Share

Rasa yang Tak Semestinya

“Rasa apa, Lid? Jangan ngaco deh,” sanggah Riko seraya menyimpan ponselnya di saku celana. Mereka sedang duduk bersama sambil menunggu antrean untuk menunaikan salat asar.

“Jangan pura-pura bodoh begitu. Semenjak kasus kematian Sesil yang tragis, bukankah kamu sering mendatangi toko kuenya Mbak Khumaira? Aku juga sering memergokimu sedang melihat-lihat hasil kreasinya Mbak Khumaira di media sosial loh, Ko.”

Lidya tak asal bicara. Memang seperti itu yang dilakukan oleh Riko semenjak pengkhianatan yang Sesil lakukan. Riko mendatangi toko kuenya Khumaira tentu dengan alasan untuk membeli kue yang Khumaira jual. Kadang juga dia pergi bersama Lidya dan suaminya. Namun, tak dimungkiri, ada rasa bahagia kala melihat Khumaira.

“Aku ke sana kan memang mau beli kuenya, Lid? Apa salahnya kalau aku melihat dan memilih kue dari media sosialnya. Kamu ini, jangan mengada-ada,” ketus Riko.

“Terus, kenapa waktu Mbak Khumaira memutuskan untuk menikah, kamu sakit dan nggak mau makan? Apa semua itu hanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status