Share

Bab 556

Author: Kacang Merah
Riki melihat hadiah yang dibawakan Treya dan berpura-pura penasaran, "Apa ini pesawat?"

"Ya. Nenek bantu bukain ya."

"Oke."

Treya merasa anak-anak mudah dibujuk, dia tidak tahu kalau Riki punya motif tersembunyi.

Setelah itu, Treya menyerahkan pesawat mainan itu pada Riki sambil bertanya, "Mau Nenek ajarkan cara mainnya?"

Riki mengambil pesawat mainan itu dari tangan neneknya dan memainkannya sehingga mata Treya tercolok oleh sayap pesawat itu.

"Aduh." Treya yang tidak sempat mengelak dan berteriak kesakitan.

"Nenek nggak apa-apa?" Riki pura-pura tidak sengaja.

Treya mengira Riki tidak sengaja, jadi dia melambaikan tangannya, "Nggak apa-apa."

Riki tidak melepaskan Treya begitu saja. Dia mengambil remote dan menyalakan mesin pesawatnya mengelilingi kepala Treya.

Treya pusing mendengarkan suara mendengung itu.

"Riki, kamu terbangin pesawatnya keluar."

"Oke."

Riki berpura-pura ceroboh dan mengarahkan pesawat itu terbang ke wajah Treya.

Treya buru-buru menghindar, tetapi sayap pesawat itu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 557

    Jeritan itu juga terdengar oleh Reina yang sedang menulis lagu. Dia yang bingung langsung keluar kamar dan pergi ke ruang tamu.Dari kejauhan, Reina bisa melihat Treya duduk di ruang tamunya. Sebelah tangannya menutupi wajahnya dan sebelah tangannya yang lain sedang menuding Riki."Kamu sengaja 'kan!"Sekali atau dua kali bisa dimaafkan.Riki masih memasang wajah bingung dan tidak bersalah, "Nenek kenapa? Kok bentak aku?"Pengasuh Riki langsung melindunginya, "Nyonya, Riki jelas-jelas nggak sengaja. Dia itu anak yang nurut dan baik."Treya tidak percaya."Jelas-jelas ini alkohol, bukan betadine. Sekarang wajah aku terbakar dan sakit.""Riki aja nggak sekolah Bu, mana mungkin dia bisa bedain mana betadine mana alkohol?" Pengasuh Riki merasa Treya ini agak tidak masuk akal.Katanya dia nenek Riki. Mana ada nenek yang begitu kasar dengan cucunya?Treya tercekat mendengar ucapan pengasuh ini. Anak di depannya memang baru berusia sekitar lima tahun.Namun, dia benar-benar tidak suka wajahny

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 558

    Reina berpesan pada pengasuh untuk tidak membiarkan Treya masuk lagi.Mana mungkin Treya mengakui Riki sebagai cucunya kalau dia sendiri tidak mengakui Reina sebagai putrinya?...Di sisi lain, perut Treya masih terasa sakit.Kenapa perutnya sakit? Reina 'kan cuma mendorongnya saja.Treya awalnya ingin ke dokter, tapi setelah didiamkan beberapa saat, rasa sakitnya hilang.Treya pun tidak terlalu memperhatikan. Dia menyalakan TV rumah sakit dan melihat video tarian Syena yang sedang diputar di salah satu saluran TV.Melihat putrinya yang begitu bersinar membuat Treya sangat bahagia.Tidak berapa lama, Diego menyerahkan setumpuk surat pengacara, "Bu, ini surat pengacara dari Reina. Dia minta kita balikin aset yang dulu punya Keluarga Andara."Treya tertegun sejenak, lalu mengambil surat pengacara dan salinan dakwaan dan melihat bahwa memang demikian adanya."Reina benar-benar ingin melawanku.""Bu, bukannya dulu Ibu bilang kita meminjamkan uang itu pada Keluarga Hinandar untuk sementara?

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 559

    Sesudah Diego keluar dari mobil, Jess, asisten yang duduk di kursi samping sopir pun bertanya bingung, "Tuan Morgan, aku sudah menyelidiki Diego. Dia ini nggak bisa mengelola perusahaan. Grup Andara justru bangkrut di tangan dia di tahun ketiga.""Situasi Grup Andara membaik setelah diakuisisi Tuan Maxime, sedangkan Diego yang bodoh malah mentransfer aset Keluarga Andara pada orang lain."Di mata Jess, Diego adalah anak orang kaya yang tidak bisa apa-apa tapi ingin menjadi bos. Berapa pun banyaknya uang, kalau dikelola oleh orang seperti ini pada akhirnya pasti ludes.Morgan bersandar di kursinya dan bergumam, "Aku nggak membutuhkan dia buat menghasilkan uang."Jess menjadi semakin bingung.Meski begitu, dia tahu betul sikap Morgan. Bosnya ini suka orang yang tidak banyak bicara tapi terlihat hasil kerjanya."Tuan Morgan, Perusahaan IM baru-baru ini memburu semua artis kita.""Masih belum ketemu siapa pemilik perusahaan itu?"Jess menggeleng, "Belum, kami cuma tahu perusahaan itu perus

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 560

    Reina tersenyum, "Aku rela menukar nyawa dengan Bu Liane."Liane tidak menyangka Reina begitu berani."Reina, anakmu 'kan baik-baik saja? Kalau sesuatu terjadi padamu, siapa yang akan merawatnya?" Liane nggak takut mati karena dia bisa dibilang sudah pernah mati.Namun, dia tidak ingin mati sekarang, dia masih ingin menemukan putrinya yang belum pernah dia temui.Tangan Reina menekan lebih keras dan belati itu menembus kulit Liane.Reina berbisik, "Anak itu keturunan Keluarga Sunandar. Kalau aku mati, Keluarga Sunandar akan menjaganya."Liane mulai keringat dingin.Dia tidak menyangka wanita di depannya berani membalas dendam sendirian.Sebenarnya Reina tidak ingin membunuh Liane, karena dia masih harus menjaga Riko dan Riki.Reina pun menarik belatinya."Bu Liane, ini pelajaran untukmu. Kamu nggak salah karena ingin melindungi putrimu, tapi jangan pikir bisa sentuh anakku.""Kalau hal ini sampai terulang, aku yang nggak punya beban ini pasti nggak akan pernah melepaskanmu."Sesudah me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 561

    Maxime menggandeng tangan Reina, "Nggak mau, aku mau.""Ya sudah, kamu sendiri aja." Reina hendak langsung pergi.Maxime langsung menarik Reina ke dalam pelukannya, "Ya nggak bisa sendiri lah.""Yuk kita makan malam. Kamu aja yang pilih tempatnya, aku yang bayar." Entah dari mana Maxime belajar bicara seperti ini.Sebenarnya Reina tidak mau pergi.Maxime menggandeng Reina erat-erat dan menolak melepaskannya. Mereka berdiri di pinggir jalan dan di tengah angin dingin.Reina tidak menyangka Maxime securang ini, Reina yang tidak punya pilihan lain hanya bisa setuju, "Ya sudah, yuk."Reina jarang makan di luar, jadi dia juga tidak tahu harus makan di mana.Melihat hari semakin larut, Reina melihat sekeliling dan akhirnya memilih restoran yang sedikit pengunjung.Reina dan Maxime langsung menarik perhatian para tamu karena Reina harus menggandeng Maxime yang buta, apalagi wajah Maxime sangat tampan.Masih saja ada orang yang ingin memotret Maxime.Reina mengangkat tangannya untuk memblokir

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 562

    Reina hanya diam, lalu mulai makan.Reina juga tidak tahu apa yang terjadi padanya. Rasanya dia hanya tidak berani menerima bantuan dan kebaikan dari orang lain, karena takut berutang budi.Justru karena itulah meski Reina tahu Liane dan Syena sudah menyakiti dirinya dan anak-anaknya, dia tidak memberi tahu Alana dan Maxime.Maxime mendengar Reina yang makan, dia pun merasa tidak berdaya.Ditelantarkan seperti ini membuatnya tidak nyaman.Pada akhirnya, Maxime tidak makan.Reina yang sudah selesai makan pun hendak menggandeng Maxime dan mengajaknya pulang, "Yuk, pulang."Maxime duduk diam di kursinya dan tidak bergerak.Reina bingung."Kamu nggak mau pulang?"Apa Maxime akan bertingkah seperti anak kecil?Tiba-tiba, Maxime berdiri dan memeluk Reina.Pelukan Maxime begitu erat sampai membuat Reina kesulitan bernapas. Dia menepuk lengan Maxime dan berkata, "Lepasin, ngapain sih meluk begini?"Karena sudah mau pulang, pintu ruang privat mereka saat ini sudah terbuka.Syena dan Morgan yang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 563

    Reina menatap Maxime dengan bingung, Maxime pun menambahkan, "Aku 'kan buta."Sepanjang perjalanan, mereka terus ditatap orang-orang sekitar.Meski Maxime tidak bisa melihatnya, dia bisa merasakan dan mendengar bisikan di sekelilingnya.Reina terdiam beberapa saat sebelum menjawab."Menurutku buta bukan sesuatu yang memalukan, yang memalukan itu mereka yang mendiskriminasi orang lain."Mendengar perkataan Reina, Maxime jadi ingat masa lalu saat dia membenci Reina yang punya pendengaran lemah."Nana, maafkan aku."Reina kembali tercengang. Ada apa dengan Maxime hari ini?"Kamu kenapa sih?""Nggak apa-apa, ayo pulang.""Oke."Reina menyalakan mobil.Dalam perjalanan pulang, Maxime kembali bertanya padanya, "Gimana perkembangan kasus Treya yang pura-pura sakit?""Seorang ahli otak terkenal internasional sudah membantuku dan mendapatkan bukti. Sebentar lagi aku akan masukin Treya balik ke penjara."Maxime agak terkejut.Padahal diam-diam Maxime sudah Jovan menangani masalah ini, dia tidak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 564

    Maxime menolak, "Nggak, aku nggak lapar jadi aku nggak mau lagi."Riki panik, rencananya hampir gagal."Nggak boleh, Om harus makan lagi."Reina pun tidak berdiam diri saat melihat tingkah keduanya."Riki, nggak boleh gitu sama orang yang lebih tua."Karena ditegur Reina, Riki pun tidak berani memaksa Maxime untuk makan lagi.Saat Maxime keluar dapur, Riki yang tidak senang hati pun mengambil bola nasi yang kecil dan menggigitnya. Dia langsung ngibrit kepedasan."Aaaah! Pedas! Pedas banget!"Riki mengambil air di atas meja dan meminumnya.Air itu adalah air panas yang sudah dia siapkan untuk Maxime.Sekarang malah dia sendiri yang meminumnya, lidah Riki pun jadi makin terbakar."Sialan!"Dia sudah ditipu Maxime.Kemampuan akting ayah bajingannya ini bagus sekali!Riki hanya makan sedikit saja dan sudah tidak tahan, sedangkan Maxime benar-benar menghabiskan satu bola nasi utuh tanpa mengubah ekspresi wajahnya.Riki melirik ke empat bola nasi lainnya di atas meja dan hendak membuangnya k

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status