Selesai menata rambutnya di salon yang merogoh jutaan rupiah, Sarah berkeliling pusat perbelanjaan. Ia memasuki beberapa high couture boutique sampai ke outlet store milik brand-brand terkenal. Setiap store yang Sarah masuki semua pegawai di sana menyambutnya dengan ramah. Pertama karena ia adalah aktris terkenal kedua karena ia adalah istri Adrian, Miliarder yang memiliki pusat perbelanjaan yang sedang ia kelilingi itu. “Silahkan Nyonya Adrian... Ini adalah keluaran terbaru dan tas-tas limited edition yang hanya kami jual kepada selebriti dan sosialita yang datang ke store kami.” Pegawai perempuan yang bernama May memperlihatkan koleksi tas-tas dan pakaian yang harganya mencapai ratusan juta bahkan Milyaran. Dengan teliti Sarah melihat-lihat beberapa pakaian yang sedang mengikuti mode terkini, sebagai public figure tentu dia tidak boleh salah berpakaian apalagi ia juga mewakili beberapa brand ternama tentu saja ia tidak boleh mengecewakan brand yang ia wakili itu. "Aku ambil baju
Sementara di kantor pusat Adrian, laki-laki berpakaian jas itu sedang duduk dengan dikelilingi banyak orang legalnya dan juga penasehat keuangan di perusahannya."Kita memiliki sedikit masalah Pak dengan dewan Komisaris, berita tentang Mike yang telah menyabotase anda dan membuat anda terpaksa menikahi istri anda telah tersebar luas menjadi skandal. Dan itu membuat Dewan Komisaris meminta anda untuk diturunkan sebagai CEO dari grup kita.""Terpaksa? Saya tidak pernah merasa terpaksa untuk menikahi siapapun, apalagi Sarah. Memang saya sendiri yang memilih menikahinya karena saya sudah jatuh cinta pada istrinya di pandangan pertama. Dan apa kata kalian Dewan Komisaris meminta saya turun? Tidak akan, ini adalah perusahaan ayahku lalu diwariskan padaku. Satu kata untuk mereka jika mereka ingin saya turun dari posisi ini, Never!!!" kata Adrian dengan kesal. Pagi ini ia sudah dibuat jengkel dengan deretan orang legal dan juga penasehat keuangan perusahan yang berbondong-bondong menunggunya
Di tempat lain, di malam hari setelah ia bertemu dengan Sarah, Antonio segera mencari tahu semua tentang Sarah. Ia tahu Sarah adalah aktris terkenal dan beberapa kali menjadi brand ambassador brand-brand terkenal. Di setiap slide foto Sarah yang berhasil dikumpulkan asisten Antonio, terlihat wajah cantik yang sedang tersenyum. "Cantik sekali dia." gumam Antonio sambil melihat slide itu dengan kagum. Melihat slide-slide foto dan juga menonton film yang dibintang Sarah di ruang kerjanya membuat Antonio menjadi bergairah. Suatu hal yang tidak pernah terjadi seumur hidupnya, Antonio sangat berhasrat untuk memiliki seorang perempuan. Apalagi ia kini tahu kalau Sarah sudah memiliki suami seorang Milliarder. Meski itu bukanlah halangan bagi Antonio untuk merebut Sarah dari suaminya. Ia akan dengan sekuat tenaga akan memiliki Sarah. Bukanlah hal yang sulit untuk Antonio Derilio mafia kuat berkedok pengusaha terkenal di negara ini untuk memiliki seorang aktris cantik. Pertama ia akan mendekat
Sarah melihat pesan di ponselnya. Ia tidak tahu harus merespons apa dengan pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. Ia tahu maksud laki-laki itu baik. Ia merasa tidak enak karena telah merusak baju mahalnya. Namun entah mengapa Sarah merasa ada perasaan tidak enak atas kebaikan laki-laki itu. Ada perasaan waspada yang berlebihan. Apa itu hanya pikirannya saja atau memang ada sesuatu yang salah dengan laki-laki itu. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Sarah menjawab dengan singkat. "Boleh anda titipkan saja ke resepsionis perusahaan suami saya?"Belum lama ia menjawab, sudah terdengar suara dering telepon dari sang penabraknya. Sarah mengangkatnya setelah dering ketiga."Ya hallo....""Hallo, maaf jika saya menganggu...." terdengar balasan dari laki-laki itu.Sarah menjawab kalau ia tidak menganggu lalu laki-laki itu menyatakan rasa tidak enaknya jika harus menitipkan begitu saja pakaian untuk Sarah tanpa bertemu dengannya. Ia bahkan meminta dengan sangat agar Sarah mau bertemu seben
Antonio menempuh perjalanan selama 3 jam untuk membawa Sarah ke villanya di atas gunung. Seorang bodyguard membuka gerbang besi Villa dengan remote lalu langsung menutupnya kembali ketika dengan kecepatan kuda Antonio melajukan mobilnya masuk ke halaman besar villa. Anak buah Antonio sudah mengamankan mobil Sarah, ia menyimpan mobil Sarah di salah satu kontainer besar milik Antonio di pelabuhan. Anak buah Antonio bahkan membeli kafe Bringham dan menghapus semua jejak kalau Sarah dan Antonio pernah berada di sana. Antonio ternyata menyuap barista tadi untuk menaruh obat penenang dan obat tidur di kopi Sarah. Dan kini barista itu mungkin sedang menikmati uang milyaran nya di luar negeri. Detik ia dan Sarah keluar dari kafe itu barista itu segera diterbangkan ke luar negeri dan dilarang untuk kembali selamanya. Dengan uang suap milyaran tentu saja dengan cepat barista itu setuju membantu Antonio mendapatkan Sarah.Di villa nya, setelah Sarah sadar, Antonio akan bertanya baik-baik pada S
Sementara di tempat lain, di belahan dunia yang lain Adrian masih berkutat dengan lab perusahaan farmasinya yang terbakar. Begitu banyak kerusakan yang ditimbulkan sehingga banyak tuntutan hukum yang dilayangkan ke perusahaannya untuk bertanggung jawab. Tentu saja Adrian sebagai pemimpin tertinggi akan bertanggung jawab kalau tidak untuk apa ia terbang jauh-jauh ke sini meninggalkan istrinya berhari-hari sendirian di rumah. "Pak Adrian, ada salah satu media nasional yang ingin mewawancarai anda mengenai kebakaran yang terjadi." salah satu staff penerjemah datang memberitahu. Adrian menggeleng keras lalu ia memberi pernyataan yang cukup tegas. "Saya tidak akan memberikan pernyataan apapun sampai polisi setempat menyelesaikan penyelidikannya. Saya juga penasaran apa penyebab musibah ini terjadi, karena dengan sistem yang kita punya sekarang seharusnya insiden besar seperti ini bisa kita minimalisir." kata Adrian sambil meminta penerjemah itu untuk menerjamahkan kata-katanya pada para wa
Sarah berdiri dengan tiba-tiba, membuat Antonio sedikit bereaksi. Laki-laki jangkung itu ikut berdiri dan bergeser sedikit menghalangi antara Sarah dan pintu kamar. Mata Sarah mendelik marah, tangannya ia tolakkan keduanya di pinggangnya. Dengan suaranya yang lantang ia memberi perintah."Minggir, aku mau pergi dari sini!" Menanggapi sikap marah Sarah, Antonio bergeming. Ia tetap melipat kedua tangannya di depan dadanya. Demgan tersenyum samar, ia berkata."Percuma Sarah, pintu itu akan tetap terkunci kecuali aku yang memerintahkannya untuk membukanya." Sarah menerobos Antonio, berusaha berlari ke arah pintu dan membuka gagangnya. Namun setelah berkali-kali ia berusaha membuka gagang pintu itu namun tetap tidak bisa terbuka. Ternyata ucapan Antonio bukan hanya sekedar gertakan semata. Ia benar menguasai tempat ini dan hanya ia lah yang bisa membukakan pintu itu untuk Sarah.Aktris cantik itu berbalik, ia menurunkan sorot mata tajamnya dan mencoba untuk meraih belas kasih Antonio pa
"Tidak jangan sentuh aku, tidak! Menjauhlah!" Sarah berteriak sambil memukuli bahu Antonio yang tegap meski sudah dipukuli Sarah berulang kali."Sudah aku bilang percuma saja kamu melakukan itu, aku sudah pernah menahan seribu pukulan dari musuh-musuhku cantik!" Antonio membiarkan Sarah melampiaskan kemarahannya dengan memukulinya. Nanti jika wanitanya itu sudah tenang maka ia akan membujuknya untuk melakukan apapun yang ingin ia lakukan pada Sarah. "Please, don't do this! For God sake i have a husband whose waiting for me at home!" sikap histeris Sarah sudah berubah menjadi sikap memelas meminta belas kasihan pada laki-laki yang menawannya."Suami yang menelantarkanmu berhari-hari? Ia bahkan masih berada di luar negeri dan tidak sadar kalau kami berada di sini bersamaku! Dia tidak pantas untukmu, lupakan dia! Kita memiliki masa depan yang cerah sayang!"Mata berkilat Antonio membuat Sarah yang melihatnya menjadi ketakutan. Sekarang Sarah benar-benar yakin kalau Antonio tidak waras d