Share

Bab 21. Obat Abors*

Rudi tertidur dan terganggu dengan suara ponselnya.

"Duh, siapa sih? Mengganggu sekali!" cetus Rudi seraya bangun dan meraba nakas di sampingnya.

"Rani? Huh, menganggu saja!" Rudi mematikan ponselnya.

"Dari siapa?" tanya Nilam manja. Tangannya melingkar di pinggang Rudi.

"Rani."

"Oh, istrimu. Apa katanya?"

Rudi mengedikkan bahunya. "Entahlah. Tidak penting. Kalau dia ada perlu, biar dia bilang ke mama dan Maya."

Rudi menatap Nilam dan mengelus lengan gadis itu.

"Kamu belum cerita tentang keluarga kamu, Mas."

"Buat apa?"

"Kok buat apa? Aku pengen hubungan kita diresmikan, Mas. Aku beneran suka sama kamu."

Rudi tercengang. "Aku punya istri."

"Aku tidak peduli. Aku mau kok jadi yang kedua."

"Rani yang tidak akan mau."

"Hm, kalau begitu ceraikan dia."

"Tapi anakku ...,"

"Kamu bisa dapat anak dariku kan?"

"Nanti aku kehilangan asetku, Nilam."

"Kamu kok nggak pinter sih Mas. Kan udah kubilang, cari kertas tanda tangan kamu dan lenyapkan. Selesai perkara."

"Hm, biar aku pikirkan lagi."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status