Share

BAB 43

Lucca tidak sanggup berkata-kata saat mendengar namanya di ucapkan seseorang yang nampaknya tidak takut menghadapinya. Setelah mengatasi kekagetannya, Lucca tersenyum miring dan melipat lengannya di dada memandangi lekat Abigail.

"Baguslah kalau kau sudah sadar."

"Apa yang terjadi pada Riley hingga dia seperti itu?" tembaknya langsung, masih nampak shock dengan kenyataan kalau dialah yang membunuh temannya sendiri.

"Demi uang, seseorang bisa melakukan apa saja termasuk menikam temannya sendiri."

"Bohong!" lirihnya, air matanya mengalir.

"Kenapa, kau membunuhnya?" tanya Lucca balik.

"Dia—” Abigail mengatupkan bibirnya,

"Kenapa kau menyelamatkan lelaki yang menawanmu dalam sangkar emas. Kalau kau membiarkan dia membunuhku, aku yakin saat ini kau sudah berada di dalam pesawat menuju rumah bukannya berdiri dengan tampilan menyedihkan menangisi teman yang kau bunuh seperti itu."

Lucca memperhatikan mata merah itu yang tidak berhenti mengeluarkan air mata hingga isakannya terdengar, Ditut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status