Share

BAB 113

"Maaf menunggu lama."

Abigail berjalan dengan senyuman menyambut tamunya di samping Lucca yang memegang satu tangannya dengan erat bahkan dengan kedua tangan. Menggenakan baju lengan panjang untuk menutupi kebringasan Lucca di tubuhnya meski bercak merah di lehernya tercetak jelas.

"Abigail."

Tuan muda Geovani, Carolina dan Obelia berdiri dari duduknya. Abigail memeluk mereka satu persatu dengan sikap hangat, menganggap mereka seperti keluarga baginya.

"Uugh, bekas merah mengerikan itu pasti tidak akan hilang dengan mudah," sindir Geovani.

Abigail merona dan malu sendiri membuat ketiganya terkekeh.

"Jangan dengarkan bajingan itu!!!" Lucca menariknya mundur, duduk di sofa empuk dengan Abigail di pangkuannya dan memandangi keluarganya dengan tatapan tajam. "Cepat katakan yang perlu kalian katakan."

Butuh waktu bagi Abigail untuk terbiasa duduk di sana.

"Hei, kami menunggu selama lima hari, apa kau tidak bisa sopan sedikit pada tamu," protes Geovani.

"Tidak ada yang menyuruh kal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status