Share

Bab 1449

Penulis: Kacang Merah
Reina bisa merasa ada yang janggal dengan Morgan di hadapannya ini, tapi dia tidak tahu apa yang salah.

"Kak Morgan ...."

Reina pun berseru, "Kamu kenapa? Kamu sakit?"

Setelah itu Reina mengangkat tangannya dan meletakkan punggung tangannya di dahi Maxime.

Mata Maxime yang dalam pun bergejolak, tenggorokannya terasa sangat pahit dan sakit.

Ketika Reina hendak melepaskan tangannya, Maxime meraih pergelangan tangan Reina.

"Kamu manggil aku Kak Morgan?"

Mata Maxime menjadi semakin merah.

Apa yang terjadi selama setahun terakhir ini?

Reina terkejut oleh tatapan Maxime dan entah kenapa teringat mimpinya beberapa hari yang lalu.

Dalam mimpinya, ada seseorang yang mirip sekali dengan Morgan dan pria itu juga bersikap aneh sama seperti pria di hadapannya ini.

"Kak Morgan, kamu kenapa?"

Maxime meremas tangan Reina erat-erat, "Aku bukan Morgan, aku Maxime!"

"Kamu? Nggak ingat aku?" Suara Maxime serak.

Reina membelalak kaget, "Apa?"

Bagaimana mungkin?

Bukannya dia Morgan?

Kenapa ada dua orang yan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sivawury Ima
tambah seru nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1450

    Saat Maxime melihat Morgan datang, dia sudah menebak pasti terjadi sesuatu.Sebuah sinar dingin pun melintas di mata Maxime, "Morgan, kamu nggak mau menjelaskan apa-apa padaku?"Morgan tidak menyangka Maxime ada di sini. Jadi Maxime yang bersama Reina tadi malam?Reina berdiri di samping dan menyadari bahwa kedua orang itu saling mengenal.Sekarang Reina merasa kepalanya makin pusing, dia tidak mengerti kenapa ada dua orang yang sama persis dan bahkan saling mengenal?Kenapa Morgan tidak pernah menceritakan hal ini padanya?"Nana, kamu pulang istirahat dulu. Nanti aku susul.""Oke."Maxime langsung berkata, "Dia nggak boleh pergi!"Setelah akhirnya bisa menemukan Reina, mana mungkin Maxime membiarkan Reina pergi dari pengawasannya?Morgan tidak punya pilihan selain berkata, "Kalau gitu kamu istirahat di kamar sebelah dulu.""Oke." Reina pun dibawa ke kamar sebelah untuk beristirahat.Morgan dan Maxime kembali ke kamar bersama.Ekspresi Maxime terlihat sangat jelek, "Jadi selama ini Rei

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1451

    Ini adalah pertama kalinya Reina tahu bahwa Morgan punya kakak laki-laki.Dia membantu Morgan sambil menatap Maxime, "Pak Maxime, sebagai kakak bukankah seharusnya kamu melindungi saudaramu? Kamu tahu betul Kak Morgan lagi nggak sehat, kenapa masih kamu pukul?" Di depan orang lain, Reina bahkan membentak Maxime tanpa basa-basi.Reina belum pernah melihat seorang kakak yang bersikap begitu keterlaluan.Maxime terdiam, tidak bisa menanggapi omelan Reina. Dia tercekat dan tenggorokannya terasa sakit."Kak Morgan, ayo pergi." Reina berkata dengan lembut pada Morgan."Ya."Maxime memperhatikan kedua orang itu pergi dengan tatapan kosong, bahkan sampai lupa menghentikan mereka.Dia tidak percaya wanita yang dulu selalu mencintainya, kini begitu baik pada pria lain.Ketika Ekki kembali dari mencari informasi tentang Bos Willy, dia melihat Reina pergi dengan seorang pria yang Ekki pikir Maxime.Baru saja dia hendak memanggil saat tiba-tiba dia melihat Bosnya keluar dari kamar."Hah? Ada apa in

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1452

    Wajah hangat Morgan sedikit kaku."Benarkah? Kebetulan banget."Selama ini Morgan selalu menyembunyikan Reina dengan sangat baik. Entah bagaimana semesta bekerja, keduanya bisa bertemu dalam suatu kebetulan.Entah ini keberuntungan Maxime atau kesialan Morgan."Intinya, kamu jangan sampai tertipu dia. Terus, harusnya kamu ngasih tahu aku kalau kamu dijadikan target penindasan sama teman-temanmu di kantor," ucap Morgan dengan lembut.Reina menunduk, "Aku nggak mau merepotkanmu, aku juga mau mandiri."Reina kembali menatap Morgan, "Aku nggak mau pindah tempat, boleh nggak? Urusan kantor, biar aku tangani sendiri."Reina pasti akan membuat Lysia membayar harganya."Tolonglah ...." Reina mengulurkan tangan dan merangkul lengan Morgan, "Kumohon ... ya?"Morgan tidak berdaya pada Reina yang bersikap manja padanya, tapi dia tetap mempertahankan pendiriannya, "Nggak bisa, aku khawatir."Reina seketika jadi murung dan kesal, "Tapi aku mau kerjaan ini, aku nggak mau pergi.""Sebenarnya kenapa si

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1453

    Lysia meminum susu dan mengangguk sambil setengah tersenyum."Ckck, beneran nggak kelihatan. Waktu dua hari yang lalu kita makan bareng, dia kelihatan sok suci gitu. Nggak nyangka ternyata di belakang, dia sangat busuk.""Jangan ngomong gitu, mungkin sekarang dia sudah jadi Nyonya Bos Willy lho. Kita nggak boleh menyinggung perasaannya lagi," sindir Lysia."Cih, orang kayak dia pantas jadi istri Bos besar? Begitu banyak wanita cantik di dunia ini, toh mereka semua akhirnya cuma jadi selingkuhan? Buat apa takut? Hmph!" dengus salah seorang rekan kerja Reina.Lysia mengangkat alisnya.Saat ini, seseorang bertanya, "Kok ada mobil bentley edisi terbatas datang? Apa kita kedatangan klien penting lagi?"Begitu orang itu selesai berkomentar, semua orang melihat Reina turun dari Bentley.Lysia agak terkejut.Namun dia langsung menyadari, "Lihat, 'kan? Itu pasti mobil Pak Willy.""Lysia, kamu benar-benar luar biasa. Kamu benar-benar nggak salah menilai orang. Reina ini picik banget."Setelah Re

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1454

    Reina menyimpan gelas airnya, lalu pergi ke ruang keamanan untuk mendapatkan rekaman kamera pengawas.Dia menyuap penjaga keamanan sejumlah besar uang untuk mendapatkan rekaman kejadian kemarin setelah pulang kerja. Terlihat di video itu, Lysia memang menambahkan sesuatu ke dalam gelas airnya.Oke bagus, sekarang bukti sudah dia pegang.Namun untuk amannya, Reina berpura-pura pergi ke toilet dan sebenarnya dia pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan informasi obat apa yang dimasukkan di dalam gelasnya.Reina menghabiskan banyak waktu bolak-balik. Bagi orang luar yang tidak tahu, mengira dia mangkir dari pekerjaan."Dengan mengandalkan dukungan Bos besar, dia berlagak semaunya, bahkan terang-terangan bolos kerja. Mempekerjakan Reina ini suatu pemborosan."Reina tidak peduli dengan ucapan orang-orang ini.Di sisi lain, Lysia duduk sambil mendengarkan semua gunjingan dan tidak berani berkomentar.Lysia dengar dari James, Bosnya, Bos Willy akan datang lagi nanti dan berpesan akan menemuinya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1455

    Lysia terkejut.Tidak jauh dari situ, terlihat Bos Willy ditabrak truk besar. Kemungkinannya kalau tidak mati, dia pasti cacat.Lysia gemetar ketakutan.Segera, area kejadian pun dikerumuni orang banyak.Ketika Lysia sadar dari rasa terkejut, dia berpikir kerja sama perusahaan pasti tidak akan batal karena terjadi sesuatu pada Bos Willy.Dia kembali ke atas dengan hati khawatir."Lysia, ada apa?" Semua orang bertanya padanya satu demi satu.Semua orang menatapnya seolah-olah sedang menonton drama, mengira Lysia akan dipecat dari perusahaan.Masih adakah persahabatan sesungguhnya di perusahaan ini? Setiap orang adalah pesaing. Jika Lysia dipecat, perusahaan harus mencari sekretaris Bos yang baru.Lysia menjadi pucat dan bicara perlahan, "Tadi waktu Bos Willy keluar gedung, dia ditabrak truk besar.""Hah?"Semua orang terkejut.Reina juga tidak percaya. Orang yang tadi baik-baik saja mendapat musibah yang tidak terduga.Tidak lama kemudian, terdengar suara ambulans di bawah.Banyak karya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1456

    "Apa-apaan kalian? Lysia, kenapa kamu mukulin orang?" tegur James.Lysia mengadu lebih dulu, "Bos, Reina yang mulai duluan, aku cuma membela diri."James hanya bisa mengernyitnya."Masih nggak mau berhenti berkelahi?"Lysia terpaksa melepaskan Reina dan mengancam dengan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua, "Kamu beruntung hari ini. Tunggu pembalasanku. Selama kamu masih bertahan di sini, aku akan kasih pelajaran."Reina merapikan pakaiannya, lalu duduk kembali.Ketika hasil pemeriksaan dari rumah sakit keluar, mungkin Lysia yang akan terdepak dari kantor ini duluan!Wajah dan tangan Reina yang baru saja berkelahi dengan dua wanita pun terluka.Reina menunduk, menyembunyikan perihnya luka itu dari tatapan Bosnya dan Maxime.Ketika Lysia melihat Maxime yang tinggi, tegap dan tampan, dia pun berjalan mendekat, "Bos, siapa ini?"Sebelum James sempat menjawab, Maxime yang mengabaikan Lysia langsung berjalan menghampiri Reina.Begitu dia melihat bekas luka di wajah dan tangan R

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1457

    "Ambil gajimu, lalu pergi dari sini!" kata James dengan tegas."Ya."Dia menyesal, dia tidak menyangka akan kehilangan pekerjaannya begitu saja.Lysia masih mematung di tempat, wajahnya pucat dan dia mau berdalih, "Bos, dia benar-benar yang mulai duluan."James menjadi semakin marah."Kamu masih berani tinggal di sini? Minta maaf pada Nyonya Reina atau aku akan bertindak lebih jauh lagi."Mata Lysia memerah, dia tahu dia tidak boleh menyinggung perasaan Bosnya.Namun, dia tidak sudi minta maaf pada Reina begitu saja.Reina benar-benar tidak menyangka Maxime punya hak untuk bicara. Hanya dengan satu kata, Maxime bisa membuat Bosnya membelanya.Lysia menatap Reina, "Maaf Nyonya Reina, ini semua salahku, aku harap kamu memaafkan aku dan nggak memperpanjang masalah ini lagi."Reina bahkan tidak melirik Lysia. Dia mengangkat ponselnya yang bergetar, pihak rumah sakit sudah mengirimkan laporan tes.Benar saja, masih ada sisa obat di gelas air tersebut dan kini semuanya sudah jelas."Kalau de

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2236

    Ketika Joanna mendengar ini, dia tidak bisa menahan diri dan langsung mencibir, "Pak Obin bukannya nggak kenal sama kamu, tapi dia nggak mau menggubrismu."Joanna meregangkan punggungnya."Kamu ingat saat kamu pergi ke luar negeri dan bersenang-senang di sana? Pak Obin butuh bantuan, tapi dia nggak bisa menghubungiku, jadi dia menemuimu. Tapi, kamu bahkan nggak mau dengar apa yang mau dia katakan."Ini sudah lama sekali, Daniel tentu saja melupakannya."Apa ada hal seperti itu?" Daniel sedikit canggung.Joanna memutar matanya ke arahnya. "Ingatanmu itu hebat sekali, selalu melupakan apa pun yang nggak menguntungkanmu."Daniel dipermalukan olehnya, tetapi dia tidak merasa harga dirinya hancur seperti sebelumnya.Dia juga tahu bahwa sekarang dia tengah memohon bantuan."Itu salahku. Kamu bisa minta Pak Obin menemuiku nggak? Sekalian biar aku minta maaf sama dia," kata Daniel.Joanna bingung saat melihat Daniel seperti ini. "Daniel, kamu mau apa sebenarnya? Kenapa hari ini kamu hormat beg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2235

    Melisha sangat marah ketika mengetahui bahwa putranya benar-benar diganggu. Dia mengambil tisu dan menghapus noda air mata di wajah Tommy. "Nggak usah nangis, kamu mau jadi apa nangis begitu."Tommy segera menutup mulutnya ketika mendengar ibunya memarahinya."Berani sekali mereka ganggu kamu. Aku akan membuat mereka menerima akibatnya."Melisha diam-diam memutuskan untuk memberi pelajaran kepada anak-anak Reina.Setelah Tuan Besar Latief meninggal, keluarga dari pihak Aarav sering diremehkan. Saudara dan kerabat lebih berpihak ke keluarga Daniel.Itu bukan karena Maxime telah mencuri Grup Sunandar dari mereka!Sekarang, Maxime bahkan menggabungkan Grup Sunandar ke dalam IM Group yang dia dirikan.Siapa yang bisa menjamin kalau Maxime tidak melakukan trik untuk menutup kekurangan IM Grup dengan menggunakan dana dari Grup Sunandar?Melisha makin kesal saat mendengarnya."Hmm." Tommy mengangguk berkali-kali.Sekembalinya ke rumah, Melisha mencari Aarav.Di dalam ruang kerja.Aarav sedang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2234

    Tommy menelan ludah, tetapi tidak berani mengatakan yang sebenarnya pada Melisha."Ma, aku memang jatuh sendiri, ini nggak ada hubungannya sama orang lain."Dia tidak bisa diremehkan oleh Riko dan Riki, apalagi ada banyak gadis di sini.Bagaimana mungkin dia mengandalkan ibunya saat menghadapi masalah? Dia tidak ingin dianggap anak mami oleh mereka.Melisha terpaksa harus berhenti saat melihat Tommy tidak bersedia mengatakan apa pun."Kenapa kamu ceroboh sekali. Lain kali hati-hati.""Ya." Tommy mengangguk.Setelah itu. Melisha membawanya pergi.Saat Tommy berjalan pergi, dia tidak lupa untuk menoleh ke arah Riko dan Riki.Saat ini, Reina juga baru sampai dan kebetulan melihat Tommy dan Melisha pergi.Dia bergegas ke depan. "Riko, Riki, kalian baik-baik saja?"Dia khawatir anak-anaknya diganggu oleh Melisha.Kedua anak kecil itu menggelengkan kepala dan berkata serempak, "Kami baik-baik saja."Baru setelah itu Reina menghela napas lega.Wajah Ririn mengembang dengan senyuman saat melih

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2233

    Sejujurnya, Riki tidak tahu persis apa arti dari perkataan Riko, tetapi dia punya firasat bahwa itu benar.Sudut mulut Tommy bergerak pelan. Dia hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba melihat seseorang yang tidak asing."Mama, hiks ...."Ternyata Melisha datang menjemputnya.Riko dan Riki saling berpandangan dan keduanya mengerutkan kening.Riki berdecak, "Sudah besar, tapi masih mengadu saat diganggu. Ckck, nggak tahu malu."Wajah Tommy membeku, lupa untuk bersikap menyedihkan.Melisha tidak tahu apa yang telah terjadi dengan Tommy. Namun, melihat Tommy berdiri di depan Riki dan Riko dalam keadaan baju penuh debu dan wajah kotor, dia bergegas maju."Nak, kamu kenapa? Kenapa kamu nangis? Siapa yang mengganggumu?"Mata Melisha menatap dingin ke arah Riki dan Riko saat mengatakan ini.Riko tidak takut padanya dan balik menatapnya.Tatapan mata yang dingin dan gelap itu membuat Melisha sedikit takut. Anak ini benar-benar mirip dengan ayahnya, Maxime.Tommy ingin mengomel, tetapi saat dia te

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2232

    Dalam perjalanan pulang, Reina sekalian menjemput Riko dan Riki.Di dalam sekolah dasar.Sekolah baru saja berakhir dan anak-anak mengemasi tas mereka, bersiap-siap untuk pulang.Ketika Tommy tiba di sekolah barunya, dia mengira semua orang akan melayaninya seperti di taman kanak-kanak. Namun, dia tidak menyangka bahwa semua anak mengelilingi Riko dan Riki.Dia sangat gelisah. Setelah mengemasi tas sekolahnya, dia melihat Alfian sedang menunggu Riko dan Riki. Dia berjalan ke arahnya dan memukul pundaknya dengan keras."Peliharaan yang baik nggak akan ngalangin jalan."Alfian langsung cemberut. "Siapa katamu?""Aku bilang sama yang jawab." Dagu Tommy terangkat tinggi, menunjukkan ekspresi seperti menantang Alfian.Alfian benar-benar tidak berani melakukan apa pun padanya. Bagaimanapun juga, perusahaan dan keluarganya masih berhubungan dengan Tommy.Dia menahan amarahnya dan tidak berani mengatakan apa-apa lagi.Tommy menjadi makin senang dengan situasi ini. Dia bahkan menjulurkan lidahn

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2231

    Mendengar suara Morgan, kekhawatiran di hati Joanna akhirnya menghilang."Di negara mana kamu sekarang?" tanyanya.Di ujung telepon, Morgan berkata, "Aku ingin bebas, kalian nggak perlu tahu aku ada di mana. Jangan menghubungiku lagi untuk sementara waktu. Ketika aku ingin menghubungi kalian, aku pasti akan melakukannya."Joanna menggenggam ponsel dengan erat, kesedihan terlihat jelas di matanya."Kalau begitu, setidaknya kasih tahu Ibu kamu ada di mana.""Kalau aku bilang, kalian pasti akan datang, jadi lebih baik aku nggak bilang." Morgan melanjutkan, "Sudah, aku tutup dulu teleponnya."Joanna hendak mengatakan sesuatu yang lain, tetapi panggilan sudah dimatikan secara sepihak.Dia menghela napas panjang. "Dia kenapa sebenarnya? Pergi ke luar negeri, tapi nggak mau bilang dia pergi ke mana."Daniel pun menjadi tenang, tidak lupa menghiburnya, "Wajar saja kalau pria suka bepergian. Sudah, nggak usah khawatirkan dia."Joanna menatapnya dengan tatapan kosong. "Dia begini pasti mewarisi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2230

    "Ini darah Morgan." Maxime berbicara dengan perlahan.Mata Reina dipenuhi dengan keterkejutan. "Apa?""Aku mengurungnya. Barusan aku menemuinya dan menghajarnya lagi." Maxime menjelaskan.Lagi ....Reina hanya tahu bahwa hilangnya Morgan ada hubungannya dengan Maxime, tetapi dia tidak tahu bahwa Maxime juga memukuli adiknya sendiri."Bukannya dia lagi nggak sehat? Kamu memukulinya, bagaimana kalau sampai terjadi sesuatu padanya?" Reina sedikit khawatir.Maxime mendengus dingin sebelum berkata, "Dia beruntung kalau sampai terjadi sesuatu dengannya."Reina terdiam, tidak tahu apa yang harus dia katakan."Sudah, aku sudah mengatakan semuanya, jadi jangan marah dan tidurlah. Aku akan memelukmu biar kamu nggak mimpi buruk lagi." Maxime berkata dengan suara hangat.Reina mengikutinya ke tempat tidur, tetapi tetap tidak bisa tidur setelah berganti posisi berkali-kali.Maxime menariknya ke dalam pelukannya. "Kenapa?""Aku nggak bisa tidur," kata Reina.Maxime menunduk dan mencium alisnya. "Ngg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2229

    Kediaman Keluarga Andara.Reina mengalami mimpi buruk lagi. Ketika terbangun dari mimpi buruknya, dia secara naluriah memeluk Maxime di sampingnya.Namun, tangannya yang terulur tidak meraih apa pun.Reina menyalakan lampu di samping tempat tidur dan menyadari bahwa Maxime tidak ada di sampingnya."Pergi ke toilet?" Reina sedikit bingung dan melihat ke arah toilet, lampu di sana juga tidak menyala.Dia jadi sulit tidur dan sedikit takut karena Maxime tidak ada. Dia langsung bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke luar.Ketika masuk ke aula, tidak ada lampu yang menyala. Rumah dalam keadaan gelap gulita.Maxime juga tidak ada di sini, kemana dia pergi selarut ini?Reina ingat bahwa mereka berdua tidur bersama, apakah ada sesuatu yang terjadi di kantor?Saat dia bertanya-tanya, pintu depan dibuka dari luar. Bersamaan dengan itu, lampu-lampu juga dinyalakan.Maxime mengenakan jas hitam, berdiri di ambang pintu. Saat mendongak, kebetulan dia melihat Reina berdiri di tangga."Kenapa kamu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2228

    Maxime tidak tahan saat melihat sikap Joanna yang seperti ini. Dia akhirnya berbicara, "Ya, aku bakal bantu cari. Ibu pulanglah.""Ya, ya." Baru setelah itu Joanna melepaskan tangannya, lalu melangkah masuk ke dalam mobil.Mobil melaju menjauh.Maxime hanya berdiri di sana.Reina berjalan ke sisinya. "Lepaskan Morgan."Dia tahu bahwa Morgan pasti sudah sangat menderita akhir-akhir ini, jadi dia tidak akan berani melakukan apa pun padanya.Dia awalnya mengira Maxime akan setuju, tetapi dia menoleh ke arah Reina. "Melepaskannya? Apa kamu bercanda?"Morgan telah melakukan sesuatu yang lebih buruk dari binatang. Dia sudah sangat berbelas kasihan karena tidak merenggut nyawanya.Reina sedikit bingung saat mendengar itu. "Tapi ibumu ....""Kamu nggak perlu khawatir soal Ibu. Kamu harus tahu, nggak peduli siapa pun yang nyakitin kamu, aku bakal selalu ada di pihakmu."Maxime berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Apa yang aku katakan pada Riki sama Riko barusan semuanya benar. Kamu itu orang ya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status