Share

Bab 883

Penulis: Kacang Merah
"Terus kenapa mereka membantu kita?" Sisil jadi bingung.

Reina tiba-tiba teringat sesuatu, "Kayaknya Ari bilang sekarang dia kerja sama Grup IM?"

Sisil langsung mengecek dan benar saja, Ari memang anggota Grup IM.

"Ternyata Ari yang membantu. Wah, Bos harus bilang makasih nih sama dia."

"Ya, aku tahu."

Reina menutup telepon.

Setelah makan malam dan istirahat, dia menelepon Ari untuk mengucapkan terima kasih.

Ari pikir Reina berterima kasih untuk postingannya di instagram, jadi Ari tenang-tenang saja menerima ucapan terima kasih itu.

"Saat aku kembali lagi nanti, jangan lupa traktir aku makan malam."

"Siap!"

Reina langsung setuju.

Riki duduk di sofa di ruang tamu dan memandang Reina dari waktu ke waktu.

Kini mamanya semakin sering ngobrol dengan Paman Ari. Dulu, laki-laki yang menelepon di malam hari hanyalah dia dan kakaknya.

Riki jadi khawatir kalau kondisi papanya tidak membaik, lama-lama papanya akan terpisah dari mamanya.

Kalau itu terjadi, banyak orang yang akan memanfaatkan situa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 884

    Maxime hanya bisa bergerak seperti robot, mengangkat tangannya dan memeluk Reina."Aku sudah merasa lebih baik, terima kasih."Setelah merasa baikan, Reina menarik diri dari pelukan Maxime.Lengan Maxime kosong dan entah kenapa, hatinya juga terasa kosong.Tak lama kemudian, hasil tes Riki keluar. Dokter memberi tahu mereka bahwa kondisi Riki baik-baik saja, jadi mereka tidak perlu khawatir.Riki pun diantar ke kamar rawat biasa.Reina langsung masuk, "Riki masih merasa sakit?"Riki menggelengkan kepalanya dengan perasaan bersalah, "Nggak sakit lagi kok Ma."Kemudian, Riki menatap Maxime yang berdiri tidak jauh darinya."Papa.""Ya." Maxime menjawab.Riki mulai memasang tampang sedih, "Papa, jangan pisah rumah sama mama ya?"Riki menangis, "Teman-temanku di sekolah bilang orangtua mereka hidup terpisah karena akan bercerai. Apa papa nggak mau aku dan kakak lagi?""Kakak punya Kakek Jacob, Om Jovan dan Tante Alana, tapi aku cuma punya papa dan mama."Setelah ucapan ini terlontar dari mu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 885

    "Oke," jawab Reina setuju.Tubuhnya mulai semakin terasa berat setiap harinya, benar-benar memberatkan kalau harus terus-terusan bangun dari kasur.Mereka berdua pun berbaring di atas tempat tidur dalam diam sembari menunggu Riki tertidur.Anak-anak biasanya sudah langsung tertidur pulas dalam waktu sekitar 10 menit, 'kan?Itulah yang terlintas dalam benak Reina, tetapi entah kenapa 10 menit terasa lama sekali berlalunya. Reina pun menoleh menatap Maxime yang matanya tampak terpejam seolah sedang tertidur pulas. Wajah pria itu memang tampan paripurna."Kenapa?"Maxime tiba-tiba bertanya seolah menyadari tatapan Reina.Reina langsung memalingkan pandangannya. "Nggak apa-apa. Kedinginan nggak? Mau pakai selimut?""Nggak dingin," jawab Maxime. Dia terdiam sesaat, lalu melanjutkan, "Kalau kamu ngerasa dingin, kamu saja yang pakai selimutnya."Reina pun bangun sedikit dan menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua.Saat mendengar suara gemerisik yang ditimbulkan oleh gerakan Reina,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 886

    "Aku, Reina," jawab Reina.Maxime mengernyit mendengar suara dan jawaban Reina, dia baru tersadar beberapa saat kemudian.Dia pun mengulurkan tangannya ke arah Reina lagi.Reina tidak tahu apa yang terjadi pada Maxime saat ini, jadi dia refleks menghindar."Kamu nggak apa-apa, 'kan?" bisik Reina."Memangnya aku bakal kenapa?" Maxime balik bertanya. "Kalau kamu? Seperti apa perasaanmu saat bersama Revin?"Reina menjadi semakin kebingungan. "Kamu pikir sekarang tahun berapa?"Maxime mengulurkan tangannya yang panjang ke arah suara Reina, lalu langsung merengkuh wanita itu dengan erat. Saking cepatnya gerakan Maxime, Reina sampai tidak sempat menghindar."Lepaskan," desak Reina.Maxime balas memeluk Reina dengan erat. "Pertanyaan macam apa itu? Kamu tahu nggak aku hampir mati gara-gara kamu dan Revin?""Kamu sudah ingat?" tanya Reina.Maxime tidak paham ingatan macam apa yang Reina maksud. Dia hanya ingat hampir mati setelah pergi ke Astania karena dijebak oleh bawahan Revin yang mengatas

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 887

    Jovan juga berada di rumah sakit. Ketika dia melihat Maxime yang berjalan digandeng oleh Reina, dia ingin sekali memotret pemandangan itu dan mengunggahnya di WhatsApp untuk dipamerkan kepada teman-temannya.Sayangnya, dia tidak berani."Kak Max."Jovan bergegas menghampiri Maxime.Reina hendak mempercayakan Maxime kepada Jovan, tapi Maxime malah menggandeng tangan Reina dengan erat sambil berkata kepada Jovan, "Ayo masuk sekalian.""Oke." Jovan merasa dia jadi nyamuk di antara Reina dan Maxime.Setelah mereka masuk, Maxime langsung diminta ke ruang pemeriksaan khusus.Reina menunggu di luar.Setelah menjalani pengobatan sekian lama, sebenarnya Reina sudah tidak begitu berharap Maxime bisa sembuh. Bagaimanapun juga, kondisi seperti ini jarang terjadi.Tidak lama kemudian, Ekki tiba pula di rumah sakit. Dia sekarang jadi tahu bahwa ingatan Maxime sudah kembali, tapi sangat disayangkan pria itu tidak ingat apa yang terjadi dalam sebulan terakhir.Benar saja, sekalipun sudah memeriksa ini

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 888

    "Kak Max pernah hilang ingatan, jadi mungkin dia belum benar-benar pulih," jawab Morgan sambil berdiri di lantai atas Klub Beautide."Hilang ingatan?""Pantas saja tadi dia nggak mengenaliku!" kata Christy dengan kaget."Kamu beneran mau menikah dengannya?" tanya Morgan."Iya, aku sudah sejak kecil menyukainya," jawab Christy tanpa pikir panjang.Maxime memang selalu menjadi orang yang paling menonjol, baik di dalam maupun di luar Keluarga Sunandar.Hanya saja, dia bernasib buruk sehingga sekarang malah jadi buta.Namun, justru itu sebabnya Christy merasa layak mendampingi Maxime."Kalau gitu, kamu harus manfaatin waktu yang ada dengan sebaiknya. Kalau sampai dia hilang ingatan lagi dan nggak ingat apa-apa ...." Morgan sengaja tidak menyelesaikan kalimatnya.Christy mengerti maksud Morgan, tapi tetap saja dia menyahut dengan gelisah, "Aku sampai berpura-pura mengalami kecelakaan mobil supaya bisa tetap di Kota Simaliki. Aku takut mereka yang sekarang nggak akan setuju membiarkanku ting

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 889

    Sejak Marshanda melarikan diri terakhir kali, dia diam-diam berlindung di bawah naungan Fendy."Oke, kalau gitu kamu eksekusi dengan sebaik mungkin ya." Deo menepuk pundaknya....Saat ini Christy di rumah sakit sudah selesai teleponan dengan Morgan. Pria itu bilang dirinya belum cukup kejam. Christy pun merenung dan akhirnya menemukan sebuah cara.Dengan langkah tertatih-tatih, Christy keluar dari rumah sakit dan pergi ke kediaman utama Keluarga Sunandar.Sorenya.Saat Reina dan Maxime sampai di Vila Magenta, mereka melihat Christy ada di sini.Dia berdiri dengan satu kaki dan berdiri di samping seseorang yang duduk di sofa, Tuan Besar Latief."Sudah pulang?"Tuan Besar Latief angkat bicara."Kakek." Reina memanggilnya dengan sopan."Ya." Tuan Besar Latief mengangguk, lalu langsung ke pokok permasalahan dan berkata kepada mereka berdua, "Max dan Reina. Christy itu putri sahabatku dan juga sepupu kalian. Kali ini dia bisa kecelakaan karena kalian mengusirnya pergi, jadi kalian ikut amb

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 890

    Setelah Christy mengalami kecelakaan, Reina langsung paham seberapa kejam hati wanita ini.Dia bahkan bisa mempertaruhkan nyawanya sendiri. Jadi, sudah jelas Christy tidak sebodoh yang terlihat di permukaan.Christy berhenti bersujud begitu mendengar Reina mengizinkannya tinggal."Terima kasih Kak Reina, Kak Max. Kalau sudah sembuh, aku pasti akan menjagamu dengan baik.""Nggak perlu. Kakek benar, kamu kerabat kami, tamu di sini." Reina menjawab dengan tenang.Christy cemberut, "Kak Reina baik banget. Padahal dulu menurutku Kak Marshanda lebih murah hati dari Kak Reina."Wanita ini benar-benar tahu cara menohok orang lain dengan hal yang dibenci.Melihat semua sudah beres, Tuan Besar Latief tidak tinggal lebih lama lagi. Dia pulang ke kediaman Keluarga Sunandar setelah bertemu sebentar dengan Riki.Riki tidak menyukai kakek buyutnya.Dia merasa kakek buyutnya ini tidak sebaik Kakek Jacob.Benar saja, Riki langsung paham begitu melihat sosok Christy di rumah. Ternyata kakek buyutnya dat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 891

    Reina tidak tahu kalau Maxime masih cemburu, jadi dia berkata, "Kamu sembuhkan dulu amnesiamu itu, jangan begini lagi."Reina sungguh tidak tahan menghadapi Maxime. Karena Maxime yang dulu sungguh sangat menyebalkan.Maxime cuma menggumam singkat, "Hmm ...."Dua hari lagi adalah hari buruh, sudah waktunya mereka kembali ke kediaman Keluarga Sunandar dan hal ini membuat Reina sakit kepala."Ayo tidur, aku ngantuk."Maxime tidak mengantuk. Dia memeluk Reina, menunduk dan mengecup dahi Reina."Kamu tidur aja, aku nggak ngantuk," ucap Maxime dengan suara serak.Karena dikecup Maxime, Reina pun kembali membuka matanya dan langsung melihat wajah tampan Maxime, "Jangan gini ...."Reina mengelak dan menghadang Maxime dengan tangannya.Tapi Maxime meraih pergelangan tangannya dan berbisik, "Sst. Ayo nurut."Reina juga tidak paham apa yang terjadi padanya, tapi dia tidak bisa menahan diri dengan godaan hasrat di malam hari.Keesokan harinya, Reina baru bangun jam 11 siang dan Maxime sudah berang

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status