Share

Bab 725

Penulis: Kacang Merah
Maxime mencondongkan tubuhnya ke arah Reina, mengurung seluruh tubuh Reina dalam dekapannya dan tenggorokan Maxime terasa agak serak.

Reina mengernyit bingung, "Maksudnya?"

Maxime tidak menjawab. Maxime meletakkan telapak tangannya yang besar di wajah Reina dan merasakan kehangatan. Ini semua nyata?

"Bukannya kamu sudah mati?" tanya Maxime sambil menelan ludah.

Reina semakin bingung, "Sebenci-bencinya kamu sama aku, nggak perlu sampai nyumpahin aku mati, 'kan?"

"Kamu tahu nggak selama dua tahun ini aku terus-terusan nyari kamu? Kenapa kamu bahkan nggak mau datang ke mimpiku sekali aja? Kenapa hari ini kamu tiba-tiba muncul? Apa kamu benar-benar sudah mati?"

Maxime sama sekali tidak mendengarkan perkataan Reina, baginya semua momen ini adalah mimpi.

"Katanya cuma orang mati yang bisa datang ke mimpi. Jadi ... kamu beneran sudah mati?"

"Kenapa kamu nggak izinin aku lihat wajahmu?"

Sekarang sedang mati lampu.

Maxime juga belum tahu kalau dia buta.

Dari kata-kata Maxime, Reina perlahan sad
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bima Putra Eka
plin plan deh jd reina.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 726

    Maxime menciumnya dengan sangat lembut dan tidak lama kemudian Maxime menarik Reina lebih dekat."Kamu tahu nggak aku itu cemburu banget sama Revin?"Reina tercengang."Sekarang aku baru sadar kalau kamu penting banget buat aku. Dulu aku yang salah, kamu mau ya balikan sama aku?"Setetes air mata jatuh di bahu Reina.Reina tidak percaya seorang Maxime yang selalu menyendiri dan sombong ternyata bisa menangis.Reina mengangkat tangannya dan memeluk Maxime dengan lembut, tanpa memberitahunya kalau ini bukan mimpi, ini semua nyata.Kepala Maxime kembali terasa sakit. Setelah beberapa saat, rasa sakitnya makin menjadi, Maxime tidak tahan dan kembali berbaring.Reina menatap Maxime yang sedang tidur nyenyak. Reina menyentuh mata Maxime yang masih agak lembab.Ini pertama kalinya dia melihat Maxime menangis.Ini juga pertama kalinya dia tahu kalau Maxime bisa menangis dan pernah peduli padanya.Tenggorokan Reina terasa sangat sakit, dia duduk di samping ranjang rumah sakit, berbaring dan per

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 727

    Maxime tiba-tiba mematung dan melepaskan tangan Reina.Reina langsung menggosok pergelangan tangannya.Kuat sekali sih pria ini, tangannya beneran sakit.Reina hendak turun kasur, namun Maxime kembali mendorongnya berbaring di kasur, "Siapa yang ngajarin kamu kayak gini?"Suaranya agak serak.Sikap Maxime sekarang ini membuat Reina merasa konyol, "Cuma cium gitu aja masa harus diajarin?"Ekspresi Maxime memang tidak berubah, tapi Reina mendapati daun telinga Maxime sangat merah.Entah mengapa, Reina menyentuh daun telinga Maxime.Pada saat itulah Maxime kembali meraih pergelangan tangan Reina, tapi kali ini tidak dengan kasar."Revin yang ngajarin?""Memangnya aku nggak bisa belajar sendiri?"Reina agak kesal, kenapa pria ini selalu menyalahkan Revin atas segalanya.Reina pun mencium sisi lain wajah Maxime, "Tuh, udah percaya belum? Aku belajar sendiri kok."Maxime mencibir, "Sepertinya aku salah sudah menyalahkanmu. Coba, aku mau lihat apa lagi yang sudah kamu pelajari."Maxime menund

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 728

    Reina langsung menolak, "Tolong kasih tahu Ibu kalau kami baru sampai, kami masih butuh istirahat jadi nggak bisa ke sana."Dilihat dari kondisi Maxime saat ini, tidak ada yang bisa menduga apa yang nanti dia perbuat kalau datang ke Keluarga Sunandar."Baiklah."Syena tidak mengatakan apa-apa lagi dan memberi tahu Joanna jawaban Reina, tentu dengan menambah sedikit bumbu.Joanna sudah kesal dengan Reina karena pergi meninggalkan cucunya seorang diri. Sekarang dia jadi lebih kesal saat Reina menolak undangannya."Dasar nggak tahu sopan santun, dia pikir siapa dia?"Syena menghiburnya, "Bu, nggak usah marah-marah, adikku memang seperti itu tabiatnya. Beberapa hari yang lalu aja dia maksa ibu tiriku buat balikin uang.""Uang apa lagi?""Uang ayahnya waktu masih hidup dulu. Aku juga nggak tahu gimana dia memalsukan surat wasiat, yang jelas dia mengaku semua aset Keluarga Andara yang dulu itu diberikan ayahnya ke dia."Joanna semakin membenci Reina setelah mendengar perkataan ini, tapi dia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 729

    "Bu, mendingan suruh anak ini tinggal di kamar aja deh. Nggak baik juga dia dengerin hal kayak gini," ucap Syena pada Joanna.Riki menatap wanita cantik tapi kejam di depannya ini dengan mata dingin, "Keluar!"Ketika Syena diteriaki seperti ini, entah mengapa punggung Syena terasa dingin.Syena mengepalkan tangan, ingin sekali dia membunuh anak ini untuk menghindari masalah yang mungkin terjadi ke depannya."Riki, nggak boleh kasar gitu.""Cih!" Riki sama sekali tidak menghargai Syena, "Bu Guru bilang, kita harus sopan sama sesama manusia."Wajah cantik Syena seketika jadi tidak enak dilihat. Kalau bukan karena ada Joanna di sini, dia pasti sudah merobek mulut si Riki.Reina tidak ingin pribadi Riki yang polos ternodai oleh kedua wanita di hadapannya ini, jadi dia membungkuk dan berkata, "Riki tunggu di kamar ya, ada hal penting yang mau Mama bicarakan sama mereka.""Jangan khawatir, Nenek nggak akan menindas Mama."Setelah itu, Reina menoleh menatap Joanna, "Benar, 'kan? Bu?"Sudah la

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 730

    Joanna memasang tampang tegas, "Reina, kamu nggak bisa main-main sama Keluarga Sunandar. Berlutut!"Tenggorokan Reina tercekat, tapi punggungnya tetap tegak."Aku nggak salah, kenapa harus berlutut?""Kamu sudah ninggalin anakmu sendirian buat ketemu pria lain. Masih nggak ngerasa salah?" Syena menambahkan.Reina terdiam. Dia menatap Syena dengan dingin dan menjawab, "Jadi maksudmu, kita sebagai wanita nggak boleh punya teman pria?""Di dunia ini mana ada wanita dan pria yang murni sahabatan tanpa maksud lain?" Syena berkata dengan sinis.Reina pun tidak lagi lembut hati."Sejauh yang aku tahu, Nona Syena. Kamu juga sering gonta-ganti pasangan pria, kamu bahkan berdansa dengan para pria dan melakukan kontak fisik. Kamu nggak merasa lebih kotor dari aku?""Itu 'kan urusan kerja? Nggak sama lah kayak kamu.""Katanya persahabatan lawan jenis aja nggak ada yang murni, siapa yang bisa jamin kalian cuma sebatas teman kerja?" balas Reina.Syena tidak menyangka Reina punya lidah yang tajam dan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 731

    Semua orang menoleh ke arah sumber suara dan melihat Maxime dan Ekki berdiri di depan pintu.Wajah Maxime tidak enak dilihat.Reina agak terkejut, dia tidak menyangka Maxime akan pulang."Ada apa?"Tanpa perlu pikir panjang, Maxime pasti akan membantu Joanna.Tidak disangka, kalimat yang keluar dari mulutnya adalah, "Kucing dan anjing liar mana yang sembarangan masuk rumahku?"Kucing? Anjing?Wajah Syena pucat pasi.Ekspresi Joanna malah makin jelek, "Apa katamu Max? Aku ini ibumu!"Maxime tetap terlihat tenang."Bu, masalahku dan Reina adalah masalah pribadi kami berdua. Sebaiknya mulai sekarang Ibu nggak ikut campur."Mendengar perkataan Maxime, Reina pikir ingatan Maxime sudah pulih.Tenggorokan Joanna tercekat oleh omelan putranya, "Oke, mulai sekarang aku nggak bakal ikut campur urusan kalian. Terserah kalian mau jadi apa."Joanna menatap Maxime dengan saksama dan mendapati sepertinya dia tidak terluka. Joanna pun berujar pada Syena, "Ayo pergi."Syena juga melirik Maxime beberapa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 732

    Tiba-tiba Maxime meraih tangan Reina dan berkata, "Kasih tahu aku, kenapa kamu pulang?"Maxime sekarang tidak ingat kenapa Reina pulang. Dia bahkan tidak ingat kalau dua hari yang lalu dia lupa ingatan.Reina tidak punya pilihan selain memberi tahu Maxime lagi alasan kepulangannya."Jadi kamu bawa anakku pergi dan menghilang selama lima tahun?"Lagi-lagi kalimat ini, Reina sungguh tidak ingin melanjutkan penjelasannya."Kita sudah bahas hal ini, aku nggak mau ngulang pembahasan itu."Maxime masih tidak melepaskan Reina dan malah memeluknya erat-erat. "Reina."Reina ingin melepaskan diri, tapi tidak bisa."Lepasin."Maxime bukan melepaskannya dan malah memeluknya.Tubuh Reina melayang di udara."Kamu ngapain? Turunin aku."Maxime mencengkeram lembut lengan Maxime dengan rasa takut, "Jalannya hati-hati, di depanmu ada meja, jangan sampai nabrak."Maxime pun berjalan ke sisi lain."Kalau mau ke kamar, jalannya ke kiri atau ke kanan?"Ke kamar? Reina langsung teringat dengan perbuatan Maxi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 733

    Maxime 'kan nggak bisa melihat, dia bisa kabur ke mana?Reina meminta para pelayan dan pengasuh di vila berkeliling mencari Maxime.Sepuluh menit kemudian, seorang pelayan akhirnya menemukan Maxime dan langsung memanggil Reina, "Nyonya, Tuan Maxime ada di dekat kolam teratai.""Oke."Reina menutup telepon dan langsung berlari tergesa-gesa ke taman. Benar saja, dia melihat Maxime berdiri di bawah pohon besar di samping kolam teratai.Reina menghela napas lega dan berjalan dengan hati-hati menghampirinya sambil berteriak, "Maxime!"Karena tidak yakin bagaimana kondisi ingatan Maxime sekarang, Reina tidak berani terlalu mendekat.Tatapan Maxime terlihat agak tidak fokus, "Ada apa?""Kamu ... kamu masih ingat siapa aku, 'kan?""Jangan khawatir, aku masih sama kayak kemarin." Maxime menghilangkan kekhawatiran Reina.Reina menghela napas lega, "Bagus.""Terus kamu ngapain berdiri di sini?""Nggak apa-apa, cuma mau sendirian aja."Setelah itu, Maxime berjalan menghampiri Reina, "Ekki mana?"R

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2123

    Tepatnya, Diego lah yang berutang kepada Reina.Hanya saja, Diego memiliki ayah yang baik. Dulu, Anthony memperlakukan Reina dengan sangat baik, jadi Reina tidak tega menyakiti putra satu-satunya yang dia tinggalkan di dunia ini."Ke depannya terserah dia." Reina berkata dengan lesu....Salju pun mencair dan waktu pun berlalu dengan cepat.Alana melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat menggemaskan.Tuan Besar Jacob hampir jatuh pingsan karena terlalu bahagia setelah melihat cicitnya.Untungnya, dia berada di rumah sakit dan butuh banyak usaha dari staf medis agar bisa menyelamatkannya.Pada saat itulah Jovan menyadari bahwa kakeknya tidak berpura-pura sakit, kesehatannya memang sudah tidak seperti dulu lagi."Kakek, istirahat yang cukup dan jangan terlalu terpancing emosi," kata Jovan sambil duduk di depan ranjang rumah sakit kakeknya.Tuan Besar Jacob melambaikan tangannya. "Aku baik-baik saja, jangan mengkhawatirkanku. Kamu sudah jadi seorang ayah, jadi harus terus menemani Al

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2122

    Diego bersulang untuk Reina dan Maxime, lalu bersulang untuk seluruh anggota Keluarga Libera.Saat ini, orang-orang Keluarga Libera tidak akan berani mengatakan apa pun, bahkan Nyonya Liz sendiri.Semua orang tahu bahwa uang dan kekuasaan adalah hal yang paling penting dalam masyarakat sekarang.Para tamu memiliki pemikiran mereka sendiri, hanya Sophia yang ingin bersulang untuk para kerabat dan teman-teman Diego.Dia sangat gugup sampai dia tidak sadar bahwa semua orang di pesta ini memiliki pemikiran yang berbeda.Setelah selesai, dia dan Diego mengantar Reina dan Maxime kembali.Reina tidak tahan lagi dan mengatakan, "Antar sampai sini saja. Kamu masih harus mengantar tamu-tamu pebisnismu selagi ada waktu."Sophia merasa aneh, para pebisnis?Bukankah Diego mengatakan kalau mereka semua temannya?Diego terlihat canggung dan mengedipkan mata ke arah Reina, bermaksud memberitahunya untuk tidak berbicara terlalu banyak, takut Sophia akan tahu.Namun, Reina justru melakukannya dengan sen

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2121

    Nyonya Liz mencoba membuat Reina marah, kemudian membuat tamu yang hadir berpikir bahwa Reina tidak bisa bersikap dewasa karena membuat masalah dengan orang tua.Reina tersenyum lembut. "Bagaimanapun juga, ini masalah hidup dan mati, jadi tentu saja aku harus mengingatnya.""Selain itu, pada saat itu Nona Tia masih muda, tetapi Nyonya Liz dan kedua putranya sudah dewasa. Harusnya kalian tahu mana yang benar dan mana yang salah, bukan?""Tapi saat itu, alih-alih mendidik Nona Tia, kalian malah bilang aku pantas diperlakukan seperti itu. Kalian juga membuatku berdiri di tengah salju yang dan membeku sepanjang malam. Saat itu terjadi, aku baru berusia sepuluh tahun." Reina mengucapkan kata-kata ini dengan kesedihan di dasar matanya.Mendengar ini, mereka yang hadir langsung mengerti mengapa Reina tidak mau mengakui kedua putra dari Keluarga Libera."Mereka melakukan itu sama anak berusia sepuluh tahun! Nggak manusiawi sekali!""Wah, Keluarga Libera bisa sukses juga karena mengandalkan Kel

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2120

    Ketika Reina hanyalah putri yang tidak menonjol di Keluarga Andara, kedua om-nya ini bukan hanya memperlakukannya dengan buruk, tetapi juga membiarkan putri mereka menggertaknya.Sekarang, dia telah menjadi pewaris Keluarga Yinandar, kaya dan berkuasa, mereka malah menyanjungnya. Lucu sekali.Reina tidak akan melakukan apa yang mereka inginkan dan tidak segan dengan mereka."Om? Apa kalian nggak salah? Ibuku nggak punya saudara kandung."Satu kalimat ini membuat wajah kedua anak laki-laki Keluarga Libera memerah dan terlihat sedikit kikuk.Mereka yang awalnya mengira bahwa keduanya adalah om Reina pun kelu."Ternyata rumit juga hubungan keluarga mereka. Pantas saja, aku nggak pernah dengar kalau Keluarga Yinandar punya dua anak laki-laki, karena mereka hanya punya satu anak laki-laki.""Keluarga Yinandar memang hanya punya satu anak laki-laki, tapi itu hanya anak angkat. Aku nggak tahu kesalahan apa yang dia lakukan sampai dipenjara di usia muda.""Kalau begitu, dua orang dari Keluarga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2119

    Diego membawa Sophia mendekati Reina dan Maxime, melewati Tia dan Nyonya Liz tanpa menyapa mereka berdua.Nyonya Liz mengerutkan kening tidak senang. Namun, Diego adalah cucu kesayangannya, jadi dia tidak bisa marah kepadanya.Reina mengangguk pada Diego."Hmm."Diego berkata, "Ayo, aku akan membawa kalian masuk.""Nggak perlu. Kamu dan Sophia bisa bawa nenekmu masuk. Aku dan Maxime bisa sendiri," kata Reina.Mana mungkin Reina tidak memahami apa yang ada di dalam pikiran Diego?Dia ingin membawanya dan Maxime masuk hanya ingin menunjukkan wajahnya kepada para pengusaha kaya itu.Diego sedikit canggung saat mendengar ini. Sekarang, dia baru menyadari keberadaan neneknya dan Tia."Kak, Nenek, kalian juga sudah datang? Ayo masuk," katanya.Nyonya Liz mengangguk. "Ya, ayo masuk."Mereka berjalan bersama ke dalam hotel.Diego dengan penuh perhatian berdiri di samping Reina dan Maxime, sementara Sophia menemani Nyonya Liz dan Tia."Kak, aku senang kalian bisa datang hari ini." Diego berkata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2118

    Lusa pun tiba.Reina dan Maxime menghadiri pernikahan Diego seperti yang telah dijanjikan.Reina mengira tidak banyak orang di dalam hotel, tetapi ketika sampai di pintu masuk, dia melihat beberapa pengusaha kaya juga datang.Reina bertanya-tanya, "Kenapa tamunya banyak sekali? Apa ada orang lain yang juga lagi melangsungkan pernikahan?"Begitu dia dan Maxime turun dari mobil, manajer hotel langsung menyambut mereka."Nyonya Reina, Tuan Maxime, kalian benar-benar datang?""Apa maksudnya?" tanya Reina sambil mengerutkan kening."Oh, Tuan Diego bilang akan menikah, Nyonya dan Tuan Maxime akan datang. Jadi, saya datang untuk menyambut kedatangan kalian." Manajer mengulurkan tangannya. "Kalian bisa lihat-lihat, kalau ada yang kurang, kalian bisa memberitahu saya."Mendengar manajer mengatakan ini, apa yang tidak bisa dimengerti oleh Reina?Rasanya seperti Diego memanfaatkannya dan Maxime sebagai alat untuk berteman dengan orang kaya dan terkenal."Sekarang aku tahu kenapa dia juga memintam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2117

    "Apa orang tua Hanna tahu tentang hal ini?" Maxime bertanya lagi."Pasti nggak tahu," jawab Reina.Mendengar itu, Maxime terdiam selama beberapa saat, lalu melanjutkan, "Jangan ikut campur sama masalah ini."Dia tahu bahwa orang tua Hanna mendesak Hanna untuk segera menikah. Namun mereka tidak akan menerima anak yatim piatu sebagai menantu mereka."Ya, aku mengerti."Reina dan Hanna hanyalah teman biasa, jadi Reina juga tidak akan ikut campur.Dia tidak bisa tidur lagi, jadi memutuskan untuk bangun.Maxime memeluknya dan tidak mau melepaskannya. "Tidurlah sebentar lagi.""Nggak bisa tidur." Reina menepis tangannya tanpa daya. "Aku mau bangun, aku mau kerja."Dia hanya ingin fokus untuk mengurus Grup Yinandar.Maxime terpaksa melepaskan tangannya karena takut Reina akan marah.Reina segera bangkit dari tempat tidur, tidak berani berada di dalam kamar tidur lebih lama lagi.Kenapa sebelum ini dia tidak sadar kalau Maxime memiliki kebiasaan bermalas-malasan di tempat tidur?...Sebelum Re

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status