Share

Bab 730

Author: Kacang Merah
Joanna memasang tampang tegas, "Reina, kamu nggak bisa main-main sama Keluarga Sunandar. Berlutut!"

Tenggorokan Reina tercekat, tapi punggungnya tetap tegak.

"Aku nggak salah, kenapa harus berlutut?"

"Kamu sudah ninggalin anakmu sendirian buat ketemu pria lain. Masih nggak ngerasa salah?" Syena menambahkan.

Reina terdiam. Dia menatap Syena dengan dingin dan menjawab, "Jadi maksudmu, kita sebagai wanita nggak boleh punya teman pria?"

"Di dunia ini mana ada wanita dan pria yang murni sahabatan tanpa maksud lain?" Syena berkata dengan sinis.

Reina pun tidak lagi lembut hati.

"Sejauh yang aku tahu, Nona Syena. Kamu juga sering gonta-ganti pasangan pria, kamu bahkan berdansa dengan para pria dan melakukan kontak fisik. Kamu nggak merasa lebih kotor dari aku?"

"Itu 'kan urusan kerja? Nggak sama lah kayak kamu."

"Katanya persahabatan lawan jenis aja nggak ada yang murni, siapa yang bisa jamin kalian cuma sebatas teman kerja?" balas Reina.

Syena tidak menyangka Reina punya lidah yang tajam dan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 731

    Semua orang menoleh ke arah sumber suara dan melihat Maxime dan Ekki berdiri di depan pintu.Wajah Maxime tidak enak dilihat.Reina agak terkejut, dia tidak menyangka Maxime akan pulang."Ada apa?"Tanpa perlu pikir panjang, Maxime pasti akan membantu Joanna.Tidak disangka, kalimat yang keluar dari mulutnya adalah, "Kucing dan anjing liar mana yang sembarangan masuk rumahku?"Kucing? Anjing?Wajah Syena pucat pasi.Ekspresi Joanna malah makin jelek, "Apa katamu Max? Aku ini ibumu!"Maxime tetap terlihat tenang."Bu, masalahku dan Reina adalah masalah pribadi kami berdua. Sebaiknya mulai sekarang Ibu nggak ikut campur."Mendengar perkataan Maxime, Reina pikir ingatan Maxime sudah pulih.Tenggorokan Joanna tercekat oleh omelan putranya, "Oke, mulai sekarang aku nggak bakal ikut campur urusan kalian. Terserah kalian mau jadi apa."Joanna menatap Maxime dengan saksama dan mendapati sepertinya dia tidak terluka. Joanna pun berujar pada Syena, "Ayo pergi."Syena juga melirik Maxime beberapa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 732

    Tiba-tiba Maxime meraih tangan Reina dan berkata, "Kasih tahu aku, kenapa kamu pulang?"Maxime sekarang tidak ingat kenapa Reina pulang. Dia bahkan tidak ingat kalau dua hari yang lalu dia lupa ingatan.Reina tidak punya pilihan selain memberi tahu Maxime lagi alasan kepulangannya."Jadi kamu bawa anakku pergi dan menghilang selama lima tahun?"Lagi-lagi kalimat ini, Reina sungguh tidak ingin melanjutkan penjelasannya."Kita sudah bahas hal ini, aku nggak mau ngulang pembahasan itu."Maxime masih tidak melepaskan Reina dan malah memeluknya erat-erat. "Reina."Reina ingin melepaskan diri, tapi tidak bisa."Lepasin."Maxime bukan melepaskannya dan malah memeluknya.Tubuh Reina melayang di udara."Kamu ngapain? Turunin aku."Maxime mencengkeram lembut lengan Maxime dengan rasa takut, "Jalannya hati-hati, di depanmu ada meja, jangan sampai nabrak."Maxime pun berjalan ke sisi lain."Kalau mau ke kamar, jalannya ke kiri atau ke kanan?"Ke kamar? Reina langsung teringat dengan perbuatan Maxi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 733

    Maxime 'kan nggak bisa melihat, dia bisa kabur ke mana?Reina meminta para pelayan dan pengasuh di vila berkeliling mencari Maxime.Sepuluh menit kemudian, seorang pelayan akhirnya menemukan Maxime dan langsung memanggil Reina, "Nyonya, Tuan Maxime ada di dekat kolam teratai.""Oke."Reina menutup telepon dan langsung berlari tergesa-gesa ke taman. Benar saja, dia melihat Maxime berdiri di bawah pohon besar di samping kolam teratai.Reina menghela napas lega dan berjalan dengan hati-hati menghampirinya sambil berteriak, "Maxime!"Karena tidak yakin bagaimana kondisi ingatan Maxime sekarang, Reina tidak berani terlalu mendekat.Tatapan Maxime terlihat agak tidak fokus, "Ada apa?""Kamu ... kamu masih ingat siapa aku, 'kan?""Jangan khawatir, aku masih sama kayak kemarin." Maxime menghilangkan kekhawatiran Reina.Reina menghela napas lega, "Bagus.""Terus kamu ngapain berdiri di sini?""Nggak apa-apa, cuma mau sendirian aja."Setelah itu, Maxime berjalan menghampiri Reina, "Ekki mana?"R

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 734

    Maxime terkejut, "Aku belum pernah ketemu gurumu?"Riki memasang tampang sedih. "Ya, abis Papa sama Mama selalu sibuk. Om Deron yang selalu antar jemput aku ke sekolah."Om Deron ....Karena Maxime kehilangan sebagian besar ingatannya, meski Ekki sudah menjelaskan cukup detail, tetap saja ada yang luput.Dan kali ini, Ekki lupa menjelaskan tentang Deron."Kenapa Om Deron yang nganterin kamu ke sekolah?" tanya Maxime.Riki tidak takut membesarkan masalah kecil, dia menjawab, "Soalnya Om Deron itu hebat! Mama bilang cuma Om Deron yang bisa melindungiku.""Lagian, Om Deron itu populer banget di kalangan teman-teman dan guruku. Jadi kalau nanti mereka kecewa lihat Papa, Papa jangan sedih ya."Riki sengaja membuat Maxime kesal. Benar saja, Maxime mengernyit dan menelepon Ekki.Ekki ada di mobil satunya, di belakang Maxime. Dia langsung mengangkat telepon itu karena tidak tahu perintah apa yang akan diberikan bosnya, "Bos.""Siapa Deron?" Maxime merendahkan suaranya."Pengawal. Pengawal prib

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 735

    "Nana, pengadilan sudah membekukan semua aset Treya, tapi kabar yang kuterima katanya saldo di rekeningnya kurang dari 20 miliar."Setelah sarapan, Reina menerima telepon dari Mandy, pengacaranya.Sebenarnya mereka sudah tahu kabar ini.Karena Reina sudah mengutus orang untuk memantau Treya secara diam-diam, jadi dia tahu kalau Treya diam-diam memberikan semua hartanya pada Syena."Anehnya, sisa uang di Keluarga Yunandar juga nggak banyak. Cuma sekitar 400 miliar." Hal ini agak di luar perkiraan Mandy.Masa iya perusahaan sebesar Grup Yunandar hanya punya likuiditas sebanyak ini?"Apa sudah mereka transfer lagi ke akun lain?" Reina bertanya."Sepertinya nggak. Kita 'kan selalu mengawasi mereka, kita juga punya mata-mata orang dalam," jawab Mandy."Berarti memang bisnis mereka lagi bermasalah."Reina melihat ke luar jendela dan berkata, "Nggak masalah. Ambil uang sebanyak yang bisa kita, daripada nggak sama sekali.""Baik."Mandy menutup telepon.Sudah hampir seminggu Reina tidak bertem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 736

    Begitu dia sendiri yang dihina Treya, akhirnya dia paham kenapa suster tadi bicara seperti itu."Nyonya, tolong jaga ucapanmu."Treya tidak mengindahkan perkataan wanita itu. Treya mendengus dingin dan mengabaikannya.Menurut Treya, orang berlevel rendah seperti wanita ini sama sekali tidak layak bicara dengannya.Melihat Treya tidak menyahut, wanita itu pun tidak berkata apa-apa lagi.Saat makan siang, suster datang kembali untuk mengantarkan makanan untuk Treya.Kalau bukan karena keluarganya butuh uang, suster ini juga tidak sudi melayani Treya yang tidak bermoral ini."Ayo, makan."Suster sudah menyiapkan makanan Treya.Treya melihat makanannya dan mendapati makanan itu tidak ada bedanya dengan apa yang dia makan sebelumnya, barulah Treya mau mengangkat sendoknya.Wanita di sebelahnya belum dianterin makanan. Treya pun mengejek, "Suster aja nggak punya."Wanita itu tidak marah dan hanya memainkan ponselnya.Tidak lama kemudian, pintu kamar mereka dibuka."Bu, maaf ya hari ini aku t

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 737

    Treya mengambil ponselnya dan menelepon Reina.Setelah Reina selesai makan malam, dia memang mau mencari tahu tentang kabar Treya sekarang. Eh tidak disangka, Treya sendiri meneleponnya."Ada apa?"Reina mengangkat telepon itu dan bertanya."Aku minta uang. Sekarang aku nggak punya uang buat berobat. Kamu itu putriku, nggak perlu aku tuntut buat minta uang, 'kan?"Treya sudah memutuskan kalau Reina tidak mau memberinya uang, dia akan menuntut Reina.Bukannya Reina suka menuntut?Dituntut oleh ibu kandung pasti rasanya tidak enak bukan?Treya tahu Reina paling tidak suka pengkhianatan keluarga.Tidak disangka, Reina tidak menolaknya dan berkata, "Nyonya Treya, nanti aku akan datang menjengukmu. Kalau kamu sungguh nggak punya uang buat berobat, aku akan memberimu uang untuk memenuhi tanggung jawabku."Setelah bicara, Reina langsung menutup telepon tanpa menunggu Treya bilang hal lain.Di rumah sakit, si suster bertanya pada Treya, "Gimana? Putrimu yang ini mau ngasih kamu uang, 'kan?"Su

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 738

    Treya tidak menyangka Reina datang hanya untuk memberinya uang 600 juta. Dulu, uang 600 juta saja tidak cukup untuknya pergi judi sekali atau beli tas baru."Kamu bercanda? 600 juta itu cukup buat apaan?"Reina menatapnya dengan tenang, "Buat keluarga biasa, uang 600 juta itu cukup buat uang muka rumah. Masa nggak cukup buat hidupmu sebulan?""Aku nggak punya banyak uang."Sebelum pergi, Reina kembali berkata, "Nggak usah capek-capek menuntut. Aku sudah konsultasi sama pengacara. Uang 600 juta sebulan itu sudah bisa dianggap sebagai tanggung jawabku sebagai anak. Kamu mau nuntut juga, nggak ada gunanya.""Dasar berengsek!"Treya hendak bangun dari ranjang rumah sakit dan memukul Reina.Suster langsung menghentikannya dan berujar dengan nada rendah, "Nyonya, sudah cukup.""Barusan aku terima telepon dari Nona Syena, dia minta aku mengundurkan diri dan bilang nggak akan kasih aku gaji lagi."Otak Treya rasanya meledak. "Maksudnya?"Ekspresi suster itu tidak enak dilihat, "Nyonya masih ng

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2123

    Tepatnya, Diego lah yang berutang kepada Reina.Hanya saja, Diego memiliki ayah yang baik. Dulu, Anthony memperlakukan Reina dengan sangat baik, jadi Reina tidak tega menyakiti putra satu-satunya yang dia tinggalkan di dunia ini."Ke depannya terserah dia." Reina berkata dengan lesu....Salju pun mencair dan waktu pun berlalu dengan cepat.Alana melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat menggemaskan.Tuan Besar Jacob hampir jatuh pingsan karena terlalu bahagia setelah melihat cicitnya.Untungnya, dia berada di rumah sakit dan butuh banyak usaha dari staf medis agar bisa menyelamatkannya.Pada saat itulah Jovan menyadari bahwa kakeknya tidak berpura-pura sakit, kesehatannya memang sudah tidak seperti dulu lagi."Kakek, istirahat yang cukup dan jangan terlalu terpancing emosi," kata Jovan sambil duduk di depan ranjang rumah sakit kakeknya.Tuan Besar Jacob melambaikan tangannya. "Aku baik-baik saja, jangan mengkhawatirkanku. Kamu sudah jadi seorang ayah, jadi harus terus menemani Al

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2122

    Diego bersulang untuk Reina dan Maxime, lalu bersulang untuk seluruh anggota Keluarga Libera.Saat ini, orang-orang Keluarga Libera tidak akan berani mengatakan apa pun, bahkan Nyonya Liz sendiri.Semua orang tahu bahwa uang dan kekuasaan adalah hal yang paling penting dalam masyarakat sekarang.Para tamu memiliki pemikiran mereka sendiri, hanya Sophia yang ingin bersulang untuk para kerabat dan teman-teman Diego.Dia sangat gugup sampai dia tidak sadar bahwa semua orang di pesta ini memiliki pemikiran yang berbeda.Setelah selesai, dia dan Diego mengantar Reina dan Maxime kembali.Reina tidak tahan lagi dan mengatakan, "Antar sampai sini saja. Kamu masih harus mengantar tamu-tamu pebisnismu selagi ada waktu."Sophia merasa aneh, para pebisnis?Bukankah Diego mengatakan kalau mereka semua temannya?Diego terlihat canggung dan mengedipkan mata ke arah Reina, bermaksud memberitahunya untuk tidak berbicara terlalu banyak, takut Sophia akan tahu.Namun, Reina justru melakukannya dengan sen

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2121

    Nyonya Liz mencoba membuat Reina marah, kemudian membuat tamu yang hadir berpikir bahwa Reina tidak bisa bersikap dewasa karena membuat masalah dengan orang tua.Reina tersenyum lembut. "Bagaimanapun juga, ini masalah hidup dan mati, jadi tentu saja aku harus mengingatnya.""Selain itu, pada saat itu Nona Tia masih muda, tetapi Nyonya Liz dan kedua putranya sudah dewasa. Harusnya kalian tahu mana yang benar dan mana yang salah, bukan?""Tapi saat itu, alih-alih mendidik Nona Tia, kalian malah bilang aku pantas diperlakukan seperti itu. Kalian juga membuatku berdiri di tengah salju yang dan membeku sepanjang malam. Saat itu terjadi, aku baru berusia sepuluh tahun." Reina mengucapkan kata-kata ini dengan kesedihan di dasar matanya.Mendengar ini, mereka yang hadir langsung mengerti mengapa Reina tidak mau mengakui kedua putra dari Keluarga Libera."Mereka melakukan itu sama anak berusia sepuluh tahun! Nggak manusiawi sekali!""Wah, Keluarga Libera bisa sukses juga karena mengandalkan Kel

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2120

    Ketika Reina hanyalah putri yang tidak menonjol di Keluarga Andara, kedua om-nya ini bukan hanya memperlakukannya dengan buruk, tetapi juga membiarkan putri mereka menggertaknya.Sekarang, dia telah menjadi pewaris Keluarga Yinandar, kaya dan berkuasa, mereka malah menyanjungnya. Lucu sekali.Reina tidak akan melakukan apa yang mereka inginkan dan tidak segan dengan mereka."Om? Apa kalian nggak salah? Ibuku nggak punya saudara kandung."Satu kalimat ini membuat wajah kedua anak laki-laki Keluarga Libera memerah dan terlihat sedikit kikuk.Mereka yang awalnya mengira bahwa keduanya adalah om Reina pun kelu."Ternyata rumit juga hubungan keluarga mereka. Pantas saja, aku nggak pernah dengar kalau Keluarga Yinandar punya dua anak laki-laki, karena mereka hanya punya satu anak laki-laki.""Keluarga Yinandar memang hanya punya satu anak laki-laki, tapi itu hanya anak angkat. Aku nggak tahu kesalahan apa yang dia lakukan sampai dipenjara di usia muda.""Kalau begitu, dua orang dari Keluarga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2119

    Diego membawa Sophia mendekati Reina dan Maxime, melewati Tia dan Nyonya Liz tanpa menyapa mereka berdua.Nyonya Liz mengerutkan kening tidak senang. Namun, Diego adalah cucu kesayangannya, jadi dia tidak bisa marah kepadanya.Reina mengangguk pada Diego."Hmm."Diego berkata, "Ayo, aku akan membawa kalian masuk.""Nggak perlu. Kamu dan Sophia bisa bawa nenekmu masuk. Aku dan Maxime bisa sendiri," kata Reina.Mana mungkin Reina tidak memahami apa yang ada di dalam pikiran Diego?Dia ingin membawanya dan Maxime masuk hanya ingin menunjukkan wajahnya kepada para pengusaha kaya itu.Diego sedikit canggung saat mendengar ini. Sekarang, dia baru menyadari keberadaan neneknya dan Tia."Kak, Nenek, kalian juga sudah datang? Ayo masuk," katanya.Nyonya Liz mengangguk. "Ya, ayo masuk."Mereka berjalan bersama ke dalam hotel.Diego dengan penuh perhatian berdiri di samping Reina dan Maxime, sementara Sophia menemani Nyonya Liz dan Tia."Kak, aku senang kalian bisa datang hari ini." Diego berkata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2118

    Lusa pun tiba.Reina dan Maxime menghadiri pernikahan Diego seperti yang telah dijanjikan.Reina mengira tidak banyak orang di dalam hotel, tetapi ketika sampai di pintu masuk, dia melihat beberapa pengusaha kaya juga datang.Reina bertanya-tanya, "Kenapa tamunya banyak sekali? Apa ada orang lain yang juga lagi melangsungkan pernikahan?"Begitu dia dan Maxime turun dari mobil, manajer hotel langsung menyambut mereka."Nyonya Reina, Tuan Maxime, kalian benar-benar datang?""Apa maksudnya?" tanya Reina sambil mengerutkan kening."Oh, Tuan Diego bilang akan menikah, Nyonya dan Tuan Maxime akan datang. Jadi, saya datang untuk menyambut kedatangan kalian." Manajer mengulurkan tangannya. "Kalian bisa lihat-lihat, kalau ada yang kurang, kalian bisa memberitahu saya."Mendengar manajer mengatakan ini, apa yang tidak bisa dimengerti oleh Reina?Rasanya seperti Diego memanfaatkannya dan Maxime sebagai alat untuk berteman dengan orang kaya dan terkenal."Sekarang aku tahu kenapa dia juga memintam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2117

    "Apa orang tua Hanna tahu tentang hal ini?" Maxime bertanya lagi."Pasti nggak tahu," jawab Reina.Mendengar itu, Maxime terdiam selama beberapa saat, lalu melanjutkan, "Jangan ikut campur sama masalah ini."Dia tahu bahwa orang tua Hanna mendesak Hanna untuk segera menikah. Namun mereka tidak akan menerima anak yatim piatu sebagai menantu mereka."Ya, aku mengerti."Reina dan Hanna hanyalah teman biasa, jadi Reina juga tidak akan ikut campur.Dia tidak bisa tidur lagi, jadi memutuskan untuk bangun.Maxime memeluknya dan tidak mau melepaskannya. "Tidurlah sebentar lagi.""Nggak bisa tidur." Reina menepis tangannya tanpa daya. "Aku mau bangun, aku mau kerja."Dia hanya ingin fokus untuk mengurus Grup Yinandar.Maxime terpaksa melepaskan tangannya karena takut Reina akan marah.Reina segera bangkit dari tempat tidur, tidak berani berada di dalam kamar tidur lebih lama lagi.Kenapa sebelum ini dia tidak sadar kalau Maxime memiliki kebiasaan bermalas-malasan di tempat tidur?...Sebelum Re

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status