Share

Bab 589

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-14 16:46:48
Dia 'kan penyanyi terkenal, masa iya dia harus berperan sebagai ambasador merek obat penyembuh penyakit ginjal khusus pria ...

Selain itu, slogan iklan ini terlalu ambigu, gimana kalau sampai salah diartikan?

Ari jadi muram. "Katanya kalian minta aku jadi ambasador perusahaan?"

Manajer Ari juga terhenyak saat melihat iklan itu.

"Ah, halo. Sepertinya ada kesalahan di sini. Ari ini penyanyi internasional, kalau kami menerima iklan semacam ini, citranya akan makin buruk."

Kalau bukan karena skandal semalam menyebabkan banyak endorse mengakhiri kontrak untuk mendapatkan kompensasi, Ari tidak mungkin buru-buru menandatangani kontrak dengan Grup IM.

Ekki menatap Ari dengan tatapan mengejek. Sudah merayu wanita yang sudah menikah masih ingin menjadi ambasador perusahaan?

"Kami nggak salah kok. Sekarang Pak Ari memang cuma cocok melakukan iklan seperti ini. Kalau dia menjadi ambasador perusahaan kami, justru malah citra perusahaan kami yang akan rusak."

Ari langsung bangkit berdiri, "Apa maksu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 590

    Awalnya Reina sudah menolak, tapi dia akhirnya setuju karena tidak bisa menahan bujukan Alana.Malamnya Alana datang menjemput Reina, dia bertanya khawatir saat melihat perban yang membalut wajah Reina, "Nana, mukamu sekarang gimana?""Jauh lebih baik. Kata dokter, beberapa hari lagi boleh dilepas kok perbannya.""Syukurlah."Alana masih bergidik setiap kali teringat wajah Reina yang berdarah-darah hari itu."Yuk berangkat.""Oke."Reina naik ke mobil dan menanyakan kabar Riko akhir-akhir ini."Riko bahagia banget, dia disayang di mana-mana. Hari ini Tuan Besar Latief juga membawa Riko ke pesta. Jangan khawatir, kami sudah menyiapkan keamanan yang berjaga 24 jam, jadi nggak mungkin terjadi apa-apa sama Riko," kata Alana.Reina mengangguk, lalu berkata, "Alana, aku sudah kasih tahu kamu 'kan kalau Maxime sudah tahu identitas Riko dan Riki. Kurasa sebentar lagi mereka akan mengakui Riko, jadi mungkin Riko nggak bisa tinggal lagi sama kamu."Alana mempertimbangkannya dan terdiam beberapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 591

    Angin dingin berdesing di telinga Reina. Morgan masih menggenggam lengan Reina, dia menatap Reina dan mengulang pertanyaannya, "Ya, 'kan? Nana?"Selama di luar negeri Morgan sangat ingin pulang menemui Reina, sekarang setelah dia bisa kembali, wanita yang sudah dia tunggu-tunggu ternyata jatuh cinta pada orang lain?Apalagi pria itu adalah saudara kembarnya.Reina tidak tahu apa yang terjadi padanya karena dia ... menyangkalnya."Nggak."Dia menikah dengan Maxime karena dia salah mengenali orang.Tapi sekarang dia mau memulai kembali dengan Maxime karena kedua anak itu.Mendengar penolakan Reina, hati Morgan yang tegang jadi agak rileks. "Kalau sama aku?"Di malam yang gelap, bibir Morgan terlihat merah merona.Reina menggeleng. "Hubungan kita sudah jadi cerita masa lalu. Sudahlah, lupakan. Ini salahku, maaf.""Aku nggak mau dengar kata maaf."Morgan mengangkat sebelah tangannya yang lain dan hendak mendaratkannya di wajah Reina.Tiba-tiba, terdengar sebuah tepuk tangan."Pak Morgan, a

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 592

    Reina tercengang begitu tahu ceritanya.Alana memberi tahu Reina kalau Yansen tadi datang untuk memintanya tidak menikah dengan Jovan.Tentu saja Alana tidak mendengarkan Yansen. Saat keduanya bertengkar, Yansen justru menciumnya dengan paksa.Adegan ini kebetulan dilihat oleh Jovan. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Jovan langsung meninju Yansen. Yansen tentu tidak mau kalah, lalu keduanya mulai berkelahi."Yansen ini ngapain sih?" Reina mengernyit, "Bukannya dia sudah menikah? Kenapa dia melarangmu menikah? Masih berani cium kamu pula, dasar berengsek!"Alana mengangguk kecil. "Ya, tadi aku ingin banget rasanya menggigitnya kuat-kuat."Alana bersandar di kursinya dan menarik napas dalam-dalam."Aku beneran nggak tahu dulu kenapa bisa jatuh cinta sama dia." Alana menertawakan dirinya sendiri, "Mungkin karena dia ganteng? Dia adalah pria ganteng pertama yang kulihat."Dalam hal ketampanan, Reina menganggap Jovan sama tampannya dengan Yansen.Masalahnya adalah Alana tidak menyukai Jov

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 593

    Setelah selesai mengatur semuanya, Maxime pun pulang.Sesampainya di depan pintu gerbang Vila Magenta, dia tidak langsung turun."Bos, kita sudah sampai." Ekki pun kembali mengingatkan Maxime.Barulah Maxime turun.Reina yang tadi asyik membaca berita sekarang sedang tertidur di sofa.Waktu pulang, pelayan memberi tahu Maxime kalau Reina tertidur di sofa. Jadi Maxime mendekat dan mengulurkan tangan ke lengan Reina."Morgan ...."Mungkin karena di pesta hari ini Morgan memegang lengannya, Reina spontan menggumamkan nama Morgan.Maxime langsung menarik kembali tangannya.Reina juga terbangun karena lindurannya sendiri dan begitu membuka mata, dia melihat Maxime berdiri di depannya dengan wajah dingin."Kamu sudah pulang?"Saat Maxime mendengar suara Reina, dia langsung naik ke atas dan tidak menjawab pertanyaan Reina.Reina tercekat, Maxime mengabaikannya ....Malam ini, Maxime tidur di kamarnya sendiri.Begitu pula Reina.Jam tiga pagi, Riki terbangun dan hendak pergi ke toilet.Riki pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 594

    Cuaca makin hangat, sinar matahari pun masuk lewat jendela kamar.Reina bangun sekitar jam sembilan pagi.Hari ini dia akan pergi ke rumah sakit untuk melepas perban wajahnya.Setelah mengurus keperluan Riki pagi ini, Reina hendak berangkat saat tiba-tiba Riki meraih tangannya, "Ma, Om Maxime benar-benar papaku, 'kan?"Reina tahu cepat atau lambat dia harus mengatakan fakta ini pada anak-anaknya, jadi dia mengangguk, "Ya.""Ma, sekarang aku sudah punya papa, aku bukan anak haram lagi, 'kan?" ujar Riki dengan mata yang bersinar.Mendengar kata anak haram membuat hati Reina terasa tidak nyaman. Dalam beberapa tahun terakhir, dia berutang terlalu banyak pada anak-anaknya."Iya dong, Riki punya papa dan mama."Riki melanjutkan, "Ma, nanti kalau sudah pulang dari rumah sakit, boleh nggak telepon papa buat pergi ke TK jemput Kakak? Aku mau kasih Kakak kejutan."Reina teringat sikap acuh tak acuh Maxime baru-baru ini dan tidak yakin apa pria itu akan setuju."Kalau Riki mau ketemu Riko, kita

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 595

    Pagi ini sebelum Maxime pergi ke kantor, Riki memberitahunya bahwa kakaknya ingin bertemu dengannya dan memintanya pergi ke TK untuk menjemputnya sore nanti.Maxime pikir sudah waktunya bertemu Riko, jadi dia setuju.Sorenya, Maxime diantar pulang oleh Maxime.Sesampainya di rumah, Reina dan Riki sudah siap.Riki langsung berteriak, "Papa!""Ya."Maxime menjawab.Reina menghampiri, "Ayo berangkat."Dia sudah menelepon Alana dan meminta Keluarga Tambolo untuk tidak menjemput Riko hari ini.Mereka bertiga duduk di mobil yang sama, tapi suasana dalam mobil sangat sunyi.Riki duduk di antara Reina dan Maxime dan merasa keheningan ini tidak boleh terus berlanjut."Ma, kok Mama nggak pegangan tangan sama Papa? Aku lihat orangtua lain suka pegangan tangan?"Riki berujar sambil melihat orangtua lain yang menjemput anak-anak mereka.Reina tersadar, dia menatap wajah tegas Maxime dan langsung membuang muka.Detik berikutnya, Maxime mengulurkan tangannya.Riki membantu, "Ma, ayo cepat pegangan ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 596

    Tommy sangat terpukul."Jadi, kamu juga anak omku?"Riko diam, tidak menjawab atau berkomentar apa pun.Bagi Tommy, tidak menjawab sama dengan 'ya'. "Kok kamu bohongin aku?""Aku bohong apaan?" tanya Riko."Bukannya kamu bilang Jovan itu papamu?" Tommy bertanya malu."Kamu yang bilang, bukan aku."Riko mengambil tas sekolahnya lalu menatap Tommy dengan dingin. "Ada urusan lain nggak?"Tommy sangat ketakutan sehingga dia mundur selangkah."Nggak, nggak ada ...."Riko mengemasi tasnya dan pergi.Tommy berdiri di ruang kelas dan matanya penuh amarah."Sial, berani sekali kamu bohongin aku! Salah aku sudah menganggapmu sebagai teman!"Dengan tatapan dingin, Tommy berseru, "Nggak ada yang boleh mengambil posisiku di Keluarga Sunandar."Begitu Riko keluar gerbang, dia langsung melihat mama dan papanya di tengah kerumunan.Riko buru-buru berjalan menghampiri."Riko."Reina melambai padanya.Riko sampai di hadapan Reina dan langsung tersenyum manis, "Mama!"Lalu, dia melirik pada Maxime dan bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 597

    Apa dia masih perlu memilih?Tentu saja Riki ingin masuk TK seperti Riko."Aku akan mau sekolah di TK." Riki memasang tampang seperti anak kelinci yang lugu dan polos. Tanpa menunggu jawaban Reina, Riki langsung memeluk paha Maxime. "Papa yang baik, boleh nggak aku satu sekolah sama Kakak?"Sebagai seorang kakak, Riko merasa geli melihat kelakuan adiknya yang manja.Dia tidak ingin satu sekolah dengan Riki."Aku nggak mau."Riki punya wajah yang sama persis dengannya tapi punya sikap yang lebih manis. Kalau mereka bersekolah di sekolah yang sama, semua perhatian akan jatuh ke Riki, Riko tidak bisa mengunggulkan diri.Riki hanya perlu bertingkah manis dan semua perhatian akan terfokus padanya.Riki tidak menyangka kakaknya akan menolak, dia pun memasang tampang memelas, "Kok Kakak nggak mau? Kenapa? Kakak nggak sayang aku lagi?"Riko mengernyit. Ingin sekali merobek-robek buku di tangannya dan menyumpalkannya ke mulut Riki."Kalau masih manja begini, kulempar kamu keluar mobil!"Baik da

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2111

    Begitu Diego menyebutkan kata cicit, Nyonya Liz langsung mengubah pendapatnya tentang Sophia. Dia tertawa dan mengatakan, "Ya, bagus sekali. Kamu harus punya beberapa anak laki-laki, dengan begitu masa depan keluarga masih bisa dilanjutkan. Jangan seperti kedua Om mu itu, anak mereka perempuan semua. Lihatlah, dia sampai diusir sama mertuanya. Bikin malu saja."Diego mengangguk berulang kali."Ya, Nenek tenang saja."Nyonya Liz mengalihkan pikirannya untuk berbicara dengannya tentang hal lain. "Oh ya, kalau kamu sama dia, bagaimana dengan Hanna?"Nyonya Liz tidak melupakan putri tunggal dari keluarga kaya ini.Diego juga ingin menikahi Hanna. Selama dia menikahinya, dia tidak perlu terlalu bekerja keras dalam beberapa tahun. Namun, kenyataan terlalu kejam. Orang tua Hanna tidak menyukainya."Lupakan saja, nona kaya sepertinya sulit buat dilayani, Sophia jauh lebih baik darinya."Nyonya Liz menganggukkan kepalanya berulang kali. "Ya, nona kaya memang sulit dilayani. Lebih baik sama wani

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2110

    Keheningan yang mencekam menyelimuti ruangan.Diego takut Sophia akan marah kepadanya, jadi dia langsung berjanji, "Sophia, masa lalu sudah berlalu, aku sudah benar-benar berubah sekarang. Jangan khawatir, aku nggak akan pernah mengecewakanmu, aku juga nggak akan pernah melakukan semua hal buruk itu lagi."Mendengar itu, Sophia berkata, "Aku sudah setuju untuk bersamamu, jadi aku nggak akan mempermasalahkan hal-hal yang pernah kamu lakukan sebelumnya.""Aku marah sama dirimu yang sekarang.""Sekarang aku kenapa memangnya?"Diego tidak mengerti."Bagaimana mungkin kamu meminta kakakmu buat kasih izin buat kita melangsungkan pernikahan di sana? Itu 'kan rumah dia dan suaminya," kata Sophia."Cuma karena masalah ini?" Diego tidak habis pikir. "Dia kakakku, hal sekecil ini bukan masalah baginya."Melihat sikap keras kepalanya, Sophia makin marah, "Jangan nggak peduli begitu. Aku kasih tahu, setelah kita bersama, kamu nggak boleh minta tolong apa pun lagi sama kakakmu. Jangan menganggap rem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2109

    Sophia mengulurkan tangan dan menarik tangan Diego. "Diego, kita adakan acara sederhana saja."Setelah mengatakan itu, dia menoleh ke arah Reina."Kak, jangan dengarkan Diego. Kita nggak akan menyelenggarakan pernikahan atau apa pun itu. Kita hanya akan menyediakan beberapa meja saja. Diego bilang Kak Reina adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki saat ini, jadi Kakak harus datang untuk merayakan hari bahagia kami."Sophia adalah orang yang punya harga diri tinggi dan tidak ingin bergantung pada siapa pun, apalagi kakak Diego.Dia juga bisa melihat bahwa Reina tidak bersedia meminjamkan rumah lama mereka untuk melangsungkan pernikahan. Dia tahu bahwa dia tidak bisa memaksanya.Namun, Diego sedikit enggan. "Tapi ...."Sophia memelototinya, membuatnya mengerucutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.Reina memperhatikan interaksi keduanya dengan jeli. Setelah mengobrol sebentar dengan mereka, dia mengantar mereka pergi sampai ke depan.Begitu mereka pergi, Sisil datang."Bos,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2108

    Waktu berlalu dalam sekejap mata.Tidak lama setelah kembalinya Reina, Diego datang bersama Sophia.Reina langsung berdiri ketika melihat gadis berpakaian sederhana dan agak ceroboh yang berdiri di depannya. Setelah itu, dia mempersilakannya duduk."Sini, duduk saja nggak perlu sungkan."Dia berkata dengan lembut.Sophia sebelumnya mengira bahwa Reina adalah seorang wanita paruh baya, tetapi tidak disangka bahwa Reina masih muda dan cantik. Dia bahkan tidak terlihat seperti bos-bos wanita yang biasanya muncul dalam berita."Terima kasih, terima kasih." Dia gugup dan sedikit gemetar.Melihat hal ini, Diego menggandeng tangan Sophia dan menuntunnya untuk duduk."Ayo, jangan gugup, Kakak baik kok."Sophia mengangguk, lalu menyerahkan hadiah yang dibawanya pada Reina. Itu adalah sebuah set perawatan kulit mahal yang mungkin berharga puluhan juta."Kak, aku nggak tahu mau bawa apa, tapi ini tanda penghargaan kecil dariku. Terima kasih sudah membantuku menemukan orang tuaku."Dia juga tahu b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2107

    Reina melihat ke luar jendela dan bertanya pada Diego, "Diego, menurutmu apa yang akan kamu lakukan kalau kamu nggak punya kakak sepertiku. Bagaimana kalau aku, sebagai kakakmu nggak bisa melunasi semua utangmu?"Diego tidak merasa begitu. "Nggak perlu berandai-andai, Kak. Tolong aku untuk yang terakhir kalinya. Aku janji nggak akan pernah melakukannya lagi."Setelah mengatakan itu, dia menunggu dengan tenang.Tidak ada jawaban dari seberang telepon untuk waktu yang lama.Diego mengira sudah tidak ada harapan lagi, tiba-tiba Reina akhirnya berbicara.Dia menghela napas panjang sebelum berkata, "Terakhir kali kamu juga bilang kalau itu yang terakhir kalinya. Aku nggak tahu apakah aku harus mempercayaimu.""Kak, kamu harus percaya padaku." Diego mencoba meyakinkan Reina."Begini saja, kita buat perjanjian saja," kata Reina.Meskipun Reina tidak berpikir bahwa perjanjian adalah sesuatu yang bisa ditepati oleh Diego, itu lebih baik daripada tidak melakukannya sama sekali."Perjanjian apa?"

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2106

    Sophia menatap wajah tampan Diego, menekan pemikiran di dalam hatinya dan menggelengkan kepalanya. "Lupakan saja, aku benar-benar nggak punya rencana buat nikah."Dia merasa bahwa dia dan Diego memang tidak ditakdirkan untuk bersama.Diego sekarang menjadi seperti ini, tetapi dia masih memiliki kakaknya yang seorang presdir, tidak berada di kelas sosial yang sama dengannya."Bukannya aku sudah bilang, kita nggak perlu sampai mendaftarkan pernikahan kita. Selain itu, kamu juga harus menghadapi orang tuamu, ya nggak?"Mendengar itu, Sophia terlihat ragu-ragu cukup lama, lalu bertanya lagi, "Apa kamu menyukaiku?"Diego membeku.Sophia menatapnya dan berkata dengan tegas, "Kalau kamu menyukaiku dan ingin bersamaku, kamu bisa mengatakannya. Kalau hanya sebatas bantuan di antara teman, aku rasa lebih baik kita lupakan saja"Menghabiskan hari-hari bersama, Sophia merasa Diego cukup baik, setidaknya pria itu memperlakukannya dengan baik.Diego membutuhkan waktu lama untuk kembali tersadar. Buk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2105

    Awalnya Sophia hanya mengambil cuti lima hari, tetapi dia harus kembali minta cuti karena ingin mencari orang tuanya. Sekarang, cutinya telah habis.Sophia segera mengangkat telepon dan berbicara dengan manajer, menatap orang tuanya dengan permintaan maaf."Ibu, Ayah, kalian harus menjalani pengobatan di rumah sakit. Manajer memintaku kembali bekerja.""Ya, jangan sampai kelelahan.""Hmm."Sophia mengangguk beberapa kali, lalu meninggalkan rumah sakit bersama Diego.Sesampainya di luar, dia bertanya lagi kepada Diego apa yang dikatakan orang tuanya.Kali ini, Diego tidak mengatakan yang sebenarnya. Dia hanya menjawab, "Om sama Tante khawatir aku akan meninggalkanmu karena kalian menyulitkanku. Jadi, aku janji sama mereka hal seperti itu nggak akan terjadi.""Oh."Sebuah kegelapan melintas di mata Sophia."Ayah sama Ibu terlalu memikirkan yang nggak perlu. Sebenarnya, aku nggak punya rencana buat menikah, aku juga nggak khawatir orang nggak suka denganku."Mendengar Sophia mengatakan ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2104

    Akhirnya, Sophia merasa lega setelah berhasil meyakinkan orang tuanya untuk kembali ke rumah sakit. Dalam perjalanan pulang, dia menggenggam erat tangan ayah dan ibunya, tidak mau melepaskannya."Dokter bilang kalau penyakit kalian disebabkan karena kelelahan jangka panjang. Selama kalian menerima perawatan satu atau dua tahun, kalian bisa pulang dengan sehat."Sophia tersedak, lalu melanjutkan, "Sekarang, pengobatan tinggal setengah tahun lagi, lalu kita bisa hidup dengan baik. kalian jangan pernah punya pikiran buat melarikan diri lagi.""Ya." Erna menghibur dan memeluknya dengan lembut, "Maafkan Ibu karena sudah membuatmu khawatir, Nak."Robi juga berkata, "Kali ini Ayah dan Ibu memang salah, kami minta maaf sama kalian."Sophia tersenyum. "Lain kali kalian nggak boleh seperti ini lagi.""Hmm, ya." Robi mengangguk berulang kali, nadanya lembut.Diego yang duduk di kursi depan menatap Sophia, Erna dan Robi yang terlihat bahagia, entah kenapa jadi teringat masa kecilnya.Dia teringat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2103

    Reina langsung menghubungi Diego setelah meminta pengawal itu mengirimkan alamat hotel di mana keduanya berada.Saat itu masih pagi sekali.Diego dan Sophia masih berada di luar.Ketika Diego menerima telepon itu, bagian bawah matanya berbinar. "Kak, terima kasih banyak, kamu benar-benar sangat membantuku."Reina tidak banyak bicara saat mendengar ucapan terima kasihnya."Cepat pergi dan jemput mereka kembali. Selain itu, perlakukan temanmu itu dengan baik.""Ya, ya, ya."Diego langsung mengiakan. Karena cuaca terlalu dingin, jadi suaranya sedikit bergetar.Setelah menutup telepon, Diego langsung memberi tahu Sophia."Ayo, aku tahu di mana Om sama Tante."Wajah Sophia pucat, pipinya memerah karena kedinginan. Dia mencoba mengucapkan terima kasih, tetapi ia terlalu dingin untuk berbicara.Diego segera menghentikan taksi.Keduanya duduk di dalam, penghangat di dalam mobil sangat memadai, membuat tubuh Sophia menghangat. Dia berkata, "Di mana orang tuaku sekarang? Apa mereka baik-baik saj

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status