Share

Bab 525

Penulis: Kacang Merah
Tidak ada orang yang mengerti lebih baik dari Liane bagaimana rasanya darah daging sendiri jatuh ke tangan orang lain.

Reina mengantarkan Riki ke toilet, setelah itu Reina menunggu di luar.

Tak lama kemudian, beberapa pria jangkung pun masuk ke dalam toilet.

Riko kebetulan juga berada di dalam toilet. Riko melihat jam dan mengira pria paruh baya itu sudah pergi, jadi dia berani keluar dari tempat persembunyiannya. Eh tidak disangka, dia malah bertemu dengan tiga pria jangkung.

Sebelum Riko sempat bereaksi, salah satu dari mereka yang memegang sebuah lap tangan yang sudah ditetesi obat bius sudah lebih dulu menutup mulut dan hidung Riko.

Penglihatan Riko seketika jadi gelap dan dia pingsan sebelum sempat meminta bantuan.

Pria itu melepas jas hitamnya untuk membungkus badan Riko, lalu membawanya keluar.

Di sisi lain, Riki yang sudah selesai pipis langsung ditangkap oleh Jovan di depan pintu toilet.

"Dasar anak nakal, kenapa lama sekali di toilet? Kupikir kamu kepeleset di toilet."

Jovan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 526

    Di luar hotel, Reina dan Riki terus menunggu Maxime. Anehnya, sebagian besar tamu sudah pulang tapi batang hidung Maxime masih belum terlihat."Apa dia sudah pulang sendiri? Aku telepon dulu." Reina pun menelepon Maxime.Tapi teleponnya tidak diangkat.Reina pikir Maxime tidak melihat mobil Reina dan sudah pulang duluan, jadi Reina pun membawa Riki pulang.Jarak rumah dan tempat pesta tidak jauh, hanya 20 menit.Namun, sesampainya di rumah kondisi tetap sama seperti saat mereka berangkat tadi, tidak ada lampu yang menyala.Maxime belum kembali."Ma, jangan-jangan terjadi sesuatu sama Om Maxime?" kata Riki tiba-tiba.Saat menuju kamar mandi hotel, Riki merasa suasana keamanan di hotel berbeda karena lebih ketat dibanding tempat lain.Tampaknya penjagaan itu bukan bertujuan untuk melindungi seseorang, tetapi lebih seperti mencoba menangkap atau mencegat seseorang.Setelah mendengar perkataan Riki, Reina memutuskan untuk menelepon Ekki.Lama sekali sampai Ekki mengangkat teleponnya.Ekki

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 527

    Sebelum Marshanda berhasil menyentuh bibir Maxime, sebuah kekuatan langsung mendorong Marshanda menjauh. Maxime membuka matanya."Kak Max ...."Ekspresi Marshanda langsung berubah.Bukannya Morgan bilang Maxime sudah dibius dan tidak punya kemampuan untuk melawan?Marshanda bangkit dan hendak pergi, tapi Maxime meraih pergelangan tangannya terlebih dahulu dan meremasnya erat-erat, "Siapa yang mengirimmu ke sini? Apa tujuannya?"Marshanda tidak mungkin bergerak sendiri untuk menculik Maxime."Kak Max, aku nggak ngerti maksudmu. Kak Max yang mabuk dan meneleponku untuk datang."Kalau Marshanda mengaku Morgan yang menyuruhnya, hanya ada satu jalan untuknya esok hari, mati!Maxime berusaha keras menjaga kewarasan diri, dia dibius di pesta.Maxime mulai berkeringat dingin dan saat melihat Marshanda tidak mau jujur, Maxime langsung mencekiknya."Bilang nggak! Kalau nggak, aku akan membunuhmu sekarang juga!"Marshanda langsung menegakkan tubuhnya dan napasnya jadi sesak, "To ... Tolong ... To

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 528

    "Apa?""Sepertinya kasus kali ini berhubungan dengan Tuan Morgan, aku bisa menyelidiki Keluarga Baclig dan keluarga lainnya, tapi kalau tentang Tuan Morgan ...." Ekki kesulitan.Ekki yang merupakan bawahan Maxime tentu tidak etis kalau memeriksa Morgan, kakak dari bosnya.Selain itu, dia tidak bisa pergi ke banyak tempat dalam satu malam sendirian.Reina mengangguk sebelum Ekki selesai bicara, "Oke, biar aku yang cari dia.""Oke." Ekki menambahkan, "Kalau Nyonya kesulitan, Nyonya bisa minta bantuan ke Nyonya Joanna."Joanna pasti tidak akan duduk diam dan melihat sesuatu terjadi pada Maxime.Reina mengangguk.Ekki merasa lega dan langsung menuju ke rumah Keluarga Baclig bersama anak buahnya.Terlepas dari apakah Keluarga Baclig yang menculik bosnya atau bukan, yang pasti ini semua ada hubungannya dengan Keluarga Baclig.Setengah jam kemudian.Anggota Keluarga Baclig dikelilingi oleh banyak pengawal membuat Deo jadi makin panik."Pak Ekki, apa-apaan ini?"Tanpa basa-basi Ekki langsung b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 529

    Alana tidak ingin ada orang yang mati di depan matanya, jadi dia membela pria itu, "Hei, sudahlah. Lagian dia nggak ngapa-ngapain Riko kok, Riko yang duluan melorotin celananya."Dalam hati Alana membatin, nanti kalau Riko sudah ketemu, dia akan menanyakan pada anak itu kenapa celana pria ini dipeloroti.Saat ini Jovan agak cemas, sudah berjam-jam memperhatikan kamera pengawas tapi batang hidung Riko masih belum kelihatan. Jovan pun menoleh ke Alana, "Kamu panggil aku apa? Emangnya aku nggak punya nama?"Alana tersentak takut saat ditatap balik oleh Jovan.Jovan memijit pelipisnya, lalu memberi perintah, "Ya sudah usir aja dia.""Ya."Alana menghela napas lega lalu kembali memonitor kamera pengawas.Setelah Riko kabur, sosoknya tidak kelihatan lagi di kamera pengawas mana pun.Jovan meminta seseorang untuk melihat kamera pengawas di luar, ternyata anak itu tidak keluar area hotel sama sekali."Apa bocah ini masih bersembunyi di suatu tempat di hotel?"Begitu terpikir akan kemungkinan i

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 530

    Morgan jadi makin kesepian saat mengingat kenangan masa lalu."Iya aku memang pergi ke pesta itu, tapi aku nggak tahu Kakak pergi ke mana. Sudah semalam ini kamu masih nyariin dia?""Iya, ya sudah kalau kamu nggak tahu, aku pulang dulu."Mungkin karena kebaikan Morgan pada masa lalu, Reina tidak pernah menganggap Morgan jahat.Reina hendak masuk ke dalam mobil ketika Morgan melangkah maju di depannya."Aku temenin kamu cari dia.""Nggak usah, pulang dan tidurlah." Reina langsung menolak.Reina merasa sangat menyesal sudah membangunkannya larut malam."Aku khawatir kamu nggak bisa nemuin dia kalau sudah selarut ini," kata Morgan. Sebelum Reina sempat bicara, Morgan sudah duduk di kursi pengemudi, "Ayo pergi, aku yang nyetir."Reina tidak bisa menolak lagi dan mengangguk, "Oke."Morgan berkendara menuju pusat kota.Sudah lama sekali mereka berdua tidak berduaan seperti ini."Apa dia menghilang waktu pesta?""Nggak, setelah pesta."Morgan mengeluarkan ponselnya, "Aku akan suruh orang peri

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 531

    "Aku sama sekali nggak tahu kalau ingatannya sudah pulih. Padahal beberapa hari yang lalu aku sudah tanya, tapi dia bilang belum," gumam Reina. Entah sedang bicara dengan Morgan atau dengan dirinya sendiri.Karena sedang hamil, Reina berusaha untuk menjaga emosinya."Nggak apa-apa Reina, cuma dibohongin lagi aja, 'kan?""Nggak apa-apa Reina, jangan marah, jangan sedih.""Nggak apa-apa Reina, ada bagusnya juga karena dengan begini kamu bisa melepaskan dia tanpa beban."Reina menghibur dirinya sendiri di dalam hati berulang kali.Morgan tahu suasana hati Reina memburuk, dia pun menggenggam tangan Reina dan berkata, "Nggak apa-apa, masih ada aku."Reina tertegun, melirik tangannya dalam genggaman Morgan, lalu menarik diri.Maxime melakukan kesalahan, dia tidak boleh melakukan hal yang sama."Morgan, kamu itu tunangan Syena." Reina mengingatkannya.Morgan tercengang sesaat, lalu berkata dengan lembut, "Kamu salah paham, maksudku aku akan berdiri di sisimu. Bagaimanapun, kita masih berteman

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 532

    Reina teringat foto yang ditunjukkan Morgan padanya. Dalam foto tersebut, Maxime tidak bisa berdiri tegak sampai butuh dipapah Marshanda dan seorang pengawal berbaju hitam untuk berjalan.Maxime jarang membiarkan dirinya mabuk, apalagi hingga tak sadarkan diri.Reina ingat dulu dia pernah mencoba membuat Maxime mabuk, tapi gagal total."Riki, Mama tiba-tiba ingat masih ada urusan. Kamu langsung tidur aja. Nggak usah nunggu mama."Riki mengangguk, "Oke."Saat Reina bergegas keluar, Riki bergumam pada dirinya sendiri."Ayah bajingan, jangan pikir aku melakukan ini untuk membantumu ya. Aku cuma nggak mau kamu mati muda karena kamu masih harus mengumpulkan banyak harta warisan untukku dan kakak."Kecuali Riko, tidak ada yang tahu bahwa Riki punya bakat hebat.Riko punya intuisi yang sangat tajam. Dia bisa tahu kebenaran banyak hal hanya dari mendengar percakapan, membaca ekspresi dan gerak gerik seseorang.Dan 90% dari tebakannya pasti benar.Riki mirip ahli psikologi ditambah dengan intui

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 533

    Kalau Maxime mendengar perkataan para pengawal ini, mungkin dia akan membunuh mereka semua. Seorang Maxime membutuhkan obat kuat? Haha, konyol.Setelah Reina yakin bahwa Maxime ada di lantai delapan, dia mengirim pesan ke Ekki.Ekki langsung menjawabnya, "Kami sudah di jalan."Meski Ekki tidak paham kenapa Reina mengubah keputusannya, dia tidak bertanya lebih lanjut karena urusan Maxime harus mereka selesaikan terlebih dulu.Tidak lama kemudian, Ekki memimpin orang-orang mengepung seluruh hotel. Setelah Ekki mengendalikan semua penjagaan di lantai atas, dia baru memperbolehkan Reina naik.Setelah mengetahui nomor kamar Maxime, para pengawal mendobrak pintu.Reina masuk duluan dan mendapati Maxime keluar dari kamar mandi dan terbungkus jubah mandi.Maxime mengernyit, "Siapa?"Reina pikir Maxime mandi setelah selesai bersenang-senang dengan Marshanda.Reina tidak mau bicara dengannya, dia hanya berdiri di depan pintu dan membuat Maxime cemas.Maxime berjalan lurus menuju pintu dan bertan

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status