Share

Bab 920

Penulis: Kacang Merah
"Nyonya, ini ada kiriman paket," kata satpam.

Reina pun berjalan ke pintu dan dia melihat ada sebuah kotak kardus yang panjangnya lebih dari satu meter.

"Oke, terima kasih."

Reina penasaran, benda apa yang Treya kirimkan padanya.

Riki juga langsung keluar begitu mendengar ada kiriman paket. Dia mengambilnya bersama Reina.

Begitu paket itu dibuka, baik Reina maupun Riki sama-sama tercengang.

Paket itu berisi mainan dan perlengkapan untuk anak perempuan, namun semuanya sudah tua.

Reina langsung mengenali semua barang-barang itu karena itu adalah barang-barang yang dia pakai waktu masih kecil.

Dulu Treya dan Diego sudah menggadaikan rumah lama Keluarga Andara ke pengadilan, yang kemudian dibeli oleh Marshanda. Lalu, Maxime membeli kembali hak milik rumah tersebut dan memberikannya pada Reina.

Namun waktu Reina pindah, dia tidak melihat barang-barang masa kecilnya di rumah itu.

"Kenapa dia bisa punya barang-barang ini?"

Reina tidak mengira Treya akan menyimpan semua barang yang Reina pakai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 921

    Begitu mendengar jawaban Treya, Reina tidak tahu apa dia harus sedih atau marah."Kalau begitu terima kasih, Nyonya Treya. Semoga Anda bisa menemukan kebahagiaanmu sendiri secepatnya."Setelah selesai bicara, Reina langsung menutup telepon.Awalnya emosi Reina relatif stabil, tetapi setelah bernostalgia dan teringat bagaimana dia berusaha keras untuk menyenangkan Treya sebagai ibunya, melihat betapa keras perjuangannya untuk bertahan meski sudah disakiti berkali-kali, Reina pun tidak bisa bersikap baik lagi.Di dalam rumah sakit.Treya terus memegangi ponselnya, ucapan Reina bergema di benaknya."Nyonya Treya. Semoga Anda bisa menemukan kebahagiaanmu sendiri secepatnya."Kebahagiaan?Mana ada kebahagiaan untuknya? Begitu mati, dia pasti akan masuk neraka.Treya meletakkan ponselnya dan membuka album foto. Di situ ada foto buku harian yang ditulis oleh Reina ketika dia masih kecil.Sebenarnya waktu Treya menemukan harta karun itu, dia lebih dulu membaca buku harian Reina.Dia membaca bu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 922

    Meski sudah diusir, Christy tetap mendekat dan menempelkan telinganya di pintu untuk mendengar pembicaraan di dalam.Namun, sistem kedap suara yang begitu bagus di rumah ini membuat Christy tidak bisa mendengar apa-apa. Ditambah lagi, Reina dan Deron mengobrol di teras kamar."Dasar nggak tahu malu. Bisa-bisanya masukin pria lain ke kamar," gumam Christy.Christy sampai tidak sadar kalau Riki menghampirinya. Begitu dia mengatakan hal buruk tentang Reina, Christy tiba-tiba merasa kakinya basah.Christy menunduk dan melihat Riki memegang suatu cairan dan menuangkannya ke kaki Christy, bau cairan itu sungguh tidak enak."Ah! Riki! Kamu ngapain!"Riki memasang tampang polos dan menjawab, "Tante Christy, aku dikasih ini sama bibi, katanya ini bisa nyuburin bunga supaya cepat berbunga yang cantik. Aku lihat kakimu kok nggak sembuh-sembuh, jadi aku kasih pupuk nih biar cepat sembuh."Begitu Christy mendengar jawaban Riki, dia langsung berteriak dan lari ke toilet di lantai bawah.Melihat Chri

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 923

    Tak lama kemudian, belasan orang pun sepakat untuk menghadiri acara reuni itu, termasuk Jocelyn.Reina tahu, asal dia ikut, Jocelyn pasti ikut.Besok adalah hari libur terakhir. Ketua kelas sudah memesan restoran untuk reuni besok jam delapan malam.Jocelyn dengan begitu bersemangat pun menelepon Marshanda, "Marsha, sudah lihat pesan di grup?"Mana mungkin Marshanda tidak baca? Sedari tadi dia terus memegang ponselnya dan menunggu balasan Reina.Marshanda takut dia akan tersangkut paut dengan kejadian terakhir kali.Sayangnya setelah menunggu sekian lama, Reina tidak kunjung membalasnya. Marshanda hanya melihat Reina akan menghadiri reuni kelas."Ya, sudah, ada apa?" Marshanda berpura-pura tenang."Ayo ikut. Bukannya kamu mau tahu seperti apa Reina sekarang?" Jocelyn juga tahu Reina adalah seorang komposer terkenal.Sudah lama tidak bertemu, ternyata Reina jadi pribadi yang sehebat ini.Marshanda menjawab dengan ragu-ragu, "Hmm ... Nggak deh, aku 'kan lagi dikurung, nggak boleh ke mana

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 924

    Maxime tidak mau menyerah dan kembali memeluk Reina.Reina bergeser ke samping, "Jangan sentuh aku."Padahal Reina berujar dengan santai.Namun ucapan ini membuat hati Maxime tercekat.Padahal baru dua hari lalu gadis ini sampai menderita demi dia, dua hari yang lalu Reina menangisinya yang terluka. Kenapa sekarang setelah Maxime baik-baik saja, sikap Reina berubah?"Kalau gitu kamu yang megang aku." Maxime menarik tangan Reina dan meletakkan di dadanya.Reina sangat mengantuk, jadi tangannya perlahan terkulai.Maxime tidak mau menyerah, dia kembali meraih tangan Reina.Sebagai seorang wanita hamil, hormon dan emosi Reina pun bisa berubah-ubah dan tidak dapat dikendalikan.Reina mengernyit dan membentak Maxime, "Kurang kerjaan ya! Ngeselin banget!"Setelah itu Reina menarik selimut dan tidur di pojok kasur. Meninggalkan Maxime yang tercengang di tempat.Di dunia ini, mungkin hanya Reina satu-satunya orang yang berani membentak dan memukul Maxime berulang kali.Maxime tidak bisa tidur s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 925

    Riasan Marshanda terlihat sederhana. Bajunya juga biasa saja, rambut sebahunya dibiarkan tergerai dan wajahnya terlihat agak pucat.Begitu melihat Reina, dia langsung tersenyum sopan dan tidak lagi terlihat arogan seperti beberapa hari yang lalu.Reina hanya duduk dan menyesap segelas air hangat.Ketua kelas pun menyambut mereka semua. "Ayo semua, silakan duduk, jangan berdiri aja. Susah banget nih ngumpulin anak-anak kelas kita."Satu persatu dari mereka pun duduk.Seseorang yang duduk di sebelah Reina pun bertanya."Nana, berita tentang kamu sebagai komposer terkenal itu beneran nggak sih?" Pria itu menatap lurus ke arah Reina dan bertanya.Reina mengangguk, "Ya, itu benar."Begitu yang lain mendengar jawaban ini, semuanya menatap Reina dengan ekspresi yang berbeda."Nana, kamu hebat banget!""Bukannya kamu punya keterbatasan dalam pendengaran ya? Dulu Bu Guru bilang kamu akan jauh lebih kesulitan dalam mempelajari musik dibanding kami.""Iya, siapa sangka ternyata sekarang Nana suda

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 926

    Reina tersenyum, "Nggak kok."Hati tegang Marshanda seketika jadi rileks."Sebenarnya kita bisa kok jadi teman baik," ucap Marshanda sambil meraih lengan Reina.Reina langsung menarik balik tangannya. "Aku nggak marah karena kamu nggak layak buat aku marahi. Tapi aku mau kasih tahu kamu, kalau kamu berniat membunuhku, aku nggak akan tinggal diam."Marshanda terdiam di tempat dan termenung untuk waktu yang lama.Waktu Reina keluar dari toilet, Marshanda langsung mengubah sikapnya."Reina, kamu boleh aja bertindak, tapi jangan curang. Kamu harus mengandalkan kemampuanmu sendiri, jangan ada campur tangan Maxime atau Revin." Di mata Marshanda, Reina sama sekali bukan lawannya jika tidak dibantu siapa-siapa.Sayangnya Marshanda salah. Reina tidak pernah memberi tahu Maxime bahwa Marshanda datang saat kejadian penculikan itu.Reina tersenyum mengejek, "Jangan khawatir, aku nggak gitu kok."Toh sebentar lagi juga Marshanda akan lihat sendiri apa yang akan terjadi.Setelah Marshanda mendengar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 927

    Marshanda langsung menyesal begitu ucapan itu terlontar dari mulutnya.Dia sudah menyinggung cukup banyak orang sekarang, dia tidak boleh sampai menyinggung perasaan Jocelyn juga.Jocelyn mengangkat tangannya dan siap menampar Marshanda, namun Marshanda langsung meraih tangannya, "Jocelyn, jangan begini. Kita lagi di depan banyak orang."Baru pada saat inilah Jocelyn memahami perasaan Reina. Jocelyn sungguh menyesal."Marshanda, mulai sekarang kita bukan teman, kita musuh!"Ternyata seseorang memang baru tahu rasa sakit orang lain saat kejadian yang sama menimpa diri sendiri.Teman-teman yang lain hanya menonton dan tidak ada yang melerai. Lagipula mereka melihat sendiri bagaimana Jocelyn menghina Reina sebelumnya.Jelas-jelas Reina dan Maxime sudah menikah, tapi Jocelyn malah mengatainya sebagai selingkuhan karena Maxime tidak menyukai Reina.Dalam situasi seperti ini, tentu tidak ada yang bisa membantunya.Marshanda ingin bicara dengan Jocelyn secara pribadi, "Jocelyn, kita bicara la

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 928

    Reina juga menyadari mobil itu tampak familier, tapi dia tidak terlalu memperhatikannya.Begitu Reina hendak pergi, pintu mobil terbuka dan Ekki turun dari mobil itu."Nyonya."Ekki melangkah menghampiri Reina.Kebanyakan dari mereka mengenal Ekki, asisten Maxime.Reina terkejut, "Pak Ekki, kok kamu ada di sini?""Bos juga datang kok." Ekki menatap jendela mobil, lalu jendela mobil bagian belakang pun diturunkan dan memperlihatkan wajah tampan Maxime. "Bos mau jemput Nyonya."Ucapan Ekki didengar semua orang dan mereka semua pun merasa iri.Bukannya sekarang Maxime itu bukan siapa-siapa karena sudah buta?Kenapa masih kelihatan gagah dan berkuasa seperti dulu?Apalagi mobil yang dikendarai Maxime termasuk mobil edisi terbatas.Reina tidak menyangka Maxime akan datang menjemputnya. Dia tersenyum dan berkata, "Oke."Setelah itu Reina mengucapkan selamat tinggal pada teman-temannya.Jocelyn dan Marshanda hanya diam terpaku, menatap Reina yang pergi dengan perasaan campur aduk.Salah seora

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2132

    Morgan tidak bisa menghindar, tidak punya pilihan selain menerima pukulan keras itu.Darah keluar dari sudut mulutnya, tubuhnya limbung. Cengkeraman tangannya di lengan Jess terlepas saat dia terdorong mundur dan hampir jatuh ke tanah.Erik mengepalkan tinjunya dan berdiri di antara dia dan Jess, menatap Morgan dengan dingin."Aku sudah berbaik hati mengantarmu ke rumah sakit, tapi aku nggak menyangka kamu akan datang ke sini dan berbuat kasar sama Jess. Sepertinya kamu masih belum cukup sadar, jadi aku akan membuatmu sadar!"Jika dia tidak datang untuk menjemput Jess, dia tidak akan melihat adegan Morgan yang mengganggu Jess.Dia mengatupkan giginya karena marah, ada sedikit kejengkelan dalam tatapannya saat dia menatap Jess."Kamu baik-baik saja?" tanyanya.Jess sedikit panik saat mendengar pertanyaannya, tetapi dia mengangguk. "Ya, aku baik-baik saja."Erik menoleh ke arah Morgan dan melangkah mendekatinya.Morgan berdiri diam sebelum menatap orang di depannya. Dia mengangkat tangan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2131

    Morgan melihat ke arah panggilan yang ditutup, suasana hatinya langsung jatuh ke titik terendah.Namun, dia tidak beranjak pergi.Di dalam perusahaan.Jess mengira Morgan sudah pergi, jadi dia berkemas seperti biasa dan keluar dari perusahaan.Sebelum dia keluar, Erik bahkan mengiriminya pesan."Aku jemput, ya?"Jess membalas pesan itu, "Nggak perlu, aku pulang sendiri saja."Dia terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri, bahkan setelah menghabiskan banyak waktu dengan Erik, dia masih belum terbiasa untuk dijaga olehnya seperti itu."Penolakan ditolak, aku sudah di lantai bawah perusahaanmu, cepat keluar." Erik tersenyum dan mengirimkan pesan itu.Jess sedikit tidak berdaya saat melihat pesan itu, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.Erik memang seperti itu, selalu melakukan segala sesuatu terlebih dahulu, baru memberitahunya. Jess sudah terbiasa dengan hal itu.Berjalan keluar dari pintu perusahaan, Jess mencari-cari mobil Erik. Namun, sebelum dia bisa menemukannya, sesosok tu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2130

    Morgan hanya perlu menunggu persetujuan Jess, tidak mempermasalahkan apakah Jess sudah menikah atau belum.Jess tidak tahu harus bahagia atau sedih saat ini.Ternyata orang yang dia sukai kini juga menyukainya. Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.Namun, yang menyedihkan adalah dia sudah menikah. Pernikahan ini diatur oleh orang tuanya, yang juga atas keinginannya sendiri. Erik memperlakukannya dengan baik, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu yang kiranya bisa mengkhianati Erik."Maafkan aku, Tuan Morgan. Tuan mungkin sudah salah paham dengan niatku untuk Tuan. Tuan itu atasanku, jadi aku harus bersikap baik kepada Tuan karena tuntutan pekerjaan, bukan karena aku menyukai Tuan seperti yang Tuan katakan." Jess terdiam sejenak, kemudian melanjutkan, "Selain itu, aku sudah menikah dan suamiku memperlakukanku dengan sangat baik. Kami berdua saling mencintai dan aku nggak akan menceraikannya."Kami berdua saling mencintai!Kata-kata itu sangat tajam dan menusuk ketika terdenga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2129

    Morgan membuka kontaknya dan melihat catatan panggilan pegawai tempat dia minum dengan Jess saat dia mabuk.Pikirannya kacau dan dia ingin sekali memastikannya.Entah sudah berlalu berapa lama, Morgan akhirnya berhasil menghubungi nomor Jess.Pada saat itu, Jess sedang sendirian di dalam perusahaan, sementara Erik pergi untuk menjalankan tugasnya sendiri setelah mengantarnya.Melihat panggilan dari Morgan, Jess ragu-ragu sejenak sebelum mengangkatnya."Tuan Morgan, ada apa?"Tuan Morgan?Morgan sedikit terdiam saat mendengar panggilan yang tidak biasanya digunakan Jess saat memanggilnya."Kamu yang membawaku ke rumah sakit hari ini?" tanya Morgan.Jess tidak mencoba menyembunyikan apa pun dan menjawab, "Aku dan Erik yang mengantarmu. Untung saja ada dia yang membantu. Kalau nggak, aku nggak akan bisa membawamu ke rumah sakit sendirian."Sepanjang jawabannya, dia menyebutkan nama Erik hingga beberapa kali.Morgan mengerti bahwa ini adalah untuk memberitahukan bahwa dia dan Erik sudah me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2128

    Simpul di tenggorokan Morgan bergulir. Dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk membuka matanya dan melihat Jess. Ketika dia yakin itu adalah Jess, dia langsung mengangkat kedua tangannya.Jess tidak tahu apa yang ingin dilakukan Morgan, jadi dia mendekat dan bertanya kepadanya."Tuan Morgan, apa Tuan baik-baik saja? Apa ada yang nggak nyaman? Apa Tuan butuh air? Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit."Begitu kata-kata terakhir itu terucap, tangan Morgan tiba-tiba mendarat di sisi wajahnya.Pria itu bergumam dengan suara pelan, "Jess? Apa aku sedang ... bermimpi?"Wajah Jess terasa panas, tubuhnya menegang dan dia menatapnya tidak percaya.Wajah Erik yang duduk di samping langsung berubah muram. Dia mengangkat tangannya untuk menepis tangan Morgan."Ngapain kamu?"Tangan Morgan jatuh dan dia benar-benar kehabisan tenaga, menutup matanya lagi.Jess menatap Erik dengan tatapan penuh rasa bersalah. "Maafkan aku."Erik kesal, tetapi tidak menunjukkannya."Dia yang menyentuhmu, jadi kam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2127

    Ketika Jess dan Erik sampai, mereka langsung dimarahi."Kalian akhirnya datang juga. Bukan hanya mabuk, dia juga merusak banyak minuman di toko kami. Jadi, jangan lupa bayar dulu sebelum kalian membawanya pergi," kata pemilik tempat itu.Mendengar itu, Jess melihat ke arah yang pria ini tunjuk.Ini adalah pertama kalinya dia melihat Morgan seperti itu.Pakaiannya sedikit acak-acakan, wajahnya berjanggut dan sedikit tidak terawat. Dia mabuk berat, duduk tidak berdaya di kursi. Ada banyak pecahan botol di sekelilingnya, membuat udara pekat oleh bau alkohol.Mata Jess terlihat khawatir. Dia hendak meminta maaf kepada pemilik tempat ini, tetapi Erik yang berada di antara mereka berkata dengan dingin, "Apa kalian nggak tanggung jawab? Apa kamu tahu, kalau sesuatu terjadi dengannya di tempatmu ini, tidak ada satu pun dari kalian yang bisa lepas dari tanggung jawab."Dia tidak sebaik Jess."Itu masalah dia, apa hubungannya dengan kita?" Pelayan tidak terintimidasi oleh perkataan Erik.Ini ada

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2126

    Jess sedikit tidak percaya. Kesehatan Morgan tidak baik. Selama bertahun-tahun dia merawatnya, dia tidak pernah melihat Morgan minum.Sekarang, mendengar nada bicara pria itu, Morgan sepertinya sedang mabuk berat.Namun ....Jess menoleh ke arah Erik, hatinya terkoyak.Dia sudah menikah dan bertekad untuk menjauhi Morgan. Dia tidak akan pernah bisa mengkhianati Erik."Itu, aku nggak bisa ke sana. Kalau kamu ada waktu, tolong antar dia ke rumah sakit. Setelah dia sadar dari mabuk, dia pasti akan sangat berterima kasih kepadamu," jawab Jess dengan sopan."Apa kamu bercanda? Kamu yang temannya saja nggak mau antar dia ke rumah sakit, apalagi aku yang cuma orang asing? Kamu ingin aku mengantarnya? Aku masih harus kerja." Pria itu menjawab dengan tidak sabar. "Kalau kamu nggak datang, aku juga nggak peduli lagi."Setelah mengatakan itu, pria di seberang sana menutup telepon.Wajah Jess terlihat cemas.Melihat ini, Erik tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Ada apa?""Morgan mabuk." Jess me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status