Kakek Ding

Berita tentang Tang Zaochen berlatih tanding dengan Tang Wuli menyebar dengan begitu cepat ke seluruh kediaman keluarga Tang. Semua orang yang mendengar berita itu sangat terkejut, karena Tang Zaochen bisa memenangkan pertandingan sebab semua orang tahu kondisi Tang Zaochen yang tidak memiliki roh beladiri.

Di sisi lain Tang Zaochen yang menjadi pusat pembicaraan semua orang dalam kediamannya sedang duduk di bawah pohon yang rindang di halamannya, Tang Zaochen menghela napas panjang dengan wajah murung, dirinya tidak bisa menutupi rasa kecewanya karena tidak memiliki roh beladiri. Sebagai tuan muda keluarga Tang, dirinya sangat memalukan karena tidak bisa berjalan di jalan kultivasi.

Meski sudah mengalahkan Tang Wuli dalam satu kali serangan saat latih tanding, Tang Zaochen tahu kalau itu tidak akan terjadi lagi di masa depan, karena semua orang akan bertambah kuat dan dirinya tidak akan mengalami kemajuan.

"Tuan muda Zaochen, kenapa kamu terlihat murung?" tanya suara di sampingnya.

Tang Zaochen berbalik ke arah sampingnya dan mendapati seorang anak perempuan yang seumuran dengannya. Gadis kecil itu tidak lain adalah Lingyu.

"Aku hanya sedang memikirkan makan malam nanti." Tang Zaochen berkata sambil tertawa kecil.

"Hmmm... Aku kira tuan muda mendapatkan masalah setelah latih tanding kemarin. Jika Tang Wuli mencari gara-gara dengan tuan muda maka aku akan menghajar bokongnya!" Lingyu berkata sambil melihatkan otot kecilnya.

Tang Zaochen tertawa dan berdiri dari duduknya, lalu berkata, "Bagaimana keadaan Kakek Ding?"

Kakek Ding merupakan pelayan dari keluarga Tang serta orang yang membesarkan Lingyu dan beberapa bulan terakhir keadaan Kakek Ding tidak sehat.

Mendengar nama Kakek Ding, wajah Lingyu seketika murung.

"Keadaan Kakek terus menurun, bahkan setelah meminum ramuan yang tuan muda berikan tidak membuatnya merasa baik. Kesehatan Kakek membuatku terus khawatir."

Tang Zaochen menekuk dahinya dan beberapa detik berikutnya dia mengeluarkan botol giok dari balik bajunya.

"Ini ramuan yang dibuat langsung oleh alkemis terkenal. Dengan ramuan ini seharusnya bisa menyembuhkan penyakit milik Kakek Ding."

Saat melihat botol giok yang ada di tangan Tang Zaochen, Lingyu membuat wajah terkejut sebab dia tahu seberapa berharga ramuan yang ada di dalamnya.

"Tu-tuan muda, saya tidak berani untuk mengambilnya. Jika kepala keluarga mengetahuinya dia pasti akan marah."

Tang Zaochen menghela napas dan berkata, "Tenang saja! Aku yang akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu."

Meski sudah mengatakan akan bertanggung jawab penuh, Lingyu masih tidak berani untuk mengambil botol giok yang ada di tangan Tang Zaochen. Hanya melihat dari botol giok yang menjadi wadahnya, Lingyu bisa mengetahui seberapa berharganya ramuan itu dan hal tersebut membuatnya sangat menolaknya.

Melihat reaksi dari Lingyu membuat Tang Zaochen menghela napas sekali lagi.

"Baiklah jika kamu tidak mau menerimanya, kalau begitu aku ingin melihat keadaan dari Kakek Ding. Jika keadaannya begitu parah, aku akan memanggil tabib untuk segera merawatnya. Bagaimanapun dia masih orang dari keluarga Tang."

"B-baiklah..."

Lingyu segera membawa Tang Zaochen ke tempat Kakek Ding tinggal.

Setelah beberapa waktu berjalan, mereka berdua sampai di sebuah gubuk tua dan ketika masuk ke dalam gubuk itu terlihat seorang pria tua yang tertidur di atas kasur jerami.

Wajah pria tua itu nampak begitu pucat dengan tubuh yang begitu kurus sampai terlihat tulang-tulangnya.

Melihat keadaan Kakek Ding yang begitu buruk membuat Tang Zaochen begitu terkejut.

"Ini... Kenapa keadaan Kakek Ding bisa seburuk ini?"

"Sekitar 3 bulan yang lalu Kakek kembali dari hutan dan setelahnya keadaannya terus menurun sampai seperti sekarang. Kakek juga tidak pernah mengatakan apa yang menjadi penyebabnya bisa seperti ini padaku."

Tang Zaochen menatap tubuh dari pria tua yang tertidur itu. Dirinya tahu kalau ada sesuatu yang tidak beres pada tubuh dari Kakek Ding, akan tetapi dia tidak tahu apa penyebabnya.

Kaki Tang Zaochen melangkah mendekati Kakek Ding dan sampai di sebelahnya. Dari balik tangannya Tang Zaochen mengambil botol giok dari menuangkan ramuan itu ke mulut Kakek Ding.

"Tuan muda!"

Lingyu yang melihat itu tentu terkejut dan saat akan menghentikannya, semua ramuan sudah habis masuk ke dalam mulut Kakek Ding.

"Kakek Ding merupakan anggota keluarga Tang, dia pantas untuk mendapatkan perilaku ini terlebih dia sudah mengabdi pada keluarga Tang begitu lama. Jika terjadi yang tidak diinginkan maka aku sendiri yang akan menanggungnya."

"T-tapi..."

"Jika aku tidak memberikannya ramuan maka ada kemungkinan Kakek Ding akan kehilangannya nyawannya. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Kakek Ding, hanya saja aku sangat yakin kalau dirinya terkena sebuah racun yang sangat berbahaya."

"Apa!!.."

Lingyu sangat terkejut mendengar itu.

"Ramuan yang aku berikan seharusnya tidak bisa menghilangkan semua racun yang ada dalam tubuhnya. Aku harus segera memanggil tabib untuk mengeluarkan semua racun dalam tubuh Kakek Ding."

Baru saja akan berbalik, tangan Tang Zaochen ditahan dan itu adalah Kakek Ding.

"Tuan muda..."

Pria tua itu membuka matanya dan menatap Tang Zaochen.

"Kakek..."

"Kakek Ding!"

Kedua anak muda itu menatap Kakek Ding dengan ekspresi yang terkejut.

"Tuan muda, ada sesuatu yang ingin pria tua ini sampaikan..."

Kakek Ding mencoba untuk duduk, akan tetapi Tang Zaochen dengan cepat menghentikannya.

"Kakek Ding, kamu masih belum pulih saat ini. Kamu harus tetap beristirahat!"

"Tuan muda... ada sesuatu yang sangat penting yang ingin pria tua ini beritahu pada tuan muda."

"Simpan nanti saja berbicaranya! keadaan Kakek Ding jauh lebih penting!"

Tang Zaochen melepas genggaman tangan Kakek Ding di pergelangan tangannya dan berlari dengan cepat meninggalkan tempat itu.

Tidak berlangsung lama kemudian Tang Zaochen kembali lagi bersama dengan seorang tabib bersamanya. Segera tabib itu memeriksa tubuh dari Kakek Ding dan menggunakan akupuntur untuk mengobatinya.

Setelah beberapa saat wajah Kakek Ding sedikit berwarna menandakan pengobatannya berhasil.