Home / Romansa / SABDA CINTA / Coming Soon

Share

Coming Soon

Author: Nona Ekha
last update Last Updated: 2022-01-20 16:00:46

Cinta tertegun ketika melihat Farel di depan rumahnya. Biasanya wanita itu akan menyambutnya dengan penuh semangat, tapi sekarang berbeda. Jangankan menyapa, untuk melihat wajah pria itu saja rasanya malas.

'Mungkin dia sedang menunggu wanita murahan itu. Ck! Jadi mereka sudah mulai terang-terangan di depanku. Kalian pikir aku ini wanita lemah?' batin Cinta sambil tersenyum mengejek.

Cinta berjalan dengan santai, dia sama sekali tidak menatap Farel yang tengah duduk di kursi depan rumahnya. Seolah-olah wanita itu tak melihat siapapun di sana. Cinta melangkah sambil bersiul pelan.

Farel yang melihatnya langsung berdiri, pria itu tersenyum lebar.

"Hai, kamu dari mana saja. Aku dari tadi menunggumu. Ayah bilang kalau kamu sedang pergi dengan bodyguardmu, jadinya aku menunggumu," sapa Farel.

Cinta menoleh ke belakang, menatap Farel pura-pura terkejut.

"Kamu ada di sini? Sejak kapan? Kok aku nggak lihat ya."

Farel tersenyum kecut, dia tahu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • SABDA CINTA   Teka-teki

    Sabda kelimpungan karena melihat Cinta tengah merajuk. Dirinya selalu serba salah dibuatnya, pria itu ingin marah, tapi anehnya tidak bisa."Sabda! Yang benar dong. Ih, kan. Fotonya jadi jelek, bisa senyum nggak?" tanya Cinta dengan bibir mengerucut.Lagi-lagi pria itu menghela napas panjang, sudah kesekian kalinya mereka foto bersama, tetapi tidak ada yang bagus menurut Cinta."Oke, sekali lagi," jawab Sabda pasrah."Ingat! Senyum. Jangan pelit senyum, masa gitu-gitu aja diajarin sih," omel wanita itu."Iya, aku akan mencobanya."Gara-gara Cinta membakar foto masa kecil mereka, wanita itu meminta penggantinya dengan cara mereka kembali berfoto bersama. Cinta selalu mengatakan jika akan dibuat kenang-kenangan.Sabda menolaknya, bukan karena tidak mau. Dia hanya kurang percaya diri jika difoto seperti itu, apalagi foto bersama dengan seorang wanita."Satu ... dua ... tiga ... senyum, Sabda," kata Cinta memberi aba-aba.

    Last Updated : 2022-01-20
  • SABDA CINTA   Wanita Macam apa?

    "Bagaimana? Apa sudah ada perubahan?" tanya Ricko pada Sabda. Sabda mengangguk sambil tersenyum tipis. "Sudah, Om. Ya, walaupun hanya sedikit, tapi aku yakin, pasti Cinta akan berubah," tutur pria itu. "Bagus, nggak sia-sia aku menyuruhmu," kata Ricko bangga. Sabda tak menjawab, dia hanya membalas dengan senyum. "Oh, iya. Dengar-dengar, katanya Cinta udah putus sama pria berandalan itu, apa benar?" "Untuk masalah itu aku kurang tahu, karena Cinta tidak pernah mengatakan jika hubungan mereka selesai. Tapi ... kalau dilihat-lihat, hubungan mereka sepertinya sedang tidak baik-baik saja. Kalau boleh tahu, Om tahu masalah itu darimana?" tanya Sabda sambil mengernyitkan dahinya. "Dari Kezia," jawab Ricko lirih. Sabda menghela napas berat. Entahlah, setiap kali mendengar nama wanita itu, dia sangat tidak menyukainya. Firasat Sabda mengatakan jika Kezia membawa pengaruh yang buruk. Pintu dibuka dari luar, membuat Sabda dan Rick

    Last Updated : 2022-01-24
  • SABDA CINTA   Licik

    "Aku hamil," ujar Kezia dengan raut wajah tak terbaca.Saat ini Kezia sedang berdiri di hadapan Farel. Pikiran Kezia campur aduk. Dia bingung harus bagaimana, dan juga bagaimana reaksi mama dan papanya jika mengetahui dirinya tengah berbadan dua.Farel menatap Kezia dengan tajam. Setelah itu dia tertawa keras, tak percaya dengan ucapan Kezia. Yang Farel pikirkan Kezia memang pandai bersandiwara. Wanita itu pintar bersilat lidah, hingga dirinya pun akhirnya terjebak dengan rayuannya."Bohong! tandas Farel.Kezia tersenyum sinis. "Apa kamu masih ingat dengan kata-katamu, sebelum kita melakukannya, kamu sudah berjanji jika terjadi sesuatu padaku, kamu akan bertanggung jawab, tapi sekarang apa? Kamu menyangkalnya, kan?" tanya Kezia seraya melipatkan kedua tangannya di dada."Gue tau itu bukan anak gue," papar pria itu dengan rahang mengeras.

    Last Updated : 2022-01-25
  • SABDA CINTA   Anak yang tak Dianggap

    Kezia mendengkus keras ketika melihat pemandangan yang menurutnya sangat menyakiti mata.Dia melihat Cinta sedang tertawa keras bersama Sabda. Kezia tidak suka melihatnya, dia lebih suka melihat wajah Cinta yang menderita ketika sedang bersitegang dengan ayahnya. Namun, setelah kehadiran Sabda, Kezia tak pernah lagi melihat kesedihan diwajah Cinta.Kezia kembali teringat dengan kata-kata Farel, lalu menatap mereka berdua dengan serius. Lebih tepatnya Kezia sedang memerhatikan gerak-gerik Sabda. Apakah yang Farel benar adanya, atau malah sebaliknya.Kezia melihat Sabda tersenyum lebar, sesekali pria itu tertawa. Tapi tetap saja Kezia menyangkalnya, dia yakin Sabda seperti itu karena untuk memperlancar misinya untuk merubah sifat Cinta.Padahal Kezia tidak tahu kalau sebenarnya mereka berdua memang pernah dekat ketika waktu kecil.Karena tidak tahan melihat keasyikan mereka berdua, akhirnya Kezia memberanikan diri untuk mendekat."Ehemm-ehem.

    Last Updated : 2022-01-25
  • SABDA CINTA   I Love You

    "Tumben banget datang ke sini, lagi ada masalah ya?"Cinta tak membalas pertanyaan Vera. Untuk sesaat, wanita itu termenung. Cinta tertawa pelan karena lagi dan lagi dia mengingat ucapan Kezia.Dia sudah mencoba mengalihkan bayangan itu, sudah memperingati pada dirinya sendiri bahwa dia bukan siapa-siapa Sabda, tapi tetap saja wanita itu tidak rela.Cinta memajukan tubuhnya untuk mendekati meja. Matanya menelisik sekitar meja itu dengan sorot mata tajam.Rokok! Ya, itulah yang Cinta cari. Dia mengambil benda itu dengan secepat kilat bersama dengan lighter yang berdampingan dengan rokok itu.Diambilnya sebatang, kemudian menatap rokok itu cukup lama. Perlahan, dirinya menyulutkan rokok itu, lalu menyelipkan ke sela bibir.Vera dan Cika hanya bisa menatap Cinta dengan pandangan sedih. Kalau Cinta sudah seperti ini, mereka yakin jika saat ini kondisi Cinta sedang tidak baik-baik saja.Cinta sangat anti rokok. Dia hanya akan merokok jika

    Last Updated : 2022-01-25
  • SABDA CINTA   Permainan dimulai

    "I love you today, tomorrow, and forever. Yang artinya aku mencintaimu hari ini, esok, dan selamanya."Cinta tercengang dengan kalimat itu. Teka-teki Sabda kini akhirnya sudah terjawab. Wanita itu menggerutu sebal, kenapa tidak mencari tahu lewat google terlebih dahulu."Masa sih Sabda suka sama aku. Kok rasanya ada yang aneh ya," gumam Cinta sambil melihat ponsel itu. Dia kembali membuka pesan yang pernah Sabda kirim padanya."Habis dari mana?"Wanita itu tersentak kaget karena mendengar suara berat dari seseorang. Sampai-sampai ponselnya jatuh ke lantai. Cinta buru-buru mengambil ponselnya, tak lama kemudian keluar umpatan kecil dari bibirnya."Pecah, ah elah. Gimana nih," katanya kesal.Cinta langsung menatap ke arah sumber suara. Dia menatap Sabda dengan nyalang."Kamu kenapa sih, datang-datang suka mendadak. Nggak bisa apa permisi dulu," omelnya pada Sabda.Wanita itu langsung turun dari motornya, berjalan menjauhi Sabda.

    Last Updated : 2022-01-25
  • SABDA CINTA   Panik

    "Ini orangnya," ujar Kezia sambil menyodorkan sebuah foto pada temannya yang bernama Dika.Dika menatap foto itu cukup lama."Ada apa dengan orang ini, kalau dilihat dari wajahnya, sepertinya dia orang baik," ucap pria itu tanpa mengalihkan pandangannya."Tidak usah kepo, tugasmu adalah membawa pria itu ke hadapanku. Setelah itu, urusan beres. Toh, kamu juga akan aku bayar, nggak usah bawel," dengkus Kezia.Dika manggut-manggut mendengarnya, tak lama kemudian pria itu kembali menatap Kezia cukup lama."Aku curiga, jangan-jangan kamu mau membunuhnya, ya?" tanya Dika dengan pandangan menelisik.Kezia menoyor kepala Dika dengan sedikit keras. "Jangan sembarangan kalau ngomong, pikiran itu sangat jauh untuk aku gapai. Meskipun aku wanita jahat, tapi untuk masalah membunuh, sorry, itu bukan levelku," jawab wanita itu datar."Atau jangan-jangan, kamu menyukai dia, tapi sayangnya kamu di tolak?" terka Dika.Kezia tak menjawab, membuat

    Last Updated : 2022-01-25
  • SABDA CINTA   Rival

    Sabda menyipitkan mata karena silaunya matahari. Pria itu mendesis lirih akibat merasakan sakit yang luar biasa di area lehernya, serta pria itu merasa kedinginan. Sabda meraba dadanya sendiri, pria itu tersentak kaget karena dirinya tidak memakai pakaian.Sabda mengingat kembali apa yang terjadi tadi malam. Yang dia ingat, dirinya akan menjemput Cinta, tapi tiba-tiba saja kesadarannya hilang.Sabda mengedarkan pandangan, mengernyit bingung karena saat ini dia berada di ruangan yang tampak asing baginya.Sekali lagi dia memandangi tubuhnya yang tidak memakai pakaian. Batinnya bertanya-tanya, apa yang terjadi tadi malam, kenapa dia bangun tidak memakai baju seperti ini?Cinta, nama itu kembali teringat di kepala Sabda. Membuat pria itu langsung melompat dari ranjang itu. Dia mencari-cari bajunya yang entah ada di mana.Pintu dibuka dari luar dengan keras. Spontan Sabda menoleh. Mata pria itu membelalak ketika melihat ada Cinta, Ricko, Kezia, dan jug

    Last Updated : 2022-01-25

Latest chapter

  • SABDA CINTA   Sabda Cinta

    "Apa kamu masih mengingat tentang pembicaraan kita, Sabda?" tanya Ricko dengan tatapan lurus ke depan.Sabda menggeleng pelan."Kalau kamu berhasil meluluhkan hati Cinta, maka Om akan menikahkanmu dengan salah satu putriku. Apa kamu masih ingat?"Sabda menelan salivanya dengan kasar. "I-ingat, Om," jawab pria itu terbata.Ricko menghela napas berat, sepertinya pria paruh baya itu mempunyai pikiran yang cukup berat."Kali ini Om akan langsung membicarakannya. Om ingin menjodohkanmu dengan Cinta. Setelah Om lihat dari caramu memperlakukannya, dan juga sikap Cinta yang perlahan membaik. Om memutuskan untuk menjodohkan kalian. Om rasa, kalian saling mempunyai ketertarikan."Rahang Sabda mengeras, kenapa tidak dari dulu Ricko berkata seperti itu.Mata Ricko beralih pada Sabda, kini tata

  • SABDA CINTA   Ditolak

    "Yang patah itu tanganku, bukan kakiku, kenapa aku harus naik dikursi roda," dengkus Cinta.Sabda tak menjawab, pria itu mendorong kursi roda itu dengan tenang."Kamu dengar aku lagi ngomong, kan?""Dengar.""Terus kenapa diam saja. Tidak menyahut ucapanku. Kamu males ngomong sama aku?""Tidak, Cinta. Aku hanya takut jika akan mengganggumu," ucap Sabda.Cinta menghela napas berat. "Masih aja diingat.""Dengar, Cinta. Kamu bahagia, aku juga bahagia. Kamu terluka, aku juga ikut terluka. Aku hanya ingin memahamimu.""Stop!" titah Cinta.Sabda pun menurut, pria itu tak beralih dari sana. Dia malah menatap punggung Cinta dengan sendu. Dia ingin merengkuh tubuh wanita itu, tapi dia takut kalau Cinta malah semakin membencinya.

  • SABDA CINTA   Kecelakaan

    Cinta menatap motornya dengan sendu. Hari ini adalah hari pernikahan Sabda dan Kezia. Beberapa kali dia menolak agar tidak datang. Tapi Vera dan Cika selalu memaksanya untuk datang."Kalau kamu nggak datang, itu tandanya kamu pengecut," kata Vera."Tunjukkan kalau saat ini kamu baik-baik saja," timpal Cika.Cinta mengusap wajahnya dengan kasar. "Baiklah, aku akan datang. Kalian tidak perlu ikut," final Cinta."No!" teriak mereka bersamaan."Aku harus ikut, siapa yang akan membopongmu nanti kalau pingsan, takutnya kamu nggak kuat jika melihat Sabda sudah menikah," ejek Vera.Cinta mendelik kesal. "Itu mulut dijaga ya, siapa juga yang pingsan. Strong gini," bela Cinta.Vera dan Cika tertawa mendengarnya."Apapun yang terjadi, kamu harus ikhlasin dia," kat

  • SABDA CINTA   Batal

    "Apa lagi yang kamu tunggu, Sabda. Semuanya sudah pada datang. Apa kamu sengaja mengulur waktu?" tanya Lina dengan geram."Sebentar lagi, Tante. Ada yang sedang aku tunggu."Lina memutar bola matanya malas. "Kalau sampai orang yang kamu tunggu tidak datang dalam waktu setengah jam, maka kamu harus menyudahinya. Lihatlah, banyak orang yang tengah menanti ijab kabulnya," ujar Lina sinis.Sabda menghela napas berat. "Iya," sahutnya lirih.Sabda keluar dari rumah itu. Duduk di teras dengan gelisah. Dia sangat yakin jika Cinta akan datang, hanya saja wanita itu datang terlambat. Ya, pikiran Sabda sepositif itu.Lima belas menit dia sudah menunggu, tapi tidak ada tanda-tanda Cinta akan datang, Sabda mengusap wajahnya dengan kasar. Terlihat sekali bahwa saat ini Sabda tengah gusar."Cinta, kalau kamu memang cinta sam

  • SABDA CINTA   I Like You

    "Tumben ngajakin aku jalan. Lagi galau, ya?" tanya Dika serius."Nggak," jawab Cinta cuek.Saat ini mereka sedang berada di taman kota. Keadaan di sana tidak terlalu ramai, membuat hati Cinta terasa tenang. Dia bisa menikmati suasana taman itu ketika di malam hari.Dika menatap Cinta dalam diam, dia tahu kalau saat ini Cinta sedang tidak baik-baik saja. Dia tahu kalau Sabda dan Kezia akan menikah besok, mungkin itu yang sangat mengganggu pikiran wanita itu."Hubungan kamu sama Farel gimana?" tanya Dika basa-basi."Udah putus," jawab Cinta."Putus?" ulang Dika. Pria itu pura-pura terkejut."Hemm.""Kok bisa?""Ya bisalah, namanya juga nggak jodoh. Apaan sih, kenapa jadi bahas dia," gerutu Cinta.D

  • SABDA CINTA   Benar-benar Berpisah

    "Ap--apa?" tanya Cinta lirih. Tiba-tiba saja dia mendadak linglung."Aku--""Jadi kalian benar-benar melakukannya?" potong Cinta."Cinta," panggil pria itu lirih."JAWAB, SABDA!" pekik Cinta.Sabda menyugar rambutnya dengan kasar, dia juga bingung harus mengatakan apa terhadap Cinta. Menurutnya, berbicara dengan Cinta harus hati-hati."Aku nggak tau, Cinta. Semua orang memojokkanku, nggak ada yang percaya sama aku. Ditambah lagi Kezia benar-benar sangat licik, aku nggak tahu harus gimana lagi ngehadapin dia," kata Sabda frustrasi.Tidak! Jawaban itu yang Cinta inginkan, bukan yang lain."Jadi kamu memutuskan untuk menikah dengannya?" tanya Cinta lirih."Ayahmu yang memaksaku, Cinta."Cinta mengan

  • SABDA CINTA   Menikah

    "Cinta, ada yang nyariin tuh. Cie yang udah dapat gebetan baru," ledek Cika.Cinta tak menyahut ucapan Cika, wanita itu malah asyik berkutat dengan ponselnya."Woy, yaelah. Dipanggilin dari tadi juga. Kamu dengar nggak sih," decak Cika."Apaan sih, ganggu banget tau nggak," gerutu Cinta."Ada yang cari kamu di luar.""Bilang aja aku nggak ada, aku lagi malas ketemu sama orang!"Hari ini mood Cinta benar-benar rusak. Semenjak pergi dari rumahnya, dia selalu saja uring-uringan tak jelas. Siapapun yang ada di dekatnya pasti akan terkena imbasnya."Nggak bisa, aku sudah terlanjur bilang kamu lagi ada di dalam," ujar Cika sambil nyengir lebar.Cinta langsung menatap temannya dengan horor, dengan kesal dia bangun dari duduknya."S

  • SABDA CINTA   Pulang

    Cinta mengumpat kesal karena tidak menemukan pakaian yang cocok untuknya. Semua bajunya kotor, sedangkan dilemari itu penuh dengan pakaian Cika dan Vera."Ya ampun. Kenapa lemarinya diacak-acak gitu sih!" teriak Vera sambil berkacak pinggang."Aku sedang mencari bajuku, tapi nggak ada. Ke mana sih, apa jangan-jangan kalian buang ya?" tanya Cinta dengan sorot mata tajam.Vera mendekati Cinta, lalu menoyor kepala wanita itu dengan sedikit keras."Buang baju kamu? Yang benar saja. Tuh lihat, baju kamu kotor semua. Harusnya kamu cuci, bukannya malah nuduh orang sembarangan," decak Vera.Cinta nyengir lebar. "Kamu mau cucikan bajuku?""No!" jawab Vera tegas."Tenang aja, pasti aku bayar. Gimana, mau apa nggak?" tanya Cinta sambil menaik-turunkan alisnya."Na

  • SABDA CINTA   Hamil

    Kezia mengepalkan tangannya karena melihat perdebatan kedua orangtuanya dari arah kejauhan.Baru kali ini dia melihat Ricko tampak murka pada mamanya karena membahas tentang Cinta, sebelumnya Ricko tak pernah bersikap seperti itu.Cinta, dia senang karena selama beberapa hari ini wanita itu tidak pulang. Kezia malah berharap kalau Cinta tidak akan pernah kembali lagi, dengan begitu, dia bisa mengambil semua hak yang ada pada Cinta."Sebentar lagi aku akan menyingkirkan kamu, Cinta. Nikmatilah kehancuranmu itu," desis Kezia dengan sorot mata tajam.Dia harus melakukannya sekarang, memulai untuk membuat drama bahwa saat ini dia tengah hamil anak Sabda. Lagi-lagi wanita itu tersenyum licik, dia sangat tidak sabar menanti raut wajah Cinta yang begitu menyedihkan.Ponsel Kezia seketika berdering, dahinya mengernyit heran karena nama Farel yang tertera dilayar ponselnya.'Bukankah aku sudah menyuruh Dika untuk menjauhiku dari pria itu?' batin Kezi

DMCA.com Protection Status