Share

Bab 1606

Penulis: Kacang Merah
Maxime spontan tersenyum, "̛Iya, oke."

Tak lama, malam pun tiba. Langit malam yang terbentang luas bertabur bintang.

Reina dan Riko duduk bersama. Maxime duduk satu meter dari mereka berdua dan meminta bawahannya datang menyiapkan barbeku.

Aroma barbeku pun menarik perhatian para anak-anak dan ibu-ibu.

Satu per satu mulai melirik ke arah mereka.

Reina yang merasa sungkan pun berkata, "Riko, sana ajak teman-teman, orangtua mereka sama para guru buat ikut makan barbeku di sini."

Reina juga tidak menyangka Maxime akan menyiapkan barbeku.

Padahal dua hari yang lalu Reina cuma asal bicara, dia bilang enaknya berkemah sambil barbeku.

"Oke."

Riko menepuk pantatnya, lalu berdiri dan memanggil semua orang.

Jadi untuk sementara, Reina dan Maxime berduaan saja.

Mencium aroma barbeku, Reina pun melirik Maxime.

Maxime menyerahkan daging panggang yang sudah matang padanya, "Ini."

"Kamu makan aja dulu, nanti aku makan yang kupanggang." Reina sungkan menerimanya karena barusan dia sudah membuat Maxime
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Krista April
kok msih blum ingat ya Reina SMA maxsime kpan mreka hidup bhgia Kya dulu lgi sblum Reina diculik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1607

    Maxime berbohong dengan tampang dingin, "Semalam kamu nggak nyenyak tidurnya terus melindur bilang kedinginan, jadi aku peluk kamu.""Hah?" Reina tidak percaya.Karena sekarang cuaca sudah menghangat, semalam Reina tidak merasa kedinginan sama sekali.Riko yang baring tidak jauh dari mereka pun keluar dari kantong tidurnya."Ma, aku bisa buktiin kok kalau semalam Mama melindur dan minta dipeluk." Riko memasang tampang serius dan sepertinya tidak berbohong sama sekali.Saat Reina mendengar ucapan Riko, wajahnya memerah karena malu.Kenapa dia bisa melindur seperti itu? Apa karena makin tua, tubuhnya makin rewel?Riko mendatangi Reina dan berkata, "Mama nggak usah malu, dulu Mama juga pernah tidur sama dia kayak gini kok."Reina makin ingin mengubur dirinya."Iya, iya." Reina menarik napas dalam-dalam lalu menatap Maxime, "Terima kasih untuk semalam, maaf ya ganggu tidurmu."Maxime menggeleng, "Nggak kok. Aku sudah minta orang siapin selimut, malam ini kita tidur pakai selimut ya.""Ngga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1608

    Matahari tepat menyinari wajah Maxime, membuat tubuhnya yang tinggi tegap pun terlihat perkasa.Reina tercengang.Bukannya rata-rata anak orang kaya tidak tahu hal kampungan seperti ini? Ternyata Maxime bisa?Maxime sadar Reina menoleh, dia pun mengangkat tangannya dan memberi tanda pada Reina untuk mengambil ikan tangkapannya.Riko sangat bersemangat, "Lempar ke sini."Maxime melemparkan seekor ikan sepanjang telapak tangan, tepat di titik yang diminta Riko.Riko langsung memungutnya.Bagaimanapun, Riko masih anak-anak yang tentu bahagia melihat ikan hidup.Riko adalah anak pertama yang mendapat ikan. Dia menggali lubang, mengisi air ke dalamnya, lalu memasukkan ikan tangkapan Maxime ke dalamnya.Teman-temannya yang lain pun datang menonton."Wah Riko, ini ikan tangkapan papamu?"Riko ragu-ragu sejenak, lalu mengangguk.Seorang gadis kecil berlutut dan berkata dengan iri, "Papamu hebat banget, papaku saja belum dapat."Anak-anak lain juga memuji Riko dan iri padanya.Tidak lama kemudi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1609

    Tiba-tiba, ponsel Melisha berdering saat pikirannya kacau balau.Ternyata Aarav yang menelepon.Melisha mengangkat panggilan itu."Malam ini bakal hujan besar, kamu bilang si Maxime sama Reina lagi di gunung bareng?" tanya Aarav."Ya.""Hmm ... wajar sih kalau terjadi sesuatu nggak terduga di pegunungan, ya, 'kan?" Suara Aarav terdengar menakutkan.Melisha tahu niat Aarav."Tapi di sini ramai. Ada orangtua dan guru.""Asal kita bisa menyingkirkan Maxime dan Reina, ngapain mentingin hidup dan mati orang lain?" Aarav sama sekali tidak peduli dengan hidup dan mati orang lain.Melisha meremas ponselnya erat-erat dan spontan teringat momen kemarin saat dirinya menyeka keringat Maxime kemarin."Oke, kalau begitu Ayah atur aja, terus kasih tahu aku.""Oke, kamu sama Tommy hati-hati ya," kata Aarav."Oke." Melisha menutup telepon.Jantung Melisha berdebar kencang, malaikat dan iblis bertarung dalam benaknya. Apa dia benar-benar akan membiarkan terjadi sesuatu pada Maxime dan Reina?Dia tidak m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1610

    "Tommy, Alfian 'kan nggak beneran mukul kamu. Pria itu punya harga diri, nggak boleh berlutut sembarangan," kata papa Alfian.Mama Alfian juga menatap Melisha dengan tatapan memohon, "Bu Melisha, ini cuma kesalahpahaman kecil. Nggak perlu sampai minta maaf, bukan?"Melisha mungkin tidak bisa mengendalikan Reina, tapi masa dia tidak bisa mengendalikan Keluarga Crisie?Apalagi Keluarga Crisie adalah keluarga Alana, sahabat Reina. Melisha pun lebih keras hati, "Maaf, kalau kalian nggak mau minta maaf, aku akan menuntut kalian."Tuntutan ini pasti adalah cara lain Melisha untuk menindas Keluarga Crisie.Mama Alfian tidak ingin putranya begitu tertindas, jadi dia langsung memeluk Alfian.Alfian juga jadi ketakutan.Padahal jelas-jelas ini semua kesalahan Tommy, kenapa dia yang harus minta maaf?Alfian masih terlalu muda untuk memahami liku-liku antara orang dewasa."Mama, aku nggak salah," ucap Alfian dengan lirih.Mama Alfian juga tidak tahu harus berbuat apa, dia menatap suaminya dengan t

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1611

    Mama Alfian menatap Reina dengan penuh rasa terima kasih.Begitu Reina angkat bicara, mama Diera membantu, "Bu Melisha, mereka semua cuma anak-anak. Lagian nggak ada masalah besar kok, sudah nggak usah memperbesar masalah."Begitu ada yang membela Alfian, orangtua lainnya juga menasihati Melisha untuk tidak memperbesar masalah ini."Lihat si Alfian sudah nangis sampai segitunya, dia pasti sudah sadar kalau salah.""Ya, ya."Melisha mengepalkan tangannya erat-erat, dia kesal.Namun karena ditonton banyak orang, dia tidak enak terus menindas anak kecil."Ya sudah, jangan sampai terulang lagi ya."Papa Alfian menebalkan muka dan berkata, "Terima kasih atas kemurahan hati Bu Melisha."Begitu masalah sudah selesai, mama Alfian mendorong suaminya pergi."Aku sudah buta, salah aku nikah sama kamu! Kamu nggak ada apa-apanya sama adikmu!"Saat kedua orangtuanya bertengkar Alfian merasa semakin tidak nyaman.Dia semakin merasa bersalah karena sudah membuat situasi jadi seperti ini.Setelah Alfia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1612

    Sore hari, langit dengan cepat menggelap. Reina dan yang lainnya duduk di lereng bukit, menikmati angin semilir sambil makan ikan bakar.Riko sengaja menyisakan ikan hidup untuk Alfian."Ikan ini nggak bisa hidup lama," katanya.Alfian menatap Riko dengan penuh kekaguman, "Terima kasih Riko, kamu baik banget."Reina tersenyum melihat momen ini.Riko benar-benar bijak, ke depannya pasti tidak akan kekurangan teman."Nggak masalah, cuma ikan aja kok." Riko tidak terbiasa menerima ucapan terima kasih.Alfian sangat tersentuh, tapi dia merasa tidak nyaman saat teringat kejadian tadi."Tante Nana, apa menurutmu tadi aku salah?"Dunia anak-anak itu hitam dan putih.Alfian merasa dirinya tidak salah, tetapi saat teringat papanya menyuruhnya minta maaf, dia jadi ragu.Reina berpikir sejenak sebelum menjawab."Menurut Tante sih nggak salah. Kamu cuma membela diri, lagian Tommy yang salah duluan."Alfian menjadi semakin bingung, "Terus kenapa papa minta aku minta maaf?""Karena di dunia orang de

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1613

    Makan malam hari ini disiapkan oleh pihak sekolah.Tidak banyak ikan yang tertangkap siang tadi, jadi tangkapan ikan para ayah hanya sebagai tambahan lauk.Karena sedari siang sudah kerja keras, para orangtua dan murid semuanya kelelahan, jadi mereka semua makan banyak dan tidak lagi pilih-pilih makanan.Tommy makan sambil sesekali melirik Riko.Dalam hati dia iri pada Riko yang disukai banyak teman-teman, Riko jadi pemimpin, bukan pengikut.Melisha tidak nafsu makan, dia merasa sangat gugup karena tahu akan terjadi sesuatu malam ini.Dia juga sesekali melirik Reina dan cemburu saat melihat Reina sekeluarga bersenang-senang dengan bahagia.Setelah makan malam, semua orang beristirahat.Melisha mendatangi Maxime, "Max, makanannya oke? Kalau kamu nggak suka, aku punya makanan di sana, pastinya lebih sehat."Maxime tidak repot-repot melirik Melisha dan menjawab dengan nada dingin, "Nggak usah, terima kasih."Melisha mengernyit bingung. Kenapa sekarang sikapnya dingin sekali? Beda sekali d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1614

    Reina menunduk dan mengernyit bingung saat melihat kotak makan di depannya."Apa ini?""Melisha yang kasih, katanya ada daging. Kamu belum kenyang, 'kan? Nih makan sedikit," ucap Maxime.Melisha bisa mendengar ucapan Maxime dengan jelas.Api kecil yang menyala dalam hatinya langsung padam dalam sekejap.Kurang ajar! Dia pikir Maxime tertarik padanya makanya mau menerima pemberiannya, dia tidak menyangka Maxime melakukannya demi Reina."Max, kamu sayang banget ya sama istrimu. Aku ngasih banyak makanan, tapi kamu malah ngasih ke Nana." Nada bicara Melisha agak aneh.Reina benar-benar belum kenyang.Makan malam yang disajikan pihak sekolah terlalu sederhana dan sedikit.Reina melihat makanan yang diantarkan oleh Maxime, lalu menatap Melisha.Sebelum Reina sempat menolak, Maxime kembali berujar, "Ayo cepat makan, jangan kemalaman makannya, nggak sehat."Reina pun tidak sungkan lagi.Dia mengangguk, lalu berkata pada Melisha, "Terima kasih ya, Kak Melisha."Melisha tersenyum lembut, "Sama-

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2289

    Joanna berkata kepada Reina dengan perasaan tidak senang, sambil menguap, "Aku pikir bakal lihat Aarav teriak-teriak. Nggak disangka masalahnya selesai secepat ini."Dia tidak bersimpati pada kedua belah pihak.Lagi pula, Keluarga Madison bukanlah keluarga baik-baik.Reina mengangguk. "Ya, aku nggak menyangka masalah ini diselesaikan dengan mementingkan kepentingan masing-masing."Joanna menepuk bahunya."Ke depannya, kamu harus terbiasa sama situasi seperti ini. Dalam keluarga besar, yang namanya perasaan nggak begitu penting, semuanya tentang kepentingan."Reina memikirkannya dengan bijaksana.Joanna kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sementara Reina kembali ke tempatnya dan Maxime.Maxime tidak pergi ke sana hari ini, dia tidak terlalu suka masalah.Saat itu, dia sedang duduk di sofa sambil bermain ponsel.Reina bingung saat melihat dia masih terjaga. "Kenapa masih belum tidur? Ini sudah malam lho?""Terus kamu? Kenapa jam segini baru balik?" Maxime tidak tenang membiarkan Rein

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2288

    Aarav paham dengan maksud perkataannya dan mengangguk mengerti."Jangan khawatir, aku tahu."Joanna dan Reina saling memandang, sudut mulutnya terangkat. "Aku pikir ada acara besar, ternyata bukan. Ayo kita pergi."Reina mengangguk.Saat itu, beberapa wajah yang lebih familier masuk dari luar.Reina melihat para pengunjung, yang tidak lain keluarga Melisha."Ibu, orang Keluarga Madison datang," kata Reina.Joanna langsung menghentikan langkah kakinya."Kalau begitu kita tunggu sebentar lagi saja.""Ya." Tentu saja Reina mendengarkan apa yang dikatakan Joanna.Keduanya belum keluar dan sempat melihat orang-orang Keluarga Madison terengah-engah dari luar.Melihat mereka, wajah Aarav berubah serius."Kenapa kalian datang?"Rombongan Keluarga Madison yang berada di barisan paling depan adalah ayah Melisha. "Mau apa lagi, aku datang mau jemput putriku.""Ternyata Keluarga Sunandar berani bersikap sekeras ini kepada putriku." Dipta melihat luka-luka di tubuh Melisha dan mengepalkan tinjunya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2287

    "Tuan, Keluarga Tuan Daniel datang," kata pelayan itu.Mendengar kata-kata itu, keheningan seketika menyelimuti ruangan itu.Kekesalan di bawah mata Aarav makin tidak bisa disembunyikan. "Sial! Mau apa mereka ke sini?"Rendy menyela, "Apa lagi, mereka pasti datang karena mau lihat masalah di keluarga kita."Aarav menatapnya dengan tatapan kosong.Kemudian, dia hendak meminta pembantu untuk keluar dan memberitahu mereka bahwa dia tidak ada di rumah.Tidak disangka Daniel dan yang lainnya datang tanpa dipersilakan masuk.Aarav tidak pernah sebenci ini kepada Daniel.Hal pertama yang Reina lihat setelah masuk adalah Melisha, yang diikat dan berlutut, serta pria simpanannya.Keduanya memiliki memar di tubuh mereka, terlihat jelas bahwa mereka habis dipukuli.Reina kemudian melihat Aarav duduk di ujung meja, di sebelahnya ada Rendy yang ditahan oleh beberapa pengawal."Daniel, kenapa kalian datang ke mari selarut ini? Aku bikin kalian melihat lelucon keluarga kami." Setelah itu, Aarav melir

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2286

    Daniel mengerutkan kening. "Itu masalah keluarga mereka, ngapain kalian mau ke sana?"Joanna membalas dengan acuh."Bukannya kamu dan kakakmu itu keluarga? Sekarang, sesuatu terjadi di keluarganya, kenapa kamu malah bilang keluarga mereka?"Ketika Daniel mendengar ini, dia tersedak lagi dan benar-benar tidak bisa berkata-kata.Reina merasa sedikit tidak enak hati.Untungnya, Maxime menimpali, "Pergilah kalau kamu mau melihatnya. Kami juga prihatin sama keluarga Om Aarav."Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Jangan sampai Om Aarav bertindak impulsif karena marah."Melisha dan Klinton sudah ditangkap, entah apa yang akan dilakukan Aarav dan Rendy kepada mereka.Mendengar ini, Daniel mengangguk dan mengerti maksud perkataan Maxime."Kamu benar, kita harus pergi ke sana."Dia juga mengkhawatirkan kakaknya....Sisi lain.Rumah Aarav.Baik Melisha dan Klinton berada dalam kondisi yang menyedihkan, berlutut di lantai.Mereka habis dipukuli dan tubuh mereka penuh dengan luka.Aarav duduk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2285

    "Bagaimana ini bisa terjadi? Ini pasti palu, ini palsu!" Tommy bergumam sendiri.Dia tidak percaya ibunya akan pergi dengan pria lain.Melisha sangat mencintainya, bagaimana mungkin dia meninggalkannya begitu saja?Melihat ketidakpercayaannya, murid-murid yang lain berkata, "Kalau kamu nggak percaya, tanya saja sama kakek dan ayahmu."Tommy segera menelepon Aarav."Kakek, mereka bilang Mama kabur sama pria lain dan nggak menginginkanku lagi."Mendengar cucunya menanyakan hal ini, Aarav tidak menyembunyikannya darinya."Tommy,, mulai sekarang kamu cuma punya Kakek dan Papa. Nggak usah pedulikan Mama mu. Papa sama Kakek bakal jaga kamu dengan baik."Tommy masih kecil, tetapi dia tidak bodoh.Apa yang tidak bisa dia pahami sekarang? Ternyata ibunya benar-benar tidak menginginkannya lagi.Jelas-jelas kemarin lusa ibunya sudah siap untuk membawanya pergi, kenapa sekarang berubah pikiran?Tommy benar-benar tidak ingin pergi ke sekolah lagi dan bergegas keluar dari dalam kelas.Namun, dia mem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2284

    Klinton memeluk Melisha dari belakang.Melisha menghela napas. "Kita melarikan diri ke sini berdua, tapi anakku sendirian di Kota Simaliki."Kata siapa dia sendirian? Kakek sama ayahnya ada di Kota Simaliki, jadi nggak usah khawatir. " Klinton berusaha menenangkannya.Melisha tidak bisa menahan diri dan meninjunya di dada."Itu bukan anakmu, jadi kamu nggak perlu merasa khawatir."Mendengar ini, Klinton kembali memeluknya."Begini saja, lahirkan anak juga untukku."Dia menggendong Melisha menuju tempat tidur.Melisha memukulnya dengan malu-malu. "Aku nggak akan kasih kamu anak."Kedua orang itu berbicara dan tertawa, tidak sadar bahwa mereka berdua sedang dipantau.Di sisi lain.Di dalam bar.Rendy terus menenggak minuman di tangannya.Teman-teman di sekelilingnya menasihatinya, "Rendy, nggak perlu marah sama wanita model begitu. Kita punya uang, wanita seperti apa yang nggak bisa kita dapatkan?"Mudah memang bicara begitu, tetapi Rendy masih tidak terima.Sejak dipukuli oleh Maxime, d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2283

    Melihat ini, Joanna cukup terhibur, lalu dia bertanya, "Kak, ada apa? Kita keluarga, jadi nggak ada yang perlu disembunyikan, 'kan?"Dia mengatakan apa yang Aarav katakan barusan.Sudut mulut Aarav berkedut pelan, memaksa dirinya untuk tenang."Bukan apa-apa, cuma katanya bawahanku belum menemukan Melisha."Dia sebenarnya telah berbohong.Sekretaris yang baru saja datang memberitahunya bahwa banyak hal penting di dalam perusahaan telah dibawa pergi oleh Melisha, kemudian ada beberapa rahasia perusahaan yang bocor.Tentu saja Joanna tidak akan mempercayai perkataannya, tetapi dia tetap berkata, "Kenapa bisa begitu? Apa mau minta Max buat bantu cari?""Nggak perlu. Max sudah sibuk, jadi lebih baik nggak merepotkannya."Aarav langsung minum air setelah mengatakan itu.Wajahnya sedikit menegang saat menatap Joanna, Reina dan Maxime yang terlihat masih belum ingin pergi."Kalian sudah makan belum? Kalau belum, ada restoran yang bagus di luar. Aku akan minta sekretarisku buat membawakan maka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2282

    Wajah Joanna membeku, semua kebahagiaan yang dia rasakan lenyap begitu saja."Huh!" Dia mendengus dingin. "Daniel, urus saja urusanmu sendiri, aku akan melakukan apa yang aku inginkan, kenapa kamu ribut?"Dibantah di depan Reina, wajah Daniel terlihat muram."Kenapa sekarang kamu jadi begini?" Dia pergi dengan tangan di belakang punggungnya.Melihat kepergiannya, Joanna berkata kepada Reina, "Nana, ayo pergi, kita temui om mu itu."Reina tentu saja tidak bisa menolak."Ya."Saat masuk ke dalam mobil dan pergi menemui Aarav, dia mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan kepada Maxime.Bukan karena hal lain, tetapi karena pasti akan ada masalah saat mereka sudah sampai di sana nanti.Reina berpikir bahwa dia lebih baik sedikit menjauh.Maxime masih di luar mengurus pekerjaannya. Melihat pesan yang dikirimkan Reina, dia langsung membalasnya tanpa ragu."Ya, aku akan ke sana sekarang."Awalnya Maxime selalu bersama Reina, tetapi hari ini ada kerja sama yang sangat penting yang harus dia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2281

    Keesokan harinya.Kediaman Keluarga Sunandar.Teman-teman Joanna datang untuk bermain kartu dengan Joanna. Mereka tidak bisa menahan diri dan mulai bergosip tentang Melisha.Hari ini, Reina kebetulan sedang tidak ada urusan penting, jadi datang membawa anak-anaknya. Dia juga sempat mendengar pembicaraan mereka."Aku nggak percaya kalau Melisha wanita kayak gitu.""Ya, bikin malu Keluarga Madison saja karena punya anak sepertinya.""Joanna, katakan sesuatu. Keluarga kakakmu itu pasti lagi berantakan, ya?"Sudut mulut Joanna terangkat sedikit.Dia mengeluarkan kartunya, lalu menjawab, "Siapa yang tahu? Sekarang, kesibukanku cuma main kartu dan minum teh, nggak terlalu peduli sama apa yang terjadi di luar sana. Kalau kalian nggak bilang, aku malah nggak tahu.""Wah, kita semua harus belajar dari Joanna dan nggak bergosip terus." Ada satu istri kaya yang menyanjung Joanna.Istri yang lain juga mengangguk setuju.Joanna melambaikan tangannya. "Bicara apa kalian ini? Kalian lanjutkan saja pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status