Share

61

Melihat dia menghubungiku aku gelagapan segera meraih ponselku, Aku kaget dihubungi olehnya dan ini adalah kesempatan untuk meraih kepercayaan pria itu lagi.

"Arman, hai... Berhari-hari aku nungguin kabar dari kamu. Kamu di mana Arman?"

"Kamu yang ada di mana?"

"Aku di apartemenku. Tolong dengarkan aku, Arman... Please!"

"Ada apa?"

"Aku yakin kamu nelpon aku karena ada kepentingan kan?"

"Ga juga!"

"Tolong jangan bersikap dingin aku tahu kok kamu masih sayang ke aku."

"Oh ya, kamu yakin?"

"Arman tolong beri aku kesempatan dan maafkan aku, kita belum bicara sejak kamu marah di restoran kemarin. Berulang kali aku kirim chat dan pesan tapi kamu nggak pernah balas."

"Aku nggak baca semua pesannya karena pesan-pesan itu sangat panjang dan bikin aku pusing. Kalau ada yang mau kamu katakan katakan saja," jawab lelaki tampan itu dari seberang sana. Dulu dia begitu mempesona di mataku, tapi sejakbercerai dengan Hanifa, lelaki pujaanku itu berubah jadi urak urakan dan tidak terurus.

Aku juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status