Share

PART 23

Penulis: Reinee
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Gimana keadaan istri kamu?" tanya mbak Norma setengah berbisik malam itu saat sampai di dekatku yang menyambutnya di depan kamar perawatan Metta. 

 

 Aku sedikit kaget karena dia datang bukan bersama ibu, tapi justru dengan mbak Nani dan Linda serta Tiara. 

 

Karena panik, aku pun segera menarik tangan kakak sulungku itu menjauh dari mbak Nani dan Linda. 

 

 "Mbak ini apa-apaan sih? Kok malah ngajak Linda kemari?"

 

 "Ya nggak apa-apa to, Bim? Kok kamu panik gitu sih? Kan justru lebih baik kalau Metta segera selesai saja. Siapa tau bisa lebih cepet kalau lihat Linda," kata mbak Norma membuatku bergidik ngeri.

 

 "Mbak! Ngomong apa sih, Mbak?" Aku melotot ke arahnya.

 

 "Enggak Bim, halah mbak cuma bercanda. Ini tadi mbak telpon Linda ngasih kabar dia soal kondisi Metta. Eh dianya maksa mau ikut. Ya sudah, mbak jemput sekalian. Trus, trus gimana istri kamu?"

 

 "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Nyaprut
lali laki bajingan kenapa ga di hajar sampai bonyok gitu
goodnovel comment avatar
Willny
keluarga lucknut & benalu
goodnovel comment avatar
sulie lie
wah... ...... metta GBU, smangat terus, bikin dia jadi pengangguran ......, biar dia rasain kehilangan kamu kyak gimana, ntar sih Linda itu juga gak mau klo dia jatuh miskin ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 24

    P.O.V Metta "Jadi, menurut yang sudah saya pelajari, untuk harta gono gini ibu dan bapak nanti adalah rumah yang sekarang ditempati. Hanya itu nanti yang akan dibagi antara bu Metta dan pak Bimo sebagai harta bersama. Harta gono gini adalah harta bersama suami-istri yang diperoleh selama dalam ikatan perkawinan. Jika rumah yang bu Metta dan suami sekarang ini dulunya dibeli bersama atau diangsur bersama dari hasil usaha, maka itu nanti yang akan dibagi dengan suami bu Metta. Sedangkan untuk harta warisan dari mendiang orang tua bu Metta, itu nantinya adalah hak mutlaknya bu Metta sendiri."Aku ditemani Rima siang itu pergi ke tempat seorang kenalan pengacara yang direkomendasikannya padaku. Aku pernah menemuinya sekali untuk konsultasi beberapa waktu yang lalu. Dan kami selanjutnya hanya berhubungan lewat telepon.Sejak jatuh pingsan dua hari yang lalu, aku sudah bertekad bulat untuk segera menggugat cerai mas Bimo.

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 25

    "Lhoh, ngapain mas ke sini? Itu apa? Kok bawa-bawa barang-barang sebanyak itu segala?"Linda ngomel-ngomel tak jelas saat melihatku datang dengan motor diikuti sebuah mobil truk tertutup yang mengangkut beberapa barang milikku yang kubawa dari rumahku dan Metta.Aku dan Metta akhirnya jadi juga pindah dari rumah kami tiga hari kemudian, setelah dia katakan keputusannya untuk berpisah dariku malam itu.Sudah berulang kali aku mencoba untuk membujuknya, memohon dan menghiba agar dia tidak melanjutkan gugatan perceraiannya padaku. Namun semua usahaku nampaknya sia-sia. Sepertinya dia memang sudah mempersiapkan semuanya sejak awal saat dia mengetahui tentang perselingkuhanku dengan Linda. Usahaku yang keras selama tiga hari ini untuk membuatnya berubah pikiran tak membuahkan hasil, tak cukup untuk menggoyahkan tekadnya untuk berpisah dariku.Aku dengan wajah lusuhku tak menghiraukan omelan istr

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 26

    P.O.V Metta Sementara gugatan perceraianku diurus oleh bu Farah dan timnya, aku juga segera menawarkan rumah kami ke beberapa kenalan dan juga agen-agen property.Dan hari ini tepat hari ke enam aku dan Ibas pindah ke rumah orang tuaku. Rasanya begitu aneh tinggal di tempat dimana tak kulihat lagi sosok mas Bimo di dekat kami. Sedih, tentu saja. Namun memendam kekecewaan tanpa menangis sedikitpun di depannya selama dua bulan lebih rasa-rasanya adalah hal terhebat yang pernah kulakukan dalam sejarah hidupku.Jadi, ketidakhadiran mas Bimo beberapa hari terakhir dalam hidup kami justru kurasa seperti sebuah kelegaan, walaupun terkadang aku masih harus menahan sesak di dada ketika mengingat apa saja yang telah kami lalui bersama selama belasan tahun dalam ikatan perkawinan.Seandainya matanya tak dibutakan oleh kecantikan wanita lain, seandainya hatinya tak digoyahkan oleh cinta dari masa l

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 27

    "Gimana, udah kabar dari Metta belum, Mas?"Linda menghampiriku di ruang tamu siang itu saat sedang membetulkan salah satu mainan Tiara yang rusak."Belum ada yang nawar lagi katanya," jawabku. Sudah seminggu lebih sejak aku menghubungi Metta menanyakan masalah rumah kami. Namun sampai sekarang pun belum juga ada kabar baik dari istri pertama yang sebentar lagi akan jadi jandaku itu. Kepalaku juga semakin pusing karena pihak bank berulang kali menelpon menanyakan masalah angsuran rumah ini yang menunggak."Kami akan melakukan penyitaan jika bulan depan tetap belum ada pembayaran masuk, pak Bimo." Begitu ucap desk collector yang menelponku dua hari yang lalu.Padahal baru kali ini kami telat membayar angsuran, namun begitu sadisnya mereka akan menyita rumah ini bulan depan jika angsuran belum terbayarkan. Tapi mau bagaimana lagi, sebagai nasabah yang tidak bisa melakukan kewajiban, kami tak bisa b

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 28

    Dua minggu kemudian, aku dan Linda resmi memindah-kreditkan rumah yang sudah 3 tahun lebih kubelikan untuk Linda itu. Lalu kami pun pindah ke rumah ibu.Awalnya ibu seperti sedikit keberatan saat kusampaikan rencana kepindahan kami ke rumahnya. Dan tentu saja ini di luar dugaanku."Ada apa, Bu? Apa ibu tidak suka Bimo tinggal di sini nemenin ibu?" tanyaku waktu itu melihat wajahnya yang tak bersemangat saat kuutarakan rencana kepindahan kami ke rumahnya."Bukan begitu, Bim. Bukannya ibu tidak suka. Tapi kamu dan Linda itu kan belum menikah secara resmi. Tetangga-tetangga di sini juga taunya istri kamu itu Metta, bukan Linda. Ibu cuma takut kalian akan jadi bahan gunjingan nanti di sini," jelasn"Kalau hanya karena itu, ibu jangan khawatir. Setelah proses perceraianku dengan Metta nanti selesai, aku akan segera menikahi Linda secara resmi, Bu. Untuk sekarang biarkan kami tinggal di sini. Aku

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 29

    "Jadi maksud kedatangan kami ke sini adalah untuk menyampaikan beberapa hal yang perlu pak Bimo ketahui perihal gugatan cerai yang diajukan oleh istri anda, ibu Metta Diandra."Beberapa menit setelah aku bagikan lokasi tempat tinggal, datanglah dua wanita cantik dengan dandanan kantoran keluar dari mobil sedan yangmereka parkir di depan rumah ibu.Dua wanita itu memperkenalkan diri sebagai tim kuasa hukum Metta."Apa yang harus saya ketahui?" tanyaku tak sabar. Begitu juga Linda yang menemaniku menerima para tamu itu. Sementara di ruang tengah, aku tahu bahwa ibu sedang mendengarkan percakapan kami sambil menemani Tiara."Seperti yang pak Bimo ketahui bahwa bu Metta telah mengajukan gugatan cerainya pada bapak. Maka kami ke sini membawa beberapa berkas penting yang membutuhkan tanda tangan anda, Pak. Bu Metta menyampaikan kepada kami bahwa perceraian ini sudah atas kesepakatan anda berdua. Jadi k

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 30

    Antusiasnya hari pertama kerja, membuat Linda lalai melakukan kewajibannya mengurus dahulu keluarganya. Dia bangun pagi sekali dan langsung sibuk berdandan habis-habisan sampai kemudian taksi yang menjemputnya tiba di depan rumah.Sebenarnya Bimo sudah menawarkan diri untuk mengantarkannya ke kantor tempat dimana dia diterima kerja. Namun Linda menolak dengan berbagai alasan. Bimo tidak heran, karena kali ini karena dia hanya bisa mengantarkan istrinya itu naik motor. Linda memang paling tidak suka dibonceng dengan kendaraan roda dua itu.Menggandeng Tiara kembali ke dalam rumah setelah melepas kepergian istrinya, Bimo melihat ibunya sedang sibuk di dapur."Lhoh, ibu ngapain?" tanyanya tak enak hati. Seharusnya sebagai orang yang menumpang, Linda tadi bisa menyiapkan walau hanya sekedar minuman hangat untuk suami dan ibu mertuanya. Namun dari sejak wanita itu bangun sampai kemudian taksi menjempunya, Linda tak beranjak d

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 31

    P.O.V Metta "Mah, itu papa kan?" Ibas membuyarkan konsentrasiku ke jalanan di depanku saat malam itu kami baru saja pulang dari toko buku untuk membeli beberapa referensi untuk belajarnya."Mana sih? Bukan ah, Bas. Ngapain papa malam-malam begini di sini?" sanggahku cuek.Sebenarnya aku tak terlalu memperhatikan tempat yang ditunjuknya tadi karena merasa tempat ini lumayan jauh dari rumah ibu mertuaku. Sepertinya tidak mungkin mas Bimo malam-malam keluyuran sampai ke sini.Baru kemarin aku mendapat info dari tim pengacara bu Farah bahwa mas Bimo dan istri barunya itu telah menjual rumah dan pindah tinggal bersama ibunya. Sepertinya mereka benar-benar sedang kesulitan keuangan sampai-sampai harus menjual rumah yang telah mereka cicil selama beberapa tahun itu."Iya, bener papa kok, Mah. Lihat itu, Mah! Berhenti dulu Mah, berhenti!" Ibas menepuk-nepuk bahu k

Bab terbaru

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 75

    Hari itu rumah pengusaha Fabian Wiguno terlihat sangat ramai. Pesta kecil sengaja digelar khusus untuk menyambut kedatangan saudara perempuan serta dua anaknya yang rencananya akan kembali dari Amerika untuk berlibur.Amanda Wiguna dengan dua anaknya, Darryl dan Hannah memang telah lama menetap di America. Anak-anak Amanda meminta untuk dipindahkan sekolahnya ke luar negeri setelah ketok palu pengadilan memutuskan hukuman untuk ayah mereka. Amanda sendiri awalnya hanya bermaksud menemani dua buah hatinya menimba ilmu sekaligus ingin melupakan segala permasalahan yang terjadi di masa lalu mereka. Namun rupanya Amanda terlanjur nyaman berada di negeri paman Sam itu.Metta yang melakukan semua persiapan untuk menyambut kedatangan saudara perempuan suaminya. Dia sendiri juga begitu rindu ingin bertemu dengan sang ipar. Tak lupa, Metta juga mengundang ke empat sahabat mereka; Devita, Ayu, Rani, dan Revi. Bagi Metta, kepulangan Amanda kali in

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 74

    "Sudah siap?" Fabian melongok dari arah pintu kamar.Metta yang sedang menyelesaikan dandanannya di deoan meja rias pun menoleh."Bentar lagi, Mas. Sini deh, Mas." Dilambaikannya jari-jari lentiknya ke arah sang suami."Kenapa, Sayang?""Sebenarnya mas mau ajak aku kemana sih? Dati kemarin nggak mau cerita ih." Metta membalikkan badan menghadap sang suami. Namun Fabian hanya tersenyum penuh misteri, seolah membiarkan istrinya dihantui rasa penasarannya sendiri.Semalam tiba-tiba saja Fabian mengatakan ingin mengajak Metta ke suatu tempat. Anehnya lelaki itu tidak mau mengatakan akan kemana."Kalau kukasih tahu jadinya nggak surprise dong," selalu begitu jawab suaminya."Hmmm baiklah. Daripada penasaran, kita berangkat sekarang aja kalau gitu."Dengan raut pura-pura kesal, Metta pun bangkit dan berjalan ke luar kamar sembari menggandeng

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 73

    Berhari-hari Bimo selalu teringat pertemuannya dengan Linda di penjara. Tentang bagaimana nampak tertekannya wanita itu, juga pertanyaan Linda tentang pernikahan.Di banding kondisi Linda sekarang, Bimo merasa jauh lebih beruntung. Linda memang telah salah langkah. Terpuruknya kehidupan mereka di masa lalu tak membuat Linda jadi insyaf dan mengambil hikmah dari semua itu. Justru wanita itu semakin gila dengan harta dan kemewahan.Seandainya saja dulu Linda tidak meninggalkannya untuk lelaki kaya bernama Rexiano itu karena silau dengan hartanya, mungkin saat ini mereka berdua masih menjadi sepasang suami istri meskipun hidup dalam kesederhanaan.Tapi nasi memang telah menjadi bubur. Semua yang telah dilakukan Linda harus dipertanggung jawabkan di dalam penjara.Entah kenapa, pertanyaan Linda tentang apakah dia sudah menikah adalah yang paling membekas di hati Bimo beberapa hari terakhir. Seolah i

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 72

    "Papa pulang!" teriak Tiara seperti biasa saat melihat Bimo datang dengan menggunakan ojek online. Lelaki itu memang sengaja pergi dan pulang kantor menggunakan transportasi umum agar sepeda motornya tetap bisa dipakai oleh kakaknya berjualan.Norma yang sedang menyuapi Tiara sore itu pun ikut girang. Sudah dua bulan ini Bimo bekerja di kantor Wiguna Group dengan gaji yang lumayan menurut mereka."Kok sore gini udah pulang, Bim?" tanyanya seketika setelah melirik jam di dinding yang baru menunjuk pukul 4 sore."Iya, Mbak. Kebetulan hari ini kerjaannya yidak begitu banyak. Tapi mungkin besok malah lembur sampai malam.""Oooh gitu. Ya sudah sana bersihin badan kamu dulu. Habis itu makanlah, aku sudah masak tadi.""Pa, Tiara boleh minta sesuatu nggak?" Tiara yang melihat Bimo akan beranjak, tiba-tiba langsung meraih tangannya lelaki itu."Boleh dong. Tiara mau minta ap

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 71

    "Kamu serius, Bim?" Norma membelalakkan mata usai mendengar cerita adiknya."Serius, Mbak. Aku juga kaget tadi waktu dia mengatakan itu."Norma menggeleng-gelangkan kepalanya dan berkali-kali berdecak."Kok ada ya Bim, orang sebaik pak Fabian itu. Metta benar-benar wanita yang sangat beruntung bisa jadi istri lelaki seperti itu. Trus ... trus, kamu jawab apa waktu dia nawarin itu? Kamu menerimanya kan?""Aku belum mengatakan apa-apa, Mbak. Aku masih bingung. Aku sudah lama sekali nggak kerja kantoran. Aku nggak yakin aku masih bisa.""Jadi kamu nolak tawaran pak Fabian? Ya ampun Bimoooo. Kamu itu gimana sih?""Belum, Mbak. Aku belum bilang menolak. Aku bilang masih bingung. Tapi besok kalau aku bersedia, aku disuruh datang langsung ke kantornya."

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 70

    "Titip Ibas ya, Mas. Minggu siang nanti kita jemput," ucap Metta saat akhirnya dia dan suaminya berpamitan pada Bimo."Jangan siang, Ma. Sore aja," sahut Ibas. Metta agak melebarkan mata pada anak lelakinya mendengar itu. Namun bibirnya tetap saja harus menampakkan senyum."Kalau Ibas pulangnya kesorean nanti gak cukup istirahatnya, Sayang. Kan senin sudah harus masuk sekolah lagi. Mama jemput siang aja ya?""Iya deh kalau gitu, Ma.""Jangan khawatir, Met. Bimo nggak akan pergi kemana-mana kok hari ini. Nanti biar aku sendiri aja yang jualan. Biar Ibas bisa puas maen sama papanya." Norma seolah tahu kekhawatiran Metta."Iya, Met. Jangan khawatir. Ibas akan baik-baik saja di sini," lanjut Bimo."Ya udah. Makasih ya, mbak Norma, Mas Bimo. Kami pamit dulu kalau gitu. Ibas baik-baik ya. Jangan rewel dan ngrepoti

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 69

    Kehidupan Metta bersama Fabian masih sangat hangat sebagai sepasang pengantin baru walaupun ini adalah pernikahan kedua bagi keduanya.Di hari-hari awal pernikahan mereka, Metta bahkan sedikit kaget karena ternyata keseharian Fabian agak jauh dari bayangannya. Fabian yang seorang pengusaha, dalam bayangan Metta adalah orang yang sangat sibuk dan mungkin tak akan bisa memiliki banyak waktu untuk dirinya dan Ibas. Namun ternyata, dugaan Metta keliru. Fabian bahkan jauh lebih perhatian dibanding dulu saat dirinya menjalani awal pernikahannya dengan Bimo.Fabian sangat jauh berbeda dengan Bimo. Rupanya statusnya sebagai pengusaha sukses tak lantas membuatnya menomorduakan keluarga. Metta dan Ibas tetap menjadi prioritas utama bagi pria itu saat ini.Hari demi hari mereka lalui dengan kehangatan sebuah keluarga. Mungkin kegagalan keduanya dalam pernikahan sebelumnya menjadi pelajaran ya

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 68

    Usai hari pernikahan, Fabian memboyong Metta ke sebuah rumah besar nan mewah. Rupanya lelaki itu sudah menyiapkan sebuah istana untuk sang istri. Metta bahkan belum pernah menginjakkan kaki di rumah semegah itu sebelumnya, selain rumah sahabatnya yang sekarang jadi adik iparnya, Amanda. Bik Marsih yang ikut diboyong Metta ke rumah barunya sampai terbengong kala mobil yang membawa mereka memasuki gerbang yang baru saja dibukakan oleh seorang satpam. Halaman yang luas dengan taman indah, air mancur di tengah-tengah halaman, persis seperti rumah-rumah yang hanya pernah dilihatnya di dalam tayangan sinetron di televisi lokal. Berulang kali wanita baya itu berdecak kagum. Tak jauh beda dengan bik Marsih, Ibas pun nampak seperti sedang dibawa jalan-jalan ke nengeri dongeng. "Ini ru

  • SAAT ISTRIKU MULAI BELAJAR MANDIRI   PART 67

    Malam itu Bimo, Norma, Nani dan suaminya sudah bersiap untuk pergi ke pesta pernikahan Metta. Bimo telah menyewa sebuah mobil untuk membawa rombongan itu ke sana. Saat akhirnya mereka berangkat, Norma tiba-tiba menyuruh Bimo untuk membelokkan mobil ke arah yang tak seharusnya. "Lhoh, jalannya itu ke arah sana mbak, kok minta belok?" tanya Bimo keheranan. "Udah belok dulu, sebentar aja kok, Bim. Nggak lama," sahut Norma. Nani juga jadi mengerutkan dahi melihat tingkah kakak sulungnya itu. "Mau kemana dulu sih kita memangnya, Mbak?" tanyanya kemudian dari kursi belakang. "Udaah jangan pada cerewet. Nanti juga tau." Lagi-lagi norma menyuruh adik-adiknya untuk diam.&n

DMCA.com Protection Status