Share

Bab 1816

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-08 18:00:00
Maxime terdiam, dia juga tidak tahu harus menjawab apa.

Reina tidak menunggu jawaban Maxime dan langsung melanjutkan, "Aku cuma asal tanya."

Reina tersenyum pahit.

Sebenarnya bukan kematian yang Reina takuti, tapi dia takut orang-orang di sekitarnya yang akan meninggalkannya.

Pertama ayahnya, lalu Lyann ....

Sekarang, kesehatan ibunya semakin buruk.

Belakangan ini Reina sering memimpikan orang-orang meninggalkannya. Saat bangun, wajah Reina penuh dengan derai air mata.

Maxime memeluknya dengan lembut.

"Jangan terlalu dipikirkan, semua orang 'kan bakal mati dan kita akan berkumpul kembali di satu tempat."

Reina tercekat saat mendengar kata 'berkumpul kembali'. "Serius?" tanya Reina.

"Ya, serius."

Padahal dulu Maxime tidak mungkin akan mengucapkan kata-kata seperti ini. Maxime juga tidak paham saat ini dirinya kenapa.

Sebenarnya bagi Maxime hidup dan mati dan bukanlah masalah besar, tapi dia tidak tega melihat Reina sedih.

Karena mereka sedang di tempat umum, Reina keluar dari pelukan Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1817

    Mungkin karena posisinya sekarang Reina tiba-tiba merasakan kasih sayang seorang ibu yang begitu lama dia dambakan, jadi Reina sangat takut kehilangan.Reina membasuh dirinya dengan air dingin berulang kali untuk membuat dirinya merasa lebih baik, lalu keluar dari kamar mandi.Malam itu.Reina minta Maxime untuk pulang dan menjaga Riki, sementara dia tinggal bersama Liane.Vior juga mau tinggal.Liane dengan terpaksa menyetujui kemauan kedua orang itu.Malamnya, Liane kembali merasa sangat kesakitan.Dia menggertakkan gigi dan tidak bisa tidur sama sekali.Reina yang tahu kondisi Liane pun mendatanginya, "Ibu nggak bisa tidur ya? Ngobrol sebentar yuk? Lagian aku juga nggak ngantuk."Vior juga mengangguk berulang kali."Iya Bi, kita ngobrol yuk?"Liane setuju, "Oke."Vior yang pertama membuka obrolan, "Kak Nana, ceritain masa kecilmu dong, aku belum tahu lho."Masa kecil ....Ketika Reina menceritakan masa kecilnya, dia tidak menyebutkan hal-hal yang tidak menyenangkan dan hanya menceri

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1818

    Alana mengernyit, "Ya ampun aku jalannya sudah pelan banget lho. Harus sepelan apa lagi? aku ini hamil, bukan lumpuh, oke? Sudah sana iiih, nggak usah ngurusin aku!"Sejak Jovan tahu Alana hamil, dia melarang Alana makan ini dan itu.Sekarang bahkan Alana dipaksa jalan selambat siput karena Jovan takut Alana tertabrak.Alana benar-benar tidak bisa bebas."Kamu itu istriku dan kamu lagi hamil anakku. Kalau bukan aku yang peduli sama kamu, siapa lagi yang peduliin kamu? Sudahlah nurut aja." Jovan dengan hati-hati menatap Alana.Alana malas berdebat dengan Jovan.Saat ini koridor rumah sakit mulai ramai oleh anggota keluarga pasien, dokter dan suster.Ketika Jovan melihat orang-orang ini berjalan ke arahnya, dia langsung melindungi Alana sambil berkata, "Awas-awas! Jalannya di pinggir sana, jangan dekat-dekat istriku, dia lagi hamil."Para suster dan dokter tahu siapa Jovan, jadi mereka langsung minggir.Namun, para pasien dan anggota keluarga pasien tidak tahu siapa Jovan, mereka juga ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1819

    Alana langsung menghampiri dan menggenggam tangan Reina, "Hari ini kamu bakal dioperasi 'kan? Aku datang buat nemenin kamu, sekalian jenguk Bibi Liane juga."Reina mengangguk."Ibuku kayaknya belum bangun.""Nggak apa-apa. Kita tunggu di luar aja, lagian hari ini aku nggak ada urusan kok."Setelah Alana hamil, Jovan menyerahkan pekerjaan Alana pada orang lain.Alana jadi seorang pengangguran yang tidak melakukan apa pun sekarang.Alana duduk di samping Reina dan melihat sekeliling, "Ngomong-ngomong, Maxime mana?""Dia anterin Riki ke sekolah pagi ini, sebentar lagi juga datang."Deron sekarang lagi sibuk. Reina baru tenang kalau Maxime sendiri yang mengantar Riki ke sekolah.""Oh, baiklah." Alana meraih tangan Reina dan menghiburnya lagi.Reina mendengarkan dalam diam dan mengangguk, dari luar dia tidak terlihat terlalu sedih.Alana memahami kesedihan di hatinya."Nggak apa-apa, Nana." Alana memeluknya.Jovan berdiri diam di samping, dia tidak tahu bagaimana harus menenangkan Reina."Y

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1820

    Liane merasa lega."Andai aja suatu hari kamu nggak mencintainya lagi, tolong jangan sakiti dia ya, antar saja pulang ke Keluarga Yinandar." Liane yang sudah kenyang asam garam kehidupan tahu, janji seseorang tidak dapat bertahan lama.Maxime paham apa yang dipikirkan Liane, dia juga tahu ucapan saja tidak akan membuktikan apa-apa.Maxime berlutut dan berkata, "Bu, aku tahu janji dengan kata-kata nggak ada artinya. Aku akan membuktikannya dengan tindakan.""Aku sudah menyerahkan seluruh saham Grup IM atas nama Nana. Kalau aku menyakitinya, pastinya dia nggak akan sengsara."Sebenarnya dengan Grup Yinandar di tangan, Reina tidak perlu khawatir akan uang dan materi. Tapi inilah rasa aman, perlindungan dan janji yang diberikan Maxime padanya.Liane mengangguk sungguh-sungguh, "Oke, aku juga akan ngomongin Nana untuk tinggal bersamamu dan jadi istri yang baik.""Ya." Maxime tersenyum, "Kita balik ya dan nungguin Nana selesai operasi.""Oke."Maxime mendorong Liane kembali.Pesan Liane ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1821

    Semua orang mengobrol sebentar dan karena takut mengganggu istirahat Reina dan Liane, mereka pun pamit pulang.Mereka pergi berpasang-pasangan.Sekarang Deron dan Sisil sudah berani berpegangan tangan.Ekki dan Gaby bahkan memberi tahu kabar baik bahwa Gaby sedang hamil.Di antara ketiga pasangan, hanya Brigitta dan Ethan yang terlihat sangat asing dan berjalan jauh-jauhan.Ethan tidak senang melihat momen ini, tapi dia tidak bisa menunjukkannya di depan banyak orang.Ketika hendak pergi, dia ditarik oleh Jovan."Ethan, bentar lagi aku punya anak lho.""Oh, Erina malah sudah hampir dua tahun," sahut Ethan.Jovan terdiam."Terus kenapa? Mulai sekarang, putriku pasti bakal lebih cantik dari putrimu." Jovan membual.Ethan memutar matanya, "Emangnya sudah tahu anakmu itu perempuan atau bukan?"Jovan terdiam lagi.Benar juga, sekarang dia juga belum tahu anaknya perempuan atau laki-laki.Semua tergantung takdir. Lihat saja Maxime yang ingin dikaruniai anak perempuan, ternyata keempat anakny

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1822

    Awalnya, semua berjalan dengan indah.Keduanya bertunangan dan Brigitta sering ke Grup Yusdwindra menemui Ethan.Dulu Ethan tidak terlalu antusias pada Brigitta, sikapnya selalu dingin dan acuh tak acuh.Bagi orang luar, Brigitta seperti hidup di dunia mimpi.Setelah lulus, orangtua kedua belah pihak pun mulai mendiskusikan pernikahan.Namun tidak lama sebelum pernikahan, tiba-tiba Keluarga Fandie bangkrut dan tidak berapa lama orangtua Brigitta pun meninggal dunia.Brigitta mengalami pukulan yang begitu berat, bahkan untuk sementara waktu dia menolak untuk bicara.Ethan dan Brigitta tetap menikah dan tinggal di kediaman Keluarga Yusdwindra, tapi di malam pernikahan mereka, Ethan malah mengucapkan kata yang membuat Brigitta sedih.Sejak saat itu, Brigitta tidak pernah lagi memperhatikan Ethan.Meski mereka adalah pasangan, namun tidak terlihat seperti pasangan.Ketika Brigitta mengingat masa itu, dia pun menarik tangannya dari genggaman Ethan.Saat tangan Ethan terasa kosong, dia menat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1823

    Brigitta membelalak tidak percaya.Di matanya, Ethan bersikap biasa. Tidak suka juga tidak benci.Apalagi awalnya Ethan tidak pernah menyatakan cinta padanya. Pria itu juga tidak pernah membelikan hadiah atau memberikan apa pun padanya seperti pasangan lain yang sedang jatuh cinta.Apa maksudnya cuma mau menikah hanya dengannya?ibu Ethan melihat Brigitta seperti tidak memercayainya.Dia menghela napas."Brigitta, aku nggak bohong. Kamu pikir aja sendiri. Waktu keluargamu bangkrut, sebenarnya Keluarga Yusdwindra bisa membatalkan pertunangan kalian."Tangan Brigitta menegang.ibu Ethan melanjutkan, "Meski keluarga kami akan ikut malu juga, tapi setidaknya kami nggak rugi apa-apa. Masalahnya, Ethan nggak mau dan bilang cuma akan menikah kalau sama kamu. Kami nggak bisa mengaturnya, makanya kami hanya bisa mengizinkan Ethan menikahimu.""Waktu itu dia benar-benar keras kepala, bahkan berlutut lama sekali."Brigitta tidak menyangka Ethan akan memohon pada orangtua untuk bisa menikahinya.B

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1824

    Keduanya kembali ke dalam rumah bersama.Ethan dan ayahnya sedang duduk di ruang tamu sambil minum teh. Ketika melihat kedua wanita itu kembali, Ethan langsung berdiri.Ibu Ethan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku putranya yang seolah takut istrinya sudah ditindas mertua.Ibu Ethan pun memanggil suaminya, "Ayo kita pulang, jangan ganggu mereka pasangan muda."Ayah Ethan berdiri dan tersenyum."Oke."Saat hendak pergi, ayah Ethan menepuk pundak putranya."Rukun ya sama Brigitta, jangan bertengkar."Kata-kata seperti ini tidak berbeda dengan apa yang diucapkan orang tua pada umumnya pada anak-anaknya.Setelah orangtua Ethan pergi, hanya Ethan dan Brigitta yang tersisa di ruang tamu."Ibu nggak bilang sesuatu yang keterlaluan, 'kan?" Ethan bertanya dengan cemas.Brigitta bisa melihat begitu besar perhatian Ethan padanya. Brigitta menatap Ethan lekat-lekat, pria yang sudah menikah dengannya selama bertahun-tahun."Ibu cuma ngomongin harta keluarga."Setelah berkata demiki

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2097

    Sebenarnya, ini bukan menjelaskan semuanya dengan jelas, tetapi menempatkan identitas dengan jelas bahwa Ari tidak pantas untuk Reina dan dia tidak lebih baik dari Maxime.Sekarang, Ari merasa sangat bersalah, "Bu Reina, kita akan bertemu lagi lain kali. Kali ini, aku yang mentraktirmu dan Tuan Maxime."Maxime segera membalas, "Nggak perlu. Saat datang, aku sudah bayar."Dia tidak mau menerima traktiran dari saingan cintanya, dia juga bukan orang yang suka gratisan.Ari makin malu, lalu mengangguk mengerti sebelum pergi bersama orang tuanya.Setelah dia pergi, Reina menghela napas panjang, merasa masih belum pulih dari semua kejutan yang baru saja terjadi."Apa maksudnya ini?" Reina bergumam pada dirinya sendiri.Maxime menatapnya dengan ramah. "Sudah percaya 'kan kamu sekarang?"Reina menghela napas, masih sedikit tidak percaya."Apa mungkin Ari mengarang jawaban yang barusan?"Dia tidak mengerti kenapa seorang selebriti pria populer menyukai seorang wanita yang lebih tua beberapa tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2096

    "Bu, jangan konyol." Ari membela Reina, "Itu masalahku sendiri, nggak ada hubungannya sama dia."Ari memang penurut dan pengertian sejak kecil, kecuali untuk urusan jatuh cinta dan menikah.Melihatnya membela wanita lain, hati Retno jadi makin tidak nyaman, lalu melampiaskan kemarahannya pada Reina."Namamu Reina?" tanya Retno sambil menatapnya tajam. "Apa suamimu tahu tentang hubunganmu dengan Ari?"Kata-kata dingin Retno terus terlontar, "Kamu sudah menikah, punya anak dan terlihat sedikit lebih tua dari Ari. Jadi, kamu harusnya sangat pandai dalam memanipulasi laki-laki muda, bukan? Menurutmu, apa yang akan suamimu lakukan kalau aku memberitahunya semua ini?"Jika orang ini bukan ibu Ari, Reina pasti sudah membalas tanpa ampun."Tante, aku nggak memanipulasi anak Tante, jadi jangan bicara sembarangan tentangku. Usia anak Tante sudah dua puluhan, bukankah dia punya pendapat sendiri?" kata Reina dengan tegas.Ari mendengarkan percakapan antara Reina dan ibunya sendiri, mengerti bahwa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2095

    Sudut mulut Imran bergerak pelan, apakah itu kabar baik?"Lalu bagaimana sekarang?"Mereka berharap bisa bertemu dengan calon menantu mereka hari ini, tetapi tidak disangka semuanya tidak seperti yang mereka bayangkan.Retno berpikir sejenak, lalu menjawab, "Karena anak kita lebih suka yang sudah menikah, kenapa kita nggak carikan janda saja untuknya?"Raut wajah Imran terlihat makin aneh."Kamu nggak lagi bercanda?""Di zaman sekarang ini, bercerai bukanlah masalah besar." Retno berpikiran terbuka. "Yang penting anak kita bisa cepat menikah dan memberi kita cucu."Imran tidak menolak atau membantah.Dia hanya diam saja.Retno menganggapnya sebagai jawaban persetujuan darinya."Ayo. Karena ini salah paham, kita pulang saja." Imran berdiri.Pada saat itulah dia tiba-tiba mendengar Ari berkata lagi, "Bu Reina, apa kamu dan Tuan Maxime rujuk? Kamu sudah yakin nggak mau mempertimbangkan yang lain?"Reina sedikit bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu."Kenapa kamu tanya begitu?""Mak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2094

    Reina dan Maxime tiba di dalam restoran sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Maxime menerima telepon dan keluar sebentar.Melihatnya dari kejauhan, Ari langsung berjalan cepat ke arahnya.Setelah sampai di tempat itu, dia melihat sekeliling dan bertanya, "Katanya Tuan Maxime datang juga, di mana dia?""Oh, dia keluar sebentar buat jawab telepon," jawab Reina.Mendengar itu, Ari mengangguk dan duduk di seberang Reina.Dia tidak menyadari bahwa saat ini orang tuanya sedang duduk di ruang sebelah.Orang tua Ari senang saat melihat orang yang ditemui putra mereka adalah seorang wanita dan memiliki penampilan yang khas."Ternyata dia sudah punya pacar, tapi menyembunyikannya dari kita," kata Imran.Retno bertanya bingung, "Apa kamu nggak merasa wanita ini agak familier? Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat."Sebelumnya, Ari dan Reina pernah digosipkan dan berita keduanya menjadi pemberitaan hangat.Pada waktu itu, Retno sempat melihat foto profil Reina di berita."Memang n

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2093

    Ibu kota.Keluarga Yinandar sangat meriah seperti biasa, Naria takut kedua orang tua itu kesepian, jadi meminta Reta untuk kembali lebih awal untuk menemani mereka merayakan Tahun Baru.Begitu Reina dan yang lainnya tiba, keduanya terlihat sangat gembira.Keempat cicit kecil itu memanggil mereka, kemudian mereka memberi keempatnya hadiah.Reina melihat bahwa mereka tidak bisa memegang semua hadiah itu dengan tangan mereka."Kakek, Nenek, kenapa beli banyak hadiah begini?""Kami senang karena mereka datang. Setiap kali kami melihat sesuatu yang bagus dan menyenangkan, kami berpikir untuk membelinya dan menyimpannya untuk mereka."Reina tidak berkata apa-apa lagi saat mendengar ini.Reina meminta keempat anaknya bermain bersama kakek dan neneknya, kemudian dia dan Maxime bisa keluar jalan-jalan, lalu sorenya menemui Ari....Rumah Ari.Ayah dan ibunya memegang banyak foto perempuan cantik dan menyerahkannya kepadanya. "Coba lihat."Ari hanya melirik mereka dan mengalihkan pandangannya."

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2092

    "Ya."Riko mengiakan dengan sangat patuhDia menguap dan menyuruh ketiga adiknya untuk bangun.Kedua adiknya yang paling kecil langsung bangun, tetapi Riki yang selalu bersikap malas tidak mau bangun."Hoaam, Kak, aku masih ingin tidur. Kamu balik dulu saja, aku mau tidur sambil peluk Mama."Reina tidak bisa menahan tawa saat melihat adegan ini."Ya, kalian istirahat di sini dulu saja." Reina tidak tega berpisah dengan beberapa anak.Rasanya sangat bahagia bisa bersama anak-anak.Namun, Maxime berkata dengan tidak sabar, "Cepatlah."Riki beranjak dari lantai dengan gusar saat mendengar suara marah papanya."Ayo pergi." Dia menepuk lipatan di tubuhnya. Ternyata dia sudah bangun sejak tadi, dia hanya sengaja tidak ingin meninggalkan tempat itu.Reina melihat tanpa daya saat keempat anaknya pergi. Lalu, dia menggerutu kepada Maxime, "Kamu kenapa, sih? Kenapa ngusir mereka begitu?"Maxime bergegas menghampirinya dan memeluknya."Kalau ada mereka, bagaimana kita bisa punya waktu berdua?"".

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2091

    Ketika Morgan pergi, dia melewati ruang tamu, melewati Aarav dan Daniel."Kamu baru pulang, apa sudah mau pergi lagi?" Daniel bertanya saat melihat Aarav akan keluar rumah."Hmm," jawab Morgan singkat.Daniel mengerutkan keningnya. "Jangan pergi, tunggu sampai makan nanti."Morgan tidak sependapat, bersikap seakan tidak mendengar perkataannya dan terus melangkahkan kakinya keluar rumah.Sikapnya membuat Daniel merasa canggung.Aarav yang berada di sampingnya memperhatikan semuanya dalam diam. Dia menyesap tehnya, lalu berkata, "Anak-anak sudah besar, jadi suka memberontak. Rendy juga sering membuatku kesal, jadi jangan ambil pusing.""Hmm." Daniel mengangguk."Kalau nggak ada yang lain, kami akan pulang dulu. Aku minta tolong kepadamu untuk bicara dengan Max terkait kerja sama ini." Aarav berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Bagaimanapun juga, kamu itu ayah Max, kepala keluarga.""Kak, jangan khawatir."Daniel mengantarnya pergi.Sebenarnya Daniel tidak bodoh, mana mungkin dia tidak ta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

DMCA.com Protection Status