Share

Bab 299

Author: Kacang Merah
Waktu Reina sampai di rumah, waktu sudah menunjukkan lewat jam sembilan malam.

Dia membereskan kamar tamu yang akan ditempati Maxime. Ruangannya tidak terlalu luas, tapi ada kamar mandi sendiri jadi pria itu tidak akan mengganggunya dan Lyann.

Tepat pukul sepuluh malam.

Sebuah mobil Maybach terparkir di depan rumahnya.

Maxime duduk tegap di kursi belakang, mata hitamnya terlihat tenang dan tidak berkedip.

Sopir yang mengantarnya lebih dulu turun dari mobil, berdiri di luar jendela dan berkata dengan hormat, "Pak Max, kita sudah sampai, aku akan minta Nyonya menjemputmu."

Sesuai permintaan Maxime, tidak ada orang lain yang menemaninya kecuali sopir.

Maxime ingat dengan janjinya pada Reina di kantor sipil kemarin bahwa dia tidak akan pernah mengganggu Reina lagi.

"Tolong anterin aku ke sana."

Setelah itu, Maxime juga turun dari mobil.

Dari sudut pandang ini, dia sama seperti orang biasa.

"Ya."

Sopir itu mengulurkan tangan untuk menuntun Maxime, tapi ditolak. "Kasih tahu aja aku harus jal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Nisbawati Nisbawat
kyk nya Reina jahat deh padahal kan udh minta maaf si max nya...
goodnovel comment avatar
Risna Wati
Makin seru cuman gak ada koin...
goodnovel comment avatar
Via Widya
makin seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 300

    "Biar kuperiksa."Reina langsung turun ke bawah, tapi pintu kamar Maxime tertutup.Dia pikir Maxime pasti tidak betah tinggal di sini.Keesokan harinya.Reina bangun pagi dan menyiapkan sarapan.Dia sengaja masak sepanci bubur dengan campuran wortel. Dia ingat Maxime adalah orang yang pilih-pilih makanan dan tidak menyukai wortel.Riko mewarisi hal ini darinya. Ada sedikit wortel di piring saja, Riko tidak akan menyentuh masakan itu.Lyann belum bangun jadi Reina menyisihkan sebagian bubur di panci.Maxime keluar kamar setelah mandi.Maxime mengenakan pakaian rumah. Ketika Reina menoleh, dia melihat luka memar besar di dahi pria itu.Reina langsung mengerti apa yang terjadi. Suara kemarin sepertinya suara kepala Maxime terbentur.Reina pura-pura tidak melihatnya dan berkata, "Ayo sarapan.""Ya." Maxime berjalan dengan hati-hati.Rumah ini memang tidak besar, tapi penuh dengan perabotan.Maxime takut tidak sengaja menyentuh perabotan di rumah dan membuat Reina marah.Meski Reina ingin M

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 301

    Lyann terkejut memandang sosok Maxime di depannya.Pria itu menggulung lengan bajunya dan sedang mencuci piring di wastafel yang penuh dengan busa.Lyann hanya pernah menghubungi Maxime sekali saja, yaitu waktu dia meneleponnya lima tahun lalu.Waktu itu Lyann memohon pada Maxime untuk memperlakukan Reina dengan baik.Tapi Maxime sangat acuh tak acuh dan Lyann masih ingat apa yang dia katakan.Maxime berkata, "Mau hidup Reina seperti apa, itu bukan urusanku!""Dia pantas hidup seperti itu!"Begitu teringat dengan semua yang terjadi dulu membuat Lyann sama sekali tidak merasa kasihan pada Maxime.Dalam hati dia merasa, Maxime juga pantas hidup seperti ini!Sekarang kondisi kesehatan Lyann naik turun karena sakit paru-parunya dan sadar hidupnya tidak lama lagi, jadi Lyann ingin lebih banyak menghabiskan waktu terakhirnya dengan Reina.Lyann berjalan ke dapur dan berkata dengan nada dingin."Pak Max, kalau kamu merasa tertindas, mending pulang aja. Kamu nggak terbiasa hidup sederhana sepe

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 302

    Jam sebelas siang.Aula konferensi Grup Rajawali sudah penuh dengan anggota rapat. Mulai dari anggota Keluarga Sunandar, para pemegang saham, para senior eksekutif dan reporter dari awak media.Semua orang menunggu penggantian penanggung jawab Grup Rajawali, mereka mau lihat siapa yang akan bertanggung jawab atas Keluarga Sunandar selanjutnya.Rapat pemegang saham pun dimulai. Dari Tuan Besar Latief, Rendy dan istrinya dan semua anggota Keluarga Sunandar lainnya hadir.Masing-masing ingin mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari rapat pemegang saham kali ini.Ada banyak anak muda di Keluarga Sunandar yang berbakat, tapi hanya sedikit yang bisa menandingi Maxime. Kalau sampai sesuatu terjadi pada Maxime, pasti tidak ada satu pun dari mereka mau tunduk satu sama lain karena merasa diri mereka berbanding seimbang.Itu sebabnya begitu pertemuan dimulai, persaingan menjadi sangat ketat.Anehnya, batang hidung Joanna masih belum terlihat sampai sekarang.Semua orang berpikir Joanna sengaja

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 303

    Awalnya Alana ingin bergosip, tetapi Riko tiba-tiba muncul jadi dia langsung menutup telepon."Riko, kok sudah pulang? Hari ini pulang lebih cepat?"Hari ini Alana kembali mengantarkan Riko ke TK.Sebenarnya dari tadi Riko ada di depan pintu dan menguping percakapan mereka. Ternyata ayahnya buta dan amnesia dan sekarang tinggal bersama mamanya.Pantas saja mamanya tidak sabar menyuruhnya ke rumah Tante Alana."Iya, kata Bu Guru belakangan cuacanya dingin jadi hari Jumat kami pulang lebih cepat. Tante Alana, bukannya Bu Guru udah kasih tahu ya di grup?"Alana menepuk keningnya, "Ya ampun, maaf aku lupa baca grup."Karena tidak ada sopir, Riko jalan pulang sendirian.Alana menghampirinya dengan rasa bersalah."Maaf, sini Tante cium dulu."Riko tampak jijik dan lari menghindar."Nggak mau.""Ya sudah." Alana kecewa.Riko menatapnya dan berkata, "Tante, kalau kamu merasa bersalah, boleh nggak akhir pekan ini anterin aku pulang ke Kabupaten Sariang? Aku kangen Mama."Dia juga ingin lihat ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 304

    Saat ini di Kabupaten Sariang.Setelah Reina menutup telepon, dia melihat ke arah Maxime yang masih belajar Braille dan bertanya, "Kamu dengar beritanya nggak?""Ya." Maxime menjawab bahkan tanpa mengangkat kepalanya, "Ada orang yang pura-pura menjadi aku.""Kamu nggak peduli?" tanya Reina lagi."Nana, sekarang aku cuma ingin menjalani kehidupan yang baik sama kamu, cepat menguasai braille supaya aku bisa merawatmu dan anak kita," jawab Maxime.Anak ....Tangan Reina spontan memegang perut bagian bawahnya, "Anak apa?""Ibuku bilang kamu hamil." Maxime mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Reina, "Jangan khawatir, meski aku nggak bisa lihat, aku nggak akan menyusahkanmu dan anak kita."Reina tidak menyangka Joanna akan menceritakan kejadian ini pada Maxime. Apalagi dia tidak ingat apa pun sekarang.Reina menyahut dengan dingin, "Anak yang kukandung bukan anakmu."Maxime mematung.Reina kira Maxime akan marah, tapi perkiraannya itu meleset.Maxime hanya mencengkeram buku di tangannya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 305

    "Jangan khawatir, mereka nggak akan ganggu aku."Setelah Reina selesai bicara dengan Mandy, dia menutup telepon dan langsung menghubungi perusahaannya di luar negeri untuk mengirimkan laporan bank dan menyerahkannya pada Mandy.Mandy adalah seorang pengacara. Meski tidak sebaik Yansen yang terkenal sebagai pengacara yang tidak pernah kalah, Mandy pernah menjadi direktur hukum Keluarga Andara, jadi dia pasti mengerti bagaimana harus membereskan masalah ini.Setelah mengurus hal ini, Reina merasa gelisah.Lima tahun lalu, dia mempertaruhkan nyawanya untuk memutuskan hubungan ibu-anak dengan Treya.Sekarang Treya kembali ...."Nana," panggil Lyann. Reina tidak sadar kalau pintu kamarnya tidak ditutup.Entah kapan Lyann berjalan melewati kamar Reina dan melihat gadis itu terlihat khawatir.Reina menoleh dan menatap Lyann yang rambutnya sudah penuh dengan uban dan wajahnya penuh dengan kerutan."Bu Lyann? Sudah bangun?""Aku nggak bisa tidur lagi." Lyann tersenyum lembut.Reina langsung ber

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 306

    Reina tidak menyangka kalau ibu kandungnya hari ini sengaja datang ke Kabupaten Sariang dan melihatnya tinggal di rumah yang bobrok.Treya juga tidak menghubungi Reina. Alasan Treya datang mencarinya adalah karena uang 16 triliun yang ada di tangan Mandy.Beberapa hari yang lalu, Treya menerima telepon dari Marshanda yang mengatakan kalau Reina belum mati dan telah kembali ke Kota Simaliki untuk bekerja sama dengan Grup Rajawali.Itu sebabnya Treya pulang. Dia pikir Reina sudah berbeda dari yang dulu, tidak disangka Reina malah mengajukan cerai pada Maxime dan sekarang berada dalam kondisi yang menyedihkan.Melihat Reina tinggal di rumah bobrok dan begitu dekat dengan pengasuhnya, Treya pun meminta sopir mengantarkannya kembali ke Kota Simaliki.Dalam perjalanan, Treya menelepon putranya, Diego. "Aku sudah lihat kondisi Reina hari ini. Uang 16 triliun itu nggak mungkin punya dia, kamu harus cari cara supaya uang itu bisa jatuh ke tangan kita."Kalau Reina punya uang 16 triliun, mana mu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 307

    Setelah Reina dan Maxime menikah, Maxime meminta Ekki memberi Reina sebuah kartu bank yang saldonya minimal 2.4 miliar.Waktu itu Ekki berkata, "Ini ada kartu bank, saldonya 2.4 miliar. Ini uang bulanan dari Pak Max untukmu. Pak Max bilang, uangnya bukan rezeki nomplok jatuh dari langit. Nona boleh pakai kartu ini kapan aja, tapi ingat untuk simpan notanya untuk setiap pembelanjaan."Ketika Reina setuju Maxime tinggal bersamanya, Reina sudah berpikir untuk membalas Maxime atas semua penderitaan yang dia alami waktu tinggal di Keluarga Sunandar.Biar Maxime juga merasakan apa yang dia alami, mungkin dengan cara ini ingatan pria itu bisa pulih.Seorang pria sejati pasti akan terhina martabatnya kalau seorang wanita memberinya uang dan menyuruhnya melaporkan nota belanja.Terlebih lagi, seorang pria seperti Maxime yang sangat angkuh.Namun Maxime yang sekarang malah mengambil kartu itu. Dia tidak marah sama sekali bahkan mengulas senyum tipis, "Nana, ada barang lain apa nggak yang mau kam

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status