Share

Lebih Bagus Pindah

Penulis: Desy Irianti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

SESAL ( Nikah Terpaksa )

Bab 5

By : Desy Irianti

"Apa tidak bisa kamu merayu Firman untuk tinggal di sini, Nak."

Tatapan matanya yang terlihat ada air di kelopak bawah. Sedih yang iya rasakan sekarang ini juga ikut aku rasakan. 

"Aku juga merasakan hal yang sama Ibu rasakan, sedih." gumamku dalam hati.

Belum pernah aku hidup jauh dari orang tua yang telah memberikanku kehidupan seperti ini enaknya, kasih sayang yang berlimpah, fasilitas yang cukup. Membuatku takut sebenarnya kalau hidup berdua dengan Mas Firman, apalagi dengan sifat buruknya. Tapi, inilah kehidupan. Ada resiko yang harus aku terima dari setiap pilihan yang sudah aku pilih.

"Bu, Hana sudah menikah. Bukannya kalau kita sudah menikah, lebih bagus tinggal terpisah dari orang tua? Ibu kan sudah sering dengar dari penceramah di pengajian." 

Aku yang pernah ikut ke pengajian dan dengan tema yang sama aku alami ini, setelah menikah lebih bagus tinggal terpisah dari orang tua. Akan ada banyak masalah yang akan datang jika satu rumah terdapat lebih dari satu kepala keluarga. 

Walaupun rasa takut menyelimuti hati ini, tidak mungkin aku bagi dengan Ibu. Pastinya akan lebih parah lagi ke khawatirannya nanti terhadapku. 

Hanya belum terbiasa saja, nantinya juga akan terbiasa dengan situasi seperti ini. Ibu masih mempunyai cinta sejatinya yang setia menemani kemanapun, beda denganku yang tidak tahu nantinya akan seperti apa.

"Iya, Han. Tapi kamu coba dulu ya, bicarakan lagi sama Firman, mana tahu masih bisa hatinya berubah." Memelas padaku agar bisa mengubah keputusan Mas Firman. 

Tidak mungkin aku merayu Mas Firman, untuk bicara saja kami sekedarnya saja. Bicara saja kalau butuh, lagian aku sudah mengeluarkan kata akan ikut kemanapun dia bawa kecuali ke rumah orang tuanya. Seperti menjilat ludahku sendiri kalau aku sampai merayu Mas Firman. 

Aku rasa memang lebih bagus kami pindah dari sini, takut Ibu merasa menyesal menikahkanku dengan laki-laki pilihannya, takut kalau Ibu menyalahkan dirinya sendiri. Sifat dan tingkah lakunya terhadapku yang begitu kasar tidak sesuai dengan yang ada di pikiran Ibu. Karena selama ini pikirannya Ibu selalu baik terhadap Mas Firman.

Orang tua pastinya akan bahagia jika melihat anaknya bahagia, dan merasa sakit jika anak yang sayangi merasa tersakiti. Semua orang tua memiliki sifat seperti ini.

Kesehatan yang tidak lagi stabil seperti aku yang masih muda, sudah banyak penyakit yang hinggap di tubuh orang tua, terutama Bapak yang memiliki penyakit jantung yang kapan saja bisa kambuh. Tiga tahun terakhir penyakit ini dideritanya. Terkadang kambuh tanpa memberi kabar terlebih dahulu.

Pikiran yang tidak terjaga bisa saja merenggut nyawa dari cinta pertamaku. Aku yakin aku kuat menghadapi suami seperti Mas Firman dengan semua tingkahnya. Lebih sakit hatiku jika orang tuaku yang sakit, tak tega rasanya melihat mereka sedih.

*****

Satu kamar dengan suami yang kaku, membuatku menjadi kaku juga. Tak ada saling sapa apalagi ngobrol yang asyik seperti kebanyakan orang. Padahal khayalanku bisa seperti kebanyakan orang, hangat saat bersama suami. Canda tawa sampai bisa tertawa terbahak-bahak.

Aku yang sibuk dengan ponsel, karena hanya layar datar ini untuk mencari ketenangan hati ketika aku dekat dengan dia. Sambil tiduran menyamping aku tidak hiraukan Mas Firman yang sedang nonton asyik sendiri film laga. Sepertinya itu film kesukaannya.

Entah kenapa aku lebih sering searching menu masakan yang akan dieksekusi besok harinya. Menyiapkan masakan untuk seorang suami yang sudah tahu kalau nantinya dimakan oleh dia tidak ada respon baik. Karena gengsi menyelimuti hatinya, susah untuk jawab jujur.

Menjalankan tugas sebagai istri, ku siapkan semua keperluan dia. Dimakan atau tidaknya nanti masakanku itu urusan belakang, setidaknya aku sudah berusaha menjadi istri yang baik.

Terbangun tengah malam saat terdengar ada suara, kupandang langit kamar pertama kali mata ini terbuka. Aku yang tertidur dengan posisi yang masih sama saat aku menghabiskan waktu dengan ponsel. Layar datang yang masih menyala dan tv yang masih hidup juga. Ternyata suara dari tv yang membuatku terbangun. 

Menoleh ke arah kanan, seorang suami yang sudah tertidur dengan pulas tanpa dimatikan tv terlebih dahulu. 

Apa yang ada pikiran Mas Firman, dua hari menjadi istrinya tanpa disentuh sedikitpun. Sampai aku punya pikiran kalau dia ini memiliki penyakit. Ah, tidak boleh aku mempunyai pikiran begini. Buang jauh-jauh pikiran ini dari otakku.

Aku yang memiliki sifat tertutup sangat sulit untuk bertukar pikiran dengan siapapun termasuk Ibu sendiri. Apalagi ini laki-laki pilihan darinya.

Jauh dari kata bahagia yang aku rasakan setelah menikah, tidak ada yang namanya bulan madu. Bayangan yang manis dan bahagia saat sebelum menikah, pahit yang aku rasakan setelah menikah.

Doa dari para keluarga dan tamu agar segera mendapatkan bayi lucu, sirna sudah. Apalagi di keluarganya yang sudah mengharapkan cucu darinya. Faktor usia yang sudah matang, ketakutan juga datang dari mertua perempuan, jangan menunda-nunda untuk memiliki momongan, pesannya saat sebelum menikah dengan Mas Firman.

"Kamu ngapain? Kok belum tidur?" Tiba-tiba Mas Firman bangun, dengan mata yang setengah terbuka, dia melihatku nonton tv yang masih menyala yang tidak dimatikan sebelum dia tidur.

"Nonton tv!" jawabku singkat tanpa ada menoleh sedikitpun ke arahnya. Pandanganku tetap ke depan, letak di mana tv itu berada.

Tak terdengar suaranya lagi, aku menoleh ke arahnya, ternyata Mas Firman menyambung tidurnya lagi. Sungguh luar biasa kekuatan mental yang harus aku punya untuk menghadapi suami seperti Mas Firman. Sedingin ini dia padaku, padahal pengantin baru. Banyak cerita lucu dan senang saat pengantin baru. Kenyataanya, ceritaku menjadi pengantin baru sangat buruk.

Aku yang susah tertidur kalau sudah terbangun tengah malam begini, mencoba mengganti siaran tv, tidak ada siaran lagi yang menarik perhatian. Hampir semua siaran menayangkan siaran balap motor, berita dunia. Semua siaran itu aku tidak suka.

Layar datar menjadi alat bantu di kala aku menghabiskan waktu, terus scroll tanpa tahu apa yang ingin aku cari. Bingung dengan apa yang ingin aku lihat. Sampai akhirnya aku mendapatkan cuplikan video tentang ilmu berumah tangga.

Indahnya pacaran setelah menikah, judul yang sama denganku yang baru saja menikah. Tapi kenyataan yang tidak sama tentang keindahan yang mereka tunjukkan.

Jauh berbeda dengan kenyataan pahit yang aku rasakan sekarang. Bukan sekali ini saja aku melihat model video seperti ini. Sudah sering melihat seperti ini dengan tema yang berbeda, kenapa mereka bisa sebahagia seperti itu, kenapa aku tidak? Padahal dengan yang sama saat sebelum menikah.

Bab terkait

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Bermodalkan Kuota Ponsel

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 6By : Desy Irianti"Han, hari ini mau masak apa?" tanya Ibu yang tiba-tiba sudah berada di dapur. Aku tidak pernah meminta Ibu untuk membantu bertempur di dapur, kebiasaan Ibu yang sudah menjadi tanggung jawab setiap harinya harus bermain di tempat ini.Aku yang tidak terbiasa melakukan rutinitas di dapur setelah sholat subuh, tapi aku kalahkan malas yang selalu melekat setiap hari di tubuh ini demi kewajiban menyiapkan makanan untuk seorang suami."Mau masak ayam goreng, sambal terasi dan sayur asem. Ini yang masih ada di kulkas.""Kamu bisa masaknya?" Ibu memastikan aku yang selama ini tidak pernah melakukan pekerjaan ini. Wajar saja kalau Ibu meragukan pekerjaan ini yang harus aku lakukan untuk seterusnya.Bermodalkan kuota ponsel, aku sudah menyimpan resep ini yang tadi malam aku searching di google. Setidaknya ada usaha yang aku lakukan."Bisa, Bu. Sudah ada resepnya dari google." jawabku dengan cengar cengir.Berusaha dulu, masalah rasa biar nanti d

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Mas Firman Hampir Memukulku

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 7By : Desy IriantiTanpa aku minta doakan yang baik-baik, sudah jelas dan pasti seorang Ibu akan mendoakan yang terbaik untuk untuknya."Pak, saya mau keluar dulu ya." Terdengar suara Mas Firman berpamitan sama Bapak yang sedang duduk di luar."Oh, iya. Hana tidak ikut?" Spontan Bapak bertanya pada Mas Firman, mata Bapak yang berusaha mencari sosok anak perempuannya di belakang tubuh menantu barunya.Sah menjadi suami, pengantin baru, pergi sendiri mau kemana? Tanda tanya besar yang terlintas di pikiran orang yang melihat."Tidak, Pak." jawabnya dengan singkat dengan menggelengkan kepalanya.Tanpa ada bilang satu kata pun Mas Firman kepadaku kalau dia ingin keluar, tidak tahu dia mau kemana, dan aku pun tidak bertanya padanya. Aku ingin dia yang memberitahu sebelum ditanya, tapi itu tidak mungkin.Tidak ada dia menghargaiku sebagai istrinya, tegur sapa pun masih sangat sulit dilakukannya. Aku takut lama-lama akan ketahuan sama Ibu tentang rumah tangga yan

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Risih Kejadian Malam Ini

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 8By : Desy IriantiTok, Tok"Han, Hana." Tersentak aku dari tidur, suara Ibu dan ketukan pintu sampai masuk ke dalam mimpi."Iya, Bu." sahutku dari dalam kamar.Kesiangan, matahari lebih cepat bangun dari pada aku. Sinarnya sampai sudah masuk ke dalam kamar dari sela-sela jendela. Hangatnya matahari pagi terasa di tubuhku yang belum tersentuh air.Seperti biasa, laki-laki di sebelahku ini lebih lama lagi bangunnya. Aku yang menangisi kejadian tadi malam sampai larut malam, tubuh ini juga masih beralaskan selimut, tak tahu aku tidur jam berapa sampai bisa kesiangan.Kubersihkan seluruh tubuhku, masih saja aku risih dengan kejadian tadi malam. Walaupun dia sudah halal bagiku, tapi aku merasa takut bersamanya. Kenyamanan belum bisa aku rasakan bila di dekatnya."Mas, Mas, bangun!" Menggoyangkan pundaknya berkali-kali.Tidak ada respon darinya, sebelum aku masuk kamar mandi, sudah kubangunkan juga. Sampai akhirnya aku selesai, tidak juga terbuka matanya. Tid

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Curigaku Padanya

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 9By : Desy Irianti"Mas sudah tidak ada tabungan!" jawabnya tanpa melihat wajahku, menunduk sambil mengunyah makanan yang ada di mulutnya."Hahh! Tidak mungkin saja kamu tidak ada tabungan. Selama ini kamu kerja apa tidak ada kamu sisihkan sedikit untuk disimpan!"Santai saja dia terus menikmati makanan, seperti tidak ada masalah dalam hidupnya. Sampai habis tidak tersisa satu butir pun nasi di piring, Mas Firman tidak menjawab juga.Kesabaranku selalu diuji olehnya. Emosiku yang tadi sudah turun kini meletup-letup kembali."Kamu yang benar saja, sedikitpun apa tidak ada tabunganmu?""Baru beberapa hari juga menikahimu, banyak kali pertanyaan kamu. Semua tabungan sudah habis untuk biaya menikahimu! Puassss!" Menggelegar suaranya keras dengan bola mata yang membulat ke arahku.Aku tahu biaya pernikahan itu tidak sedikit, tapi tidak percaya sepenuhnya kalau tidak ada sisa sedikitpun. Gajiku yang lebih sedikit dari gajinya saja bisa menyisihkan untuk di tabu

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Kemana Uangnya

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 10By : Desy Irianti"Kami pilih untuk ngontrak saja, Bu." Berpura-pura tersenyum manis, aku tahu kalau Ibu suka memperhatikan kami berdua. "Lebih bagus bangun rumah saja, kalian juga harus pikirkan masa depan. Sebelum punya anak, rumah harus sudah selesai. Kalau ngontrak tiap bulan harus sisihkan uang untuk membayarnya, apalagi nanti kalau kontrakan itu mau dipakai sendiri sama pemiliknya, capek kalau harus pindah-pindah. Apa itu sudah kalian pikirkan?"Benar sekali ucapan Ibu, berpikir untuk kedepannya. Tapi, tidak mungkin aku bilang kalau tidak ada sedikitpun uang dari Mas Firman, kalau hanya tabunganku tidak akan cukup. Bahkan masih sangat minim aku rasa.Terlihat jelas begitu banyak pertanyaan yang tak dapat Ibu keluarkan pada kami, tertahan diantara segan dan menghargai menantu barunya. Pilihan Ibu sendiri."Uangnya tidak cukup, Bu." Senyuman getir yang aku tutup dengan manis.Aku ambil alih semua jawaban atas pertanyaan Ibu, Mas Firman pastinya tid

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Curiga Ibu

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 11By : Desy Irianti"Kalian pergi masing-masing?" Suara Ibu terdengar jelas di telinga.Berdiri di balik tubuh yang sudah siap untuk pergi kerja dengan menggendong tas kesayanganku."Iya, Bu. Hana juga punya motor sendiri.""Tempat kerja kalian searah, kenapa tidak sama-sama?"Di sepanjang jalan banyak suami istri yang boncengan naik motor pergi sama, ratusan para suami yang mengantarkan kerja istrinya, setiap hari itu aku lihat di gerbang pabrik. Pemandangan yang kulihat di pagi hari dan sore hari.Sejalan, sepemikiran, bersama menjalani kehidupan tanpa adanya egois yang ingin lebih tinggi dari pasangan. Saling mengisi kekurangan masing-masing. Itulah yang aku lihat di rumah ini, contoh nyata dari orang tuaku sendiri. Tapi, tidak bisa aku mengikuti jejak orang tua, punya suami yang sulit aku mengerti."Jam kerja kita beda, belum lagi kalau ada lembur! Hana juga sudah terbiasa pergi sendiri." Terus mencari alasan untuk menutupi kebusukan yang ada."Cukup

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Bukan Maksud Mendoakan

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 12By : Desy Irianti"Apa maksud kamu? Kamu mendoakan tidak baik dengan jodoh mereka? Memangnya kamu Tuhan!" Langsung Mas Firman menyambar jawab pertanyaanku kalau tentang keluarganya."Aku tidak ada mendoakan yang jelek untuk mereka, aku hanya tanya, gimana perasaan kamu kalau mereka dapat suami seperti aku yang mempunyai suami seperti kamu?" Aku keluarkan pertanyaan ini yang sudah aku pendam setelah menikah dengannya.Tak akan ada habisnya perdebatan yang menyinggung keluarganya. Aku akui dia selalu membela semua saudara kandungnya. Entah bagaimana cara Mama mendidik anak-anaknya, bahkan 11 anak yang aku anggap begitu banyak. Sekilas aku memperhatikan adik-adiknya, mereka seperti saling membantu dan menguatkan satu sama lain. Mereka mengprioritaskan sesama sekandung. Sekarang aku telah menjadi istri Mas Firman, seharusnya aku menjadi prioritas dari semua hidupnya. Tapi, itu tidak mungkin terjadi.Tatapan sinis matanya selalu terlihat jika dia sudah marah

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Minta Gaji

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 13By : Desy Irianti"Aku minta uang gaji, Mas! Sudah gajian kan!" Menjembengkan kelima jariku di depan wajahnya.Seharusnya sudah keluar gaji di akhir bulan, yang aku tahu semua pemberian gaji pabrik itu serentak walaupun beda pabrik.Menabrak bahu atasku yang berdiri di depannya. Merogoh tas kerjanya, Mas Firman membuka dompet dan mengambil uang lembaran merah dan meletakkan di meja riasku. Apa aku salah meminta gaji pada laki-laki yang sudah menjadi suamiku?Terlihat begitu tipis kumpulan uang seratus ribuan. Firasatku sudah tidak enak.Mataku memperhatikan Mas Firman yang selalu santai dengan apapun keadaanya. Segera aku mengambil dan menghitung uang lembaran seratus ribu."Apa-apaan ini, Mas! Kok cuma segini?" Kujejerkan lembaran uang kertas itu di dadanya.Terdengar napas kasar sambil melihat ke arahku tanpa bersuara.Uang seratus ribuan hanya ada lima belas lembar. Cuma 1,5 juta yang dia kasih aku selama kerja satu bulan."Kamu jangan main-main, Ma

Bab terbaru

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Memelas Minta Maaf

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 52By : Desy IriantiTak berpaling mataku terus menatap wajah bayi kecilku. Hancurnya hatiku melihat anak yang baru berumur beberapa hari sudah harus dipasang selang infus.Tak ada masalah yang sangat menghancurkan hidupku selain melihat anakku terbaring di kamar rumah sakit.Banyaknya masalah yang suamiku sudah buat sampai mentalku hancur sehancurnya, tapi itu tidak sebanding sekarang ini. Melihat Rizky terbaring lemah di sini, apalagi saat melihatnya menangis ketika tajamnya jarum suntik itu masuk ke kulitnya.Kupegangi jari-jarinya yang kecil, kuelus rambutnya yang sedikit dengan perlahan agar tidak mengganggu tidurnya.Air mata yang tidak terbendung lagi, terus mengalir dari mata yang sudah bengkak karena sudah cukup lama aku menangis."Rizky anak yang kuat, Han. Pasti Rizky sembuh. Kamu harus kuat." ucap Ibu dengan lembut.Ibu yang selalu ada disampingku, yang selalu menguatkan di kondisi apapun. Tangannya yang merangkul pundakku memberi dukungan agar

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Keputusan Ibu

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 51By : Desy IriantiDari lubuk hatiku yang paling dalam, sebenarnya aku sedih mendengar ucapan Ibu. Tapi, kalau mengingat kelakuan Mas Firman, aku marah dan sangat benci padanya. Mengikuti keputusan Ibu adalah pilihan yang tepat sekarang ini."Han, ayo kita pergi dari sini! Rumah ini milik kamu, setelah masalah kamu dan Firman selesai, kamu bisa kembali lagi ke sini." ucap Ibu yang membangunkanku dari lamunan seraya mengingat kebaikan Mas Firman yang dua hari pernah membuatku layak menjadi seorang istri. Saat itu terlalu manis sikap dan perlakuannya padaku, sampai aku percaya yang dilakukannya itu murni kalau dia sudah berubah. Ternyata itu hanya trik Mas Firman untuk menutupi kebusukannya yang sudah hampir tercium."Han, ayokkk." Suara Ibu yang kedua kalinya lebih keras dari sebelumnya.Dengan menggendong Rizky dan tangan kanannya memegang perlengkapan susu Rizky. Sebagian barang sudah diluar, Ibu sudah mengeluarkan sebelum kami yang keluar.Mobil onlin

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Kedatangan Vania

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 50By : Desy IriantiKutatap wajah perempuan yang memperkenalkan dirinya dengan bangga mengaku pacarnya Mas Firman.Senyum getir terpaksa aku perlihatkan di depannya, tak terasa dari ekor mata ada air yang menetes, dengan segera aku usap dengan jari. Jangan sampai terlihat oleh Vania, dia akan senang melihatku sedih.Sakit, lebih sakit lagi hatiku saat melihat perut yang tidak sesuai besarnya dengan tubuh yang langsing semampai. Elusan di perutnya membuatku iba pada anak yang ada di dalamnya.Cantik, seksi. Itu yang aku lihat dengan mata. Tak bisa dibohongi kalau Vania memang cantik. Laki-laki mana yang tidak terpikat dengannya. Ditambah dia memang harus menjaga penampilan untuk menarik para pelanggannya.Jari-jari tangan Ibu menggenggam tanganku dengan erat. Aku tahu maksud Ibu, berusaha menguatkan aku."Firman tidak ada di rumah! Silahkan kamu pergi dari sini! Ini rumah anak saya!" ucap Ibu dengan nada yang berusaha tetap terkontrol.Orang tua mana yang

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Pacar Mas Firman

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 49By : Desy Irianti"Sebenarnya diam-diam Ibu suka memperhatikan kalian berdua, tapi Ibu anggap masalah kalian masih masalah biasa-biasa saja." Suasana masih aman terkendali untuk Ibu tapi tidak untuk aku, aku mulai tegang."Ibu anggap karena kalian berdua waktu nikah belum saling mengenal, kekakuan diantara kalian, pasti juga akan terjadi sama pasangan lain yang belum saling kenal."Benar yang Ibu katakan, kekakuan kami memang hal yang wajar karena kami tidak menghabiskan waktu lama sebelum adanya pernikahan.Sangkin kakunya bibirku ini sampai aib yang selama ini Mas Firman buat, tidak pernah aku katakan sama orang lain. Tapi, kali ini tidak bisa lagi aku tutupi aibnya."Mas Firman selingkuh, Bu." ucapku dengan pelan.Tidak berani aku menatap ke arah Ibu, melihat wajahnya yang sudah pasti sedih aku tidak sanggup.Aku juga tidak bisa memastikan kekecewaan Ibu terhadap Mas Firman. Menantu pilihannya sendiri yang membuat hancur anak perempuannya. "Maksud

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Aku Selalu Merepotkan Ibu

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 48By : Desy Irianti"Firman, kamu sarapan dulu sebelum berangkat. Sudah Ibu siapkan di meja makan." ucap Ibu saat melihat Mas Firman saat sudah rapi.Berjalan menghampiri Mas Firman sambil membawa pakaian kotor Rizky untuk dicuci. Ketelatenan Ibu yang mau mengurus kebutuhan kami apalagi mengurus cucunya, tanpa ada aku suruh sedikitpun. Malah aku mau membayar orang untuk mengurus anakku sampai masa penyembuhan yang harus aku lalui, Ibu malah marah."Ibu masih sanggup kalau hanya urus kalian." ucap Ibu padaku saat aku mau bayar orang.Aku yang hanya bisa menunggu di kamar dan di atas kasur. Sesekali aku berusaha untuk bangun dan belajar sendiri agar bisa cepat pulih. Rasa perih dan ngilu yang masih terasa.Sampai selesai Ibu mengurus Rizky, tak terlihat wajah yang capek, malah senyum sumringah yang aku dapatkan. Mungkin kehadiran Rizky menjadi pengobat kehilangan yang sudah pergi buat Ibu.Bersyukur memiliki Ibu seperti ini, tinggal perempuan mulia ini yang

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Pulang Ke Rumah

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 47By : Desy Irianti"San, jemput Ibu sekarang, ya." Terdengar saat layar datar menempel di telinga Ibu."Ibu mau pulang, ya? tanyaku yang seakan tidak rela ditinggal Ibu."Iya, Han. Sudah jam sembilan malam, kasihan Sany di rumah sendiri."Walau tidak rela sebenarnya kalau Ibu pulang. Keadaanku masih sangat memerlukan bantuan. Bekas operasi yang membuatku harus ekstra bersabar. Aku tidak boleh egois, ada Sany yang juga membutuhkan Ibu, apalagi dia masih gadis."Kan ada Firman. Pasti suami kamu bisa, waktu di rumah sakit juga dia yang urus waktu malam, dia yang buatkan susu, gantikan kalau ngompol. Besok pagi-pagi Ibu datang kemari. Tidak usah kamu pikirkan masak, biar Ibu yang masak di rumah."Tersenyum walau dengan senyuman yang getir. Bukan masalah masak, aku tidak mau minta tolong sama Mas Firman untuk membantuku. Nanti dia berfikir kalau aku sudah memaafkannya dan tidak akan minta cerai."Ibu pulang, ya." Mencium cucunya sebelum keluar dari kamar, dan

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Terlihat Biasa-Biasa Saja

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 46By : Desy Irianti"Apapun masalah kamu sama Firman, nanti kita bahas di rumah. Kamu pulihkan dulu badan kamu, tidak usah banyak pikiran." Aku tidak tahu sekuat apa hati Ibu. Selama ini aku memikirkan tentang perasaan Ibu sampai aku mengabaikan perasaanku sendiri.Saat aku mengatakan ingin cerai dengan suamiku sejak awal pernikahan, takut sekali bibir ini mengucapkannya. Sekarang aku tak tahan lagi hidup dengan Mas Firman, makanya terucaplah.Tanpa adanya rasa kaget ataupun bingung yang terlihat dari wajah Ibu, santai bahkan masih bisa melemparkan senyuman padaku."Apa Ibu sudah mendapatkan cerita dari Mas Firman?" gumamku dalam hati.Kalau memang iya, apa yang disampaikan Mas Firman sampai semuanya terlihat biasa-biasa saja seperti tidak ada masalah."Han, Ibu mau sholat dulu. Kamu bisa kan Ibu tinggal dulu.""Iya, Bu. Bisa."Dengan membawa mukenah berwarna putih bermotifkan bunga keemasan, Ibu meninggalkan aku sendiri di kamar rawat.Menikmati sakit h

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Anakku Prematur

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 45By : Desy IriantiKututup kedua telinga dengan kedua tangan kuat agar tidak terdengar lagi suara laki-laki jahat yang membuatku hampir gila.Air mata yang mengalir deras seakan tumpah keluar semuanya, tak bisa aku menahannya."Han, Hana. Mas minta maaf, tolong buka pintunya sebentar." Masih kudengar suara seperti memelas.Aku yang terlalu bodoh mempercayainya atau Mas Firman yang sangat pintar. Begitu gampang aku tertipu dengan sikap manisnya yang membuatku terbang. Aku masuk ke dalam perangkapnya.Sesak dadaku menahan perihnya luka yang sangat dahsyat diberikan suamiku sendiri. Terlalu kejam cara dia menghancurkan mentalku.Satu jam berlalu, tak kudengar lagi suaranya memanggil namaku. Mulai mereda tangisanku bercampur dengan rasa capek. Air mata yang deras, kini tinggal tetesan saja yang keluar. Kering sudah.Setengah hari aku berada di dalam kamar tanpa ada minum dan makan sedikitpun. Sedih sekali hatiku, sampai begini dia menghancurkan aku yang seda

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Pacar Suamiku Hamil

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 44By : Desy IriantiMemperhatikan sekeliling saat aku keluar dari kamar mandi. Tidak ada perempuan yang aku lihat, sosok laki-laki yang menjadi suamiku pun tidak terlihat di depan mata."Mas, Mas Firman." Panggil-panggil suamiku yang tidak menjawab.Kutelusuri ruangan sampai ke kamar, tidak kudapati Mas Firman ada di sana.Kulempar pandangan ke arah luar dari jendela, ternyata Mas Firman ada di luar dengan ponsel yang menempel di telinga."Ternyata Mas Firman sedang nelpon, suara perempuan itu pasti adiknya." lirihku pelan.Tak ada pikiran jelek sedikitpun dengan Mas Firman. Dengan cara dia memperlakukan aku beberapa hari ini, kepercayaanku sudah kuat untuk mempercayainya.Niat hati keluar untuk menghampiri Mas Firman, seketika kakiku berhenti di samping meja makan. Dua teh hangat sudah tersedia di atas meja dengan satu cake yang bertuliskan i love you.Hampir lepas jantungku dari tempatnya. Perempuan mana yang tidak bahagia dibuat seperti ini oleh suamin

DMCA.com Protection Status