Share

Bab 2197

Penulis: Kacang Merah
Keheningan yang mematikan menyelimuti ruangan.

Adrian mengepalkan tangannya. "Saat itu ada beberapa hal yang masih belum aku selesaikan."

Sebenarnya, baru beberapa bulan dia dan Hanna menjalin hubungan bersama, jadi belum lama.

Ines mendengus dingin. "Benarkah? Kamu tahu 'kan kalau masa muda seorang wanita itu berharga. Hanna sudah nggak muda lagi, kalau dia tunggu kamu satu tahun lagi, apa yang akan dia lakukan kalau kamu nggak mencapai apa-apa?"

Sekali lagi, Adrian tidak tahu harus berkata apa.

Dia memahami keprihatinan dan kekhawatiran orang tua terhadap anaknya. Dia juga tahu bahwa semua yang dilakukan Ines adalah demi kebaikan putrinya.

Baginya yang seorang yatim piatu dan tidak memiliki apa-apa, rasanya hanya khayalan semacam jika dia ingin bersama dengan putri mereka, Hanna.

"Sekarang aku nggak punya apa-apa, jadi aku nggak tahu bagaimana akan meyakinkan kalian."

Adrian menjawab dengan jujur.

"Kalau begitu, lepaskan Hanna dan lanjutkan hidupmu," kata Ines.

Malik juga berkata, "S
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2198

    "Nana, aku nggak tahu harus ngapain lagi. Tolong bujuk Hanna." Ines tahu bahwa Hanna dan Reina sangat dekat.Reina tidak tahu kalau Hanna mengalami kecelakaan mobil.Dia mengangguk. "Aku akan melihatnya. Kalau nggak bisa juga, tolong jangan salahkan aku.""Kamu ini bicara apa. Tante sudah berterima kasih karena kamu mau membantu." Ines menatap Reina masuk ke dalam bangsal.Hanna merasa lapar dan berbaring di tempat tidur dengan mata terpejam, tidak bisa tidur sama sekali.Ketika mendengar seseorang masuk, dia langsung mengerutkan kening dan berseru, "Keluar, aku nggak mau makan.""Hanna, ini aku." Reina membuka mulutnya.Mendengar suara Reina, Hanna segera membuka matanya. Ketika melihat wajah Reina, dia langsung menyingkirkan sikap waspadanya."Kak Nana ...."Reina berjalan cepat ke arahnya. "Apa yang terjadi?"Hanna menceritakan semuanya.Reina mendengarkan dalam diam sebelum berkata, "Meskipun begitu, kamu nggak boleh melewatkan makan."Sejujurnya, Reina hanya pernah melihat trik in

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2199

    Begitu mendengar Ines memberi izin, Hanna langsung memeluknya dan tersenyum terharu. "Ibu baik sekali, terima kasih."Reina menyaksikan adegan intim antara ibu dan anak perempuannya dari samping, entah kenapa dia merasa sedikit iri.Seandainya saja ibunya masih ada di dunia ini.Ines menepuk-nepuk punggung Hanna dengan lembut. "Sudah, semoga kamu nggak menyesal."Hanna tersenyum, lalu menjawab dengan serius."Ibu, aku nggak bisa menjamin itu. Yang namanya orang nggak bisa ditebak, aku juga nggak bisa jamin kalau dia bakal selalu baik padaku. Aku juga nggak bisa jamin kalau aku nggak akan menyesal."Dia melepaskan pelukan ibunya, lalu melanjutkan, "Tapi, aku bisa jamin kalau sekarang dia memperlakukanku dengan sangat baik, aku juga sangat bahagia sekarang."Mendengar putrinya mengatakan bahwa dia bahagia, apa lagi yang bisa Ines katakan?Setelah menjadi seorang ibu, siapa yang tidak ingin putrinya bahagia?"Ya, bagus kalau begitu. Habiskan makananmu, nanti keburu dingin.""Ya." Hanna me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2200

    Hati Hanna langsung cemas saat mendengar bahwa ayahnya menyuruh Adrian datang."Kenapa Ayah minta kamu datang?"Hanna khawatir ayahnya akan mempermalukan Adrian dan mengatakan sesuatu yang buruk.Adrian menggeleng. "Entahlah, katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan denganku.""Baiklah."Hanna berbicara sedikit tidak enak hati, "Kalau nanti Ayah bicara aneh-aneh, kamu jangan marah."Adrian tidak bisa menahan senyumnya."Jangan khawatir, aku nggak akan marah nggak peduli semenyakitkan apa pun perkataannya."Sebagai seorang pria, jika dia memiliki seorang anak perempuan dan akan diambil oleh orang lain, apalagi pria itu orang miskin, dia juga tidak akan menyukainya.Sebagai orang tua, siapa yang tidak ingin anaknya memiliki kehidupan yang baik?"Hmm."Ketika mereka berdua sedang berbicara, Malik dan Ines tiba.Mereka mendorong pintu dan melihat sikap manis keduanya, sedikit canggung.Malik berjalan menghampiri mereka, melewati Adrian dan mendekati putrinya."Kenapa dekat-dekat begitu s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2201

    Seketika, penilaian Malik terhadap Adrian langsung berubah."Kamu yakin?"Jika perjanjian itu ditandatangani, di masa depan, keuangan milik Keluarga Sunandar benar-benar tidak terkait dengan Adrian. Kalaupun dia menikahi Hanna, dia tidak akan mendapatkan keuntungan sepeser pun. Jika suatu saat dia bercerai dengan Hanna, dia juga tidak akan mendapatkan harta gono-gini.Adrian mengangguk berat. "Aku yakin, asalkan Om mau menikahkan Hanna denganku, aku akan memenuhi semua syarat yang kalian minta.""Selain itu, kalau Om mau percaya padaku, aku akan berbakti kepada Om dan Tante." Adrian berkata dengan sungguh-sungguh.Malik terdiam.Bukannya tidak bersedia, dia hanya masih ragu.Dia adalah seorang pengusaha, jadi dia tahu bahwa hati manusia itu jahat."Sudahlah, kamu dan Hanna bisa menjalin hubungan. Kalau tahun ini hubungan kalian masih baik-baik saja dan kariermu melesat, aku akan merestui hubungan kalian." Malik menambahkan, "Tentu saja, sebelum kalian menikah, kamu harus tanda tangan p

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2202

    Entah bagaimana Adrian meninggalkan rumah sakit. Namun, setelah sampai di luar, tubuhnya gontai, pikirannya dipenuhi dengan tindakan Hanna saat berada di dalam bangsal barusan. Dia juga terus terngiang-ngiang apa yang dikatakan Hanna.Bagaimanapun, dia adalah seorang pria sejati, mana mungkin dia tidak ingin melakukan tindakan yang lebih intim dengan orang yang disukainya?Namun, dia juga takut menyakiti wanita itu.Sekarang, orang tua Hanna sudah merestui hubungan mereka, dia juga yakin bisa mendapatkan banyak uang ....Adrian sedikit tergoda .......Satu minggu kemudian.Reina dan sahabatnya mengunjungi pernikahan Sisil.Pernikahan Sisil diadakan di hotel paling besar di kota. Dia mengenakan pakaian berwarna putih, terlihat sangat cantik."Apa nggak apa-apa aku pakai gaun seperti ini?" Sisil berdiri di depan Reina dengan gugup.Reina menatapnya dan tersenyum. "Nggak apa-apa dong. Kamu cantik banget.""Untunglah. Jantungku sudah jedag-jedug nggak karuan." Sisil melangkah ke depan Rei

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2203

    Alana tidak bisa mengalihkan pandangannya dari pria tampan itu."Ya, lama nggak ketemu, tapi Revin masih tetap tampan."Brigitta menatapnya. "Hati-hati nanti Jovan tahu.""Dia menggendong anaknya setiap hari dan nggak mau lepas, mana mungkin peduli denganku yang suka melihat pria tampan?" kata Alana sambil menatap Revin penuh kekaguman.Sejak Jovan memiliki anak, kepribadiannya langsung berubah. Dia tinggal di rumah setiap hari, tidak pernah keluar kecuali ada sesuatu yang penting di rumah sakit.Dia sangat sabar, setiap hari mengawal pengasuh membawa anak, takut pengasuhnya kurang baik dalam mengurus anaknya.Alana sangat senang karena Jovan seperti ini.Memiliki ayah yang bertanggung jawab akan membuat segala sesuatunya lebih mudah untuknya.Brigitta menghela napas tanpa daya.Revin menyapa mereka sebelum mencari tempat duduk.Alana mengajak Reina dan duduk di sampingnya.Dia berbisik pelan, "Nana, apa kamu sadar, kita lama banget nggak ketemu Revin, bukankah dia jadi lebih jantan?"

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2204

    Di dalam arena bermain, semua orang memilih permainan yang ingin mereka mainkan.Brigitta melihat sebuah boneka lucu di dalam mesin capit dan langsung memutuskan untuk menangkapnya, lalu memberikannya kepada Erina.Alana menemaninya bermain mesin capit, sementara Gaby pergi memancing.Revin masih bersama Reina dan bertanya, "Kamu mau main apa?"Reina melihat sekeliling dan akhirnya memilih permainan lempar koin.Kebetulan ada beberapa kursi kosong di sini, jadi Revin duduk dan main bersamanya.Melempar koin, Reina menggunakan satu koin untuk mengenai sekumpulan koin. Semua koin yang berhasil dirobohkan akan didapatkan sebagai hadiah.Tentu saja, koin yang jatuh biasanya tidak banyak, karena pemilik tempat ini tidak mau rugi.Reina duduk dan bermain dengan sungguh-sungguh, bermain sambil berbincang dengan Revin.Revin tidak bersungguh-sungguh. Dia tidak terlalu tertarik dengan permainan ini, dia lebih ingin berbicara dengan Reina.Sudah lama sekali dia tidak bertemu dengannya. Dia menya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2205

    Reina menoleh ke arah gadis itu yang menunjuk ke arah Revin. Dia menggeleng dan menyangkal, "Bukan, kami cuma teman.""Teman?" Mata gadis itu berbinar. "Serius?"Reina mengangguk. "Hmm, ya."Gadis itu tersenyum ke arahnya. "Terima kasih."Reina bingung.Dia hanya menjawab jujur, kenapa gadis itu berterima kasih kepadanya?Setelah gadis itu berterima kasih pada Reina, dia bergegas menghampiri Revin.Segera setelah gadis itu pergi, beberapa gadis lain yang mendengar percakapan gadis itu dan Reina mulai melihat ke arah Revin, salah satunya bahkan mendekati Revin dengan berani.Reina sedikit termenung. Dia melihat gadis-gadis itu pergi dan berbicara dengan Revin, seketika menyadari apa yang sedang terjadi.Jadi mereka tertarik dengan Revin.Revin sekarang sudah berusia tiga puluhan, tetapi dia tidak kalah dengan talenta muda yang sering muncul di TV. Dia bahkan lebih tampan dari para selebriti itu.Reina melihat beberapa gadis mulai mendekati Revin, mencoba mendapatkan kontaknya. Melihat i

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2208

    Tangan Morgan yang mencengkeram Reina terlihat menegang.Reina juga merasakannya, jadi dia melanjutkan, "Jauh sebelum kamu nikah sama Syena, aku tahu kalau dia suka sama kamu. Aku saja bisa tahu, kenapa kamu nggak sadar?"Morgan terdiam.Reina mungkin mengerti mentalitas seperti apa yang Morgan miliki."Saat itu kamu sudah tahu, tapi pura-pura nggak tahu?"Morgan tidak bisa mengatakan sepatah kata pun ketika perkataan Reina mengenai lubuk hatinya.Melihat ini, Reina mencibir, "Ternyata memang benar seperti apa yang aku pikirkan. Kamu mengabaikan rasa suka Jess kepadamu. Sekarang, dia sudah menikah dan menyukai orang lain, kamu bilang dia berubah?""Dulu, aku memang salah menilai orang. Aku bersalah kepadamu, tapi aku nggak salah nilai Jess."Tenggorokan Morgan menegang.Dia tahu apa yang dikatakan Reina benar, tetapi dia masih belum bisa menerimanya."Nana, kenapa dulu aku nggak tahu kalau kamu pintar bicara?" Dia menundukkan kepalanya lebih dekat pada Reina, napas panasnya menerpa leh

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2207

    Mata Brigitta sangat serius.Reina sedikit cemas. Dia telah memperhatikan beberapa pria sudah membantu Brigitta untuk menangkap boneka ini saat mereka bermain di sini.Sayangnya, semuanya gagal.Brigitta sangat cantik, bahkan jika dia sudah menjadi seorang ibu, beberapa pria masih berusaha mendekatinya.Reina menoleh ke belakang dan bertanya pada pemilik tempat ini. "Pak, boleh jual boneka itu pada kami?""Ini ...." Pemilik tempat ini pura-pura kesulitan. "Kalian bisa membawanya kalau bisa mendapatkannya lewat mesin capit."Begitu dia mengatakan ini, Revin menimpali."Apa koin ini cukup buat dapat boneka itu tanpa main dulu?" tanyanya.Bos itu melihat tumpukan koin game. Tanpa berpikir panjang, dia menganggukkan kepalanya berulang kali. "Cukup, sangat cukup. Tentu saja sangat cukup. Dengan banyaknya koin ini, mana mungkin nggak cukup?"Tidak lama kemudian, bos itu memanggil karyawannya dan mengeluarkan boneka itu, lalu menyerahkannya kepada Brigitta.Brigitta menoleh ke arah Revin, mat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2206

    Reina tersedak.Dia memang pernah berkata seperti itu dan selalu merasa seperti itu.Jika tidak menyukai seseorang, kenapa harus memberikan harapan kepadanya?Namun, ini tidak berlaku untuk orang asing. Orang asing hanya ditemui satu kali saja, jadi tidak perlu terlalu terang-terangan. Setidaknya, dia bisa mengatakan kepada mereka untuk tidak menghabiskan terlalu banyak uang."Sudahlah, kamu benar," kata Reina.Sudut mulut Revin terangkat lagi. "Jadi, lanjut main."Dia duduk di kursi gadis yang baru saja pergi, dengan cepat memenangkan kembali semua koin yang dihabiskan gadis itu barusan.Sebelum Reina sempat mengambilnya, Alana datang membawa beberapa tas besar berisi boneka.Dia datang membawa begitu banyak boneka, menarik perhatian banyak orang, terutama beberapa anak. Mata mereka berbinar-binar, memegang tangan ayah dan ibu mereka sambil menunjuk ke arah Alana."Tante itu dapat banyak boneka, hebat banget."Mereka mengira Alana sangat terampil, tetapi sebenarnya dia sudah menggunak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2205

    Reina menoleh ke arah gadis itu yang menunjuk ke arah Revin. Dia menggeleng dan menyangkal, "Bukan, kami cuma teman.""Teman?" Mata gadis itu berbinar. "Serius?"Reina mengangguk. "Hmm, ya."Gadis itu tersenyum ke arahnya. "Terima kasih."Reina bingung.Dia hanya menjawab jujur, kenapa gadis itu berterima kasih kepadanya?Setelah gadis itu berterima kasih pada Reina, dia bergegas menghampiri Revin.Segera setelah gadis itu pergi, beberapa gadis lain yang mendengar percakapan gadis itu dan Reina mulai melihat ke arah Revin, salah satunya bahkan mendekati Revin dengan berani.Reina sedikit termenung. Dia melihat gadis-gadis itu pergi dan berbicara dengan Revin, seketika menyadari apa yang sedang terjadi.Jadi mereka tertarik dengan Revin.Revin sekarang sudah berusia tiga puluhan, tetapi dia tidak kalah dengan talenta muda yang sering muncul di TV. Dia bahkan lebih tampan dari para selebriti itu.Reina melihat beberapa gadis mulai mendekati Revin, mencoba mendapatkan kontaknya. Melihat i

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2204

    Di dalam arena bermain, semua orang memilih permainan yang ingin mereka mainkan.Brigitta melihat sebuah boneka lucu di dalam mesin capit dan langsung memutuskan untuk menangkapnya, lalu memberikannya kepada Erina.Alana menemaninya bermain mesin capit, sementara Gaby pergi memancing.Revin masih bersama Reina dan bertanya, "Kamu mau main apa?"Reina melihat sekeliling dan akhirnya memilih permainan lempar koin.Kebetulan ada beberapa kursi kosong di sini, jadi Revin duduk dan main bersamanya.Melempar koin, Reina menggunakan satu koin untuk mengenai sekumpulan koin. Semua koin yang berhasil dirobohkan akan didapatkan sebagai hadiah.Tentu saja, koin yang jatuh biasanya tidak banyak, karena pemilik tempat ini tidak mau rugi.Reina duduk dan bermain dengan sungguh-sungguh, bermain sambil berbincang dengan Revin.Revin tidak bersungguh-sungguh. Dia tidak terlalu tertarik dengan permainan ini, dia lebih ingin berbicara dengan Reina.Sudah lama sekali dia tidak bertemu dengannya. Dia menya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2203

    Alana tidak bisa mengalihkan pandangannya dari pria tampan itu."Ya, lama nggak ketemu, tapi Revin masih tetap tampan."Brigitta menatapnya. "Hati-hati nanti Jovan tahu.""Dia menggendong anaknya setiap hari dan nggak mau lepas, mana mungkin peduli denganku yang suka melihat pria tampan?" kata Alana sambil menatap Revin penuh kekaguman.Sejak Jovan memiliki anak, kepribadiannya langsung berubah. Dia tinggal di rumah setiap hari, tidak pernah keluar kecuali ada sesuatu yang penting di rumah sakit.Dia sangat sabar, setiap hari mengawal pengasuh membawa anak, takut pengasuhnya kurang baik dalam mengurus anaknya.Alana sangat senang karena Jovan seperti ini.Memiliki ayah yang bertanggung jawab akan membuat segala sesuatunya lebih mudah untuknya.Brigitta menghela napas tanpa daya.Revin menyapa mereka sebelum mencari tempat duduk.Alana mengajak Reina dan duduk di sampingnya.Dia berbisik pelan, "Nana, apa kamu sadar, kita lama banget nggak ketemu Revin, bukankah dia jadi lebih jantan?"

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2202

    Entah bagaimana Adrian meninggalkan rumah sakit. Namun, setelah sampai di luar, tubuhnya gontai, pikirannya dipenuhi dengan tindakan Hanna saat berada di dalam bangsal barusan. Dia juga terus terngiang-ngiang apa yang dikatakan Hanna.Bagaimanapun, dia adalah seorang pria sejati, mana mungkin dia tidak ingin melakukan tindakan yang lebih intim dengan orang yang disukainya?Namun, dia juga takut menyakiti wanita itu.Sekarang, orang tua Hanna sudah merestui hubungan mereka, dia juga yakin bisa mendapatkan banyak uang ....Adrian sedikit tergoda .......Satu minggu kemudian.Reina dan sahabatnya mengunjungi pernikahan Sisil.Pernikahan Sisil diadakan di hotel paling besar di kota. Dia mengenakan pakaian berwarna putih, terlihat sangat cantik."Apa nggak apa-apa aku pakai gaun seperti ini?" Sisil berdiri di depan Reina dengan gugup.Reina menatapnya dan tersenyum. "Nggak apa-apa dong. Kamu cantik banget.""Untunglah. Jantungku sudah jedag-jedug nggak karuan." Sisil melangkah ke depan Rei

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2201

    Seketika, penilaian Malik terhadap Adrian langsung berubah."Kamu yakin?"Jika perjanjian itu ditandatangani, di masa depan, keuangan milik Keluarga Sunandar benar-benar tidak terkait dengan Adrian. Kalaupun dia menikahi Hanna, dia tidak akan mendapatkan keuntungan sepeser pun. Jika suatu saat dia bercerai dengan Hanna, dia juga tidak akan mendapatkan harta gono-gini.Adrian mengangguk berat. "Aku yakin, asalkan Om mau menikahkan Hanna denganku, aku akan memenuhi semua syarat yang kalian minta.""Selain itu, kalau Om mau percaya padaku, aku akan berbakti kepada Om dan Tante." Adrian berkata dengan sungguh-sungguh.Malik terdiam.Bukannya tidak bersedia, dia hanya masih ragu.Dia adalah seorang pengusaha, jadi dia tahu bahwa hati manusia itu jahat."Sudahlah, kamu dan Hanna bisa menjalin hubungan. Kalau tahun ini hubungan kalian masih baik-baik saja dan kariermu melesat, aku akan merestui hubungan kalian." Malik menambahkan, "Tentu saja, sebelum kalian menikah, kamu harus tanda tangan p

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2200

    Hati Hanna langsung cemas saat mendengar bahwa ayahnya menyuruh Adrian datang."Kenapa Ayah minta kamu datang?"Hanna khawatir ayahnya akan mempermalukan Adrian dan mengatakan sesuatu yang buruk.Adrian menggeleng. "Entahlah, katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan denganku.""Baiklah."Hanna berbicara sedikit tidak enak hati, "Kalau nanti Ayah bicara aneh-aneh, kamu jangan marah."Adrian tidak bisa menahan senyumnya."Jangan khawatir, aku nggak akan marah nggak peduli semenyakitkan apa pun perkataannya."Sebagai seorang pria, jika dia memiliki seorang anak perempuan dan akan diambil oleh orang lain, apalagi pria itu orang miskin, dia juga tidak akan menyukainya.Sebagai orang tua, siapa yang tidak ingin anaknya memiliki kehidupan yang baik?"Hmm."Ketika mereka berdua sedang berbicara, Malik dan Ines tiba.Mereka mendorong pintu dan melihat sikap manis keduanya, sedikit canggung.Malik berjalan menghampiri mereka, melewati Adrian dan mendekati putrinya."Kenapa dekat-dekat begitu s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status