Share

Maukah Menikah Denganku?

Senyum hangat menyambut kehadiran dua orang wanita di balik pintu. Gifar tak mungkin menyambut tanpa senyuman.

“Silakan masuk,” ujar Gifar.

“Mas Gifar, lama nggak ketemu ya?” kata Puspa. Senyumnya terlukis indah di bibir.

“Oh, iya, Tante.”

Gifar menyalami dengan takzim.

Memangnya, aku pernah bertemu sama mereka?

Senyum yang tak boleh lepas dari bibir, diikuti dengan bisikan tanda tanya di dalam hati. Gifar merupakan orang yang sibuk. Jadi, memang tak terlalu mengingat wajah orang yang jarang ditemui. Apalagi bukan menjadi seseorang yang serius berusan dengannya. Seperti Sesil waktu itu.

“Kenalin, ini Dinar. Anak Tante. Kamu pasti sudah tahu, kenapa kami ke sini kan? Bu Laela pasti sudah menceritakan semuanya. Tapi, sebelum masuk, Tante hanya ingin memperkenalkan kalian terlebih dulu seperti ini.”

Tatapan wanita yang mengenakan dress berwarma putih gading dengan tas yang melingkar di lengannya itu bergantian melihat anak gadisnya dengan lelaki tampan yang ada di hadapannya.

“Hai,” sapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status