Share

DUA

Author: Hwali
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Adik laki-laki Bora, Harsa Bimasena Rukmasara menderita narkolepsi. Serangan tidur mendadak saat melakukan kegiatan sehari-hari, tugas anjing terapinya adalah membangunkan Harsa dengan cara apa pun kecuali menjilat.

Adik laki-laki Bora paling kecil, Gentamas Luhung Rukmasara menderita epilepsi. Kehadiran anjing sangat dibutuhkan karena bisa beritahu empat puluh menit sebelum terjadi sehingga Genta memiliki waktu untuk minum obat atau minta tolong ke sekitar.

Harsa menderita depresi yang sama dengan Bora karena kekerasan rumah tangga sehingga muncul auto imun yang menyebabkan penyakitnya muncul, ditambah dengan sejarah dari keluarga papa mereka termasuk penyakit Genta.

"Apa mungkin papa hanya mengambil anak sehat saja untuk diurus? Kedua adikku menderita penyakit dan harus bergantung pada anjing terapi." Bora menghela napas dengan sedih.

Ditya menatap prihatin Bora lalu mengacak rambutnya untuk menghibur. "Kalau begitu kamu harus berubah, jangan suka membolos hanya karena Bern. Aku rasa Bern juga tidak suka melihat kondisi kamu yang sekarang, makanya rela meneruskan- yah anggap saja visi dari Tuhan."

Bora menata rambutnya dengan kesal. "Ya."

"Untuk sementara jangan pelihara hewan dulu kalau kamu masih tinggal di rumah itu." Nasehat Ditya.

Bora menjadi cemberut. "Aku mau keluar rumah itu dan mencari kos sambil kuliah dan kerja. Dok, kalau kliniknya ada lowongan- aku daftar ya, angkat-angkat barang pun tidak masalah."

"Aku yang masalah, nanti bisa dimarahi ayah kamu!" Ditya berkacak pinggang. "Ayah kamu salah satu pejabat ibukota."

Bora menghela napas panjang.

"Jika ayah kamu tidak memberikan uang yang cukup, aku akan memberikan pekerjaan. Pokoknya harus rajin dan tidak boleh takut hewan apa pun?"

"Hewan apa pun?"

"Seperti ular dan sebangsanya."

Bora merinding begitu mendengarnya, tapi mau tidak mau dia harus menerima demi bertahan hidup. "Ya, gak masalah- sambil terapi juga."

"Bora Zanitha, kamu tahu nama itu?" tanya Ditya.

Bora menggeleng.

"Bora adalah kecerdasan, Zanitha adalah anggun. Jika digabungkan-" Ditya mengetuk pelipis kanannya. "Kecerdasan yang anggun."

Bora mengedipkan kedua mata. Kecerdasan yang anggun?

Bora memikirkan nasehat dokter Ditya sampai malam dan akan tidur.

Kecerdasan yang anggun-

Kalau tidak salah, yang memberikan nama ini adalah kakek dari pihak mama. Bahkan nama keluarga Rukmasara dari pihak mama.

Bora ingat cerita saat papa yang hanya anak kepala sekolah kampung dan ibu rumah tangga biasa menikah dengan mama yang merupakan keturunan bangsawan bali dari pihak nenek buyut dan bangsawan jawa dari pihak kakek buyut, mereka keluar dari kerajaan dan membentuk keluarga Rukmasara.

Rukmasara sendiri memiliki arti bahasa sansekerta yang berarti emas. Dan nama itu digunakan untuk perempuan, lucu kan? Tapi yang membuat romantis dalam kisahnya adalah, semua keluarga Rukmasara sangat menghargai wanita atau anak perempuan. Bukan patriaki pria yang diagungkan.

Keluarga mama awalnya tidak setuju karena masalah perselingkuhan di dalam keluarga papa, tapi karena papa menunjukkan niat baik dan merawat mama Bora seperti putri, keluarga pun setuju.

Tapi pernikahan itu tidak berlangsung lama, karena papa berselingkuh dengan janda yang merupakan ibu tiri Bora sekarang saat mama Bora hamil anak ketiga.

Papa Bora bersikeras menikahinya untuk mencari surga dan meningkatkan derajat wanita, mama Bora dan keluarga berang. Hal itulah yang membuat papa Bora melakukan kekerasan rumah tangga.

"Banyak cara mencari surga dan pahala tapi bukan dengan cara menikahi janda." Berang mama Bora lalu pergi membawa ketiga anaknya karena sudah tidak tahan lagi.

Papa Bora bersikeras tidak mau berpisah dan tidak bisa mengubah keputusan mama Bora hingga akhirnya sang papa meminta hak asuh Bora ke pengadilan, pengadilan pun setuju.

Bora tidur menatap langit kamar dan mencium aroma therapy untuk menenangkan diri. Terlihat bintang dan bulan mengitari langit kamar.

Sedikit demi sedikit Bora menutup mata dan tertidur lelap.

'Bern, aku datang.'

'Ya, kamu sudah datang.'

Bora berkedip saat melihat Bern sudah berdiri di hadapannya. "Bern?"

'Hallo, Bora.'

Bora menangis lalu memeluk gumpalan bulu Bern. "Bern, maaf aku tidak bisa menyelamatkan kamu!"

'Bora, ada sesuatu yang ingin aku beritahu.'

Bora mengangguk lalu duduk di depan Bern, Bern ikut duduk dan meletakkan kepalanya di atas pangkuan Bora.

'Bora, terima kasih sudah merawat aku selama ini. Memberikan banyak cinta dan yang bisa aku berikan hanya hidupku. Aku tidak bisa bekerja mencari uang, aku hanya bisa menggigit orang yang menyakitimu.'

Bora memeluk erat kepala Bern. "Tidak ada yang bisa menggantikan kamu di hatiku."

'Tidak Bora, di luar sana masih banyak yang tidak beruntung dariku. Aku ingin kamu menolong mereka dan juga dirimu sendiri.'

"Menolong aku?"

'Apakah Bora ingat saat aku dibakar dan menangis kesakitan?'

Bora masih mengingatnya, dia hanya bisa mendengar dan tidak punya keberanian untuk melihat kejadian mengerikan itu.

'Saat itu, ada orang banyak dan tidak ada yang menolong aku. Mereka menganggap aku hanya seekor hewan yang tidak berguna bagi mereka.'

"Bern, jangan bilang begitu!"

'Bora, aku sudah bertemu banyak teman disini. Mereka cerita mengenai kehidupan mereka. Sangat sakit, padahal mereka hanya ingin bertahan hidup. Tempat mereka juga digusur, tidak ada tempat untuk bertahan hidup. Satu-satunya cara adalah menjadi hama untuk manusia.'

'Kucing bertahan hidup dari makan tikus, tapi tikus malah diracun. Yang membuat tikus berkembang biak, kucing-kucing diracun dan diusir. Lalu para kucing cerita mengenai wabah pes di london.'

"Ha- hah?"

'Kamu tidak percaya?'

Bora tertawa geli. "Bern, rupanya kamu banyak teman ya di sana."

'Ya, menyedihkan saat mendengarnya. Mereka menganggap kucing adalah jelmaan setan lalu dibantai hingga akhirnya muncul wabah pes, tikus berkembang biak dengan bebas.'

Bora terdiam lalu bergidik ngeri.

'Bora. Setelah kematian, aku bertemu malaikat dan malaikat itu berkata- kamu sudah mengubah takdir orang yang kamu cintai. Tahu kenapa?'

Kenapa?

'Karena aku yang memintanya.'

Bora terkejut, Bern bangkit lalu duduk di hadapan Bora.

'Jika aku masih hidup, kamu yang akan menderita. Kita bertiga- kamu, aku dan papa akan meninggal di hakim massa. Yang pertama meninggal adalah papa, aku lalu terakhir kamu tapi kamu menyaksikan semua itu.'

"Bern."

'Konsekuensi merubah masa depan adalah nyawaku. Aku ingin masa depan kamu berubah.'

Air mata Bora mengalir.

'Jangan menangis, Bora. Kamu harus kuat sekarang, jika ingin melindungi orang yang kamu cintai- kamu harus kuat.'

Bora menghapus air mata dengan punggung tangan. "Sekarang, ceritakan semuanya. Apa yang harus aku lakukan?"

Bern menjilat pipi Bora. 'Ini adalah Bora yang aku kenal.'

Bora berusaha menahan tangis sambil melihat visi yang diperlihatkan Bern.

'Kamu harus mengingat semuanya, Bora. Tidak ada satu pun yang boleh dilupakan!'

Related chapters

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   TIGA

    Bora melihat cermin satu badan di kamar, tangannya menyentuh cermin. Apa yang diberitahu Bern seolah masa depan yang akan terjadi.'Bolehkah aku merubah masa depan?''Tentu, Bora. Aku adalah kunci supaya kamu bisa merubah masa depan.'"Kunci?" Bora tertawa sedih begitu mengingat penglihatan di dalam mimpinya. 'Aku dan papa melarikan diri dari suatu hal yang tidak diketahui lalu mobil oleng dan tanpa sengaja menabrak orang, warga disekitar mengamuk dan mengeluarkan papa lalu memukulinya. Aku yang berusaha melindungi papa juga terseret dan Bern yang berusaha melindungiku dipukul warga dengan balok kayu. Kami bertiga meninggal di sana.'Dada Bora merasakan kesedihan mendalam. "Aku tidak ingin kehilangan papa tapi aku juga tidak ingin kehilangan Bern."Tok! Tok!"Bora! Kamu sudah bangun?! Sebentar lagi papa berangkat!" teriak kakak tiri Bora yang perempuan.Bora menghapus air mata dan segera keluar dari kamar.Aku harus kuat, Bern sudah memberikan visi untukku. Batin Bora lalu mendadak d

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   EMPAT

    Bora hanyalah anak SMA yang mengandalkan kekayaan kedua orang tuanya, meskipun mereka berdua sudah cerai. Jadi Bora belum memahami kesulitan orang lain.Ditya menjelaskan kepada Bora. "Apakah kamu tahu tentang undang-undang kesejahteraan hewan?""Ya, aku paham.""Undang-undang itu jarang diterapkan oleh orang Indonesia.""Kenapa?""Karena mereka malas membaca. Mereka mengabaikan dan ada beberapa kasus yang masuk, mereka tidak punya mulut untuk berteriak hak mereka untuk hidup. Manusia hanya menganggapnya sebagai hama."Bora mengangguk paham. "Dokter, apakah aku bisa mengubah semuanya jika berusaha keras?"Ditya tersenyum. "Ya, kamu bisa. Kamu bisa menggunakan aku dan aku juga menggunakan kamu."Bora menatap tidak percaya Ditya. "Dokter.""Kamu bisa keluar dari sekolah sekarang dan masuk universitas ini. Aku rasa kamu pasti mampu jika bekerja keras.""Aku mengulang SMA dan belum lulus, bagaimana bisa-""Kamu bisa ikut kelas paket C tapi juga mengejar ujian kelulusan tahun depan. Jika

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   LIMA

    Bora tersenyum. "Tapi, bukankah sebelum papa maju- kalian berdua harus menikah resmi secara negara?"Ibu Bora berdiri dan berteriak marah. "MEMANGNYA INI SEMUA GARA-GARA SIAPA?!""Bora, masuk ke dalam kamar kamu!" Perintah papa Bora.Bora mengangkat kedua bahu dengan santai lalu masuk ke dalam kamarnya."Kamu bela dia? Kenapa kamu selalu bela dia? Dia selalu menghina aku, hanya karena-""Diam!" Tekan papa Bora.Bora mendengar percakapan itu saat naik tangga dan tidak berani memegang pegangan tangga, dia menaiki tangga dengan hati-hati lalu masuk kamar setelah membuka kunci. Sebelum berangkat sekolah, Bora memang mengunci pintu kamar supaya tidak ada pencuri masuk ke dalam kamarnya. Bora meletakan tas di bawah tempat tidur dan mulai mandi, rasanya melelahkan sekali seharian ini, dan juga keajaiban yang diberikan Bern. Begitu dokter Ditya menyebut tentang sistem, entah kenapa tiba-tiba muncul layar di atas kepala orang-orang lalu menunjukan gambar masa lalu yang mereka lakukan."Besok

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   ENAM

    Bora bangun pagi setelah berbincang sejenak dengan Bern di dalam mimpi lalu berjanji akan melindungi teman-temannya. Mungkin, cerita yang dialami dirinya sekarang tidak dapat dipercaya, namun alam bekerja secara misterius dan manusia tidak mengetahuinya dengan pasti. Bora menyapa papanya seperti biasa yang membaca koran, semenjak kejadian cairan cat itu, papa Bora menghukum kedua anak tirinya dengan tidak memberikan uang saku selama satu tahun, dan juga melarang mereka mendekati Bora. Ibu tiri duduk sambil mengoles roti untuk sarapan sementara kedua saudara tirinya makan dengan tenang dan wajah cemberut, tidak seperti biasanya.Bora mengintip layar di atas kepala papanya, lalu mengalihkan tatapan dengan wajah merah. Ibu tiri terlihat duduk di bawah dan kepalanya menghadap ke bagian celana papa Bora. Meskipun masih SMA, dia tahu tindakan apa itu. Rupanya ibu tiri merayu sang papa dengan cara begitu.Bora mulai berpikir kembali tentang hubungan kedua orang tua kandungnya. Mama Bora m

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   TUJUH

    Hannah, Lisa dan Nur. Tiga anak perempuan yang bisa dibilang adik kelas Bora namun sekarang menjadi teman sekelas. Dulu Bora sempat mendapat perundungan saat kelas satu SMA, namun berkurang saat membawa Bern dan sekarang, setelah satu tahun tidak masuk sekolah karena syok, adik-adik kelas yang mengetahui kasus itu semakin meremehkan Bora."Hanya karena anak walikota terkenal, kamu bisa berbuat sesuka hati? Hah!" Hannah memeriksa kukunya yang dikikir dengan indah. "Apakah kamu tidak malu datang ke sekolah setelah membuat kejadian heboh yang memalukan?"Bora melihat layar monitor di atas kepala ketiga anak itu, rupanya mereka dulu adalah bawahan kakak tiri perempuannya. Bora mengambil napas perlahan lalu menghembuskannya, tidak mau cari masalah dengan mereka. Dia berjalan melewati mereka bertiga.Ketiga orang yang tahu Bora nekat berjalan melewati, segera menarik Bora ke belakang hingga membuat tas ranselnya putus.Semua orang yang ada di parkiran terkejut dan melihat apa yang terjadi

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   DELAPAN

    Bora yang sudah berganti pakaian bersih dan mandi, disuruh makan oleh pemilik rumah. Dua anak pemilik rumah yang masih kecil, menatap Bora dengan kagum. Mereka kenal Bora di media sosial namun tidak menyangka bisa melihat sosok aslinya. "Aku selalu melihat media sosial kakak saat bersama Bern. Sayang sekali Bern meninggal karena sakit."Itu adalah alasan yang dibuat papa Bora ke media sosial, kejadian aslinya hanya diketahui oleh orang terdekat.Bora tersenyum dan makan dengan lahap.Ibu pemilik Husky meletakan air di samping piringnya. "Makan pelan-pelan."Bora mengangguk kecil. "Terima kasih."Ibu pemilik Husky memperkenalkan dirinya. "Nama saya Ratih, yang besar Juno dan yang kecil Justin."Juno dan Justin menyapa Bora bersamaan. "Hallo, kakak."Ratih sudah membaca media sosial Bora. "Saya dulu pengikut media sosial kamu, interaksi dengan Bern sangat bagus terutama saat kamu mendapat serangan panik. Apakah sekarang kamu sudah tidak butuh anjing pendamping lagi?"Bora menghela nap

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SEMBILAN

    Bora berhasil mendapat tanda tangan surat kuasa dari sang papa, lalu diberikan ke dokter Ditya.Dokter Ditya menepuk kepala Bora. "Bagus.""Dokter, boleh aku bertanya?""Apa itu?""Kenapa dokter membantu aku sampai sejauh ini? Apakah ada sesuatu yang diinginkan dokter? Atau karena aku adalah anak walikota?"Ditya tersenyum. "Bukankah kita pernah membahas masalah ini?""Itu-"Bora menundukkan kepala, masih penasaran dengan jalan pikiran dokter Ditya yang selalu menolongnya. "Bern yang minta bantuan kepada aku, jadi kamu jangan terlalu memikirkannya." Ditya mengacak rambut Bora. "Kamu sudah selesai membuat makalah?"Bora mengangguk. "Baru garis besar."Ditya mengangguk. "Bagus, tunggu aku di sini. Aku sedang ada operasi."Bora mengangguk lagi lalu duduk di meja kerja Ditya, dia memeriksa garis besar makalah yang akan ditulisnya lalu tidak lama handphone bergetar."Mama?"Nama mama Bora muncul, Bora segera mengangkatnya."Bora?""Mama, aku-""Bora, apakah kamu menjadi anak nakal di sana

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SEPULUH

    'Pergilah ke rumah sakit swasta yang dekat dari sini, bilang kamu ada janji bertemu dengan profesor Hendra dan sebut saja nama kamu Bora.'Bora masih mengingat pesan yang diberikan dokter Donny. Setelah diskusi mengenai makalah yang akan diikutkan lomba, dokter Ditya memberikan sedikit saran dan juga perbaikan, besok hari terakhir dia mengumpulkan makalah. Jam sudah menunjukan lima sore dan sekarang Bora sudah berdiri di depan pintu masuk rumah sakit.Bora menyemangati diri sendiri dan masuk ke dalam. "Selamat sore, apakah ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang perawat di lobby."Saya ada janji dengan profesor Hendra."Perawat itu menatap curiga Bora. "Janji untuk?"Bora tahu tatapan curiga perawat tersebut. "Bora, bilang saja saya Bora."Perawat itu mendadak teringat sesuatu. "Ah, kamu kan..."Perawat itu tidak melanjutkan kalimatnya dan bergegas menghubungi seseorang.Bora mendengar percakapan orang-orang di sekitarnya."Bukankah dia anak walikota?""Ah, benar. Anak bermasalah i

Latest chapter

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   BERN & KUCING KECIL

    "Tuan, bisakah kita bertemu kembali?"Bern berjalan mendekati kucing kecil lalu duduk di belakangnya, mengamati arah pandang kucing kecil ke arah taman yang teduh, tempat bermain para hewan. "Kenapa kamu duduk sendirian di sini?""Aku hanya ingin bertemu dengan tuan, aku merindukan tuan."Bern bisa melihat punggung mungil si kucing kecil yang kesepian. "Aku sudah melihat apa yang kamu lakukan di dunia, bukankah bagi manusia terlihat bodoh? Kamu merindukannya sepanjang hidup dan hanya bertemu beberapa menit lalu bunuh diri.""Tidak masalah, asalkan Tuan bisa hidup bahagia bersama orang yang disayanginya."Bern menggoyangkan ekor. "Ayo, ikut bersama aku."Kucing kecil itu menoleh ke arah Bern dan bertanya. "Apakah kamu, jiwa yang menangis di atas peti mati istri Tuan?"Bern yang hendak berjalan jauh, menghentikan langkahnya lalu balik badan. "Apakah kamu melihat aku?"Kucing kecil itu mengangguk. "Ya.""Bukankah apa yang kita lakukan terlihat bodoh?""Tidak! Itu tidak bodoh!""Kenapa?"

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SPESIAL

    Di dunia, kita tinggal dengan berbagai macam karakter manusia dan permasalahannya. Ada yang ingin pintar, ada yang ingin kaya, ada yang ingin memiliki kekuasaan. Ada juga manusia yang ingin mendapatkan semuanya secara instan, tanpa kerja keras. Salah satu contoh adalah Rina. Rina terlalu iri dengan Ratna, saudara tirinya. Ratna yang masih bisa berkumpul dengan keluarga, sempat dikucilkan, namun pada akhirnya menikah dengan pria tampan, kaya dan berkuasa. Rina ingin mengalahkan Ratna, tapi tidak mampu bersaing. Rina bukan tipe pekerja keras seperti Ratna, Rina juga hanya bisa menjalin sosial dengan orang lain, dia bukan pecinta hewan atau pendamping hidup yang cocok untuk para pria. Aku jauh lebih cantik, Aku jauh lebih hebat, Aku jauh lebih dihargai orang lain, Tapi kenapa Ratna lebih beruntung dariku? Hanya itu yang selalu ada di dalam kepalanya. Persaingan terhadap Ratna, dan menjatuhkan diri ke lembah sesat. Tidak peduli memiliki pria yang mencintainya, anak-anak yang pat

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SERATUS SEPULUH

    Rina yang syok dikeluarkan secara tidak hormat oleh Fendi, pria yang sudah melakukan sumpah setia kepadanya, balas dendam dengan mendukung Edwin. Tapi tidak disangka, Edwin meninggal terlalu cepat serta meninggalkan banyak bukti yang cukup memberatkan. Para penguasa yang tadinya mendukung mereka, mulai balik badan, memunggungi. Bertindak seolah tidak mengenal Rina dan lainnya, yang suka rela atau tanpa sadar menjadi boneka para penguasa demi kekayaan dan kejayaan. "Apa yang kalian lakukan? Kenapa barang-barang aku dikeluarkan dari kantor?"Hendro maju dan menantang Rina. "Sudah cukup main-mainnya, kami akan bertindak sesuai prosedur, sekarang tidak ada yang melindungi kamu lagi, Rina."Rina menampar wajah Hendro.Hendro menerimanya tanpa membalas, lalu mengejek Rina. "Ini tamparan terakhir yang aku terima dari kamu- kamu sudah membuat masyarakat kehilangan kepercayaan kepada kami, membuat masyarakat menjadi rugi dan juga kami yang harus kena imbas, akibat dari perbuatan kamu!" Geram

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SERATUS SEMBILAN

    Setelah Fendi sudah mengingat masa lalu dan kucing kecil itu, dia segera menyuruh seseorang untuk mengambil tubuh kucing kecil dan membakarnya hingga menjadi abu.Mungkin bagi orang lain, apa yang mereka lakukan adalah berlebihan tapi- bagi mereka yang sangat menghargai hubungan masa lalu, sangatlah berarti.Bora bicara ke Fendi dengan nada sedih, sambil melihat dua guci abu kecil yang berdampingan. "Kadang kala manusia memberikan saran agar kita harus move on, melupakan masa lalu dan menjalani hidup dengan baik. Bukankah itu berarti kita harus melupakan jasa makhluk yang sudah menolong kita di masa lalu?"Pantas saja ada yang mengatakan seekor anjing diberikan makan selama satu hari, akan mengingat pemberi makan selamanya tapi manusia yang diberikan makan selama satu tahun, akan melupakan penolongnya."Fendi yang berdiri di samping Bora, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Sebenarnya konsep yang kamu bicarakan tidak salah juga, tapi maksudnya bukan begitu.""Lalu harus bagaimana?"

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SERATUS DELAPAN

    Fendi mengubur kucing kecil itu ke tanah halaman rumah sakit hewan milik keponakannya, menepuk pelan gundukan tanah itu dan bicara dengan nada sedih. "Apakah kamu menyesal diciptakan menjadi hewan oleh Tuhan?" Di Indonesia ada berbagai macam kasus kekerasan hewan yang menimbulkan kematian atau cacat, ada manusia yang tidak peduli dengan kehidupan para hewan yang tidak beruntung dan hanya hidup dalam waktu singkat di dunia ini. Jika di dunia ini, manusia selalu mengeluh karena dilahirkan tidak beruntung- apakah hewan juga? Biar bagaimana pun hewan itu adalah kucing kecil yang menyelamatkan dirinya dari kecelakaan.Fendi menatap sedih kuburan kucing kecil itu sambil mendengarkan laporan dari sekretaris."Saya sudah mendapat informasi dari sopir, bahwa mobil yang anda pakai sudah dipotong jalur rem, sehingga saat anda mengebut- tidak bisa menghentikan mobil. Sopir itu melakukannya atas suruhan pak Edwin."Fendi bertanya ke sekretaris. "Bukankah itu perbuatan bodoh? Si sopir pasti juga

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   MASA LALU FENDI & KUCING KECIL

    "Kucing kecil, kenapa kamu sendirian di sini? Apakah kamu kelaparan?""Hei, kucing kecil. Apakah kamu sudah kenyang sekarang? Jangan mengikuti aku.""Lihat, kucing kecil. Dulunya itu adalah rumahku, sekarang aku sudah tidak bisa tinggal di sana karena istri menceraikan aku dan hidup bahagia bersama anak-anak. Bukankah kita senasib?"Meong.Kucing kecil itu melihat Fendi yang duduk termenung sedih, melihat sebuah foto."Dia adalah istriku."Meong?"Kami menikah, tidak lama aku keluar dari penjara. Ayahnya minta tolong kepadaku untuk menikah dan menjaganya. Aku tidak bisa menolak, padahal masa depan aku sendiri juga buruk."Meong."Aku tidak bisa menjaga masa depanku sendiri, bagaimana caranya aku bisa menjaga masa depan anak orang lain?"Kucing itu hanya duduk mendengarkan keluh kesah Fendi.Fendi yang bertubuh kurus dan berpenampilan acak, tidak terlihat seperti berasal dari keluarga kaya. Saat ini dia hanya pekerja fisik serabutan, dia sudah kehilangan segalanya dan harga diri tidak

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SERATUS TUJUH

    Suasana menjadi panik di media sosial, beberapa orang yang melakukan perundungan- tidak berani menggunakan handphonenya dan orang-orang kaya yang merupakan pelaku, mulai menjual handphone. Orang-orang suruhan para partai politik ataupun yang membenci Bora, mulai meminta pertanggung jawaban ke atasan.Edwin yang mendengar berita itu di tengah acara, keluar tanpa mengatakan apa pun. Bagaimana bisa Bora seberani itu? Bukankah dia hanya anak gila yang ingin mencari perhatian keluarga?Edwin semakin panik ketika melihat postingan Bora terkait dengan masa lalunya yang buruk. Bagaimana bisa dia mendapatkan bukti seperti itu? Pasti pria itu bicara ke orang lain. Sial!Edwin melihat mobil mewah milik Ike yang sudah diparkir di hadapannya lalu melihat sopir yang dikenal dari keluarga istrinya. "Kamu! Kenapa bisa ada di dalam mobilku?"Sopir itu menggaruk kepalanya dengan panik. "Pak! Saya hanya-"Edwin menyingkirkan sopir itu, keluar dari dalam mobil lalu masuk ke dalam dan mulai menjalankan

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SERATUS ENAM

    Tidak ada yang mau berteman dengan saya di sekolah karena perundungan yang dilakukan kedua saudara tiri, pihak sekolah pun lebih membela ibu tiri yang notabene adalah istri Papa dan dianggap lebih memiliki kekuasaan.Bora kembali menulis di media sosial dengan postingan baru dan menumpahkan semua keluh kesahnya di media sosial, tanpa terasa air mata mengalir begitu saja. Yang kalian lakukan sekarang adalah perundungan, sama halnya dengan penguasa yang menekan rakyat kecil. Merasa diri sendiri paling kuat karena menerima didikan keras dari orang tua, jadinya menekan anak kecil yang tidak tahu mengenai dunia politik.Yang membuat saya lebih heran adalah perilaku orang-orang dewasa yang merasa dirinya kuat, pintar dan juga paham tentang segalanya. Tapi malah mengabaikan fakta bahwa saya menderita anxiety disorder.Kenapa saya membutuhkan seekor anjing dan hanya bersandar pada dia? Karena tidak ada yang mau menemani saya di saat terluka ataupun sedih. Hanya seekor anjing yang berhasil me

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SERATUS LIMA

    'Menurut aku, masalah mental health itu hanya dibuat-buat untuk zaman sekarang. Dulu saja, aku mendapat pukulan dari orang tua, tidak menangis atau pun merasa baper.'Zaman dulu tidak ada internet, tidak ada berita mengenai kekerasan rumah tangga yang beredar luas di internet. Dipukul, disiksa orang tua merupakan hal biasa dan tidak pernah diketahui banyak orang.'Ah, benar. Anak kelahiran tahun sembilan puluh relate dengan masalah ini. Isu mental health di zaman dulu tidak pernah ada. Karena adanya mental health- mental anak-anak muda kelahiran dua ribu bermasalah semua, mentalnya lemah.'Lalu kenapa sekarang banyak isu perceraian, kebanyakan kepala keluarga meninggalkan anak dan istrinya. Apakah kalian pikir, anak-anak korban perceraian dan kekerasan yang dilakukan orang tua, tidak memiliki akal dan hati? Kebanyakan anak-anak yang bermasalah dalam mental health, diabaikan oleh keluarganya sendiri.'Apa kabar bapakku yang sering kasih hukuman keras sampai pukulin, emak di rumah juga

DMCA.com Protection Status