Share

Bab 556

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-07 18:20:39
Riki melihat hadiah yang dibawakan Treya dan berpura-pura penasaran, "Apa ini pesawat?"

"Ya. Nenek bantu bukain ya."

"Oke."

Treya merasa anak-anak mudah dibujuk, dia tidak tahu kalau Riki punya motif tersembunyi.

Setelah itu, Treya menyerahkan pesawat mainan itu pada Riki sambil bertanya, "Mau Nenek ajarkan cara mainnya?"

Riki mengambil pesawat mainan itu dari tangan neneknya dan memainkannya sehingga mata Treya tercolok oleh sayap pesawat itu.

"Aduh." Treya yang tidak sempat mengelak dan berteriak kesakitan.

"Nenek nggak apa-apa?" Riki pura-pura tidak sengaja.

Treya mengira Riki tidak sengaja, jadi dia melambaikan tangannya, "Nggak apa-apa."

Riki tidak melepaskan Treya begitu saja. Dia mengambil remote dan menyalakan mesin pesawatnya mengelilingi kepala Treya.

Treya pusing mendengarkan suara mendengung itu.

"Riki, kamu terbangin pesawatnya keluar."

"Oke."

Riki berpura-pura ceroboh dan mengarahkan pesawat itu terbang ke wajah Treya.

Treya buru-buru menghindar, tetapi sayap pesawat itu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 557

    Jeritan itu juga terdengar oleh Reina yang sedang menulis lagu. Dia yang bingung langsung keluar kamar dan pergi ke ruang tamu.Dari kejauhan, Reina bisa melihat Treya duduk di ruang tamunya. Sebelah tangannya menutupi wajahnya dan sebelah tangannya yang lain sedang menuding Riki."Kamu sengaja 'kan!"Sekali atau dua kali bisa dimaafkan.Riki masih memasang wajah bingung dan tidak bersalah, "Nenek kenapa? Kok bentak aku?"Pengasuh Riki langsung melindunginya, "Nyonya, Riki jelas-jelas nggak sengaja. Dia itu anak yang nurut dan baik."Treya tidak percaya."Jelas-jelas ini alkohol, bukan betadine. Sekarang wajah aku terbakar dan sakit.""Riki aja nggak sekolah Bu, mana mungkin dia bisa bedain mana betadine mana alkohol?" Pengasuh Riki merasa Treya ini agak tidak masuk akal.Katanya dia nenek Riki. Mana ada nenek yang begitu kasar dengan cucunya?Treya tercekat mendengar ucapan pengasuh ini. Anak di depannya memang baru berusia sekitar lima tahun.Namun, dia benar-benar tidak suka wajahny

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 558

    Reina berpesan pada pengasuh untuk tidak membiarkan Treya masuk lagi.Mana mungkin Treya mengakui Riki sebagai cucunya kalau dia sendiri tidak mengakui Reina sebagai putrinya?...Di sisi lain, perut Treya masih terasa sakit.Kenapa perutnya sakit? Reina 'kan cuma mendorongnya saja.Treya awalnya ingin ke dokter, tapi setelah didiamkan beberapa saat, rasa sakitnya hilang.Treya pun tidak terlalu memperhatikan. Dia menyalakan TV rumah sakit dan melihat video tarian Syena yang sedang diputar di salah satu saluran TV.Melihat putrinya yang begitu bersinar membuat Treya sangat bahagia.Tidak berapa lama, Diego menyerahkan setumpuk surat pengacara, "Bu, ini surat pengacara dari Reina. Dia minta kita balikin aset yang dulu punya Keluarga Andara."Treya tertegun sejenak, lalu mengambil surat pengacara dan salinan dakwaan dan melihat bahwa memang demikian adanya."Reina benar-benar ingin melawanku.""Bu, bukannya dulu Ibu bilang kita meminjamkan uang itu pada Keluarga Hinandar untuk sementara?

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 559

    Sesudah Diego keluar dari mobil, Jess, asisten yang duduk di kursi samping sopir pun bertanya bingung, "Tuan Morgan, aku sudah menyelidiki Diego. Dia ini nggak bisa mengelola perusahaan. Grup Andara justru bangkrut di tangan dia di tahun ketiga.""Situasi Grup Andara membaik setelah diakuisisi Tuan Maxime, sedangkan Diego yang bodoh malah mentransfer aset Keluarga Andara pada orang lain."Di mata Jess, Diego adalah anak orang kaya yang tidak bisa apa-apa tapi ingin menjadi bos. Berapa pun banyaknya uang, kalau dikelola oleh orang seperti ini pada akhirnya pasti ludes.Morgan bersandar di kursinya dan bergumam, "Aku nggak membutuhkan dia buat menghasilkan uang."Jess menjadi semakin bingung.Meski begitu, dia tahu betul sikap Morgan. Bosnya ini suka orang yang tidak banyak bicara tapi terlihat hasil kerjanya."Tuan Morgan, Perusahaan IM baru-baru ini memburu semua artis kita.""Masih belum ketemu siapa pemilik perusahaan itu?"Jess menggeleng, "Belum, kami cuma tahu perusahaan itu perus

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 560

    Reina tersenyum, "Aku rela menukar nyawa dengan Bu Liane."Liane tidak menyangka Reina begitu berani."Reina, anakmu 'kan baik-baik saja? Kalau sesuatu terjadi padamu, siapa yang akan merawatnya?" Liane nggak takut mati karena dia bisa dibilang sudah pernah mati.Namun, dia tidak ingin mati sekarang, dia masih ingin menemukan putrinya yang belum pernah dia temui.Tangan Reina menekan lebih keras dan belati itu menembus kulit Liane.Reina berbisik, "Anak itu keturunan Keluarga Sunandar. Kalau aku mati, Keluarga Sunandar akan menjaganya."Liane mulai keringat dingin.Dia tidak menyangka wanita di depannya berani membalas dendam sendirian.Sebenarnya Reina tidak ingin membunuh Liane, karena dia masih harus menjaga Riko dan Riki.Reina pun menarik belatinya."Bu Liane, ini pelajaran untukmu. Kamu nggak salah karena ingin melindungi putrimu, tapi jangan pikir bisa sentuh anakku.""Kalau hal ini sampai terulang, aku yang nggak punya beban ini pasti nggak akan pernah melepaskanmu."Sesudah me

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 561

    Maxime menggandeng tangan Reina, "Nggak mau, aku mau.""Ya sudah, kamu sendiri aja." Reina hendak langsung pergi.Maxime langsung menarik Reina ke dalam pelukannya, "Ya nggak bisa sendiri lah.""Yuk kita makan malam. Kamu aja yang pilih tempatnya, aku yang bayar." Entah dari mana Maxime belajar bicara seperti ini.Sebenarnya Reina tidak mau pergi.Maxime menggandeng Reina erat-erat dan menolak melepaskannya. Mereka berdiri di pinggir jalan dan di tengah angin dingin.Reina tidak menyangka Maxime securang ini, Reina yang tidak punya pilihan lain hanya bisa setuju, "Ya sudah, yuk."Reina jarang makan di luar, jadi dia juga tidak tahu harus makan di mana.Melihat hari semakin larut, Reina melihat sekeliling dan akhirnya memilih restoran yang sedikit pengunjung.Reina dan Maxime langsung menarik perhatian para tamu karena Reina harus menggandeng Maxime yang buta, apalagi wajah Maxime sangat tampan.Masih saja ada orang yang ingin memotret Maxime.Reina mengangkat tangannya untuk memblokir

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 562

    Reina hanya diam, lalu mulai makan.Reina juga tidak tahu apa yang terjadi padanya. Rasanya dia hanya tidak berani menerima bantuan dan kebaikan dari orang lain, karena takut berutang budi.Justru karena itulah meski Reina tahu Liane dan Syena sudah menyakiti dirinya dan anak-anaknya, dia tidak memberi tahu Alana dan Maxime.Maxime mendengar Reina yang makan, dia pun merasa tidak berdaya.Ditelantarkan seperti ini membuatnya tidak nyaman.Pada akhirnya, Maxime tidak makan.Reina yang sudah selesai makan pun hendak menggandeng Maxime dan mengajaknya pulang, "Yuk, pulang."Maxime duduk diam di kursinya dan tidak bergerak.Reina bingung."Kamu nggak mau pulang?"Apa Maxime akan bertingkah seperti anak kecil?Tiba-tiba, Maxime berdiri dan memeluk Reina.Pelukan Maxime begitu erat sampai membuat Reina kesulitan bernapas. Dia menepuk lengan Maxime dan berkata, "Lepasin, ngapain sih meluk begini?"Karena sudah mau pulang, pintu ruang privat mereka saat ini sudah terbuka.Syena dan Morgan yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 563

    Reina menatap Maxime dengan bingung, Maxime pun menambahkan, "Aku 'kan buta."Sepanjang perjalanan, mereka terus ditatap orang-orang sekitar.Meski Maxime tidak bisa melihatnya, dia bisa merasakan dan mendengar bisikan di sekelilingnya.Reina terdiam beberapa saat sebelum menjawab."Menurutku buta bukan sesuatu yang memalukan, yang memalukan itu mereka yang mendiskriminasi orang lain."Mendengar perkataan Reina, Maxime jadi ingat masa lalu saat dia membenci Reina yang punya pendengaran lemah."Nana, maafkan aku."Reina kembali tercengang. Ada apa dengan Maxime hari ini?"Kamu kenapa sih?""Nggak apa-apa, ayo pulang.""Oke."Reina menyalakan mobil.Dalam perjalanan pulang, Maxime kembali bertanya padanya, "Gimana perkembangan kasus Treya yang pura-pura sakit?""Seorang ahli otak terkenal internasional sudah membantuku dan mendapatkan bukti. Sebentar lagi aku akan masukin Treya balik ke penjara."Maxime agak terkejut.Padahal diam-diam Maxime sudah Jovan menangani masalah ini, dia tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 564

    Maxime menolak, "Nggak, aku nggak lapar jadi aku nggak mau lagi."Riki panik, rencananya hampir gagal."Nggak boleh, Om harus makan lagi."Reina pun tidak berdiam diri saat melihat tingkah keduanya."Riki, nggak boleh gitu sama orang yang lebih tua."Karena ditegur Reina, Riki pun tidak berani memaksa Maxime untuk makan lagi.Saat Maxime keluar dapur, Riki yang tidak senang hati pun mengambil bola nasi yang kecil dan menggigitnya. Dia langsung ngibrit kepedasan."Aaaah! Pedas! Pedas banget!"Riki mengambil air di atas meja dan meminumnya.Air itu adalah air panas yang sudah dia siapkan untuk Maxime.Sekarang malah dia sendiri yang meminumnya, lidah Riki pun jadi makin terbakar."Sialan!"Dia sudah ditipu Maxime.Kemampuan akting ayah bajingannya ini bagus sekali!Riki hanya makan sedikit saja dan sudah tidak tahan, sedangkan Maxime benar-benar menghabiskan satu bola nasi utuh tanpa mengubah ekspresi wajahnya.Riki melirik ke empat bola nasi lainnya di atas meja dan hendak membuangnya k

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2104

    Akhirnya, Sophia merasa lega setelah berhasil meyakinkan orang tuanya untuk kembali ke rumah sakit. Dalam perjalanan pulang, dia menggenggam erat tangan ayah dan ibunya, tidak mau melepaskannya."Dokter bilang kalau penyakit kalian disebabkan karena kelelahan jangka panjang. Selama kalian menerima perawatan satu atau dua tahun, kalian bisa pulang dengan sehat."Sophia tersedak, lalu melanjutkan, "Sekarang, pengobatan tinggal setengah tahun lagi, lalu kita bisa hidup dengan baik. kalian jangan pernah punya pikiran buat melarikan diri lagi.""Ya." Erna menghibur dan memeluknya dengan lembut, "Maafkan Ibu karena sudah membuatmu khawatir, Nak."Robi juga berkata, "Kali ini Ayah dan Ibu memang salah, kami minta maaf sama kalian."Sophia tersenyum. "Lain kali kalian nggak boleh seperti ini lagi.""Hmm, ya." Robi mengangguk berulang kali, nadanya lembut.Diego yang duduk di kursi depan menatap Sophia, Erna dan Robi yang terlihat bahagia, entah kenapa jadi teringat masa kecilnya.Dia teringat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2103

    Reina langsung menghubungi Diego setelah meminta pengawal itu mengirimkan alamat hotel di mana keduanya berada.Saat itu masih pagi sekali.Diego dan Sophia masih berada di luar.Ketika Diego menerima telepon itu, bagian bawah matanya berbinar. "Kak, terima kasih banyak, kamu benar-benar sangat membantuku."Reina tidak banyak bicara saat mendengar ucapan terima kasihnya."Cepat pergi dan jemput mereka kembali. Selain itu, perlakukan temanmu itu dengan baik.""Ya, ya, ya."Diego langsung mengiakan. Karena cuaca terlalu dingin, jadi suaranya sedikit bergetar.Setelah menutup telepon, Diego langsung memberi tahu Sophia."Ayo, aku tahu di mana Om sama Tante."Wajah Sophia pucat, pipinya memerah karena kedinginan. Dia mencoba mengucapkan terima kasih, tetapi ia terlalu dingin untuk berbicara.Diego segera menghentikan taksi.Keduanya duduk di dalam, penghangat di dalam mobil sangat memadai, membuat tubuh Sophia menghangat. Dia berkata, "Di mana orang tuaku sekarang? Apa mereka baik-baik saj

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2102

    Reina sedikit tidak percaya saat mendengar itu.Teman Diego? Bukankah itu wanita yang bernama Sophia?Sekarang, Diego tidak punya uang atau kedudukan, teman-temannya dulu sudah mengabaikannya."Ya, berikan informasi orang tua temanmu, aku akan menyuruh seseorang mencarinya.""Ya, terima kasih, Kak. Kamu benar-benar sangat baik."Diego tidak pernah berterima kasih pada Reina setulus hari ini.Bahkan jika Reina pernah melunasi tagihannya, rasa terima kasihnya kepada Reina tidak sebanyak hari ini.Reina juga mendengar ketulusan di dalam suaranya, masih belum percaya bahwa pria itu benar-benar telah berubah."Kita masih belum menemukannya, jadi jangan bilang makasih dulu.""Hmm, baiklah."Setelah menyelesaikan panggilan, Diego menemui Sophia, meminta informasi orang tua Sophia dan sebagainya.Setelah Reina melihatnya, dia menyadari bahwa semuanya seperti yang dia duga. Teman yang dimaksud Diego adalah Sophia."Aku mau tanya sesuatu," kata Reina."Kak, tanya saja.""Kenapa demi seorang tema

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2101

    Diego membungkuk dan berjongkok di sisi Sophia, menghiburnya dengan lembut, "Jangan terlalu sedih, Tante sama Om bakal baik-baik saja, ayo kita cari lagi. Kamu nggak boleh terlalu sedih, nanti kamu nggak bakal punya kekuatan buat cari Om sama Tante."Mendengar perkataannya, Sophia perlahan-lahan menjadi tenang."Ya, aku harus tenang, harus tetap tenang.""Hmm." Diego mengangguk. "Ayo cari lagi.""Ya."Namun, ketika Diego baru melangkah beberapa langkah ke depan, tiba-tiba pandangannya menghitam dan tubuhnya jatuh ke bawah.Sophia bergerak cepat untuk menopangnya, menahannya tepat sebelum Diego jatuh ke aspal."Diego," teriak Sophia.Diego menjawab dengan gugup, "Ada apa?""Barusan kamu hampir jatuh." Sorot mata Sophia penuh dengan kecemasan dan kekhawatiran.Diego mengusap-usap kepalanya. "Hah? Aku nggak sadar, mungkin aku kurang istirahat. Ayo, kita lanjut cari."Sophia menatap Diego yang linglung, mana mungkin dia berani membiarkan pria itu terus mencari."Kita pulang dan istirahat d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2100

    Tatapan Sophia menghangat dan dia sangat tersentuh.Sekarang, dia benar-benar tidak punya banyak uang dan tidak ingin membuat orang tuanya khawatir. Jadi, dia mengambil uang Diego terlebih dahulu, lalu membayarnya kembali setelah dia dapat gaji.Sophia mengambil uang itu, kemudian pergi untuk membuat sarapan.Anehnya, biasanya pada jam-jam seperti ini kedua orang tuanya sudah bangun, tetapi hari ini tidak satu pun dari mereka yang terlihat. Pintu kamar mereka pun tertutup rapat.Sophia mengira kedua orang tuanya masih beristirahat, jadi dia tidak tega mengganggu mereka.Setelah sarapan siap, Sophia pergi ke depan pintu kamar mereka, mengetuk pintu dan berkata, "Ayah, Ibu, bangun, ayo sarapan."Namun, setelah memanggil mereka beberapa kali, mereka tidak mendengar satu jawaban pun.Jantungnya berdebar kencang dan dia pun mendorong pintu kamar.Ketika pintu kamar terbuka, dia melihat bagian dalam kamar sudah dibersihkan dengan rapi. Semua barang terlipat rapi dan kamar dalam keadaan koson

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2099

    "Kamu dengar sendiri, aku sudah jelasin sama dia." Reina menyimpan ponselnya kembali dan menatap mata Maxime tanpa sedikit pun rasa bersalah.Memang benar bahwa dia tidak memberikan sinyal apa pun kepada Ari, jadi dia tidak melakukan kesalahan apa pun.Sekelebat kerumitan melintas di mata Maxime. Dia mengangkat tangannya, ujung jarinya membelai wajah Reina."Aku mengerti. Istriku sangat luar biasa, wajar kalau ada yang menyukainya."Reina menjadi agak malu ketika tiba-tiba dipuji olehnya.Keduanya berdiri diam di tengah kerumunan, indah seperti sebuah lukisan."Salju turun, salju turun ...."Banyak orang di sekitar mulai berseru.Reina kembali tersadar dan menatap kepingan salju yang berjatuhan, bagian bawah matanya berkilau."Cantik sekali."Maxime menggenggam tangannya dan tetap berada di sisinya tanpa berbicara.Dia berharap waktu tetap berada di momen ini sekarang....Saat ini musim dingin, ada tumpukan salju di mana-mana.Beberapa orang menganggapnya indah, tetapi bagi sebagian o

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2098

    "Baguslah kalau kamu mengerti," kata Imran.Ari tidak ingin berbicara dengan mereka lagi dan melangkah menuju kamarnya.Retno mencoba mengejarnya untuk menjelaskan, tetapi Imran menghentikannya."Biarkan dia sendiri dan merenungkan semuanya. Sebagai orang tua, kita nggak bisa mendiktenya seumur hidup."Mata Retno berkaca-kaca dan mengangguk kaku. "Ari sangat hebat, kenapa dia nggak memilih gadis baik-baik, menikah dan memulai sebuah keluarga?""Kalau tahu begini, seharusnya aku nggak membiarkannya terjun ke dunia hiburan." Imran selalu memandang rendah industri aktor. "Jadi dokter sepertiku dan menikah dengan wanita dengan profesi yang sama, bukankah itu bagus?"Keduanya tidak bisa memahami pikiran anak muda saat ini, jadi mereka membiarkannya.Ari tinggal sendirian di kamar, mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi Reina, tetapi Reina tidak bisa dihubungi.Entah sudah berapa lama dia tinggal di dalam kamar, tetapi melihat hari sudah mulai gelap, dia tidak bisa menahan diri lagi dan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2097

    Sebenarnya, ini bukan menjelaskan semuanya dengan jelas, tetapi menempatkan identitas dengan jelas bahwa Ari tidak pantas untuk Reina dan dia tidak lebih baik dari Maxime.Sekarang, Ari merasa sangat bersalah, "Bu Reina, kita akan bertemu lagi lain kali. Kali ini, aku yang mentraktirmu dan Tuan Maxime."Maxime segera membalas, "Nggak perlu. Saat datang, aku sudah bayar."Dia tidak mau menerima traktiran dari saingan cintanya, dia juga bukan orang yang suka gratisan.Ari makin malu, lalu mengangguk mengerti sebelum pergi bersama orang tuanya.Setelah dia pergi, Reina menghela napas panjang, merasa masih belum pulih dari semua kejutan yang baru saja terjadi."Apa maksudnya ini?" Reina bergumam pada dirinya sendiri.Maxime menatapnya dengan ramah. "Sudah percaya 'kan kamu sekarang?"Reina menghela napas, masih sedikit tidak percaya."Apa mungkin Ari mengarang jawaban yang barusan?"Dia tidak mengerti kenapa seorang selebriti pria populer menyukai seorang wanita yang lebih tua beberapa tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2096

    "Bu, jangan konyol." Ari membela Reina, "Itu masalahku sendiri, nggak ada hubungannya sama dia."Ari memang penurut dan pengertian sejak kecil, kecuali untuk urusan jatuh cinta dan menikah.Melihatnya membela wanita lain, hati Retno jadi makin tidak nyaman, lalu melampiaskan kemarahannya pada Reina."Namamu Reina?" tanya Retno sambil menatapnya tajam. "Apa suamimu tahu tentang hubunganmu dengan Ari?"Kata-kata dingin Retno terus terlontar, "Kamu sudah menikah, punya anak dan terlihat sedikit lebih tua dari Ari. Jadi, kamu harusnya sangat pandai dalam memanipulasi laki-laki muda, bukan? Menurutmu, apa yang akan suamimu lakukan kalau aku memberitahunya semua ini?"Jika orang ini bukan ibu Ari, Reina pasti sudah membalas tanpa ampun."Tante, aku nggak memanipulasi anak Tante, jadi jangan bicara sembarangan tentangku. Usia anak Tante sudah dua puluhan, bukankah dia punya pendapat sendiri?" kata Reina dengan tegas.Ari mendengarkan percakapan antara Reina dan ibunya sendiri, mengerti bahwa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status