Share

197. PENGORBANAN

Di dalam penjara yang pengap dan lembab, Qing Ning duduk memeluk lutut, bersandar pada dinding batu yang dingin dan kasar. Cahaya remang-remang dari obor di luar sel menerangi wajahnya yang pucat dan letih. Matanya yang sembab menatap kosong ke arah jeruji besi, pikirannya melayang jauh kepada putra kecilnya, Du Fei.

"Du Fei..." bisiknya lirih, suaranya serak dan gemetar. "Apakah kau sudah makan, Sayang? Siapa yang memelukmu tidur malam ini?"

Bayangan Du Fei yang biasanya hanya bisa terlelap dalam dekapannya membuat hati Qing Ning semakin perih. Air mata hangat kembali mengalir di pipinya yang tirus, jatuh membasahi pakaian tahanan yang lusuh dan kotor.

Kabar tentang hukuman mati yang akan dijatuhkan padanya besok pagi terngiang-ngiang di telinganya. Dibakar hidup-hidup, hukuman yang kejam bagi para pengkhianat. Qing Ning meringis getir, merenungkan betapa ironisnya nasib yang menimpanya.

Di sudut sel, sebuah nampan berisi makanan lezat tergeletak tak tersentuh. Hidangan terakhir sebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status