Beranda / Romansa / SAHABATKU MADUKU / 47 - kelahiran anak Farhan

Share

47 - kelahiran anak Farhan

Penulis: Pena_Receh01
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-09 06:04:34

BAB 47 

KELAHIRAN ANAK FARHAN

Anisa di pasangkan kateter sebelum masuk ke ruang operasi, wanita itu seperti ada raga tanpa jiwa, hanya diam membisu. Bahkan saat dokter melakukan pembiusan setengah badan di kenal spinal anestesi di sela tulang belakang.

"Nyonya, saya suntik ya. Tolong jangan gerak!" perintah Dokter mulai menyuntikan dan memasukan obat bius secara perlahan.

"Oke selesai, kakinya akan merasa kesemutan dan sulit digerakan, berarti biusnya sudah jalan." Dokter membantu Anisa untuk membaringkan tubuhnya. 

Dokter Erika lalu mensterilkan area operasi, mengunakan betadin dan alkohol.

Lalu menutup area dengan doek steril.

"Kita berdoa dulu," perintah Dokter di lakukan oleh semuanya yang berada dalam ruangan.

"Bahkan saat aku melahirkan anakmu, kau tidak menemaniku." Anisa memejamkan matanya pilu, lalu berdoa walau hati rasa remuk.

Setelah selesai berdoa, mereka mulai memasang oksigen dan alat denyut jantun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SAHABATKU MADUKU   48 - Talak

    BAB 48TALAKFarhan langsung mengembangkan senyumannya, bangkit lalu melangkah pergi."Tunggu Papa, sayang," gumam Farhan masuk ke mobil lalu melajukannya.Setelah sampai rumah sakit, Farhan langsung masuk ke ruangan di mana Anisa dirawat. Ia menatap istrinya, yang sedang dibantu untuk mulai belajar menggerakan tubuh."Di mana anakku?" tanya Farhan datar, membuat Anisa menoleh ke arahnya."Mas, kapan datang?" tanya Anisa menatap suaminya."Sejak tadi, kau tak menyadari karena terlalu lebay," ucap Farhan sinis, membuat Anisa menundukan kepalanya."Sus, tolong bawa anak saya ke sini, saya ingin melihatnya!" perintah Farhan, membuat Suster itu akhirnya mengangguk lalu pamit."Masss," panggil Anisa, saat Farhan mendaratkan bokongnya di kursi."Ada apa?" sahut Farhan malas, sambil fokus memainkan ponsel-nya."Tolongggg, ambilkan minum," pinta Anisa membuat Farhan menatapnya tajam."Pleaseeee, Ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • SAHABATKU MADUKU   49 - Menyusun rencana

    BAB 49MENYUSUN RENCANASetelah dua hari dirawat rumah sakit, Anisa langsung di pulangkan. Wanita itu diam membisu, meratapi nasibnya yang sungguh memilukan. Bahkan saat suara seseorang mengucapkan salam dan membuka pintu, dia tak menyadarinya."Assalamualaikum.""Maafff, aku baru tau kamu sudah melahirkan," ucapnya sekali lagi, berusaha menyadarkan Anisa dari lamunan.Anisa mendongak mendengar suara seseorang, netranya langsung beradu dengan manik milik Atha."Kamuuuu, kapan di sini?" tanya Anisa refleks menundukan karena mata mereka beradu dalam satu garis."Beberapa menit yang lalu, kenapa kamu melamun saja? bukannnn, harusnya bahagia ya," ujar Atha mendudukan bokongnya karena letih."Gimana bahagia, anakku dibawa Mas Farhan," ucap Anisa lesu perlahan air dari kelompak mata berjatuhan."Memangnya kenapa, dia 'kan suamimu," ujar Atha bertambah bingung."Dia menceraikanku, saat anakku

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • SAHABATKU MADUKU   50 - Menyamar

    BAB 50MENYAMARArga dengan sekertarisnya, sudah mulai mengikuti Farhan yang sekarang di bandara."Anak Papa, mau jalan - jalan ya," ucap Farhan mengajak bicara anaknya.Tiba - tiba saja, bayi itu menangis membuat Farhan sedikit kelabakan, ia langsung mengambil susu yang sudah ada di botol dot."Ini sayang, nenen," ucap Farhan menyodorkan ke bibir bayi, langsung diminum saat kencang."Pelan - pelan sayang, susunya gak bakal ada yang ngambil," kekeh Farhan lalu melihat jam, sebentar lagi dia berangkat.Arga dan David menyamar, mereka juga sudah membeli tiket pesawat. Ikut masuk, saat Farhan juga melangkah pergi.Kendaraan udara sudah lepas landas, butuh waktu empat jam untuk sampai tujuan. Banyak orang yang memilih, untuk menikmati pemandangan atau mengistirahatkan diri.Selepas mendarat, semuanya keluar dengan teratur. Farhan melangkah riang mengendong anaknya yang terlelap, ia sesekali menoel hidung bayi itu k

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • SAHABATKU MADUKU   51 - Ditolak

    BAB 51DITOLAK(Arga dan sekertarisnya sudah pulang ke indonesia.) - FarestaSetelah mengirim pesan itu, Faresta langsung menatap wanita yang ada dihadapannya."Kauu masih belum keluar," tegur Faresta menatap tajam, wanita yang menundukan kepalanya."Tolong Tuan, jangan pecat saya," pinta wanita itu memegang kaki Faresta."Pergilah! aku tak mau melihat wanita yang jual mahal sepertimu!" usir Faresta menendang wanita itu sampai terjatuh."Tolong Tuan, Ibu saya sedang sakit, jangan pecat saya," isak wanita itu menangkupkan tangannya memohon."Sudah tau Ibumu sakit, pake jual mahal lagi," geram Faresta menjambak rambut wanita itu."Sakittttt," rintihnya memegang rambut yang masih dijambak Faresta.Faresta berjongkok, agar tatapan mereka berada satu garis. "Aku bisa membantumu, asal kau mau jadi istri kontrakku, sampai anakku lahir dari rahimmu," tawar Faresta tetapi disuguhi gelengan olehnya."Apa maumu sialan!"

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • SAHABATKU MADUKU   52 - Jatuh sakit

    BAB 52JATUH SAKIT"Ishhhh, kapan Farhan pulang. Aku bosen di rumah terus," gerutu Nayla menaruh cemilan di meja."Sellaaaaa," panggil Nayla berteriak membuat Sella berlari ke arahnya."Farhan kapan pulang sih, apa belum ada kabar? aku bagaikan burung dalam sangkar emas," keluh Nayla menyandarkan tubuhnya di sofa sesekali mengelus perutnya yang sudah buncit."Sebentar lagi Nyonya, Tuan Farhan sudah memberitahu jika sekarang akan ke sini," sahut Sella berjongkok memungut bekas kulit kacang yang berserakan.Suara bel berbunyi membuat mereka berdua saling bertatapan, Sella langsung berdiri lalu pamit untuk membukakan pintu."Aku ikut Sell," ucap Nayla bangkit dari duduknya lalu ikut pergi ke pintu utama."Assalamualaikum," ucap Farhan memamerkan senyuman, saat matanya bertubruk dengan manik Nayla."Walaikumsalam," seru mereka berdua."Ini aku bawakan oleh - oleh sebagai permintaan maaf, karena menyuruhmu berdiam diri d

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • SAHABATKU MADUKU   53 - Kebetulan bertemu

    BAB 53Kebetulan bertemuRangga dan Aruna, langsung membawa Anisa pergi ke rumah sakit. Saat sampai di sana, ia langsung di bawa ke ruang rawat, Atha yang mengantar Mamanya melihat itu. Dirinya mendekat lalu bertanya kepada mereka."Assalamualaikum, Om, Tante," sapa Atha membuat kedua orang tua Anisa menoleh."Walaikumsalam, ada apa ya Nak?" tanya Rangga bingung, sedangkan Arum masih menatap anaknya yang tengah di periksa."Anisanya kenapa?" tanya Atha membuat Rangga memincingkan matanya."Kamu kenal anak saya?" Bukannya menjawab Rangga malah bertanya."Iya Om, saya orang yang mengantar Anisa pulang dari rumah sakit," sahut Atha sopan."Oh ternyata kamu, makasih ya," seru Rangga menepuk bahu Atha."Sama - sama, Om.""Gimana keadaan anak saya Dok?" tanya Arum saat Dokter keluar membuat kedua pria itu menoleh penasaran."Anak Ibu, kekurangan nutrisi dan dehidrasi berat. Harus di infus dan istirahat yang c

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • SAHABATKU MADUKU   54 - Cobaan

    BAB 54COBAAN"Atha, kamu mau di sini?" tanya Bundanya saat melihat jam tangan yang melingkar di lengannya."Enggak Bund, tapi besok aku ke sini lagi boleh?" tanya Atha menatap Anisa yang tengah Arum suapi."Boleh kok, tapi apa tidak merepotkan?" bukan Anisa yang menjawab malah Aruna yang menyahuti."Dia itu banyak seminar yang harus di isi Mah, jadi pasti repot," ucap Anisa dibalas gelengan oleh Atha."Aku lagi Free besok, jadi santai aja. Boleh gak saya yang menjaga anak Tante, Om?" tanya Atha sekali lagi."Sangat boleh," sahut Arum."Ya sudah, kami pamit pulang. Assalamualaikum," ucap Atha lalu mengajak Ibundanya keluar."Mama, istirahat aja," seru Anisa saat melihat mata sang Ibu sudah mulai mengantuk."Enggak, Mama mau jagain kamu," ucap Aruna menggelengkan kepalanya, lalu menaruh piring yang sudah habis makanannya."Mata Mama tinggal lima wat lho," tegur Anisa lalu Ibunya menutup mulut karena menguap.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • SAHABATKU MADUKU   55 - Flashback

    BAB 55FLASHBACKAruna membuka pintu dan menemukan, Dokter Erika tengah menjaga Anisa yang tengah terlelap."Assalamualaikum, Dok," sapa Aruna mendekati Anisa."Walaikumsalam, akhirnya Ibu datang karena saat ini Anisa membutuhkan Ibu," sahut Erika membuat Arum semakin bingung."Membutuhkan saya, memang suaminya mana?" tanya Aruna mengelap keringat yang ada di dahi Anisa."Kemarin dia ke sini, tapiiiiii, hanya mengambil anaknya dan membayar lunas semua biaya persalinan Nyonya Anisa," terang Erika membuat Aruna memicingkan matanya berusaha mengerti."Mengambil anaknya, maksud kamu apa?" tanya Aruna sekali lagi."Iya Nyonya, dia hanya mengambil anaknya, lalu pagi tadi seseorang mengirim ini," ucap Erika memberikan surat cerai yang diletakan di meja."Apa ini," ucap Aruna menatap kertas lalu memegang dadanya yang tiba - tiba terasa sesak."Astafirullah," ucap Erika spontan lalu memegang Aruna yang hendak jatuh."

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09

Bab terbaru

  • SAHABATKU MADUKU   75 - Sebuah janji

    75 - Sebuah Janji "Kenapa kalian dia saja?" tanya Afnan melirik semuanya. "Eh, ayoo makan," ajak Nayla dengan suara gugup, membuat Afnan menatapnya curiga. "Nayla!" panggil Afnan membuat wanita itu mengembuskan napas lalu membalas tatapan Afnan. "Ada apa, Mbak? ayoo makan, ini enak lho," ujar Nayla merasa tatapan Afnan semakin membuatnya sesak. "Kalian sembunyiin apaan?" tanya Afnan lagi, menatap semua orang yang berada di dalam. "Ayo sayang, katanya mau makan, makanan ini," seru Arga hendak menyuapi Afnan tetapi wanita itu tolak. "Massss, jawab pertanyaanku!" Arga mengembuskan napasnya kasar, lalu bersandar di dinding. "Rahimmu diangkat, kamu tidak akan bisa hamil lagi," ucap Arga seperti petir menyambar ke diri Afnan, wanita itu diam membuat semua orang khawatir. "Apa! Kamu pasti bohong 'kan, Mas!" raung Afnan dengan matanya sudah banjir dengan air yang terus berjatuhan. "Mbak, kamu harus ikh

  • SAHABATKU MADUKU   74 - Mereka anak kita

    74 - Mereka anak kitaSenyuman terpatri di bibir Arga, saat mendapatkan telepon dari istri keduanya, bahwa Afnan sudah sadar semenjak koma. Ia melangkah dengan tergesa - gesa sambil menuntun anak - anaknya, karena Leon dan Leana ingin berjalan."Ayo Nak, kita harus cepat - cepat ke ruangan Bund, soalnya Bunda sudah bangun dari tidur panjangnya," jelas Arga berusaha agar anak - anaknya melangkah lebih cepat."Wah, Unda uda angun, Eana engen enger cuala Unda," kata Leana dengan girang sambil loncat - loncat."Iya sayang, Ayah juga rindu suara Bunda," sahut Arga dibalas anggukan oleh Leana.Setelah sampai Arga langsung membuka pintu, matanya melihat Afnan tengah makan disuapi Nayla."Mas," ucap Afnan spontan dengan mata berkaca - kaca, terlihat sorot rindu dari manik keduanya."Sayang, akhirnya kamu bangun," ucap Arga lalu melangkah bersama Leana dan Leon mendekati brankar Afnan."Mas rindu kamu," kata Arga lalu meraih

  • SAHABATKU MADUKU   73 - Nestapa terguncang

    73 - Nestapa terguncangDua tahun kemudian ...Seorang pria dengan telaten menyisir rambut istrinya, yang masih terbaring di brankar. Tubuh wanita itu kurus, surainya semakin panjang, tetapi matanya masih betah terpejam selama dua tahun ini."Sayang, kapan kamu membuka mata? aku sangat merindukanmu, anak kita juga," ucapnya pelan, sungguh ia tak sanggup rasanya, saat mendengar perkataan dokter tadi pagi."Apakah kamu tidak menyayangi kami? kenapa tertidur terlalu lama, ini sudah mau dua tahun sayang. Ayo buka matamu," pintanya lagi, lalu mengecup pipi yang tirus itu."Leana, sebentar lagi ulangtahun lho, bersama Leon, ayo bangun kita rayakan bersama," bujuknya menggenggam lengan wanita yang terpasang infus. "Tolonggggg, bangunlah. Kami sangat merindukanmu," bisiknya ditelinga sang istri."Aku salat dulu, ya. Di sini kok sambil menunggu adikmu dan anak kita," ujarnya melangkah ke toilet untuk berwudhu.***"S

  • SAHABATKU MADUKU   72 - Kecelakaan

    72 - KecelakaanNayla tengah berbincang di cafe milik sahabatnya yaitu Zahra, ia sesekali meneguk kopi dengan perlahan. Sebenarnya dia menahan sesuatu terlihat dari wajahnya yang pucat."Duh, kenapa perutku sakit dan mulas ya, pinggangku juga terasa panas," erang Nayla memegang perutnya."Mungkin kamu mau melahirkan, Nay. Ayo kita cepat - cepat ke rumah sakit," ajak Zahra ia lekas membantu sahabatnya berjalan lalu dia antar menggunakan mobilnya."Rasanya semakin sakit, Zah," rengek Nayla, ia bergerak dengan gelisah."Sabar Nay, coba kamu telepon Mbakmu, kasih tau kalau mau lahiran," perintah Zahra, Nayla mengangguk ia segera merogoh tas mencari ponselnya dan menelepon Afnan."Assalamualaikum, Mbak," ucap Nayla sambil menahan rasa sakit yang hilang timbul."Walaikumsalam, ada apa Nay? kok kamu kaya ke sakitan gitu," sahut Afnan khawatir."Sepertinya aku mau lahiran, Mbak. Aku dan Zahra sedang dalam perjalan ke rumah sakit,

  • SAHABATKU MADUKU   71 - Kebahagiaan

    71 - kebahagiaanArga menatap puas seseorang yang berada dibalik jeruji besi, ia melangkah lalu mengulas senyum saat Farhan bangkit dan mendekatinya."Lepaskan aku sialan! beraninya kau memasukanku ke sini!," maki Farhan menatap tajam Arga, membuat pria itu terkekeh."Kau pantas disana, dan siap - siap pergi ke pengadilan agar tau selama apa kau tempat ini," kelakar Arga sambil terus memegang perutnya, karena tidak kuat dengan tawanya yang tak berhenti."Aku pergi, tidak ada waktu berurusan denganmu," ucap Arga sinis lalu pergi meninggalkan Farhan yang sangat marah.***Setelah Farhan menjalani persidangan, akhirnya di dijatuhkan hukuman penjara selama sebelas tahun. Faresta tidak bisa membantu sama sekali, karena pengacara yang dibawa Anisa dan Nayla sangat hebat.Pria itu sudah dikawal oleh polisi saat mendekati Anisa yang tengah menggendong Haidar, ia mengulas senyum."Selamat kau menang, Anisa," ujar Farhan menatap Haid

  • SAHABATKU MADUKU   70 - Meminta restu

    BAB 70MEMINTA RESTUDavid berjalan ke ruangan CEO, untuk bertemu Arga. Melangkah dengan santai, lalu membuka pintu tanpa mengetuk pintu, membuat Arga yang tengah fokus kesal karena terganggu."Awas jika membawa berita tidak penting," ancam Arga menaruh berkas di meja, ia menatap kesal ke arah David yang sudah dihadapannya."Kau harus menaikan gajiku," ucap David sombong, lalu menarik kursi untuk di duduki."Cepatlah katakan! aku ingin segera menyelesaikan pekerjaanku," seru Arga."Farhan sudah ditangkap, dia sekarang di kantor polisi," kata David membuat bibir Arga melengkung membentuk senyuman."Baguslah, nanti kutranfer uangmu, sebagai hadiah," ujar Arga membuat David langsung tersenyum."Terimakasih, Bro. Sekalian kasih gue cuti dong," ucap David senang."Nanti, bantu aku mengerjakan ini semua. Baru kuberi cuti beberapa hari," seru Arga, David mengangguk semangat."Nanti aku bantu, agar cepat selesai." Dav

  • SAHABATKU MADUKU   69 - Farhan ditahan

    BAB 69FARHAN DITAHANFarhan menyeringai, dirinya sudah berada di Indonesia. Malam ini ia beristirahat ke hotel, esok pagi akan langsung ke rumah mantan mertuanya. Lekas membersihkan diri lalu merebahkan tubuh di kasur dan memejamkan mata menunggu hari besok. Bulan berganti matahari, pria itu tengah bersiap - siap."Tunggu Ayah, sayang," ucap Farhan, setelah merasa sudah rapi, ia melangkah keluar hotel lalu mengemudi bertemu Haidar."Sialan! segala pake macet," maki Farhan memukul setir.***Arga dan istri - istrinya tengah sarapan, mereka fokus ke makanan sampai Nayla berkata sesuatu."Mas," panggil Nayla membuat Arga yang tengah makan akhirnya menatapnya."Iya, ada apa? kamu ingin sesuatu?" tanya Arga bertubi - tubi membuat kedua wanitanya terkekeh."Tidak. Aku hanya ingin bertanya, seperti penjaga bertambah ya?" tanya Nayla mengeluarkan rasa penasarannya."Memang? aku tidak memperhatikannya," seru Afnan dib

  • SAHABATKU MADUKU   68 - Polisi ke rumah

    BAB 68POLISI KE RUMAHAnisa terkejut saat ada polisi yang berjaga di rumah orang tuanya, ia segera bersalaman dengan mereka lalu bertanya."Maaf, Pak. Ada apa ya?" tanya Anisa hati - hati, Atha sudah tahu jika ada polisi berarti Farhan akan pulang karena Arga tak akan melepaskan pria yang menculik istrinya."Maaf, Nyonya. Saya disini menunggu Tuan Farhan pulang untuk kami bawa ke kantor dengan laporan dia dalang penculikan istri Tuan Arga," jelas polisi itu, membuat Anisa mengangguk mengerti."Ayoo masuk dulu," tawar Anisa dibalas gelengan oleh mereka."Tidak Nyonya, saya hanya mau bilang mau mengawasi rumah Nyonya, itu saja." Polisi itu menolak tawaran Anisa."Ya sudah, saya masuk ke dalam dulu," ucap Anisa dibalas anggukan oleh beberapa polisi."Nis, aku pamit pulang ya," ucap Atha memberikan Haidar pada Anisa."Iya, makasih sudah mentraktir Haidar," kata Anisa tulus sambil mengulas senyuman."Iya, assalamualaiku

  • SAHABATKU MADUKU   67 - Kemarahan

    BAB 67Kemarahan"Aku 'kan hanya menggodamu saja, tidak serius ingin kopi pahit," ujar Atha membuat Anisa mengerucutkan bibirnya."Pokoknya kamu harus habiskan! titik." Anisa langsung bangkit saat mendengar suara tangisan Haidar, meninggalkan Atha yang terbengong melihat tingkahnya."Harusnya tadi aku tidak mengodanya," keluh Atha lalu menyeruput kopi dan mengeryit tidak suka karena pahit sekali.Anisa lekas mengambil Haidar dari box bayi, lalu menyusuinya karena anaknya sudah mulai terbiasa lagi meminum ASI membuat dirinya bahagia. Sehabis itu ia membawa Haidar keluar, melihat Atha yang tengah memainkan ponsel-nya dan kopi sudah habis hanya tinggal ampasnya saja."Kopinya sudah habis?" tanya Anisa membuat Atha menoleh."Sudah, demi dirimu," sahut Atha bangkit lalu mengambil Haidar dari gendongannya."Dih, kamu yang pingin," ketus Anisa lalu mendaratkan bokongnya di sofa dan memakan cemilan."Hmmm." Atha hanya menyah

DMCA.com Protection Status