Share

BAB 43 - berdamai

“Mbok Inah!” bentak Tsabitha lantang.

Mbok Inah kaget dan menoleh ke majikan mudanya dengan ekspresi wajah yang bingung. gadis itu sendiri juga hanya terdiam setelah membentak pembantu setianya. Ada rasa tidak terima di hati Tsabitha, saat Mbok Inah menyebut Dewi sebagai ibu Fabian yang akan memberinya seorang adik.

“Maaf, Mbak. Mbok lancing, yaa. Maaf, Mbok Inah kelepasan ngomong, nggak seharusnya Mbok ngomong kayak gitu. Maaf, ya, Mbak,” sahut Mbok Inah kikuk dan merasa bersalah ke Jodha.

“Maaf, Mbok. Aku nggak bermaksud mbentak Mbok Inah tadi. Aku pergi dulu ya, Mbok! Tolong simpen foto-foto ini dan taruh di kamarku. Makasih, ya, Mbok!” Tsabitha bergegas pergi meninggalkan pembantu itu yang masih berdiri termangu di depannya sambil memberikan semua foto-foto itu ke perempuan tua tersebut. Gadis itu kemudian melajukan mobil menuju ke rumah Moreno dan Mabella. Tujuannya cuma satu, dia akan menerima permintaan laki-laki itu untuk menjadi istri keduanya. Namun, kalau boleh jujur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status