Share

EMPAT

Author: Hwali
last update Last Updated: 2023-01-23 18:18:16

Bora hanyalah anak SMA yang mengandalkan kekayaan kedua orang tuanya, meskipun mereka berdua sudah cerai.

Jadi Bora belum memahami kesulitan orang lain.

Ditya menjelaskan kepada Bora. "Apakah kamu tahu tentang undang-undang kesejahteraan hewan?"

"Ya, aku paham."

"Undang-undang itu jarang diterapkan oleh orang Indonesia."

"Kenapa?"

"Karena mereka malas membaca. Mereka mengabaikan dan ada beberapa kasus yang masuk, mereka tidak punya mulut untuk berteriak hak mereka untuk hidup. Manusia hanya menganggapnya sebagai hama."

Bora mengangguk paham. "Dokter, apakah aku bisa mengubah semuanya  jika berusaha keras?"

Ditya tersenyum. "Ya, kamu bisa. Kamu bisa menggunakan aku dan aku juga menggunakan kamu."

Bora menatap tidak percaya Ditya. "Dokter."

"Kamu bisa keluar dari sekolah sekarang dan masuk universitas ini. Aku rasa kamu pasti mampu jika bekerja keras."

"Aku mengulang SMA dan belum lulus, bagaimana bisa-"

"Kamu bisa ikut kelas paket C tapi juga mengejar ujian kelulusan tahun depan. Jika kamu lulus paket C tahun ini, aku akan memasukan kamu ke jurusan hukum di universitas milik kenalanku."

"Dokter, apakah anda kaya raya?" Tanya Bora yang masih tidak paham dengan jalan pikiran Ditya.

"Tidak, aku hanya memanfaatkan koneksi. Kebetulan saja, pemilik hewan yang datang memiliki latar belakang luar biasa."

"Apakah aku bisa mengakalinya?" Tanya Bora.

"Kamu cerdas, Bora. Pasti bisa mengatasi dengan baik."

"Bagaimana jika aku gagal? Apakah dokter akan marah?"

"Tidak, aku yakin kamu tidak akan gagal."

Bora cemberut. "Kenapa dokter bisa seyakin itu?"

"Karena kamu punya cheat yang bisa menguntungkan. Jika kamu menggunakannya dengan baik, kamu bisa mengalahkan semua orang."

Cheat?

Bora masih tidak paham dengan perkataan dokter Ditya.

"Dan aku sarankan kamu tetap tinggal di rumah papa kamu sekarang."

"Aku sudah membuat dia marah, bagaimana caranya aku bisa kembali ke sana?" Tanya Bora. "Aku malas tinggal di sana."

"Kalau begitu, mau bantuan aku?"

"Apa?"

***

"Aku tidak menyangka kamu berteman dengan keponakan salah satu orang terkaya di Indonesia, bagaimana kamu bisa mengenalnya, Bora?" Tanya papa Bora kepada Bora yang duduk di sampingnya.

Ibu tiri yang duduk berhadapan dengan Bora, tidak menyembunyikan permusuhannya sama sekali.

Kakak tiri perempuan Bora juga kesal mendengarnya, lalu mengeluarkan sindiran. "Apakah selama tidak masuk sekolah kamu bermain dengan banyak pria?" Tuduhnya.

Papa Bora tidak suka dengan perkataan itu dan menatap Bora dengan tuntutan.

Bora tidak tahu sehebat apa pria yang mengantarnya pulang dan memberikan alasan seperti yang sudah diajarkan dokter Ditya. "Kami hanya teman sesama grup pecinta hewan."

Papa Bora menghela napas lega.

Kakak tiri perempuan, masih belum puas dengan penjelasan Bora. "Teman grup sesama pecinta hewan? Apakah kamu diam-diam merawat hewan di luar?"

Bora menjawab dengan santai. "Terserah apa yang aku lakukan di luar sana, selama tidak merugikan papa."

Ibu tiri memberikan peringatan ke Bora. "Hanya karena kamu berteman dengan orang penting, bukan berarti bisa bersikap sombong. Kamu sudah mengulang satu tahun SMA hanya karena membolos, jadi aku sarankan supaya kamu tidak bermain-main di rumah."

Bora tidak menjawab.

Papa Bora menegurnya. "Bora, ibu kamu sedang menasehati. Jangan diam saja."

Bora menjawab 'ya' dengan nada muram.

Papa Bora menghela napas lega lalu kembali makan.

Ibu Bora melayani suaminya dengan baik sementara kedua anaknya berceloteh dengan riang.

Saat menikmati makan malam, tiba-tiba Bora melihat sesuatu di atas kepala ibu tirinya.

Bora menyipitkan kedua mata lalu menggosok kedua mata dengan kepalan mata, pasti ada yang salah dengan penglihatannya.

Bora kembali melihat atas ibu tiri dan benda itu masih ada di atas kepala.

Bora bisa melihat gambaran ibu tiri sedang pergi bersenang-senang dengan teman-temannya lalu membuang uang ke sembarang arah.

Bora mengalihkan pandangannya ke dua kakak tiri yang juga ada semacam kotak di atas kepala

Kakak tiri perempuan menindas di sekolah dan menggunakan nama papa Bora tanpa malu, lalu kakak tiri laki-laki seperti bersenang-senang di atas tempat tidur dan muncul wajah wanita.

Kedua mata Bora terbelalak ketika mengenal wanita yang merupakan guru di sekolahnya, lalu setelah selesai bercengkrama di atas tempat tidur, guru itu diberikan uang.

Bora tidak tahu kalau keluarga tirinya sebejat itu.

Bora mengalihkan tatapan ke papa dan lebih terkejut ketika melihat dia sedang keluar bersama orang-orang dewasa lainnya dan berdiskusi masalah uang.

Kapan?

Apakah itu adalah bayangan masa depan?

Atau masa lalu orang lain?

Jantung Bora berdebar keras, menggenggam sendok dan garpu dengan erat, dia memberanikan diri untuk bertanya.

"Papa, apakah seharian ini papa sibuk?"

Papa Bora mengangguk. "Tentu saja, menjadi calon presiden merupakan hal yang paling menyibukkan."

Bora sekali lagi melihat atas kepala papanya. "Oh, begitu. Apakah hari ini papa mendapat sponsor untuk kampanye?"

Papa Bora tertawa. "Tentu saja! Papa mendapat sponsor yang sangat bagus, dari mana kamu tahu tentang hal ini?"

Bora bisa melihat satu koper uang yang diberikan untuk papanya. "Tidak, hanya saja hari ini suasana hati papa sangat bagus."

Papa Bora mengangguk. "Yah, papa berusaha kerja keras untuk keluarga kita, jadi kamu juga harus bisa bekerja keras."

Kakak tiri Bora menimpali dengan nada meremehkan. "Bukankah, tahun ini Bora harus mengulang pelajaran? Jika lawan politik tahu skandal yang dibuat Bora, apakah papa tidak akan malu?"

Kakak tiri laki-laki Bora mengangguk setuju. "Lebih baik kirim Bora ke asrama, dia hanya pengecut yang sakit hati hanya karena seekor anjing."

Ibu tiri memberikan api ke papa Bora. "Sayang, Bora tidak baik untuk kampanye politik kamu. Dia tidak bisa menjadi contoh untuk anak-anak muda Indonesia, kamu tidak bisa membawa dia atau memperkenalkan dia sebagai anak kamu."

"Benar, selangkah lagi papa akan menjadi presiden. Papa tidak mungkin menghancurkan usaha dan kerja keras selama ini bukan?"

"Benar, benar."

Bora menatap mereka berempat satu persatu, seolah musuh. "Aku setuju masuk asrama demi papa."

Ibu dan kedua saudara tiri terkejut begitu mendengar persetujuan Bora. Biasanya dia akan menolak keras atau marah jika tidak sesuai dengan keinginan, namun sekarang dia menjadi anak penurut?

Bora mengangguk. "Aku akan keluar sekolah dan masuk asrama, seperti yang kalian semua ketahui, aku menderita anxiety disorder, kecemasan berlebih. Alih-alih kalian ikut bantu menyembuhkan aku, kalian malah menyebarkan garam untuk aku."

"Bora!" Papa Bora menegur keras putrinya.

Bora mengaduk makanan di atas meja makan lalu menyodorkan piring ke ayahnya. "Papa lihat, aku alergi kerang dan ada kerang di dalamnya."

Ibu tiri Bora menjadi panik. "Astaga, Bora. Ibu baru tahu kamu alergi kerang. Maaf."

"Tidak perlu, ibu juga tidak berniat mengetahuinya." Bora menjawab dengan santai. "Aku akan masuk sekolah yang sekarang untuk melakukan persiapan pindah. Papa tidak perlu khawatir."

Related chapters

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   LIMA

    Bora tersenyum. "Tapi, bukankah sebelum papa maju- kalian berdua harus menikah resmi secara negara?"Ibu Bora berdiri dan berteriak marah. "MEMANGNYA INI SEMUA GARA-GARA SIAPA?!""Bora, masuk ke dalam kamar kamu!" Perintah papa Bora.Bora mengangkat kedua bahu dengan santai lalu masuk ke dalam kamarnya."Kamu bela dia? Kenapa kamu selalu bela dia? Dia selalu menghina aku, hanya karena-""Diam!" Tekan papa Bora.Bora mendengar percakapan itu saat naik tangga dan tidak berani memegang pegangan tangga, dia menaiki tangga dengan hati-hati lalu masuk kamar setelah membuka kunci. Sebelum berangkat sekolah, Bora memang mengunci pintu kamar supaya tidak ada pencuri masuk ke dalam kamarnya. Bora meletakan tas di bawah tempat tidur dan mulai mandi, rasanya melelahkan sekali seharian ini, dan juga keajaiban yang diberikan Bern. Begitu dokter Ditya menyebut tentang sistem, entah kenapa tiba-tiba muncul layar di atas kepala orang-orang lalu menunjukan gambar masa lalu yang mereka lakukan."Besok

    Last Updated : 2023-01-23
  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   ENAM

    Bora bangun pagi setelah berbincang sejenak dengan Bern di dalam mimpi lalu berjanji akan melindungi teman-temannya. Mungkin, cerita yang dialami dirinya sekarang tidak dapat dipercaya, namun alam bekerja secara misterius dan manusia tidak mengetahuinya dengan pasti. Bora menyapa papanya seperti biasa yang membaca koran, semenjak kejadian cairan cat itu, papa Bora menghukum kedua anak tirinya dengan tidak memberikan uang saku selama satu tahun, dan juga melarang mereka mendekati Bora. Ibu tiri duduk sambil mengoles roti untuk sarapan sementara kedua saudara tirinya makan dengan tenang dan wajah cemberut, tidak seperti biasanya.Bora mengintip layar di atas kepala papanya, lalu mengalihkan tatapan dengan wajah merah. Ibu tiri terlihat duduk di bawah dan kepalanya menghadap ke bagian celana papa Bora. Meskipun masih SMA, dia tahu tindakan apa itu. Rupanya ibu tiri merayu sang papa dengan cara begitu.Bora mulai berpikir kembali tentang hubungan kedua orang tua kandungnya. Mama Bora m

    Last Updated : 2023-01-23
  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   TUJUH

    Hannah, Lisa dan Nur. Tiga anak perempuan yang bisa dibilang adik kelas Bora namun sekarang menjadi teman sekelas. Dulu Bora sempat mendapat perundungan saat kelas satu SMA, namun berkurang saat membawa Bern dan sekarang, setelah satu tahun tidak masuk sekolah karena syok, adik-adik kelas yang mengetahui kasus itu semakin meremehkan Bora."Hanya karena anak walikota terkenal, kamu bisa berbuat sesuka hati? Hah!" Hannah memeriksa kukunya yang dikikir dengan indah. "Apakah kamu tidak malu datang ke sekolah setelah membuat kejadian heboh yang memalukan?"Bora melihat layar monitor di atas kepala ketiga anak itu, rupanya mereka dulu adalah bawahan kakak tiri perempuannya. Bora mengambil napas perlahan lalu menghembuskannya, tidak mau cari masalah dengan mereka. Dia berjalan melewati mereka bertiga.Ketiga orang yang tahu Bora nekat berjalan melewati, segera menarik Bora ke belakang hingga membuat tas ranselnya putus.Semua orang yang ada di parkiran terkejut dan melihat apa yang terjadi

    Last Updated : 2023-01-23
  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   DELAPAN

    Bora yang sudah berganti pakaian bersih dan mandi, disuruh makan oleh pemilik rumah. Dua anak pemilik rumah yang masih kecil, menatap Bora dengan kagum. Mereka kenal Bora di media sosial namun tidak menyangka bisa melihat sosok aslinya. "Aku selalu melihat media sosial kakak saat bersama Bern. Sayang sekali Bern meninggal karena sakit."Itu adalah alasan yang dibuat papa Bora ke media sosial, kejadian aslinya hanya diketahui oleh orang terdekat.Bora tersenyum dan makan dengan lahap.Ibu pemilik Husky meletakan air di samping piringnya. "Makan pelan-pelan."Bora mengangguk kecil. "Terima kasih."Ibu pemilik Husky memperkenalkan dirinya. "Nama saya Ratih, yang besar Juno dan yang kecil Justin."Juno dan Justin menyapa Bora bersamaan. "Hallo, kakak."Ratih sudah membaca media sosial Bora. "Saya dulu pengikut media sosial kamu, interaksi dengan Bern sangat bagus terutama saat kamu mendapat serangan panik. Apakah sekarang kamu sudah tidak butuh anjing pendamping lagi?"Bora menghela nap

    Last Updated : 2023-01-23
  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SEMBILAN

    Bora berhasil mendapat tanda tangan surat kuasa dari sang papa, lalu diberikan ke dokter Ditya.Dokter Ditya menepuk kepala Bora. "Bagus.""Dokter, boleh aku bertanya?""Apa itu?""Kenapa dokter membantu aku sampai sejauh ini? Apakah ada sesuatu yang diinginkan dokter? Atau karena aku adalah anak walikota?"Ditya tersenyum. "Bukankah kita pernah membahas masalah ini?""Itu-"Bora menundukkan kepala, masih penasaran dengan jalan pikiran dokter Ditya yang selalu menolongnya. "Bern yang minta bantuan kepada aku, jadi kamu jangan terlalu memikirkannya." Ditya mengacak rambut Bora. "Kamu sudah selesai membuat makalah?"Bora mengangguk. "Baru garis besar."Ditya mengangguk. "Bagus, tunggu aku di sini. Aku sedang ada operasi."Bora mengangguk lagi lalu duduk di meja kerja Ditya, dia memeriksa garis besar makalah yang akan ditulisnya lalu tidak lama handphone bergetar."Mama?"Nama mama Bora muncul, Bora segera mengangkatnya."Bora?""Mama, aku-""Bora, apakah kamu menjadi anak nakal di sana

    Last Updated : 2023-01-24
  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SEPULUH

    'Pergilah ke rumah sakit swasta yang dekat dari sini, bilang kamu ada janji bertemu dengan profesor Hendra dan sebut saja nama kamu Bora.'Bora masih mengingat pesan yang diberikan dokter Donny. Setelah diskusi mengenai makalah yang akan diikutkan lomba, dokter Ditya memberikan sedikit saran dan juga perbaikan, besok hari terakhir dia mengumpulkan makalah. Jam sudah menunjukan lima sore dan sekarang Bora sudah berdiri di depan pintu masuk rumah sakit.Bora menyemangati diri sendiri dan masuk ke dalam. "Selamat sore, apakah ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang perawat di lobby."Saya ada janji dengan profesor Hendra."Perawat itu menatap curiga Bora. "Janji untuk?"Bora tahu tatapan curiga perawat tersebut. "Bora, bilang saja saya Bora."Perawat itu mendadak teringat sesuatu. "Ah, kamu kan..."Perawat itu tidak melanjutkan kalimatnya dan bergegas menghubungi seseorang.Bora mendengar percakapan orang-orang di sekitarnya."Bukankah dia anak walikota?""Ah, benar. Anak bermasalah i

    Last Updated : 2023-01-24
  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SEBELAS

    Bora pulang ke rumah dengan perasaan lelah, hari ini dia benar-benar sibuk. Ibu tiri sudah menunggu di ruang tamu dengan amarah luar biasa. "BORA!"Bora tidak menghentikan langkahnya dan tetap naik ke atas tangga, jika dulu dirinya ketakutan dan menurut ke ibu tiri, sekarang dia tidak peduli lagi.Ibu tiri mengikuti Bora dari belakang dan berteriak di bawah tangga. "TURUN, BORA!"Bora menghentikan langkah di tengah tangga lalu balik badan. "Ada apa?""Kamu- bagaimana bisa kamu membuat skandal mengerikan seperti itu?""Bisa beritahu aku, skandal apa yang sudah aku buat?" Tanya Bora.Ibu tiri terkejut lalu kedua mata menyipit curiga. "Semenjak kamu berupaya bunuh diri, sepertinya semua sifat kamu berubah total. Apakah aku harus bawakan kamu untuk ruqiah?"Bora tertawa sinis. "Tidak ada yang berubah.""Bohong! Kamu berubah seolah bukan Bora pengecut yang kami kenal.""Apakah Ibu suka dengan aku y

    Last Updated : 2023-02-01
  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   DUA BELAS

    "Tapi kamu bisa pulih dengan cepat, mengingat ada kepentingan yang harus kamu lakukan." Hendra mengembalikan catatan kesehatan Bora dan mengusir perawat itu. "Apa yang harus saya lakukan?"Setelah perawat menutup pintu, Hendra menunduk dan menatap Bora. "Bukankah kamu punya cheat yang sangat menguntungkan?""Cheat?""Semacam kekuatan atau berkah yang diberikan oleh Bern."Bora menatap lurus Hendra. "Selain itu? Tidak ada lagi alternatif lain?""Apakah cheat yang diberikan tidak berguna?"Bora mengalihkan tatapan. "Dibilang berguna sih iya, tapi tidak terlalu berguna untuk melihat kondisi kesehatan. Karena itu-"Hendra angkat tangan untuk menghentikan cerita Bora. "Oke, cukup. Lebih baik kamu simpan sendiri cheat tidak berguna itu."Bora cemberut."Karena tidak terlalu berguna, yang bisa saya lakukan hanya memberikan resep obat dan juga- kamu harus selalu mengunjungi saya.""Baik.""Tidak ada berita mengenai kamu jatuh dari tangga

    Last Updated : 2023-02-01

Latest chapter

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   BERN & KUCING KECIL

    "Tuan, bisakah kita bertemu kembali?"Bern berjalan mendekati kucing kecil lalu duduk di belakangnya, mengamati arah pandang kucing kecil ke arah taman yang teduh, tempat bermain para hewan. "Kenapa kamu duduk sendirian di sini?""Aku hanya ingin bertemu dengan tuan, aku merindukan tuan."Bern bisa melihat punggung mungil si kucing kecil yang kesepian. "Aku sudah melihat apa yang kamu lakukan di dunia, bukankah bagi manusia terlihat bodoh? Kamu merindukannya sepanjang hidup dan hanya bertemu beberapa menit lalu bunuh diri.""Tidak masalah, asalkan Tuan bisa hidup bahagia bersama orang yang disayanginya."Bern menggoyangkan ekor. "Ayo, ikut bersama aku."Kucing kecil itu menoleh ke arah Bern dan bertanya. "Apakah kamu, jiwa yang menangis di atas peti mati istri Tuan?"Bern yang hendak berjalan jauh, menghentikan langkahnya lalu balik badan. "Apakah kamu melihat aku?"Kucing kecil itu mengangguk. "Ya.""Bukankah apa yang kita lakukan terlihat bodoh?""Tidak! Itu tidak bodoh!""Kenapa?"

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SPESIAL

    Di dunia, kita tinggal dengan berbagai macam karakter manusia dan permasalahannya. Ada yang ingin pintar, ada yang ingin kaya, ada yang ingin memiliki kekuasaan. Ada juga manusia yang ingin mendapatkan semuanya secara instan, tanpa kerja keras. Salah satu contoh adalah Rina. Rina terlalu iri dengan Ratna, saudara tirinya. Ratna yang masih bisa berkumpul dengan keluarga, sempat dikucilkan, namun pada akhirnya menikah dengan pria tampan, kaya dan berkuasa. Rina ingin mengalahkan Ratna, tapi tidak mampu bersaing. Rina bukan tipe pekerja keras seperti Ratna, Rina juga hanya bisa menjalin sosial dengan orang lain, dia bukan pecinta hewan atau pendamping hidup yang cocok untuk para pria. Aku jauh lebih cantik, Aku jauh lebih hebat, Aku jauh lebih dihargai orang lain, Tapi kenapa Ratna lebih beruntung dariku? Hanya itu yang selalu ada di dalam kepalanya. Persaingan terhadap Ratna, dan menjatuhkan diri ke lembah sesat. Tidak peduli memiliki pria yang mencintainya, anak-anak yang pat

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SERATUS SEPULUH

    Rina yang syok dikeluarkan secara tidak hormat oleh Fendi, pria yang sudah melakukan sumpah setia kepadanya, balas dendam dengan mendukung Edwin. Tapi tidak disangka, Edwin meninggal terlalu cepat serta meninggalkan banyak bukti yang cukup memberatkan. Para penguasa yang tadinya mendukung mereka, mulai balik badan, memunggungi. Bertindak seolah tidak mengenal Rina dan lainnya, yang suka rela atau tanpa sadar menjadi boneka para penguasa demi kekayaan dan kejayaan. "Apa yang kalian lakukan? Kenapa barang-barang aku dikeluarkan dari kantor?"Hendro maju dan menantang Rina. "Sudah cukup main-mainnya, kami akan bertindak sesuai prosedur, sekarang tidak ada yang melindungi kamu lagi, Rina."Rina menampar wajah Hendro.Hendro menerimanya tanpa membalas, lalu mengejek Rina. "Ini tamparan terakhir yang aku terima dari kamu- kamu sudah membuat masyarakat kehilangan kepercayaan kepada kami, membuat masyarakat menjadi rugi dan juga kami yang harus kena imbas, akibat dari perbuatan kamu!" Geram

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SERATUS SEMBILAN

    Setelah Fendi sudah mengingat masa lalu dan kucing kecil itu, dia segera menyuruh seseorang untuk mengambil tubuh kucing kecil dan membakarnya hingga menjadi abu.Mungkin bagi orang lain, apa yang mereka lakukan adalah berlebihan tapi- bagi mereka yang sangat menghargai hubungan masa lalu, sangatlah berarti.Bora bicara ke Fendi dengan nada sedih, sambil melihat dua guci abu kecil yang berdampingan. "Kadang kala manusia memberikan saran agar kita harus move on, melupakan masa lalu dan menjalani hidup dengan baik. Bukankah itu berarti kita harus melupakan jasa makhluk yang sudah menolong kita di masa lalu?"Pantas saja ada yang mengatakan seekor anjing diberikan makan selama satu hari, akan mengingat pemberi makan selamanya tapi manusia yang diberikan makan selama satu tahun, akan melupakan penolongnya."Fendi yang berdiri di samping Bora, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Sebenarnya konsep yang kamu bicarakan tidak salah juga, tapi maksudnya bukan begitu.""Lalu harus bagaimana?"

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SERATUS DELAPAN

    Fendi mengubur kucing kecil itu ke tanah halaman rumah sakit hewan milik keponakannya, menepuk pelan gundukan tanah itu dan bicara dengan nada sedih. "Apakah kamu menyesal diciptakan menjadi hewan oleh Tuhan?" Di Indonesia ada berbagai macam kasus kekerasan hewan yang menimbulkan kematian atau cacat, ada manusia yang tidak peduli dengan kehidupan para hewan yang tidak beruntung dan hanya hidup dalam waktu singkat di dunia ini. Jika di dunia ini, manusia selalu mengeluh karena dilahirkan tidak beruntung- apakah hewan juga? Biar bagaimana pun hewan itu adalah kucing kecil yang menyelamatkan dirinya dari kecelakaan.Fendi menatap sedih kuburan kucing kecil itu sambil mendengarkan laporan dari sekretaris."Saya sudah mendapat informasi dari sopir, bahwa mobil yang anda pakai sudah dipotong jalur rem, sehingga saat anda mengebut- tidak bisa menghentikan mobil. Sopir itu melakukannya atas suruhan pak Edwin."Fendi bertanya ke sekretaris. "Bukankah itu perbuatan bodoh? Si sopir pasti juga

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   MASA LALU FENDI & KUCING KECIL

    "Kucing kecil, kenapa kamu sendirian di sini? Apakah kamu kelaparan?""Hei, kucing kecil. Apakah kamu sudah kenyang sekarang? Jangan mengikuti aku.""Lihat, kucing kecil. Dulunya itu adalah rumahku, sekarang aku sudah tidak bisa tinggal di sana karena istri menceraikan aku dan hidup bahagia bersama anak-anak. Bukankah kita senasib?"Meong.Kucing kecil itu melihat Fendi yang duduk termenung sedih, melihat sebuah foto."Dia adalah istriku."Meong?"Kami menikah, tidak lama aku keluar dari penjara. Ayahnya minta tolong kepadaku untuk menikah dan menjaganya. Aku tidak bisa menolak, padahal masa depan aku sendiri juga buruk."Meong."Aku tidak bisa menjaga masa depanku sendiri, bagaimana caranya aku bisa menjaga masa depan anak orang lain?"Kucing itu hanya duduk mendengarkan keluh kesah Fendi.Fendi yang bertubuh kurus dan berpenampilan acak, tidak terlihat seperti berasal dari keluarga kaya. Saat ini dia hanya pekerja fisik serabutan, dia sudah kehilangan segalanya dan harga diri tidak

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SERATUS TUJUH

    Suasana menjadi panik di media sosial, beberapa orang yang melakukan perundungan- tidak berani menggunakan handphonenya dan orang-orang kaya yang merupakan pelaku, mulai menjual handphone. Orang-orang suruhan para partai politik ataupun yang membenci Bora, mulai meminta pertanggung jawaban ke atasan.Edwin yang mendengar berita itu di tengah acara, keluar tanpa mengatakan apa pun. Bagaimana bisa Bora seberani itu? Bukankah dia hanya anak gila yang ingin mencari perhatian keluarga?Edwin semakin panik ketika melihat postingan Bora terkait dengan masa lalunya yang buruk. Bagaimana bisa dia mendapatkan bukti seperti itu? Pasti pria itu bicara ke orang lain. Sial!Edwin melihat mobil mewah milik Ike yang sudah diparkir di hadapannya lalu melihat sopir yang dikenal dari keluarga istrinya. "Kamu! Kenapa bisa ada di dalam mobilku?"Sopir itu menggaruk kepalanya dengan panik. "Pak! Saya hanya-"Edwin menyingkirkan sopir itu, keluar dari dalam mobil lalu masuk ke dalam dan mulai menjalankan

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SERATUS ENAM

    Tidak ada yang mau berteman dengan saya di sekolah karena perundungan yang dilakukan kedua saudara tiri, pihak sekolah pun lebih membela ibu tiri yang notabene adalah istri Papa dan dianggap lebih memiliki kekuasaan.Bora kembali menulis di media sosial dengan postingan baru dan menumpahkan semua keluh kesahnya di media sosial, tanpa terasa air mata mengalir begitu saja. Yang kalian lakukan sekarang adalah perundungan, sama halnya dengan penguasa yang menekan rakyat kecil. Merasa diri sendiri paling kuat karena menerima didikan keras dari orang tua, jadinya menekan anak kecil yang tidak tahu mengenai dunia politik.Yang membuat saya lebih heran adalah perilaku orang-orang dewasa yang merasa dirinya kuat, pintar dan juga paham tentang segalanya. Tapi malah mengabaikan fakta bahwa saya menderita anxiety disorder.Kenapa saya membutuhkan seekor anjing dan hanya bersandar pada dia? Karena tidak ada yang mau menemani saya di saat terluka ataupun sedih. Hanya seekor anjing yang berhasil me

  • SKANDAL PUTRI SAH PRESIDEN   SERATUS LIMA

    'Menurut aku, masalah mental health itu hanya dibuat-buat untuk zaman sekarang. Dulu saja, aku mendapat pukulan dari orang tua, tidak menangis atau pun merasa baper.'Zaman dulu tidak ada internet, tidak ada berita mengenai kekerasan rumah tangga yang beredar luas di internet. Dipukul, disiksa orang tua merupakan hal biasa dan tidak pernah diketahui banyak orang.'Ah, benar. Anak kelahiran tahun sembilan puluh relate dengan masalah ini. Isu mental health di zaman dulu tidak pernah ada. Karena adanya mental health- mental anak-anak muda kelahiran dua ribu bermasalah semua, mentalnya lemah.'Lalu kenapa sekarang banyak isu perceraian, kebanyakan kepala keluarga meninggalkan anak dan istrinya. Apakah kalian pikir, anak-anak korban perceraian dan kekerasan yang dilakukan orang tua, tidak memiliki akal dan hati? Kebanyakan anak-anak yang bermasalah dalam mental health, diabaikan oleh keluarganya sendiri.'Apa kabar bapakku yang sering kasih hukuman keras sampai pukulin, emak di rumah juga

DMCA.com Protection Status