Share

91. Ngidam Lagi

“Nyi? Ngapain lo ke sini?” tanya Eros saat matanya menangkap sosok Hera muncul dari balik pintu kafe. “Kenapa muka lo ditekuk gitu? Kurang pelepasan lo?”

Hera sontak mendelik dengan bibirnya yang mencebik. “Sembarangan! Gue lagi bete, nih!”

“Bete kenapa, sih?” Eros mengitari konter barnya, lalu melangkah mendekati Hera. “Ikarus mana? Lo sendirian ke sini naik apa?”

“Naik taksi.” Hera menjawab cepat. “Gue pengen muter-muter naik vespa lo, Ros. Temenin gue, yuk?”

“Nggak usah gila deh, Nyi. Lo lagi hamil, kalau kenapa-napa di jalan bisa-bisa gue digantung sama laki lo.”

“Dih! Gue cuma pengen muter-muter naik vespa lo, Ros. Nggak ngajakin lo naik roller coaster juga!”

“Justru itu, Nyi. Naik motor itu rawan apalagi usia kandungan lo baru semester awal.”

Hera sontak tergelak. “Trimester, Ros, bukan semester. Lo kata hamil itu kayak sekolah.”

“Ya mana gue tahu.” Eros mengedikkan bahu. “Gue kan belum pernah hamil.”

“Ish, Bisaan banget ngelesnya, ya! Gue kutuk bentar lagi lo nikah gimana? Mau!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status