Share

Bab 2 Tanggung Jawab?

Penulis: youralin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-03 18:04:29

Kembali ke masa yang lebih awal lagi, kala itu Tiara dan Kevin adalah siswa populer di SMA Bakti di Kota Cendrawasih. Bukan karena kecantikan dan ketampanan mereka berdua saja, mereka sama-sama aktif dan berprestasi di sekolah. Tiara adalah mayoret marching band sekolah, sementara Kevin adalah ketua ekskul basket. Kedua posisi itu seringkali diisi oleh siswa yang terbilang bagus dalam penampilan. Banyak teman-teman sekolah yang sangat iri dengan keduanya. Bagaimana tidak, keduanya sama-sama berparas indah, berprestasi, dan berasal dari keluarga yang sangat kaya.

Pernah terjadi di suatu pagi yang indah, hari itu hari Senin. Pagi itu, selepas upacara bendera, guru mengumumkan siswa berprestasi di sekolah.

"Hari ini seperti biasa, Ibu akan mengumumkan siswa berprestasi di minggu ini. Yang pertama, Tiara Salim. Selamat Tiara, sudah memenangkan juara pertama lomba mayoret terbaik. Yang kedua, Kevin Atmaja, selamat Kevin, sudah berhasil memboyong tim basket menjuarai kompetisi basket nasional."

Saat mendengar kedua nama itu disebut, siswa-siswa di sana kompak bersorai.

"Pasangan serasi! Cieeee!"

"Sudah cantik dan tampan, berprestasi pula!"

Kira-kira begitulah celotehan siswa-siswa pagi itu. Tiara dan Kevin pun maju ke depan podium dengan pipi merona merah karena malu dan juga bahagia sudah disoraki seperti itu.

Guru yang mengumumkan kembali melanjutkan kata-katanya, "Teman-teman semuanya, tenang dulu, ya. Nih, kalian contoh Tiara dan Kevin. Mereka berdua memang pacaran, tapi pacarannya sehat. Mereka saling mendukung untuk terus berprestasi di sekolah.

...

Sampai suatu hari tiba, hari pengumuman ujian nasional. Seluruh siswa kelas 3 SMA Bakti merayakan kelulusan mereka dengan berpesta di sekolah. Sepulang perayaan itu di sekolah, Kevin mengajak Tiara untuk bergabung dengan teman-teman tim basketnya untuk menginap di sebuah vila.

"Sayang, ikut aku ke vila yuk. Aku mau rayain pesta kelulusan sama teman-teman tim basket. Kita nanti sewa DJ loh," ajak Kevin.

Tiara memiliki orang tua yang sangat ketat, dia yakin bahwa orang tuanya sudah pasti tidak akan mengizinkannya.

Jadi, Tiara pun menjawab, "Kayaknya aku nggak ikut deh, kamu tahu sendiri gimana ketatnya ayah sama ibu aku."

Kevin sudah tahu soal ini, jadi dia pun tidak memaksa.

"Kalau begitu, aku boleh pergi sama teman-teman? Cuma pesta-pesta aja kok, di sana temen cewekku 3 sama temen cowokku 5. Kita semua sudah sama-sama punya pacar," jelas Kevin.

Tiara pun tertawa begitu mendengarnya. Kevin sangat menjaga hatinya sampai menjelaskan sedetail itu.

"Boleh kok, kalau gitu, aku pamit duluan pulang ya. Ayah aku sudah jemput."

Tiara segera pergi dan naik mobil ayahnya, Vandam.

Di dalam mobil, Tiara berkata pada ayahnya, "Yah, Kevin sama teman-temannya mau ke vila malam ini. Mereka mau pesta merayakan kelulusan. Aku sudah bilang nggak akan ikut karena tahu aku nggak akan diizinin Ayah."

"Vilanya di kota mana?" tanya Vandam.

"Kalau nggak salah, di kota Warna, Yah," jawab Tiara.

"Jauh juga, ya. Bilang ibumu nanti di rumah," lanjut Vandam.

Sesampainya di rumah, Vandam menceritakan perihal teman-teman Tiara ke vila pada istrinya, Carla.

Saat makan siang bersama, Carla berkata pada Tiara, "Kamu mau ikut ke vila sama Kevin?"

Tiara tersenyum memohon dan menjawab, "Mau, hehe. Tapi nggak apa-apa kalau nggak diizinkan juga."

Vandam hanya tersenyum, kemudian Carla melanjutkan, "Kalau mau ikut, ya boleh. Kebetulan Ibu lagi ada arisan juga di kota Warna. Kamu bisa nyusul Kevin ke sana."

"Tumben Ibu ada arisan di sana? Beneran nih? Yeay!" Tiara melompat kegirangan lalu langsung meninggalkan makanan yang belum selesai dia makan untuk mengambil ponselnya. Dia segera mengabari Kevin mengenai kedatangannya.

...

Vila Telaga

Waktu menunjukkan pukul 8 malam. Saat itu, Karin teman Kevin datang membawakan whiskey dan wine. Tiara sangat tidak menyangka, ternyata pesta ini akan ditemani minuman beralkohol. Tiara tidak suka minum alkohol, selain dilarang orang tuanya, dia sangat menjaga kesehatannya. Meski agak kecewa, Tiara tidak banyak berkata-kata, dia terus berdansa dengan Kevin dan teman-temannya.

Alunan musik kian membuat Kevin dan teman-temannya tenggelam dalam suasana yang menyenangkan. Kevin memang terbiasa minum alkohol, malam ini, dia mengajak Tiara untuk minum juga.

"Sayang, minum dikit deh cobain."

Tiara langsung menggelengkan kepalanya, "Nggak mau, kamu tahu 'kan aku nggak suka minum."

Percobaan pertama gagal. Kevin masih belum menyerah, akhirnya dia kembali menawarkan minuman pada Tiara.

"Sayang, aku nggak bermaksud apa-apa. Katanya kamu mau kuliah ke luar negeri, gimana kalau nanti ada yang jebak kamu buat minum sesuatu, tapi kamu malah nyangka itu air putih? Nggak salah dong coba sedikit."

Entah setan dari mana yang merasuki akal sehat Tiara. Setelah berpikir sejenak, Tiara langsung mengiakan ajakan Kevin.

"Oke deh, tapi sedikit saja, ya." Tiara langsung mengambil gelas dari tangan Kevin.

"Ih, pahit sekali! Kamu! Ah, aku nggak suka!" teriak Tiara.

Namun, setelah mencicipi minuman itu, Tiara mulai merasa makin rileks dalam berjoget. Dia makin terlena dalam alunan musik yang menghanyutkan ini.

"Sayang, jangan minum banyak-banyak!" teriak Tiara di telinga Kevin.

Napas Tiara mengenai telinga Kevin. Kevin yang setengah mabuk mulai kehilangan kendalinya. Dia tiba-tiba merangkul pinggang Tiara, lalu dia meminum whiskey dan memasukannya ke mulut Tiara langsung!

Sudah curi-curi mencium, ditambah diam-diam mencekok whiskey juga! Kepala Tiara langsung berdengung. Kevin sialan!

Di tengah kondisi mabuk, Kevin segera menyimpan gelasnya dan menggendong Tiara ke sebuah kamar di lantai atas.

Tiara sudah setengah mabuk juga, dia tidak begitu memberontak begitu Kevin gendong. Dalam benak Tiara hanya ada satu hal, Kevin pasti hanya mengantarnya ke kamar saja untuk mengamankannya. Harus diketahui, kondisi teman-teman Kevin sudah mabuk juga. Tiara agak takut mereka akan macam-macam pada dirinya.

"Setelah antar aku ke kamar, kamu langsung pergi, ya. Aku gerah banget," ujar Tiara.

"Ya, ya, aku juga gerah banget. Dari dulu nggak pernah kayak gini, baru sekarang saja."

Setelah menidurkan Tiara di tempat tidur, Kevin pergi ke kamar mandi untuk cuci muka. Namun, hawa panas di tubuhnya tak kunjung turun. Kevin dengan setengah sadar langsung membuka kemeja dan celananya. Di ingatan Kevin, dirinya sudah masuk ke kamarnya sendiri. Padahal ....

Tiara tanpa sadar tertidur pulas, sampai salah satu bagian tubuhnya terasa sangat sakit.

"Ahhh ...."

Tiara mencoba membuka matanya, tetapi begitu melihatnya, dia panik!

"Kevin, kamu mau apa!" teriak Tiara sambil mencoba mendorong Kevin tetapi dia tidak kuat.

"Tiara, aku nggak tahan, aku nggak kuat. Maafin aku ya," jawab Kevin.

Tiara lagi-lagi ingin berontak, dia mencoba untuk menendang Kevin. Akan tetapi, aneh sekali, kenapa kakinya terasa sangat tidak bertenaga?

"Tiara, tahan, ya. Kalau ada apa-apa, aku pasti tanggung jawab kok."

"Nggak, aku nggak mau!" teriak Tiara lagi.

"Maafin aku, ya!"

"Ngghh ...."

Bab terkait

  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 3 Dua Garis Merah

    Keesokan paginya, Kevin bangun lebih awal dan langsung memeluk Tiara, "Sayang, maafin aku semalam, ya. Aku juga nggak tahu kenapa aku bisa kayak gitu."Tiara langsung terbangun begitu mendengar suara Kevin. Dia menjawab, "Sakit banget."Air mata seketika membasahi pipi Tiara, Kevin pun tak tega melihatnya."Maafin aku, kamu jangan risau, aku pasti tanggung jawab kalau ada apa-apa! Sekarang, kita pergi ke dokter ya, kita periksa keadaan kamu," ujar Kevin sambil membelai rambut Tiara.Tiara kaget mendengarnya, ini sungguh tidak mungkin. Bagaimana anak SMA pergi ke dokter untuk memeriksakan diri setelah melakukan hal terlarang? Harus diketahui, Tiara selalu menjaga prinsip mempertahankan kesuciannya sampai pernikahan tiba nanti. Kejadian ini sudah terlanjur terjadi, cukup dirinya merasa malu karena sikapnya sendiri, tidak usah ditambah-tambah mempermalukan diri lagi di depan orang lain."Aku ke toilet dulu, harusnya nggak begitu parah."Tiara mengecek kondisi tubuhnya, ternyata hanya ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-03
  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 4 Diusir

    Akhirnya, Tiara memilih untuk pulang ke rumahnya dulu. Kata orang-orang, semarah-marahnya orang tua, ujung-ujungnya pasti memaafkan anak mereka juga, 'kan? Inilah yang ada di benak Tiara saat ini. Dia lebih baik pulang dulu ke rumah, lalu berterus-terang pada orang tuanya. Mungkin kebanyakan orang yang berada di posisi Tiara akan memilih untuk menyembunyikannya terlebih dahulu, tetapi Tiara lebih memilih langsung jujur. Semua ini agar dirinya bisa mendapatkan pendukung dalam menyelesaikan masalah ini. Toh, cepat atau lambat akan ketahuan juga. Tiara sudah siap menanggung caci dan maki kedua orang tuanya, tidak apa-apa, memang salah sendiri sudah merusak masa depan. Hari itu hari Minggu, Vandam tidak pergi ke kantor. Dia sedang duduk di teras dan melihat Tiara pulang dalam keadaan mata merah dan sembab. "Nak, kamu kenapa? Cerita sama Ayah." Vandam cepat-cepat menghampiri Tiara dan memeluknya. Tiara tak mampu menjawab pertanyaan Vandam. dengan suara penuh tangis, Tiara berkata kepad

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-04
  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 5 Pahlawan Misterius

    Masih membahas masa lalu, malam pertama yang seharusnya menjadi malam terindah bagi pasangan mana pun, justru berubah menjadi malam paling menyakitkan bagi Tiara. Tiara sangat bingung dengan maksud ucapan Kevin."Apa? 25 miliar? Maksud kamu apa?" tanya Tiara.Kevin melepas jas pernikahannya ke atas kursi, kemudian melepaskan kemejanya juga. Setelah itu, dia menjawab pertanyaan Tiara, "Orang tua kamu itu sudah memeras orang tuaku. Orang tua kamu sudah diberi 25 miliar oleh orang tuaku, pernikahan kita hanya pernikahan kilat. Mulai besok, kita tinggal masing-masing lagi."Tiara makin bingung dengan perkataan Kevin. Jadi, maksud Kevin, orang tua Tiara menerima uang dan menyetujui pernikahan kilat ini? Orang tua biadab. Bukankah ini sama saja dengan menjual anak sendiri?Mendengar itu, Tiara langsung bergegas untuk pergi dari hotel itu. Meskipun tidak tahu harus ke mana, yang paling penting dirinya bisa pergi dan terbebas dari orang-orang palsu itu. Namun, belum sempat berhasil pergi, Kev

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-04
  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 6 Hidup Baru

    "Kota Santana? Tapi ... aku nggak mungkin kuliah. Aku malu, aku nggak mau repotin kamu juga. Aku keluaran SMA, bukan SMK, aku nggak punya skill apa pun, Din." Tiara sangat berkecil hati dengan nasib masa depannya."Aduh kamu ini, selama ini kamu berprestasi, public speaking kamu juga bagus banget. Kebetulan ayah aku kasih 1 unit apartemen di sana. Kamu bisa tinggal dulu sama aku. Soal kerjaan, nanti aku bantu cari-cari," ujar Andin.Tiara tertegun. Dia benar-benar bingung dengan masa depannya. Kembali kepada Kevin dan orang tuanya bukanlah solusi.Setelah merenung sejenak, Tiara pun akhirnya mengambil keputusan mutlak, "Oke, aku ikut sama kamu. Kalau dokter sudah izinin aku pulang, aku mau diam-diam pulang ke rumah bawa semua dokumen penting aku. Sehabis itu, aku bisa ikut kamu ke Kota Santana. Tenang saja ya Din, aku nggak akan lama-lama repotin kamu."Satu minggu kemudian, Tiara mengikuti Andin pergi ke Kota Santana yang berjarak kurang-lebih 400 kilometer dari Kota Cendrawasih. Di

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05
  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 7 Sugar Baby

    Tiara tidak berpikir negatif begitu mendengar ucapan Renan. Bagaimanapun juga, Kevin ayahnya Renan masih hidup.Jadi, Tiara pun berkata, "Kamu kangen banget sama papi, ya?"Selain dewasa, Renan adalah anak yang sensitif juga. Begitu mendengar ucapan Tiara, Renan tak kuasa menahan tangisnya lagi."Renan kangen papi, Renan kangen banget huhuhuhu ...."Air mata Tiara tanpa terasa mulai membasahi pipi, dia segera memeluk Renan dan berkata, "Sabar, ya, sayang. Mami juga kangen banget sama papi. Yang penting Mami selalu ada buat Renan, itu sudah cukup, 'kan?""Cukup Mami, maafin Renan ya Mami, Renan sudah membuat Mami menangis," ujar Renan sambil memeluk Tiara.Tiara mengelus kepala Renan sambil berkata, "Khusus malam ini, kamu boleh tidur sama Mami. Oh ya, lusa hari Sabtu, 'kan? Kamu mau jalan-jalan ke kebun binatang, nggak?"Mendengar itu, Renan pun langsung tersenyum lagi, "Mau Mami! Malam ini aku mau tidur sama Mami, lusa nanti Renan juga mau ke kebun binatang! Sekalian ajak Tante Andin

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 8 Dijemput Om Anton

    Beginikah nasib seorang janda di usia muda? Begitu direndahkan oleh teman kerja, bahkan sampai ada yang menawarkan dirinya untuk menjadi sugar baby?'Aku harus kuat, aku harus kuat demi Renan. Nggak apa-apa, semuanya pasti berlalu,' gumam Tiara dalam hati.Tiara masih berada di toilet, dia berusaha tegar dan menghapus air matanya.Saat kembali ke ruang kerjanya, Tiara mengubah sikapnya yang dulu. Dulu, dia selalu bersikap cuek saat ada orang yang membicarakannya. Namun, kini dirinya harus tegas, bagaimanapun dirinya adalah kepala Departemen Penjualan, dirinya memiliki wewenang lebih tinggi daripada mereka.Selama ini juga, kinerja rekan kerjanya sangat jauh dari kata maksimal, oleh karena itu, Tiara mempertegas semuanya, "Teman-teman, mulai sekarang, kalian harus mengikuti semua peraturan yang saya buat. Kalau sampai ada yang ketahuan bergosip di dalam kantor, baik itu jam kerja atau bukan akan langsung saya pecat. Kalau target bulanan tidak tercapai, orang tersebut akan dimutasikan k

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 9 Ada Hubungan Apa sama Pak Anton?

    Perusahaan Darma"Bu Tiara mau pulang dulu ke kantor?" tanya Reni.Tiara sedari tadi sangat sibuk, begitu melihat ponselnya, dia melihat waktu sudah menunjukan jam 4 sore."Ya ampun, ternyata sudah jam 4, saya harus jemput anak saya dulu. Kamu naik taksi saja, ya? Ini ongkosnya, saya pamit pergi duluan." Tiara cepat-cepat memberikan ongkos untuk Reni lalu mengendarai mobilnya menuju TK Tunas Mekar.Sesampainya di sekolah, hati Tiara seolah tercekit. Mobil siapa itu? Siapa pria berjas itu? Mungkinkah Kevin datang? Entah kenapa, Tiara sangat takut tiba-tiba Kevin datang dan mengambil Renan dari sisinya.Harus diketahui pula, Anton baru saja ganti mobil. Dia tidak pernah membawa mobil BMW hitam ini ke kantor, jadi wajar saja Tiara begitu terkejut melihatnya."Renan!" ujar Tiara dengan panik."Eh ...." Tiara langsung tertegun begitu melihat sosok itu dari dekat."Aduh Pak Anton, bikin saya kaget saja. Bapak kok bis

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08
  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 10 Demam Tinggi

    "Maksud kamu apa? Hubungan aku sama Pak Anton?" Tiara keheranan, kenapa Andin bisa mengajukan pertanyaan ini.Kemudian, Andin pun menceritakan apa yang sedang terjadi hari ini. "Yang pasti, aku nggak ada hubungan apa pun sama Pak Anton. Andin, aku titip Renan semalam ya. Aku harus dirawat, demamku tinggi sekali setelah pengambilan sampel tadi," ujar Tiara."Hah? Dirawat?" Andin kaget.Mendengar Andin kaget, Tiara buru-buru berkata, "Andin, jangan beri tahu Renan. Bilang saja urusanku belum selesai.""Oke, kamu jaga diri baik-baik."Andin menutup teleponnya. Dia sedih sekali, Tiara sudah biasa menghadapi semuanya sendiri selama 5 tahun ini. Makanya, dia bisa begitu santai dirawat di rumah sakit sendirian. Namun, Andin tidak akan tinggal diam saja.Andin segera menemui Anton dan berbisik, "Pak, hari ini Tiara melakukan pengambilan sampel untuk donor sumsum tulang belakang. Lalu dia demam tinggi setelah prosedur itu, dia harus dirawat dulu. Baiknya bagaimana ya? Tiara bilang jangan beri

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08

Bab terbaru

  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 19 Aku Akui Aku Salah

    Syukurnya, saat itu ada dua orang dokter di penerbangan itu. Mereka segera memeriksa kondisi Renan dan Renan pun sudah tidak mimisan lagi."Bu, kondisi putra Ibu sudah agak mendingan, tapi sesampainya di Singapura, Ibu tetap harus membawa putra Ibu ke rumah sakit," ucap salah satu dokter.Butuh waktu agak lama bagi Tiara untuk bisa merespons ucapan dokter tadi, dia berkata secara perlahan, "Baik, Dok, terima kasih banyak. Saya akan segera membawanya ke rumah sakit."Tiara sama sekali tidak mengkhawatirkan biaya berobat Renan, selain karena tabungannya sudah cukup untuk biaya hidup sementara, asuransi VIP yang dimiliki Renan pun dapat menutupi biaya pengobatan Renan di Singapura. Karena itulah Tiara bisa dengan percaya dirinya pindah ke Singapura bersama Renan.Setelah Renan tertidur, Anton kembali ke tempat duduknya dan berkata pada Tiara, "Jangan menghindar, beri saya satu kali kesempatan untuk menjelaskan semuanya."Tiara hanya mengangguk dan berkata, "Silakan, tapi tunggu Renan men

  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 18 Kamu nggak Sendiri

    Anton seketika tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sepertinya Tiara sudah mengetahui rahasia yang selama ini sudah disembunyikannya selama ini.Rahasia itu tak seharusnya terbongkar dan tak seharusnya pula diteruskan oleh Anton, jika kejadiannya sudah seperti ini, Anton sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi."Tiara!" teriak Anton kencang-kencang. Tanpa sadar, air mata kembali mengalir di pipi Anton.Roni yang berdiri di samping Anton pun bingung harus berbuat apa, yang pasti dia harus menuggu kondisi Anton lebih tenang dulu.Tepat ketika dunia terasa gelap, seorang pria paruh baya menepuk pundak Anton dan berkata, "Nak, rumah tangga selalu ada naik turunnya. Kalau kamu masih sayang sama istri kamu, sekarang juga kamu susul."Sepertinya, pria tua itu tidak mendengar ucapan terakhir Tiara sebelum pergi, makanya orang itu bisa berspekulasi seperti itu.Anton baru saja ingin mengatakan sesuatu, dia melihat pria tua itu saling menatap dengan istrinya dan dia pun kembali berkata pada Anton, "Ka

  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 17 Tiara Hilang

    Keesokan paginya, Anton sedang bersiap menuju kantor. Hari itu, sebenarnya dia tidak ingin terburu-buru ke kantor, tetapi dia mendapat telepon darurat dari asistennya.Sesampainya di kantor, Anton segera disapa oleh salah satu orang dari departemen penjualan, "Pagi Pak Anton.""Pagi, ada apa ini? Kenapa ramai sekali, kalian tidak ada kerjaan?" tanya Anton dengan nada tinggi.Karyawan itu pun segera menjelaskan, "Maaf Pak, kami sedang panik, Bu Tiara kemarin tiba-tiba pamit pergi. Saya kira Bu Tiara mau cuti lagi, tapi pas saya tanya HRD, ternyata Bu Tiara ...."Tanpa menunggu jawaban karyawan itu, Anton segera pergi ke ruangannya dan memanggil staf HRD ke ruangannya.Tak berselang lama, Fahmi, staf HRD datang ke kantor Anton."Selamat pagi Pak Anton." Fahmi segera menyapa Anton.Tanpa basa-basi, Anton langsung menanyakan keberadaan Tiara, "Fahmi, jelaskan masalah Tiara sejelas mungkin.""Baik Pak. Setelah saya cari tahu, kemarin Bu Tiara tiba-tiba mengajari staf departemen penjualan l

  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 16 Tidak Mungkin

    Sungguh tidak mungkin bagi Tiara untuk menemui Kevin.Pertama, Tiara pernah mendengar, kemungkinan sumsum tulang belakang seorang ayah untuk cocok dengan anaknya jauh lebih rendah dibandingkan dengan ibu. Kedua, Tiara takut Renan akan dibawa pergi oleh Kevin.Keluarga Kevin, keluarga Ferdiawan adalah keluarga terpandang di seluruh negeri ini. Mereka tidak akan tinggal diam saja jika mereka tahu ada salah satu keturunan mereka berada di tangan orang lain.Setelah terdiam sejenak, Tiara baru menjawab pertanyaan Tommy, "Nggak mungkin Kak. Soal ini harus aku pikir matang-matang dulu. Aku cuma punya Renan di hidup aku, aku takut kehilangan satu-satunya keluarga dan darah daging aku."Tommy pun hanya bisa terdiam mendengarnya."Oke, kalau gitu kamu tidur dulu. Besok kita pulang ya."Tommy kembali ke kamarnya dan mulai membuka jurnal-jurnal mengenai penyakit kanker darah.Keesokan harinya, Tommy dan Tiara kembali ke kota Santana dengan tangan kosong. Begitu keluar dari bandara, keduanya bena

  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 15 Hanya Punya Renan

    "Apa aku masih punya kakek, nenek, atau saudara lainnya dari ayah dan ibu aku, Pak?" tanya Tiara.Pak Karno hanya menundukkan kepalanya sambil menangis, hatinya sendiri benar-benar teriris begitu mengingat kembali kejadian dulu.Setelah menenangkan diri sejenak, Pak Karno pun menjawab pertanyaan Tiara, "Soal ini Non Tiara nggak usah cari-cari lagi, percuma. Semua anggota keluarga ayah dan ibu kandung Non Tiara sudah tiada, semua itu ada hubungannya dengan istri sah ayah kandung Non Tiara."Tanpa banyak bertanya pun Tiara tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ketika seseorang memiliki status dan jabatan yang tinggi di sebuah negara, orang tersebut tidak akan membiarkan setitik noda pun hinggap di hidupnya. Penjelasan Pak Karno menjawab beberapa pertanyaan yang selama ini bersarang di benak Tiara terjawab."Pak, Bapak jaga kesehatan ya. Semoga Bapak sehat selalu, terima kasih banyak selama ini selalu baik sama Tiara. Tiara pamit dulu," ucap Tiara sambil pergi keluar.Tommy sedari tadi duduk

  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 14 Kenyataan Pahit

    Tommy melihat jelas perubahan drastis ekspresi Tiara, jad dia pun bertanya, "Tiara, kamu kenapa?""Kenapa ibuku bisa tahu soal penyakit Renan, ya?" Tiara tidak menyembunyikannya, dia lanjut bertanya, "Kak Omi kasih tahu mereka?"Tommy langsung menggelengkan kepalanya, "Nggak kok, saya nggak punya kontak mereka, bahkan saya sudah nggak punya keluarga juga di sini."Tiara tidak menunjukkan isi pesan itu, hal yang paling penting untuk saat ini adalah pergi ke Rumah Sakit Cendrawasih dulu.Rumah Sakit CendrawasihSesampainya di rumah sakit ini, tanpa terasa air mata Tiara menetes. Dia teringat akan malam paling mengenaskan dalam hidupnya. Malam pertama yang seharusnya menjadi malam terindah dalam hidupnya berujung tragis, untungnya ada sosok misterius yang membawa Tiara ke rumah sakit ini. Sosok misterius itu bahkan sampai membayar seluruh biaya perawatan Tiara. Jika tidak ada orang itu, mungkin nasib Renan pun sudah tidak terselamatka

  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 13 Siapkan 2 Miliar

    "Uhuk! Uhuk!" Tiara seketika batuk mendengarnya."Maksud Dokter?" tanya Tiara.Dokter Tommy mencoba mengalihkan pembicaraan dulu, "Pesan minum dulu sana, nanti saya kasih tahu semuanya."Tiara hanya mengangguk lalu buru-buru memesan secangkir teh earl grey untuk menenangkan dirinya.Setelah kembali ke tempat duduk, Dokter Tommy pun menjelaskan, "Iya, saya Omi. Dulu saya pindah ke luar negeri karena harus ikut ayah saya. Ayah saya dipindahtugaskan, oleh karena itu kami sekeluarga pindah."Tiara masih tidak menyangka, ternyata Dokter Tommy yang selama ini merawat Renan adalah kakak kelasnya dulu. Bagaimana Tiara bisa ingat, penampilan dan wajah Dokter Tommy tidak ada mirip-miripnya dengan kakak kelasnya dulu. Kak Omi, sapaan Tiara pada Dokter Tommy dulu, memiliki tubuh kurus, memakai kaca mata tebal, dan sangat pendiam. Sementara Dokter Tommy, bertubuh tinggi dan kekar, tidak memakai kaca mata, kulit terawat, dan cara penyampaian dalam menjelaskan penyakit pun begitu lancar dan mudah di

  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 12 Omi

    Tiara menerima tissue itu, dia menghapus air mata yang tiada hentinya mengucur deras. Tok! Tok! Tok! Seorang suster masuk dan berbisik pada Dokter Tommy, "Dok, pasien selanjutnya sudah menunggu." Dokter Tommy hanya mengangguk pada suster itu lalu berkata pada Tiara, "Kita bisa bahas lebih dalam mengenai strategi pengobatan Renan ke depannya. Bu Tiara apa ada waktu malam nanti? Kita bisa bertemu di rumah sakit atau di luar pun boleh. Barangkali Bu Tiara butuh suasana baru." Tiara pun mengangguk dan menjawab, "Baik Dok, saya beri tahu pas saya pulang kerja nanti." .... Kota Cendrawasih Sudah enam tahun lamanya Tiara tidak pulang ke Kota Cendrawasih, sudah enam tahun pula Vandam dan Carla tidak bertemu dengan putri mereka, Tiara. Pagi itu, Vandam dan Carla sedang menonton TV sebelum pergi ke kantor. Saat hendak berangkat, seseorang mengetuk pintu dan menyerahkan sebuah surat. Carla membuka surat itu dan teriak, "Yah, cepat ke sini!" "Ayah, bukannya Ayah bilang jatuh tempo pinja

  • Rujuk dengan CEO Galak   Bab 11 Hasil Lab

    Sesampainya di rumah, Tiara merasa seolah mendapatkan kembali kebugaran sebelumnya. Tulang punggungnya tidak sesakit kemarin lagi, demamnya pun sudah turun.Saat Andin, Tiara dan Renan sedang asyik membahas laptop baru Renan, seseorang tiba-tiba mengetuk pintu rumah Tiara."Siapa, ya?" tanya Tiara."Ini saya," ucap orang itu."Eh, Bu Tina, ada apa Bu pagi-pagi kemari?" tanya Tiara pada Bu Tina yang merupakan tetangga rumahnya."Kemarin Mbak nggak di rumah ya?" ucap Bu Tina.Bu Tina adalah satu-satunya tetangga Tiara yang tidak pernah ikut campur urusan Tiara, seperti bertanya kapan bersuami lagi. Karena itulah, Tiara agak heran ada apa Bu Tina datang ke rumah pagi-pagi."Iya nih Bu," jawab Tiara singkat.Bu Tina memberikan satu set rantang berisikan makanan kepada Tiara sambil berkata, "Mbak, pagi ini saya masak sup ayam. Saya lihat mobil Mbak Tiara sudah ada, jadi saya datang. Takutnya Mbak Tiara belum sempat masak."Tiara langsung merasa bersalah mendengarnya, dia kira Bu Tina akan

DMCA.com Protection Status