Hutan Timur Ibukota

Satu bulan telah berlalu sejak Kakek Ding dan Lingyu tinggal di kediaman milik Tang Zaochen, tetapi selama satu minggu belakang ini keluarga Tang menjadi cukup sibuk dari biasanya karena akan mengadakan pesta ulang tahun ke 10 Tang Zaochen. Sebagai tuan muda dari keluarga Tang, Tang Zaochen akan memasuki usia kedewasaan setelah 10 tahun. 

Dengan statusnya sebagai tuan muda keluarga Tang, ada begitu banyak orang yang menghadiri pesta yang dibuat. Walaupun Tang Zaochen tidak bisa berkultivasi, keluarga Tang tetaplah keluarga Tang terlebih lagi dirinya bukan anggota biasa keluarga Tang.

Tiga hari sebelum jamuan dimulai, ibukota Kekaisaran Yun menjadi begitu ramai dan sebagian besar merupakan orang-orang penting yang berasal dari daerah yang jauh. Pengaruh dari keluarga Tang di Kekaisaran Yun tidaklah kecil, sehingga sangat banyak orang yang datang untuk mengucapkan selamat.

Di sisi lain, Tang Zaochen yang menjadi pusat perhatian semua orang tidak begitu tertarik untuk mengikuti jamuan untuknya dan lebih memilih untuk mengasingkan diri di hutan timur ibukota. Hutan di timur ibukota sendiri tidak terlalu banyak orang karena ada banyak monster serta berada dekat dengan jurang naga.

"Huuhh... Padahal aku sudah mengatakan untuk tidak membuat jamuan apapun saat ulang tahunku."

"Tuan muda, ini sudah hampir malam. Sebaiknya kita segera kembali." Lingyu berkata dengan cemas.

Meski ingin mengasingkan diri, Lingyu masih tetap mengikutinya dan terus menceramahinya sepanjang jalan. 

"Baiklah, sebentar lagi kita akan kembali."

"Hmm... Kalau begitu aku akan segera menyiapkan pakaian yang bagus untuk tuan muda kenakan saat jamuan nanti."

"Kenapa kamu terlihat begitu semangat? Bukankah aku sudah mengatakan untuk tidak datang pada saat jamuan."

"Ya.. Ya.. Ya.. Aku akan mempercayainya setelah mengatakan itu pada kepala keluarga dan nyonya."

Tang Zaochen hanya berdecak membalas perkataan Lingyu.

Pada saat akan berjalan kembali, mereka berdua mendengar sebuah suara yang cukup keras dari arah kejauhan. Rasa penasaran langsung menyelimuti Tang Zaochen dan segera dia berlari menuju sumber suara keras itu berasal.

Lingyu yang melihat Tang Zaochen berlari menuju sumber suara ikut berlari dari belakang dan sambil meminta Tang Zaochen untuk tidak menuju tempat itu.

"Tuan muda, sebaiknya kita kembali sekarang! Suara barusan pasti berasal dari pertarungan monster yang tinggal di tempat ini."

"Aku sangat yakin suara keras barusan bukan berasal dari pertarungan. Oleh karena itu aku ingin lihat sumber suara keras barusan."

"B-baiklah... Tapi jika ada sesuatu yang tidak beres, kita segera tinggalkan hutan ini secepatnya!" balas Lingyu.

"Hahaha... Tenang saja."

Setelah beberapa saat berlarian, mereka berdua melihat sebuah lapangan yang cukup luas di tengah hutan dan segera mereka berhenti. 

"Tuan muda, ada seseorang di sana!" Lingyu menunjuk ke arah tengah lapangan.

Merasa ada yang tidak beres, Tang Zaochen menutup mulut Lingyu dan menariknya bersembunyi di balik pohon.

Benar saja, selang beberapa detik kemudian muncul beberapa orang dengan jubah hitam menghampiri orang di tengah lapangan.

Tang Zaochen yang penasaran mengintip sedikit dari balik pohon dan mendapati orang-orang yang datang memiliki lambang ular yang melingkari mawar pada jubah mereka, dimana lambang itu milik hanya dimiliki oleh keluarga Hong.

"Keluarga Hong!"

Mendengar Tang Zaochen mengatakan keluarga Hong, Lingyu langsung membuat ekspresi terkejut. 

Keterkejutan Lingyu diketahui oleh orang yang ditemui keluarga Hong dan segera dia melirik ke arah pohon tempat Tang Zaochen bersembunyi.

"Apa ada sesuatu tuan?" tanya anggota keluarga Hong.

"Tidak ada..."

"Kalau begitu kita kembali pada kesepakatan yang sudah kita buat sebelumnya!" balas anggota keluarga Hong.

"Harus berapa kali aku mengatakannya. Kalian bisa mendapatkan benda itu saat berhasil memberikan apa yang aku minta, jika kalian tidak bisa menyanggupinya maka aku akan mencari kesepakatan dengan orang lain yang lebih mampu."

Meski menggunakan tudung untuk menutupi wajah mereka, bisa dirasakan kalau orang-orang dari keluarga Hong itu tidak senang dengan jawaban dari pria tidak diketahui itu.

Di sisi lain Tang Zaochen nampak sangat terkejut mendengar pembicaraan itu.

"Keluarga Hong membuat kesepakatan? Kesepakatan macam apa yang mereka buat dengan orang itu?"

Tiba-tiba seluruh tubuh Tang Zaochen bergidik dan detik berikutnya cahaya putih melewati atasnya.

BDOOOMMMM...

Pohon-pohon yang dilewati cahaya putih itu tumbang dan membentuk sebuah lahan luas.

Melihat serangan itu membuat dahi Tang Zaochen dipenuhi keringat, karena satu detik saja dia dan Lingyu menunduk akan jadi sama seperti pohon-pohon yang terpotong.

"Seperti yang aku duga, ada beberapa tikus yang mendengar pembicaraan kita."

"Apa kau gila? Dengan serangan sekuat itu akan menarik orang-orang di ibukota!" balas anggota keluarga Hong.

"Tidak perlu cemas! dengan jumlah seperti itu tidak akan ada yang tertarik," balasnya.

Di sisi lain Tang Zaochen merasakan ancaman yang luar biasa dari orang-orang itu.

"Lingyu, ambil ini dan segera berlari secepat mungki kembali!"

Tang Zaochen memberikan sebuah giok kepada Lingyu.

"T-tuan muda... Bagaimana denganmu?"

"Tenang saja, aku memiliki teknik tersembunyi untuk melarikan diri. Aku akan menggunakannya setelah kamu berada cukup jauh dari tempat ini!"

"T-tapi..."

"Aku akan menarik perhatian mereka dan saat itu kamu segera berlari secepat mungkin kembali ke kediaman keluarga Tang dan meminta bantuan!"

Setelah mengatakan itu Tang Zaochen berlari ke arah berlawanan dari ibukota dan saat melihat seseorang berlari membuat orang-orang keluarga Hong serta pria misterius itu mengejar.

Ketika melihat semua orang sudah pergi, Lingyu dengan air mata yang mengalir langsung belari menuju ibukota secepat mungkin.