Home / Romansa / SEBENARNYA AKU KAYA / Bab 14 Kegagalan

Share

Bab 14 Kegagalan

Author: Maya Har
last update Last Updated: 2024-06-12 12:00:22

Waktu sudah menujukkan pukul dua belas siang. Aku beranjak keluar kamar bersama Sakha menuju ruang makan.

"Nih, ayamnya buat Bimo, makan yang banyak, ya, Sayang," ucap ibu ketika aku hampir mendekati meja makan.

Di sana tampak ibu, Mbak Siska dan juga Bimo. Mereka tengah menikmati makan siang bersama. Aku mengerutkan kening ketika sudah berdiri di hadapan meja.

"Loh, kok, lauknya sudah habis?" Aku bertanya ketika melihat wadah lauk yang tampak kosong. Begitu juga nasi yang hanya tinggal sisa di pinggiran bakul.

"Kaya nyonya besar aja, mau makan udah tersedia. Masak sendiri sana!" sembur ibu.

"Tahu, nih, habis sarapan masuk kamar, keluar keluar minta makan! Enak benar hidup kamu!" timpal Mbak Siska. Seperti biasa selalu memanasi suasana.

Padahal sehabis sarapan tadi aku langsung mencuci piring dan membersihkan peralatan bekas ibu memasak. Tapi Mbak Siska berbicara seolah aku bak nyonya, yang sehabis m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 15 Mimpi Buruk

    "Jangan!" Kugerakan seluruh tubuhku yang terikat di ranjang ketika seorang lelaki tengah mengungkungku.Pencahayaan yang gelap membuat wajah orang itu tak dapat terlihat."Pergi! Siapa kamu?" Aku masih berusaha melepaskan diri, menarik kedua tangan dan kaki yang ditautkan di setiap sudut ranjang.Tak ada jawaban dari orang misterius itu. Ia semakin mendekatkan diri dan membuatku sangat ketakutan."Tolong! Lepaskan aku!" Aku memohon dengan airmata yang mulai membasahi pipi. Namun, orang itu tetap terdiam dan sepertinya tak mau peduli.Hembusan napasnya mengenai wajahku, jarak kami kini sudah sangat dekat. Dengan sekuat tenaga, kembali aku gerakan tubuh yang kini semakin terkunci."Tolong! Jangan apa apakan aku!Dengan putus asa aku kembali memohon. Terlebih ketika tangan kekar itu mulai membelai wajahku."Mama! Papa! tolong aku!" Aku semakin te

    Last Updated : 2024-06-12
  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 16 Pertemuan

    Belum selesai Mas Prasetyo berbicara, suara teriakan seseorang diringi dengan bunyi berdebum membuat semuanya terperangah."Kalian pembohong!""Pergi! Pergi!"Mendengar suara yang tak asing, mereka semua tampak bergegas ke asal suara. Aku yang sedang  di dalam kamar juga turut berlari keluar."Sudah Rangga! Sudah!" Ibu berusaha menghalangi anak pertamanya yang hendak mendekati Mas Arga yang terjengkang di lantai. "Tolong lepas, Bu! Orang ini harus diberi pelajaran!" pinta lelaki yang rahangnya tampak mengeras itu.Mas Arga yang sepertinya terjatuh karena serangan abangnya juga turut bersuara mengeluarkan segala makian."Dasar penipu!""Tukang bohong!""Percuma punya saudara kaya, tapi ga mampu bantu saudara!""Cuih!"Suasana menjadi panas. Ibu sudah mulai menangis melihat pertengkaran kedua anaknya. Sementara suamiku dan Mbak Sisk

    Last Updated : 2024-06-12
  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 17 Fitnah

    Aku menepuk pelan punggung Sakha yang hendak terpejam sambil menyanyikan lagu pengantar tidur. Melihat tubuh kecil yang terdiam, membuat rasa bersalah menggelayut di hati. Semenjak pulang dari restoran siang tadi, aku langsung berdiam diri di kamar sambil meringkuk di atas kasur. Bayangan tentang peristiwa lalu membuat sendi di tubuhku terasa lunglai. Perasaan dan pikiran menjadi sangat tertekan."Maafkan, Bunda, Sakha!" Aku menghentikan nyanyian, lalu mengungkapkan sebuah permintaan maaf.Anak kecil berusia empat tahun itu sejak tadi bermain sendiri, tidak rewel memintaku untuk menemaninya. Seolah tahu jika hati ibunya sedang dilanda kegelisahan. Bahkan, melihatku yang hanya berbaring, Sakha sesekali memegang keningku.Tubuhku terasa panas. Ketakutan juga kekhawatiran membuat imunku semakin melemah, sebab memikirkan jika orang yang berada di malam itu adalah Om Leo. Tapi, apakah mungkin? "Jika memang itu adalah

    Last Updated : 2024-06-12
  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 18 Ancaman

    "Foto-foto itu diantar oleh tukang paket, Bu Hana. Tanpa ada nama si pengirim dan ditujukan untuk Pak Prasetyo," ucap seorang lelaki yang duduk di hadapanku melaporkan hasil penyelidikannya."Untuk Mas Pras!" Aku berguman pelan.Sepertinya memang ada yang sengaja ingin merusak rumah tanggaku. Dan misinya telah berhasil."Bagaimana Om Leo? Apa dia pelakunya?""Bukan, Bu. Pak Leo tidak tahu apa-apa. Ada seseorang yang menyusup dalam ruangan dan mengambil gambar secara diam diam."Aku menatap heran bawahanku yang selalu memasang wajah datar itu."Bagaimana bisa Om Leo sampai tidak tahu ada penyusup di sekitarnya?""Ini masih kami selidiki, Bu."Aku menghela napas, tak habis pikir dengan kelalaian lelaki yang kutahu sangat teliti dalam segala hal. Atau mungkin memang orang itu sangat hebat hingga berhasil mengelabui adik ibuku itu.Jika diperhatikan, foto foto it

    Last Updated : 2024-06-12
  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 19 Masa Lalu

    Tujuh tahun lalu."Mas Elang kecelakaan, Non!" ucap Mbok Sumi ketika aku melihat beberapa penjaga bergegas keluar rumah."Apa?!Mendengar berita itu membuatku turut berlari dan mengejar mereka ke halaman depan."Hei, tunggu!"Dua mobil sudah melaju keluar gerbang, sedangkan satu mobil lagi hendak menyusul, tetapi aku masih sempat mengejar dan meminta mereka untuk berhenti."Aku ikut!" Aku berkata tegas ketika mereka menghentikan lajunya."Tapi, Non --.""Buka! Cepat!" Dengan sigap aku langsung masuk ketika pintu dibuka dan duduk di belakang. Setelah itu, mobil kembali melaju menyusul dua kendaraan lain yang sudah menjauh."Mau ke rumah sakit mana?""Kita tidak ke rumah sakit, Non! Tapi langsung ke lokasi kecelakaam.""Mas Elang belum dibawa ke rumah sakit? Kenapa bisa? Harusnya langsung dibawa ke rumah sakit!"

    Last Updated : 2024-06-12
  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 20 Kejutan

    Aku menatap gedung tinggi yang ada di hadapanku, lalu tersenyum membayangkan wajah wajah yamg awalnya ceria dan bahagia, akan berubah dengan kecemasan bahkan kemarahan."Kalian akan merasakan akibat dari perbuatan kalian sendiri!" Aku bergumam penuh keyakinan. Sebuah pertunjukkan akan segera dimulai.Diiringi beberapa pengawal, aku melangkah menuju lift dengan kepercayaan diri yang tinggi.Dari ekor mata, aku dapat melihat jika semua mata tertuju padaku, mungkin mereka takjub dengan penampilan juga pengawalan yang ada di sekitar."Selamat datang, Bu Ratu. Suatu kehormatan anda bisa hadir di pesta keluarga kami," sapa seorang lelaki paruh baya beserta istrinya dengan ramah ketika aku baru keluar lift. Kami saling berjabat tangan memberikan penghormatan. Beberapa orang tampak turut serta menyambut kehadiranku. Penampilan mereka semua sangat memukau dan setiap orang berusaha memberikan kesan yang baik.

    Last Updated : 2024-06-12
  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 21 Sang Penolong

    "I-itu, kan!" ucap Mbak Wina dengan mata membulat sempurna ketika melihat ke arah depan.Melihatnya seperti itu membuatku menyungging senyum tipis, lalu kualihkan pandangan melihat ekspresi setiap orang yang ada di pelaminan.Semuanya tampak melotot dengan mulut terbuka. Terutama ibu yang langsung berdiri, memastikam gambar bergerak yang dilihatnya.Lihatlah, dalam video itu ditampilkan sebuah adegan satu keluarga yang tengah berbicara merencanakan sebuah kelicikkan.Mereka sedang membuat strategi untuk segera mendapatkan apa yang mereka dambakan. Dengan menjadikan seorang perempuan kaya menjadi menantu mereka."Pokoknya Prasetyo harus menikah sama Dania!" ucap ibu antusias."Pastinya, Bu. Lumayan, kan, dua menantu ibu orang kaya semua," sahut Mbak Wina yang berada di hadapan ibu. Mereka bertiga sedang berada di meja makan."Iya, dong! Masa kita mau gini gini aja! Harus a

    Last Updated : 2024-06-22
  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 22 Belum Bisa Memaafkan

    Setelah memberi perintah, diiringi enam pengawal lainnya, aku melangkah menuju ke luar rumah sakit untuk beristirahat di hotel terdekat. Namun, langkahku terhenti ketika melihat dua orang tengah keluar dari ruang perawatan lainnya."Ummi." Aku memanggil perempuan yang tengah berbicara dengan oramg yang berada di sebelahnya.Terlihat ia terkejut melihat keberadaanku. Akan tetapi setelah itu ia tersenyum dan segera menyudahi pembicaraan dengan seorang dokter paruh baya."Assalamu'alaikum, Hana, kamu kenapa di sini?" tanyanya ketika aku telah berada di hadapan. Wajah yang dibingkai kekhawatiran itu melihat keadaan tubuhku dari kepala sampai ujung kaki."Wa'alaikummussalam. Hana baik baik saja, Mi. Ini kebetulan sedang menjenguk teman."Ada napas kelegaan yang keluar dari mulutnya. Setelah itu wajah yang tadi tampak tegang berangsur mengendur diiringi senyum yang selalu meneduhkan."Ummi sampai kaget, Na

    Last Updated : 2024-06-22

Latest chapter

  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 34

    "Hana, kamu telah menabuh peperangan denganku!" ucap seseorang di seberang sana dengan suara bariton yang tegas, penuh intimidasi.Aku tertegun."Siapa kamu?" tanyaku, mencoba tetap tenang meskipun jantungku berdegup kencang.Orang di seberang tertawa pelan. Suara dinginnya membuat bulu kudukku meremang, seakan ada hawa gelap yang menyelinap ke dalam pikiranku."Kamu tidak perlu tahu siapa aku, Hana. Kamu hanya perlu mempersiapkan diri untuk mendapatkan kejutan selanjutnya."Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha meredam kegelisahan yang mulai merayapi pikiranku."Apa maksudmu?" Aku bertanya kembali, mencoba menggali lebih dalam."Nanti kamu akan tahu sendiri!"Nada suaranya penuh ancaman. Aku mengerutkan kening, firasat buruk semakin kuat menyelimutiku."Tunggu saja!" ucapnya sebelum sambungan tiba-tiba terputus.Aku menatap layar ponselku dengan perasaan tak menentu. Ada sesuatu ya

  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 33

    "Aku memang ingin menyingkirkan Hana!"Suara Mbak Ayu menggema di ruangan, dipenuhi kebencian yang begitu kentara.Aku menelan ludah, merasakan tubuhku menegang."Karena kamu telah menghancurkan semua rencanaku, Hana!" lanjutnya dengan suara bergetar penuh emosi.Matanya menatapku tajam, berkilat dengan kemarahan membara, seolah ingin menelanku hidup-hidup. Aku membalas tatapannya dingin. Aku tidak pernah memulai, tetapi ia yang mencoba mengambil kesempatan dari kelemahanku.Bahkan, baru kusadari jika ia memanipulasi perusahaan ibuku dengan mendekati Om Leo, membuat segalanya semakin runyam. Namun, kini ia berlagak seolah korban."Ayu, kenapa begini? Ibu tidak menyangka kamu bisa berpikir sejauh itu?" Suara Ibu terdengar lirih, tidak menyangka jika menantunya yang dulu dibanggakan memiliki pemikiran keji.Namun, Mbak Ayu menoleh padanya dengan wajah tanpa penyesalan sedikit pun."Karena Hana

  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 32

    "Kurang ajar anak itu!" maki bapak dengan wajah yang memerah."Dari dulu memang selalu membuat masalah," ucapnya lagi. Kali ini ada gurat kesedihan bercampur kekesalan.Tentu bapak sangat terpukul mengetahui fakta yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya.Aku hanya diam saja. Tak ada yang bisa kulakukan untuk menenangkan bapak. Perasaanku sendiri juga sedang dilanda kekacauan. Kenapa bisa? Lelaki yang merupakan kakak iparku itu melakukan hal itu.Aku tahu selama ini dialah yang paling tak terkendali dalam keluarga bapak, sifatnya yamg tempramental juga malas selalu membuat masalah dalam keluarga. Tapi aku tak pernah terpikirkan jika perbuatannya sampai sejauh ini.Kendaraan yang kami tumpaangi sudah berhenti di depan rumah bapak, dengan sigap lelaki yang sudah tidak muda lagi itu bergegas turun dan melangkah dengan tergesa memasuki rumah "ARGA!" Panggil Bapak dengan suara yang menggelegar."ANAK SIA_LAN! KELUAR

  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 31

    Duniaku seolah berhenti berputar saat mendengar penuturan Bapak. Aku menatap kalung di tanganku dengan gemetar. Kalung ini bukan sekadar barang biasa—ini adalah milik Mas Elang. “Bapak yakin milik teman Ari?” Aku bertanya pelan.Bapak mengangguk.“Bapak tidak mungkin salah ingat. Lelaki itu memakainya saat Bapak mengobati luka di kepalanya."Aku mengepalkan tangan yang menggenggam kalung itu. Dadaku sesak, berbagai pikiran berkecamuk di benakku. Jika itu benar milik Mas Elang, berarti dia masih hidup. Tapi mengapa dia tidak kembali? Kenapa dia tidak mencari keluarga kami?Oh, ya. Ari bilang temannya bertingkah seperti anak-anak. Itu artinya ..."Ya Allah, apa yang sebenarnya terjadi dengan Mas Elang?"Aku menoleh ke Bapak, yang menatapku dengan sorot penuh perhatian."Pak, kapan peristiwa Ari dan Mas Elang dikejar preman terjadi?""Sekitar setahun lalu, Nak!""Setahun." Aku memejamkan mata, me

  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 30

    Aku melangkah memasuki restoran mewah dengan perasaan campur aduk. Suasana elegan langsung menyambutku. Lampu gantung kristal berkilauam di langit-langit, meja-meja dengan taplak putih bersih, dan para pelayan yang bergerak dengan anggun. Namun, pikiranku sama sekali tidak tenang.Aku menarik napas panjang, berusaha menghilangkan rasa gelisah. Meeting ini sangat penting untuk kelangsungan proyekku. Aku tidak boleh terlihat gugup di depan klien. Aku hanya berharap, malam ini berjalan lancar—tanpa ada kejadian tak terduga yang merusak segalanya. Selama meeting aku mencoba fokus pada percakapan dengan klien penting di depanku. Restoran ini begitu elegan, suasanya mendukung untuk pertemuan bisnis. Akan tetapi, pikiranku terbagi memikirkan Sakha yang berada di meja lain, beberapa langkah di belakangku.Aku sengaja membawanya kali ini, karena rasa khawatir yang masih membayangi. Setelah insiden beberapa waktu lalu, aku tidak ingin jauh darinya terlalu lama.

  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 29

    Aku menghirup aroma teh hangat di tanganku, mencoba menenangkan pikiran. Matahari baru saja muncul, tetapi hatiku penuh dengan gelisah. Suara mobil berhenti di depan rumah mengalihkan perhatianku. Aku berjalan ke pintu, membuka, dan melihat Ummi Evi turun dengan langkah cepat.“Hana,” panggilnya lembut sambil meraih tanganku. Pelukannya hangat, tetapi aku tahu ada kekhawatiran di matanya.“Ummi, terima kasih sudah datang,” kataku pelan.“Bagaimana Sakha? Maaf, Ummi baru bisa menjenguk sekarang.”“Sakha baik-baik saja, Ummi,” jawabku sambil menghela napas. “Tapi keadaan di sini benar-benar buruk. Ada orang yang ingin mencelakai Sakha."Wajah Ummi Evi berubah. “Apa maksudmu, Hana? Ceritakan semuanya.”Aku membawa Ummi ke ruang tamu dan mulai menceritakan kejadian beberapa hari terakhir—dari penyusupan di malam itu hingga pengkhianatan Mina. Saat menyebutkan nama Ayu sebagai otak dari semua ini, wajah Ummi Evi se

  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 28

    Sehari setelah kejadian, aku terus memikirkan lelaki itu. Perasaan gelisah menghantuiku sepanjang malam. Siapa dia sebenarnya? Apa motifnya? Dan yang paling penting, bagaimana dia bisa menyelinap masuk ke rumah dengan pengamanan ketat?Tak lama setelah aku selesai mengurus sarapan Sakha, ponselku bergetar. Nama Jaka muncul di layar."Bu Hana, saya sudah menemukan informasi awal tentang orang itu," ujar Jaka tanpa basa-basi.Aku langsung duduk, mencengkeram ponsel dengan erat. "Apa yang kamu dapatkan?""Lelaki itu bernama Aditya Kusuma. Dia mantan pegawai bagian pengamanan di perusahaan. Dua tahun lalu, dia dipecat Pak Leo karena terlibat dalam kasus pencurian data penting. "Tapi ini baru permulaan, Bu. Saya menemukan bahwa dia ternyata memiliki hubungan dengan Bu Ayu."Darahku mendidih mendengar nama itu lagi."Aditya merupakan orang Bu Ayu. Ternyata dulu dia sengaja dimasukkan ke perusahaan oleh Bu Ayu melalui koneksi

  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 27

    Setelah dinyatakan semua baik baik saja, dokter memperbolehkan Sakha kembali ke rumah. Anak itu pun sudah terlihat ceria lagi walaupun kondisinya masih lemah."Sakha langsung bobo siang, ya!" pintaku setelah sampai rumah dan berada di kamarnya."Kok, bobo terus sih, Bun. Aku, kan pingin main sama Kak Ari dan Kak Rara," sahut lelaki yang menyerupai sang ayah itu.Dan jawabannya membuatku tersentak."Rara dan Ari..."Dua nama itu mengusik pikiranku. Baru teringat jika Sakha berenang bersama mereka sebelum insiden itu terjadi. Dalam kepanikan kemarin, aku tak sempat memikirkan keberadaan mereka. Bagaimana keadaan mereka? Aku akan ke kamar mereka nanti. Namun, saat ini aku harus memastikan agar Sakha istirahat terlebih dahulu. "Kan, sekarang sudah siang. Ya, waktunya bobo siang. Lagipula kata om dokter, kalau Sakha mau sembuh, harus banyak istirahat.""Kalau sudah istirahat, baru, deh, main lagi sama Kak Ari dan K

  • SEBENARNYA AKU KAYA   Bab 26

    "Ah, pantas saja kamu nggak mau balik sama aku! Ada pria kaya yang lebih baik, kan?" tuduh Mas Prasetyo dengan suara penuh dendam.Aku terdiam, tak percaya dia bisa berpikir sepicik itu. Semua masalah yang ada di antara kami bukan karena orang ketiga, tapi dia tak pernah mau mengerti. Tuduhan itu hanya menambah sakit hati yang sudah lama kurasakan."Mas, kamu jangan asal bicara," ucapku tegas, menahan kemarahan.Namun, sebelum aku bisa melanjutkan, pria yang baru saja masuk itu duduk di sofa dengan santai. Ia menatap Mas Prasetyo dengan ekspresi yang tidak berubah sedikit pun, masih dingin dan tenang."Kamu salah. Aku ini omnya Hana, adik dari ibunya," ujar pria itu pelan namun jelas, seakan tak ingin membuang energinya untuk berdebat.Seketika itu juga wajah suamiku berubah. Ia terkejut, mulutnya terbuka tapi tak ada kata yang keluar. Selama ini, keluarganya sering menuduh bahwa aku punya hubungan gelap dengan pria lain, dan lelaki yang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status