Home / Romansa / SAHABATKU MADUKU / 6 - Ancaman berakhir dengan kegagalan

Share

6 - Ancaman berakhir dengan kegagalan

Author: Pena_Receh01
last update Last Updated: 2021-05-27 05:03:09

6 - Ancaman berakhir dengan kegagalan

🍁🍁 Afnan Zakia POV 🍁🍁

Hati ini bergemuruh, melihat suamiku hendak disuapi kue oleh Bella. Apa ini yang akan kurasakan saat nanti Mas Arga, mengucapkan ijab kedua kalinya dengan Nayla. Sungguh tak rela perempuan itu menyuapi suamiku! saat tangannya terangkat, refleks aku berujar dingin penuh ancaman. Semua mata melihatku bingung.

"Apa yang kau lakukan!" 

Bella menatapku, ingin rasanya mencakar wajah yang angkuh. Ia mendekat ke arahku dan memandangku dengan malas.

"Kau mengganggu saja!" 

Lenganku terkepal, ingin rasanya meninju bibir yang berkata tak disaring itu. Harusnya aku yang marah, kenapa dirinya yang berujar demikian. Tetapi tak'kan sudi mengotori tangan demi gadis yang seperti jalang ini, pakaian yang kurang bahan, dibagian dadanya sangat rendah memperlihatkan payudara yang menonjol seperti ingin keluar, bajunya sangat ketat bahkan hanya diatas payudara Astagfirullah maafkan hambamu ini yang telah ghibah. 

"Apa kau buta atau tuli hmmm, Arga sudah memiliki ISTRI! yaitu aku," seru Afnan dengan menekatkan kata Istri untuk memperjelas statusnya.

"KAUUU!" Gadis itu menunjuk wajahku.

"Turunkan telunjukmu, jangan pernah kamu berani menunjuk wajah istriku!" murka Arga dengan nada tegas nan berwibawa.

Semua mata tercengah mendengar tutur kata suamiku, memang aku tak pernah muncul dalam publik baru kali ini aku ikut, hanya sedikit dari mereka yang tahu dan karyawan kantor. Gadis itu tersenyum mengejek, tak menganggap perkataan Arga. Dengan pongahnya dia berujar dengan lantang.

 "Wanita jelek ini, tak pantas untukmu Mas. Bahkan dirinya menutup sebagian wajahnya dengan cadar."

Arga menyeringai mendengar ucapan Bella. "Apa yang kau tau tentang istriku, apalagi wajahnya," ujar Arga sinis.

"Bahkan istriku lebih cantik darimu yang hanya hasil make-up tebal itu!" tandas Arga menatap tajam, Bella membulatkan netranya mendengar suara marah suamiku.

"Tidak mungkin, kamu pasti bohong Mas!" Seru Bella menatap balik Arga.

"Sudahlah, jangan bertengkar acara belum selesai," lerai Aldrick menarik Bella ke sisinya saat situasi mulai ruyam.

"Tapi, Dadyyyy,"

"Diamlah." Aldrick menatap tajam putrinya yang mulai bertingkah.

Akhirnya Bella menuruti Ayahnya dan berbaur dengan yang lain, ia menoleh ke arahku dan menatap dengan sinis.

Situasi mulai tenang, Arga menarikku ke teman karibnya yang sedang meminum yang dihidangkan.

"Malam David," sapa suamiku menepuk pundak David.

Menoleh melihat kami lalu tersenyum dan memeluk sebentar dan melepaskannya.

"Sejak kapan kamu di Indonesia?" tanya suamiku.

David tersenyum lalu mengajak duduk, "sudah dua bulan Ga, kalian makin harmonis aja. Anak kalian ke mana? waktu aku pergikan Afnan sedang hamil." Pertanyaan itu membuatku tertunduk, ada sesak di dada gejola penyesalan datang, David yang melihat riak wajahku yang mendung mulai bingung.

"Kamu kenapa Afnan, apa aku salah bicara?" tanyanya khawatir.

Arga ia mengelus punggungku lalu berbisik. "Tenanglahhhh, ia sudah bahagia di sana, jangan kamu tangisi lagi."

"Apa yang terjadi? ceritakan padaku," pinta David penasaran.

Arga menatap David yang terus melontarkan pertanyaan lalu menghela napas berat. "Afnan tertabrak mobil saat kandungannya berusia tiga puluh minggu dan anakku tidak bisa diselamatkan," ucapnya lirih, riak terkejut jelas di wajah David ia mendekat.

"Maaffff, aku tidak tahu, bersabarlah pasti tuhan akan memberikan kepercayaan kepada kalian lagi," tutur David membuat titik terang di hatiku.

"Terimakasih," sahutku lalu tersenyum.

"Tempat tinggalmu masih sama?" tanyaku membuka percakapan dengan suara yang masih terdengar lirih.

"Iya, lain kali kalian mampir ya, jangan aku terus yang selalu mampir di rumah kalian," kata David sambil mengunyah makanan.

Arga merotasi matanya, "iya, insya allah."

"Kamu sudah memiliki calon?" tanyaku meraih jus lalu meminumnya membasuh tengorokan yang kering.

🍁🍁Author POV🍁🍁

David mengerucutkan bibirnya lalu menatap Afnan dengan wajah sulit diartikan.

"Kamu mengejekku, aku belum menemukan yang pas," kilahnya.

Arga tertawa lalu memukul bahu David memang mereka sangat akrab "Bilang aja, gak laku."

"Sakit Ga, banyak yang ngantri jadi istriku cuma aku belum dapat yang pas aja," sangah David mengelus bahunya yang agak nyeri.

Afnan mencubit pinggang Arga lalu berceloteh, "ihhhh, kamu mukul Davidnya jangan kenceng-kenceng, tuh liat David kesakitan." 

"Ahhhh, dia mah lebay Sayang, aku ninjunya pelan kok," kilah Arga memeluk pinggang Afnan.

Afnan melirik jarum jam tangannya yang sudah menunjuk pukul sebelas malam.

"Mas, sudah malam, pulang yuk," ajak Afnan memegang tangan Arga yang melingkar dipinggangnya.

Arga mengangguk lalu pamit dengan David tak lupa berjalan ke arah Aldrick untuk berpamitan.

"Tuan Aldrick, kami pamit pulang," ucap Arga saat sudah di depan Aldrick.

Aldrick menoleh lalu melihat jam tangannya. "Cepat sekali, kita bahkan belum berbincang soal yang penting," larang Aldrick dengan halus.

"Ya sudah, ayo bicarakan sekarang, istriku sudah ingin pulang." Aldrick melirikku lalu mengajak kami ke ruangan tak lupa membawa Bella juga.

Setelah sampai mereka dipersilakan duduk.

"Ada apa?" tanya Arga to the point.

"Aku ingin kamu menikahi anakku, tak apa jadi yang kedua. Jika kamu menolaknya perjanjian kita batal!" ucap Aldrick dengan tegas sambil duduk dengan angkuh, Bella gadis itu tersenyum.

Afnan membulatkan mata menatap tak percaya. "Tidak bisa begitu, saya tak sudi memiliki madu seperti dia," ucapnya tegas sambil menunjuk Bella yang menatap tak suka.

Bella menyeringai. "Kamu tak bisa menolaknya Mas, atau perjanjian kamu dengan Dady batal," ucapnya sambil bertopang kaki.

Related chapters

  • SAHABATKU MADUKU   7 - Berhijab

    7 - BerhijabArga merotasi matanya dan bersidekap. "Masalah sepele gini, kalau mau batalkan, ya batalkan aja.""Aku tak masalah," lanjut Arga sambil bangkit dan memegang lengan Afnan."Ayo sayang kita pergi." Menarik Afnan keluar ruangan.Bella berdiri dan menatap kedua sejoli itu dengan kesal, tangannya terkepal kuat menahan gejolak amarah yang menguar di dada.Gadis itu beralih menatap Ayah yang minum dengan santai."Dadyyyy, kenapa," ucapan Bella terpotong oleh angkatan tangan Aldrick yang mengisyaratkan untuk diam."Sudahlah, kamu cari saja pria lain! Sudah Dady katakan dia tak'kan mau walau diancam. Gara-gara kamu, Dady gagal kerjasama dengannya," tukas Aldrick sambil berdiri dan berjalan keluar untuk menyambut tamu.***Arah jarum jam menuju angka satu dini hari, Afnan dan Arga baru saja sampai, berjalan ke kamar lalu menghempaska

    Last Updated : 2021-05-28
  • SAHABATKU MADUKU   8 - Meminta restu

    8 - Meminta restuBeberapa hari kemudian, Afnan dan Arga mengajak Nayla ke pertemuan keluarga mereka. Jemari Nayla meremas gamis yang dipakainya, keringat dingin bercucuran di wajah. Sebuah tangan memegang lengannya menyalurkan kekuatan, netranya beradu dengan bola mata cokelat terang nan tatapan menyejukan."Tenanglah," ujar Afnan mengelus punggung tangan Nayla, ia membalas dengan senyuman dan anggukan."Ayo masuk!" ajak Arga menggandeng tangan Afnan berjalan ke arah pintu utama, setelah sampai ia memencet bel lalu menunggu.Pintu terbuka memperlihatkan seorang wanita parubaya yang tersenyum lebar saat melihat anaknya."Assalamualaikum, Mah," ucap Arga mencium tangannya."Apa kabar? Mah," tanya Afnan meraih tangannya lalu mencium takjim.Netra wanita itu bertemu dengan Nayla yang menunduk sambil memilin jarinya."Kamu siapa?" tanya Sekar --- Mama Arga.Nayla mendongak lalu tersenyum kaku, "saya Nayla Ramadhani, Tante," ujar Nayl

    Last Updated : 2021-05-29
  • SAHABATKU MADUKU   9 - Menikah

    9 - Menikah"Kamu cantik banget Nay," puji Afnan berdiri lalu mendekati Nayla, saat dirinya sudah selesai di dandani."Aku gugup Afnan," kata Nayla melirik Afnan yang disebelahnya."Rileks saja Nay," tutur Afnan memegang bahu Nayla lalu tersenyum saat mereka sama-sama menatap pantulan di cermin.Setelah berbincang-bincang di kamar, terdengar suara Arga mengucapkan ijab kabul setelah itu kata sah terdengar.Afnan tersenyum kaku, mengajak Nayla keluar. Mereka menuruni tangga ditatap oleh semua orang, ada yang berbisik membicarakan Afnan yang dimadu, cibiran untuk Nayla. Genggaman Afnan menguat menyalurkan kekuatan untuk sahabatnya yang terlihat gelisah, setelah sampai Nayla didudukan disamping Arga. Pria itu memasangkan cincin, mengecup kening Nayla dengan wajah datarnya. Tak ada senyuman di bibirnya, Nayla ia lekas meraih tangan Arga dan menciumnya takjim.Setelah akad selesai, ketiganya lekas menyambut tamu dan duduk di kursi pelaminan, ucapan sel

    Last Updated : 2021-05-29
  • SAHABATKU MADUKU   10 - Masakan Nayla

    10 - Masakan NaylaArga masuk ke kamarnya, terlihat Afnan yang tertidur disajadah masih memakai mukena, senyuman terukir di bibir. ia mendekat dan mengendong Afnan membopong ke kasur dengan hati-hati. Menatap paras ayu sang istri, dirinya membelai pipi Afnan dengan sayang lalu mengecupnya. Merasa terusik Afnan membuka matanya, dan mengerjap lucu saat netra coklat terangnya menangkap wajah Arga. Senyum sendu terpatri di bibir ranumnya."Bahkan aku berhalusinasi, saat dirimu sedang bersama Nayla," gumam Afnan.Arga mengecup bibir Afnan lalu tersenyum. "Apa setelah ini kamu akan berpikir aku halusinasimu hmmm," ujarnya.Afnan mengerjap lagi lalu mengucek matanya. "Aku beneran Mas Arga, bukan halusinasiku?" tanya lagi sambil meraba wajah prianya, dibalas anggukan."Harusnya kamu di kamar Nayla! ini malam pertama kalian, pasti Nayla menunggumu," geram Afnan bangun dan mendorong Arga untuk keluar dari kamarnya.Pria itu berbalik lalu memelu

    Last Updated : 2021-05-29
  • SAHABATKU MADUKU   11 - Membagi waktu

    11 - Membagi waktu🍁🍁 Muhammad Arga Derimawan🍁🍁Lekas masuk kamar, mengganti baju dengan pakaian kerja. Meraih tas lalu keluar, mataku menatap Afnan yang tengah berbincang bersama Nayla, dia berpakaian rapi bukannya yang tadi lagi. Netra kami beradu, cepat melangkah mendekat menatap mereka bergantian."Aku pergi kerja dulu ya," ucapku pamit."Mas, antar Nayla ke tempat kerjanya," pinta Afnan memegang lenganku."Ayo," jawabku singkat lalu mengecup kening Afnan, sehabis itu berjalan duluan ke mobil di susul Nayla.Kami masih terdiam membisu di mobil, tanganku menyalakan mesin dan lekas melaju dengan kecepatan sedang."Mas," panggil Nayla pelan, membuatku berdehem sebagai jawaban."Maaf soal tadi, aku gak tau," ucapnya tulus sambil melihatku."Tak apa, Mas aja yang berlebihan. Mas minta maaf juga ya," ucapku menatapnya sebentar lalu fokus lagi ke jalan."Iya Mas."Setelah sampai tujuan, segera pamit tak l

    Last Updated : 2021-05-30
  • SAHABATKU MADUKU   12 - ketahuan

    12 - KetahuanSebulan sudah mereka menjalani mahligai rumah tangga, Arga pria itu menuruti perkataan Afnan yang tidur tiga hari bersamanya dan tiga hari bersama Nayla. Hatinya mulai tersentuh, perlakuan dan tingkah istri keduanya sangat berbeda dengan Afnan. Jika Afnan wanita itu jarang bercanda bersamanya, kalau Nayla hampir setiap saat ia selalu dijahili. Raut wajah yang selalu ceria diparas yang manis, membuat jantung mulai berpalu saat bersama. Dia tak mau mengecewakan Afnan, telah membagi cinta. Tapi dirinya juga harus adilkan? sudah tiga puluh hari ia mendzholimi istrinya tak memberikan nafkah batin, dia selalu memikirkan dosa yang terus dibuat, tetapi perlahan hati mulai menerima sedikit demi sedikit nama istri mudanya terukir di relung. Pagi ini sangat cerah, Afnan perempyan itu sibuk dengan perkakas dapur memasak makanan untuk sarapan, setelah selesai lekas menaiki kamar dan memanggil suaminya dan Nayla."Mas bangun," ucapnya lembut sambil mengelus rambut

    Last Updated : 2021-05-30
  • SAHABATKU MADUKU   13 - Bulan madu

    13 - Bulan maduDi sinilah Nayla dan Arga sekarang, pulau pribadi miliknya tempat bulan madu saat bersama Afnan. Ternyata istrinya menyiapkan sama persis dengannya dulu. Tangan Arga menggengam jemari Nayla membuat wanita itu sedikit terkejut, karena terpesona dengan tempat honeymoon mereka, dan suaminya mengajak melangkah. Matanya terus berlarian melihat sekitar, tak sengaja tersandung dengan sigap Arga memegang pinggang ramping Nayla agar tak terjatuh."Hati - hati, lain kali jangan liat ke mana -mana cukup lihat jalan dan aku saja," ucap Arga memegang tangan Nayla lalu mengajaknya jalan lagi.Nayla melangkah sambil mencerna ucapan Arga, semburat merah merambat di pipinya saat mengerti perkataan suaminya. Masuk ke Villa D grup berjalan ke kamar utama setelah sampai duduk di ranjang."Ahhhh, megah sekali Villanya," gumam Nayla membaringkan tubuhnya."Kamu suka?" tanya Arga ikut tiduran dan memeluk istrinya.Nayla mengangguk menatap

    Last Updated : 2021-05-30
  • SAHABATKU MADUKU   14 - Malam pertama yang tertunda

    14 - MALAM PERTAMA YANG TERTUNDAMatahari mulai tenggelam perlahan, muncul bulan mengantikannya, langit gelap hanya rembulan dan beberapa bintang yang menerangi alam semesta. Nayla termenung di kamar menikmati indahnya malam, dengan lingerie yang di siapkan Kakak madunya, tetapi ditutupi candigar panjang. Suara pintu berdecit membuyarkan pikiran Nayla. Membuatnya menoleh ke asal suara, senyuman merekah saat tahu siapa yang datang. Lekas berlari berhamburan dipelukkan suaminya, Arga terkejut segera menutup pintu kamar lalu membalas pelukan Nayla tak lupa mengelus rambut istrinya."Akhirnya, Mas pulang juga," tutur Nayla melepaskan pelukkannya."Mas pasti pulang dong, kan ada bidadari Mas yang menunggu," goda Arga mencubit kedua belah pipi Nayla."Ahhhhh, Mas, sakit," keluh Nayla menangkup pipinya sambil mempautkan bibir.Arga terkekeh lalu mencubit hidung mancung Nayla, mengoyangkan ke kanan - kiri."Mengemaskannya istriku ini. Udah

    Last Updated : 2021-05-30

Latest chapter

  • SAHABATKU MADUKU   75 - Sebuah janji

    75 - Sebuah Janji "Kenapa kalian dia saja?" tanya Afnan melirik semuanya. "Eh, ayoo makan," ajak Nayla dengan suara gugup, membuat Afnan menatapnya curiga. "Nayla!" panggil Afnan membuat wanita itu mengembuskan napas lalu membalas tatapan Afnan. "Ada apa, Mbak? ayoo makan, ini enak lho," ujar Nayla merasa tatapan Afnan semakin membuatnya sesak. "Kalian sembunyiin apaan?" tanya Afnan lagi, menatap semua orang yang berada di dalam. "Ayo sayang, katanya mau makan, makanan ini," seru Arga hendak menyuapi Afnan tetapi wanita itu tolak. "Massss, jawab pertanyaanku!" Arga mengembuskan napasnya kasar, lalu bersandar di dinding. "Rahimmu diangkat, kamu tidak akan bisa hamil lagi," ucap Arga seperti petir menyambar ke diri Afnan, wanita itu diam membuat semua orang khawatir. "Apa! Kamu pasti bohong 'kan, Mas!" raung Afnan dengan matanya sudah banjir dengan air yang terus berjatuhan. "Mbak, kamu harus ikh

  • SAHABATKU MADUKU   74 - Mereka anak kita

    74 - Mereka anak kitaSenyuman terpatri di bibir Arga, saat mendapatkan telepon dari istri keduanya, bahwa Afnan sudah sadar semenjak koma. Ia melangkah dengan tergesa - gesa sambil menuntun anak - anaknya, karena Leon dan Leana ingin berjalan."Ayo Nak, kita harus cepat - cepat ke ruangan Bund, soalnya Bunda sudah bangun dari tidur panjangnya," jelas Arga berusaha agar anak - anaknya melangkah lebih cepat."Wah, Unda uda angun, Eana engen enger cuala Unda," kata Leana dengan girang sambil loncat - loncat."Iya sayang, Ayah juga rindu suara Bunda," sahut Arga dibalas anggukan oleh Leana.Setelah sampai Arga langsung membuka pintu, matanya melihat Afnan tengah makan disuapi Nayla."Mas," ucap Afnan spontan dengan mata berkaca - kaca, terlihat sorot rindu dari manik keduanya."Sayang, akhirnya kamu bangun," ucap Arga lalu melangkah bersama Leana dan Leon mendekati brankar Afnan."Mas rindu kamu," kata Arga lalu meraih

  • SAHABATKU MADUKU   73 - Nestapa terguncang

    73 - Nestapa terguncangDua tahun kemudian ...Seorang pria dengan telaten menyisir rambut istrinya, yang masih terbaring di brankar. Tubuh wanita itu kurus, surainya semakin panjang, tetapi matanya masih betah terpejam selama dua tahun ini."Sayang, kapan kamu membuka mata? aku sangat merindukanmu, anak kita juga," ucapnya pelan, sungguh ia tak sanggup rasanya, saat mendengar perkataan dokter tadi pagi."Apakah kamu tidak menyayangi kami? kenapa tertidur terlalu lama, ini sudah mau dua tahun sayang. Ayo buka matamu," pintanya lagi, lalu mengecup pipi yang tirus itu."Leana, sebentar lagi ulangtahun lho, bersama Leon, ayo bangun kita rayakan bersama," bujuknya menggenggam lengan wanita yang terpasang infus. "Tolonggggg, bangunlah. Kami sangat merindukanmu," bisiknya ditelinga sang istri."Aku salat dulu, ya. Di sini kok sambil menunggu adikmu dan anak kita," ujarnya melangkah ke toilet untuk berwudhu.***"S

  • SAHABATKU MADUKU   72 - Kecelakaan

    72 - KecelakaanNayla tengah berbincang di cafe milik sahabatnya yaitu Zahra, ia sesekali meneguk kopi dengan perlahan. Sebenarnya dia menahan sesuatu terlihat dari wajahnya yang pucat."Duh, kenapa perutku sakit dan mulas ya, pinggangku juga terasa panas," erang Nayla memegang perutnya."Mungkin kamu mau melahirkan, Nay. Ayo kita cepat - cepat ke rumah sakit," ajak Zahra ia lekas membantu sahabatnya berjalan lalu dia antar menggunakan mobilnya."Rasanya semakin sakit, Zah," rengek Nayla, ia bergerak dengan gelisah."Sabar Nay, coba kamu telepon Mbakmu, kasih tau kalau mau lahiran," perintah Zahra, Nayla mengangguk ia segera merogoh tas mencari ponselnya dan menelepon Afnan."Assalamualaikum, Mbak," ucap Nayla sambil menahan rasa sakit yang hilang timbul."Walaikumsalam, ada apa Nay? kok kamu kaya ke sakitan gitu," sahut Afnan khawatir."Sepertinya aku mau lahiran, Mbak. Aku dan Zahra sedang dalam perjalan ke rumah sakit,

  • SAHABATKU MADUKU   71 - Kebahagiaan

    71 - kebahagiaanArga menatap puas seseorang yang berada dibalik jeruji besi, ia melangkah lalu mengulas senyum saat Farhan bangkit dan mendekatinya."Lepaskan aku sialan! beraninya kau memasukanku ke sini!," maki Farhan menatap tajam Arga, membuat pria itu terkekeh."Kau pantas disana, dan siap - siap pergi ke pengadilan agar tau selama apa kau tempat ini," kelakar Arga sambil terus memegang perutnya, karena tidak kuat dengan tawanya yang tak berhenti."Aku pergi, tidak ada waktu berurusan denganmu," ucap Arga sinis lalu pergi meninggalkan Farhan yang sangat marah.***Setelah Farhan menjalani persidangan, akhirnya di dijatuhkan hukuman penjara selama sebelas tahun. Faresta tidak bisa membantu sama sekali, karena pengacara yang dibawa Anisa dan Nayla sangat hebat.Pria itu sudah dikawal oleh polisi saat mendekati Anisa yang tengah menggendong Haidar, ia mengulas senyum."Selamat kau menang, Anisa," ujar Farhan menatap Haid

  • SAHABATKU MADUKU   70 - Meminta restu

    BAB 70MEMINTA RESTUDavid berjalan ke ruangan CEO, untuk bertemu Arga. Melangkah dengan santai, lalu membuka pintu tanpa mengetuk pintu, membuat Arga yang tengah fokus kesal karena terganggu."Awas jika membawa berita tidak penting," ancam Arga menaruh berkas di meja, ia menatap kesal ke arah David yang sudah dihadapannya."Kau harus menaikan gajiku," ucap David sombong, lalu menarik kursi untuk di duduki."Cepatlah katakan! aku ingin segera menyelesaikan pekerjaanku," seru Arga."Farhan sudah ditangkap, dia sekarang di kantor polisi," kata David membuat bibir Arga melengkung membentuk senyuman."Baguslah, nanti kutranfer uangmu, sebagai hadiah," ujar Arga membuat David langsung tersenyum."Terimakasih, Bro. Sekalian kasih gue cuti dong," ucap David senang."Nanti, bantu aku mengerjakan ini semua. Baru kuberi cuti beberapa hari," seru Arga, David mengangguk semangat."Nanti aku bantu, agar cepat selesai." Dav

  • SAHABATKU MADUKU   69 - Farhan ditahan

    BAB 69FARHAN DITAHANFarhan menyeringai, dirinya sudah berada di Indonesia. Malam ini ia beristirahat ke hotel, esok pagi akan langsung ke rumah mantan mertuanya. Lekas membersihkan diri lalu merebahkan tubuh di kasur dan memejamkan mata menunggu hari besok. Bulan berganti matahari, pria itu tengah bersiap - siap."Tunggu Ayah, sayang," ucap Farhan, setelah merasa sudah rapi, ia melangkah keluar hotel lalu mengemudi bertemu Haidar."Sialan! segala pake macet," maki Farhan memukul setir.***Arga dan istri - istrinya tengah sarapan, mereka fokus ke makanan sampai Nayla berkata sesuatu."Mas," panggil Nayla membuat Arga yang tengah makan akhirnya menatapnya."Iya, ada apa? kamu ingin sesuatu?" tanya Arga bertubi - tubi membuat kedua wanitanya terkekeh."Tidak. Aku hanya ingin bertanya, seperti penjaga bertambah ya?" tanya Nayla mengeluarkan rasa penasarannya."Memang? aku tidak memperhatikannya," seru Afnan dib

  • SAHABATKU MADUKU   68 - Polisi ke rumah

    BAB 68POLISI KE RUMAHAnisa terkejut saat ada polisi yang berjaga di rumah orang tuanya, ia segera bersalaman dengan mereka lalu bertanya."Maaf, Pak. Ada apa ya?" tanya Anisa hati - hati, Atha sudah tahu jika ada polisi berarti Farhan akan pulang karena Arga tak akan melepaskan pria yang menculik istrinya."Maaf, Nyonya. Saya disini menunggu Tuan Farhan pulang untuk kami bawa ke kantor dengan laporan dia dalang penculikan istri Tuan Arga," jelas polisi itu, membuat Anisa mengangguk mengerti."Ayoo masuk dulu," tawar Anisa dibalas gelengan oleh mereka."Tidak Nyonya, saya hanya mau bilang mau mengawasi rumah Nyonya, itu saja." Polisi itu menolak tawaran Anisa."Ya sudah, saya masuk ke dalam dulu," ucap Anisa dibalas anggukan oleh beberapa polisi."Nis, aku pamit pulang ya," ucap Atha memberikan Haidar pada Anisa."Iya, makasih sudah mentraktir Haidar," kata Anisa tulus sambil mengulas senyuman."Iya, assalamualaiku

  • SAHABATKU MADUKU   67 - Kemarahan

    BAB 67Kemarahan"Aku 'kan hanya menggodamu saja, tidak serius ingin kopi pahit," ujar Atha membuat Anisa mengerucutkan bibirnya."Pokoknya kamu harus habiskan! titik." Anisa langsung bangkit saat mendengar suara tangisan Haidar, meninggalkan Atha yang terbengong melihat tingkahnya."Harusnya tadi aku tidak mengodanya," keluh Atha lalu menyeruput kopi dan mengeryit tidak suka karena pahit sekali.Anisa lekas mengambil Haidar dari box bayi, lalu menyusuinya karena anaknya sudah mulai terbiasa lagi meminum ASI membuat dirinya bahagia. Sehabis itu ia membawa Haidar keluar, melihat Atha yang tengah memainkan ponsel-nya dan kopi sudah habis hanya tinggal ampasnya saja."Kopinya sudah habis?" tanya Anisa membuat Atha menoleh."Sudah, demi dirimu," sahut Atha bangkit lalu mengambil Haidar dari gendongannya."Dih, kamu yang pingin," ketus Anisa lalu mendaratkan bokongnya di sofa dan memakan cemilan."Hmmm." Atha hanya menyah

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status