil lalu masuk ke dalam dan mulai menjalankan
Tidak ada yang mau berteman dengan saya di sekolah karena perundungan yang dilakukan kedua saudara tiri, pihak sekolah pun lebih membela ibu tiri yang notabene adalah istri Papa dan dianggap lebih memiliki kekuasaan.Bora kembali menulis di media sosial dengan postingan baru dan menumpahkan semua keluh kesahnya di media sosial, tanpa terasa air mata mengalir begitu saja. Yang kalian lakukan sekarang adalah perundungan, sama halnya dengan penguasa yang menekan rakyat kecil. Merasa diri sendiri paling kuat karena menerima didikan keras dari orang tua, jadinya menekan anak kecil yang tidak tahu mengenai dunia politik.Yang membuat saya lebih heran adalah perilaku orang-orang dewasa yang merasa dirinya kuat, pintar dan juga paham tentang segalanya. Tapi malah mengabaikan fakta bahwa saya menderita anxiety disorder.Kenapa saya membutuhkan seekor anjing dan hanya bersandar pada dia? Karena tidak ada yang mau menemani saya di saat terluka ataupun sedih. Hanya seekor anjing yang berhasil me
'Menurut aku, masalah mental health itu hanya dibuat-buat untuk zaman sekarang. Dulu saja, aku mendapat pukulan dari orang tua, tidak menangis atau pun merasa baper.'Zaman dulu tidak ada internet, tidak ada berita mengenai kekerasan rumah tangga yang beredar luas di internet. Dipukul, disiksa orang tua merupakan hal biasa dan tidak pernah diketahui banyak orang.'Ah, benar. Anak kelahiran tahun sembilan puluh relate dengan masalah ini. Isu mental health di zaman dulu tidak pernah ada. Karena adanya mental health- mental anak-anak muda kelahiran dua ribu bermasalah semua, mentalnya lemah.'Lalu kenapa sekarang banyak isu perceraian, kebanyakan kepala keluarga meninggalkan anak dan istrinya. Apakah kalian pikir, anak-anak korban perceraian dan kekerasan yang dilakukan orang tua, tidak memiliki akal dan hati? Kebanyakan anak-anak yang bermasalah dalam mental health, diabaikan oleh keluarganya sendiri.'Apa kabar bapakku yang sering kasih hukuman keras sampai pukulin, emak di rumah juga