Share

Bab 361

Author: Kacang Merah
Diego tidak menyangka Reina tidak hanya menolak, tapi juga menceramahinya. Dia langsung mencengkeram bahu Reina kuat-kuat.

"Kalau nggak mau bantu ya nggak usah banyak bacot!"

"Sudah kuduga aku memang nggak bisa mengandalkanmu. Jangan samakan aku denganmu yang terima tertindas. Aku nggak sudi! Aku pernah menjadi cucu orang terkaya di Kota Simaliki. Aku pasti bisa mengembalikan kejayaan Keluarga Andara dan kamu nggak pantas menyandang nama Keluarga Andara!"

Setelah Diego selesai bicara, dia mendorong Reina dengan sekuat tenaga.

Reina mundur beberapa langkah dan hampir saja jatuh.

Sebuah lengan yang kuat menangkapnya.

"Kamu nggak apa-apa?" Suara lembut Maxime terdengar di telinga Reina.

Reina hendak mencegahnya muncul, tapi sudah terlambat. Diego yang melihat Maxime pun jadi bingung.

"Kakak ipar? Kok kamu ada di sini? Kalau gitu ngapain minta aku ngajak kakakku pergi ke Grup Rajawali untuk bicara denganmu?"

Diego tidak tahu bahwa orang di depannya bukanlah orang yang dilihatnya tadi siang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 362

    Di bawah cahaya redup, wajah Riko berlinang air mata.Ketika Riko melihat sosok Reina, dia langsung menyeka air matanya, "Ma, Mama!"Reina tercengang."Riko, kenapa kamu nangis?"Reina belum pernah melihat Riko yang dewasa ini menangis.Riko langsung membelakangi Reina dan menyeka air matanya sebelum bertatapan balik dengan Reina. "Aku nggak nangis."Riko merasa agak takut saat melihat sosok Maxime di belakang Reina.Setengah jam yang lalu.Riko terbangun karena mau pergi ke toilet. Dia mendapati lampu kamar Reina dan Maxime sama-sama menyala, tapi keduanya tidak ada di rumah.Riko mengira ibunya diculik Maxime, sehingga dia menyalahkan diri sendiri karena lengah mengawasi ibunya. Itulah sebabnya dia menangis.Setelah mendapati dirinya hanya salah sangka, Riko pun sangat malu!"Tadi waktu ke toilet nggak sengaja kecipratan air." Riko menjelaskan dengan serius.Reina pun tidak mempertanyakan lagi.Reina pikir Riko menangis karena waktu ke toilet dia tidak melihat ibunya di rumah.Riko l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 363

    Riko tercengang.Jelas dia belum terpikir jawaban atas pertanyaan ini.Maxime pun menjawab, "Aku nggak akan menyakitinya. Tapi ngomong doang nggak ada gunanya, kamu bisa mengawasiku kok."Riko terkejut mendengar perkataan Maxime."Oke, setuju. Kalau gitu aku akan mengawasimu."Setelah itu Riko memejamkan mata dan berusaha tidur.Riko sudah mulai tidur sendirian ketika berumur tiga tahun. Sekarang dia benar-benar tidak terbiasa tidur dengan orang lain di sampingnya.Riko berguling-guling di kasur. Dia tidak bisa tidur tapi juga tidak bisa pergi begitu saja.Bagaimana kalau Maxime pergi mencari ibunya saat Riko kembali tidur di kamarnya sendiri?Setelah malam yang berat, keesokan harinya Riko bangun pagi-pagi sekali dan berangkat ke TK dengan diantar Deron.....Di sisi lain, Diego kembali ke Kota Simaliki malam itu juga dengan perasaan takut dan bingung.Jelas dia bingung. Kenapa Maxime minta dipertemukan dengan Reina sementara mereka sudah tinggal bersama?Dia takut karena membayangkan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 364

    Reina menggeleng, "Nggak, kenapa?""Nggak apa-apa, cuma perasaan sudah lama banget nggak ketemu dia. Ajak dia ke sini makan malam ya kalau ada waktu."Reina yang sadar maksud pembicaraan Lyann langsung memberi tahu Lyann apa yang Revin katakan padanya terakhir kali."Bu Lyann, Revin itu sudah menganggapku seperti seorang teman, jadi tolong jangan menyulitkannya."Teman?Lyann sudah tua, dia tidak mungkin salah menilai. Mana mungkin dia tidak melihat perasaan Revin terhadap Reina?Mungkinkah Revin berhenti mengejar Reina karena Maxime ada di rumah?Begitu terpikir hal ini, Lyann jadi mengkhawatirkan Reina."Iya. Tapi Nana, kamu harus lebih memikirkan dirimu sendiri. Kamu hamil lagi sekarang. Bagaimana kamu bisa mengurus begitu banyak anak sendirian?""Aku punya uang sekarang, nggak usah takut," kata Reina optimis.Kepedulian yang dibicarakan Lyann bukan berarti meminta seorang untuk menjaganya, tapi dia mau Reina mendapatkan cinta dan kebahagiaan.Lyann tahu kalau Reina sudah mengambil

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 365

    Setibanya di Kota Simaliki, Reina menemui Sisil dan saat ini mereka berada di luar gedung Grup Rajawali.Reina duduk di kedai kopi terdekat Grup Rajawali sambil menunggu Sisil. Sisil membawa perekam sehingga bisa melaporkan berita pada Reina setiap saat.Reina bersandar di kursi sambil meminum kopi dan menatap gedung Grup Rajawali yang menjulang tinggi.Reina melamun, sampai dia tidak sadar ada seseorang berdiri di hadapannya."Reina!"Reina menoleh dan melihat orang yang berdiri di hadapannya adalah teman baik Marshanda, Jocelyn."Kok kamu ada di sini?" Awalnya Jocelyn tidak percaya kalau yang dilihatnya adalah Reina, tapi begitu dia mendekat, ternyata benar-benar Reina."Kenapa aku nggak boleh di sini?"Reina menganggap pertanyaannya lucu.Jocelyn pun menjawab dengan kesal, "Dasar nggak tahu malu! Gara-gara kamu Marsha sampai nggak bisa muncul lagi di publik, sedangkan kamu masih terus berada di Kota Simaliki."Reina tidak menyangka di saat seperti ini akan ada orang yang masih membe

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 366

    Langit tiba-tiba mendung.Reina memperhatikan Treya dan Sisil mengobrol di kejauhan.Deron berdiri di sampingnya sambil memegang payung.Meski dia tidak tahu apa yang terjadi pada Reina, Deron bisa merasakan bahwa Reina sedang bersedih.Sisil hendak menjelaskan bahwa dia hanyalah seorang asisten, ketika suara Reina terdengar di telinganya, "Sisil, pura-pura jadi aku dan ladeni dia."Sisil pun menyetujui ajakan Treya untuk mengobrol."Kalau begitu, mari kita bicara.""Ya."Keduanya pergi ke restoran kelas atas terdekat.Reina dan Deron duduk di samping ruangan mereka dan diam-diam mendengarkan percakapan Treya dari seberang."Master Rei, Syena dan aku sama-sama sangat menyukai lagumu. Berapa pun harga yang Anda minta, kami akan bayar selama Anda menjual hak eksklusif lagu itu pada kami."Treya yang selama ini cinta mati dengan uang, kini sangat peduli dengan putrinya yang lain.Hati Reina terasa seperti ditusuk jarum.Reina berkata pada Sisil, "Jawab, laguku nggak bisa dibeli dengan uan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 367

    "Keluar." Reina langsung mengusirnya dan tidak peduli bagaimana Maxime masuk."Resepsionis bilang semua kamar penuh. Aku nggak tahu harus menginap di mana lagi."Maxime berkata dengan sedikit wajah memelas."Sekarang 'kan bukan musim liburan, kok bisa penuh?"Sambil bicara, Reina menelepon resepsionis untuk bertanya.Reina agak panik.Tiba-tiba Maxime sudah berada di sampingnya, "Mungkin karena sebentar lagi Tahun Baru, jadi penuh.""Kalau begitu kamu cari hotel lain aja."Reina tidak percaya semua hotel di kota ini sudah penuh."Aku nggak mau pergi."Maxime langsung menolak dan mencondongkan tubuh ke arah Reina, "Susah payah akhirnya aku dapat tempat ini, masa kamu tega membiarkan orang buta keluar mencari hotel lain malam-malam begini?"Reina mungkin khawatir kalau pria di hadapannya ini hanya orang biasa, tapi ini Maxime yang punya begitu banyak pengawal dan bawahan.Reina meremas ujung baju Maxime dan menyeretnya keluar pintu."Ayo kita cari hotel lain."Maxime tidak menyangka Rein

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 368

    "Kamu lagi ngurus kerjaan?" tanya Reina."Ya, Bos yang mengaturnya." Maxime menjawab tanpa mengubah ekspresinya.Miris sekali. Dulu Maxime hanya perlu menilai rencana kerja orang lain, tapi sekarang dia harus membuat rencana sendiri."Mungkin sebaiknya kamu ngomong ke Joanna supaya dia bisa kasih kamu kerjaan, atau ...."Sebelum Reina menyelesaikan kalimatnya, Maxime sudah menyela lebih dulu, "Nana, mulai sekarang kita nggak ada hubungannya dengan Keluarga Sunandar. Kamu itu keluargaku."Reina tercekat.Reina tidak merasa tersentuh dan menjawab, "Alasan aku kembali ke Kabupaten Sariang adalah karena dokter bilang kondisi fisik Bu Lyann sangat buruk dan mungkin nggak bisa bertahan sampai Tahun Baru nanti. Kalau nanti akhirnya Bu Lyann meninggal, aku juga nggak akan tinggal di sini. Cepat atau lambat kita akan berpisah, kamu bukan keluargaku."Kamu bukan keluargaku ....Hati Maxime terasa pedih. Dia pikir Reina tidak lagi ingin bercerai setelah keduanya mencoba tinggal bersama, ternyata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 369

    "Anda ... Bos Max?"Sisil yang tidak yakin pun bertanya ragu-ragu.Dia pikir setidaknya pria yang dia temui ini akan berusia lebih dari lima puluh tahun karena harta kekayaannya begitu besar.Reina yang sedang duduk di dalam mobil juga tercengang mendengar pertanyaan Sisil. Bos Max?Kemudian, Reina mendengar suara pria yang lembut dari seberang, "Ya, ini aku."Suara ini persis sama dengan suara Maxime.Hanya saja nadanya sangat lembut. Meski Maxime sekarang jauh lebih lembut, dia tidak pernah menggunakan nada selembut itu.Hati Reina tiba-tiba tersentak.Dari headset, dia bisa mendengar negosiasi Sisil dan Morgan.Semua kondisi yang Sisil sebutkan bisa dipenuhi bos misterius ini tanpa ragu-ragu.Reina mengepalkan tangannya erat-erat, jantungnya berdebar kencang.Pada akhirnya, Sisil tidak tahu harus berkata apa lagi karena bos besar di hadapannya ini menyanggupi semua permintaannya."Maaf, apa aku boleh tahu nama Anda?" Sisil bertanya sesuai instruksi Reina.Morgan terdiam sesaat, lalu

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status