Share

Sikap Dita.

"Aku bisa jelaskan, tolong kamu percaya aku, Um…."

Dita menatapku lalu beralih menatap Mesya, dia tidak mengucapkan satu kalimat pun, tetapi malah memilih masuk ke kamar, aku pun menyusulnya ke kamar.

Baru juga aku mau bicara….

"Sudah tidak perlu menjelaskan apa-apa," ujarnya sambil menarik nafas panjang, aku menatapnya heran, masih belum bisa mencerna apa maksudnya.

"Abah tadi sudah menghubungiku, tadi Akang pergi ke sana, kan? Aku percaya pada Akang. Tapi aku justru takut Mesya akan bicara yang tidak-tidak pada orangtuanya, seperti tadi dia mengadu padaku."

Aku mendekati Dita, lalu menyentuh kedua tangannya. "Syukurlah kalau kamu percaya padaku."

"Maaf kan aku, Kang. Semua salahku."

"Tidak, bukan salahmu, tapi ini ujian untuk rumah tangga kita."

Dita pun mendaratkan tubuhnya ke pelukanku. Sesaat kami hanyut dalam pelukan hangat, tiba-tiba saja terdengar suara Mesya yang sedang menangis sesegukan di kamarnya. Aku dan Dita saling berpandangan.

"Kang, baiknya kita pura-pura saja."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status