Share

Bab 1416

Author: Kacang Merah
"Bu ...." panggil Marshanda ragu-ragu, lalu berkata, "Bu, kakak hilang."

Setelah menyelesaikan masalah Reina, ̨Marshanda mencoba menghubungi Syena, tetapi ternyata tidak bisa dihubungi.

Liane berbalik dengan tatapan kosong dan tidak percaya dengan kabar itu, "Apa?"

"Apa yang terjadi dengan Syena?"

"Aku nggak tahu. Rencananya aku mau menemaninya memeriksa kehamilan hari ini, tapi tiba-tiba dia menghilang," jawab Marshanda.

Liane mengernyit bingung. Sebelum dia sempat bereaksi, Maxime datang menghampiri.

"Aku yang mengurung Syena."

Liane menatapnya dengan bingung, "Kenapa kamu mengurung Syena?"

"Hilangnya Reina berhubungan dengan Syena." Setelah bicara, Maxime menatap Marshanda, "Syena bilang kamu yang menculik anakku dan memaksa Reina datang mencari bayi kami? Sekarang di mana Reina?"

Marshanda pura-pura tidak tahu, "Kak Max ngomong apa? Ngapain aku melakukan itu? Nana dan aku sudah nggak bermusuhan."

Maxime tidak memercayai kata-katanya.

Beberapa pengawal melangkah maju untuk mengendal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Wasilah Muhammad
jangan sampai ini cerita muter2 lagi kaya sinetron
goodnovel comment avatar
Kirana Kirana
sikit je lah thor pusing2 ceritanya.. jgn sakiti reina & max lg.. kasihan ank2nya loh
goodnovel comment avatar
Nini Hermiani
bener ni gaje bgt
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1417

    Maxime terlihat tidak terawat karena dia bahkan tidak sempat bercukur."Aku sudah menyelidiki Marshanda dan nggak menemukan apa pun tentang keterlibatannya dengan hilangnya Nana. Mau mengelak apa lagi kamu?"Kalau bukan karena Syena sedang mengandung keturunan anak Keluarga Sunandar dan merupakan putri angkat Liane, Maxime tidak akan menahan diri untuk melakukan kekerasan pada wanita ini.Wajah cantik Syena terlihat bingung."Mana mungkin? Jelas-jelas dia bilang akan membantuku membunuh Reina dan kedua anak ...." gumam Maxime.Maxime berjalan mendekatinya, "Mau jujur atau nggak?""Aku benar-benar nggak tahu apa-apa! Ini semua ulah Marshanda!" ucap Syena.Maxime kehilangan kesabarannya, dia pun balik badan dan keluar.Lingkungan sekitar Syena kembali menjadi gelap dan sunyi.Syena tidak tahan diperlakukan seperti ini, "Maxime, keluarkan aku! Siapa saja! Tolong keluarkan aku!"Akhirnya Syena mengerti, dia sudah ditipu oleh Marshanda.Maxime keluar dan melihat panggilan tidak terjawab di

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1418

    Setelah panggilan tersambung, Riki langsung bertanya, "Kak, Mama kenapa?"Riko juga tahu tentang hilangnya Reina, tapi mengingat Riki baru saja menjalani operasi, dia berbohong, "Kenapa apanya? Mama baik-baik saja kok?"Riki tidak menyangka kakaknya akan mulai berbohong padanya. Riki pun mengernyit tidak senang."Kakak pikir aku anak kecil? Mama sudah berhari-hari nggak menjengukku, pasti terjadi sesuatu padanya. Terus, papa juga nggak datang dan aku dengar Om Deron lagi sibuk mencari seseorang. Apa Mama yang hilang?"Riko benar-benar tidak menyangka adiknya sudah tahu banyak.Dia menghela napas dan tidak menyembunyikannya lagi, "Ya, Mama hilang, sampai sekarang belum ketemu.""Kok bisa?" Begitu mendapat kepastian, Riki langsung menjadi khawatir, "Apa ada yang menculik Mama?""Mungkin saja." Riko menghela napas, "Sudahlah, kamu 'kan baru operasi, banyak istirahat aja, jangan sampai kita juga harus mengkhawatirkanmu. Nanti kalau mama sudah ketemu, dia baru akan senang kalau melihatmu se

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1419

    "Kamu benar-benar mengecewakanku." Liane pun berdiri dan berjalan ke pintu.Syena berdiri dengan susah payah dan mengejarnya, "Bu, apa Ibu lupa sama Raisa? Aku cuma takut melakukan kesalahan yang sama."Bicara tentang Raisa, Liane menjadi semakin marah."Menurutmu aku nggak menanyakan kebenarannya pada Raisa?"Syena tercekat.Dia tidak menyangka Liane akan memeriksa begitu banyak hal secara pribadi."Bukannya aku sudah memberi tahumu segalanya tentang Raisa? Aku takut Ibu sedih saat tahu fakta akan putri yang sudah Ibu cari susah payah."Liane mencibir, "Takut aku sedih? Kalau gitu kenapa Raisa bilang, kamu menyuruhnya untuk terus pura-pura jadi anakku setelah kamu tahu Reina-lah putri kandungku? Kamu menyuruhnya jadi putri kandungku untuk mencegahku menemukan Nana."Syena masih mau menjelaskan.Liane langsung menutup mulutnya."Berhenti mengeluarkan kebohongan dari mulutmu itu! Kalau kamu nggak bertobat, aku nggak mau lagi punya anak sepertimu!"Kata-kata ini membuat Syena menggigil.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1420

    Malam Tahun Baru setahun kemudian.Di sebuah kota kecil di luar negeri.Reina membuat pangsit dan menyiapkan makan malam Tahun Baru.Dia menelepon Morgan, "Kak Morgan, kapan sampai?"Morgan sudah mendarat di bandara, "Sekitar jam sembilan malam.""Oke, aku akan menunggumu." Reina menjawab dengan lembut.Morgan tersenyum sumringah. "Oke, tapi kalau kamu lapar, kamu makan dulu ya.""Iya, iya. Aku nggak bodoh kok," kata Reina sambil tersenyum.Karena sebentar lagi pesawat akan lepas landas, Morgan pun dengan enggan menutup telepon.Di dalam pesawat, Morgan memejamkan mata.Selama setahun ini, dia memindahkan Reina ke banyak tempat dan rutin menghipnotis Reina pada waktu-waktu tertentu.Reina tidak mengingat banyak hal, dia hanya mengingat Morgan dan kenangan yang Morgan ciptakan untuknya.Namun untuk mencegah Maxime dan yang lainnya curiga, Morgan jarang mengunjungi Reina dengan alasan ada pekerjaan yang harus dia lakukan.Hari ini harusnya dia makan malam dengan keluarga besar, tapi kare

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1421

    Mendengar ucapan dari lidah tajam Syena membuat Joanna menyesal kenapa dia setuju membiarkan wanita ini jadi menantu Keluarga Sunandar."Lalu Max? Dia belum pulang?"Kepala pelayan terdiam sesaat sebelum menjawab, "Tuan Maxime ada di Vila Magenta, dia nggak ikut merayakan Tahun Baru."Joanna tahu Maxime mengalami depresi karena Reina belum ditemukan, jadi dia tidak mengatakan apa-apa."Ya sudah, ayo kita mulai makan.""Ya."Kepala pelayan pun mulai menyajikan makanan.Joanna menyerahkan kedua cucu kecilnya pada pengasuh. Meja makan tampak sangat sepi karena hanya ada Syena, Joanna, Riki dan Riko."Makan yang banyak." Joanna menyajikan makanan pada si kembar dengan tatapan penuh kasih sayang.Syena merasa cemburu saat melihat Joanna begitu menyukai si kembar.Syena pun memakan makanannya dengan enggan.Tiba-tiba, kepala pelayan datang lagi."Nyonya, Bu Liane datang."Sejak mengetahui bahwa Reina adalah putri kandungnya, Liane tidak hanya mencari keberadaan Reina, tetapi juga mengunjungi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1422

    Riko duduk di depan meja komputer, seperti sedang mencari sesuatu dan menyela, "Mereka baru berusia satu tahun lebih, mereka nggak ngerti apa-apa."Riki tidak punya pilihan selain kembali menutup pintu."Hahh, aku nggak suka lihat mereka patuh sama wanita itu."Setelah berkata demikian, dia datang ke sisi Riko dan melihat layar komputer bersamanya.Di layar komputer ada pengawasan di suatu tempat di dunia.Selama setahun terakhir, karena tidak ada petunjuk tentang mama mereka, Riko hanya bisa menyelidiki berbagai kamera pengawas di berbagai tempat. Asalkan Riko dan Riki punya waktu, mereka akan memeriksa kamera pengawas pinggir jalan untuk melihat apa mereka bisa menemukan mama mereka."Ketemu nggak?""Belum ...." Riko sedikit kecewa dan melihat ke area lain.Kedua anak itu hanya diam di depan layar, memeriksa semuanya.Di luar, Liane dan kedua cucunya yang masih kecil terlihat sangat bersemangat.Ketika Syena melihat putrinya diabaikan, dia pun menaruh putrinya di depan Liane."Ibu ju

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1423

    "Ada apa?" Morgan bertanya.Reina menyesap air minumnya sebelum berkata, "Aku mau keluar cari kerja."Selama setahun ini, dia sudah menghabiskan uang Morgan untuk berobat.Sekarang, Reina sudah merasa jauh lebih baik dan bisa keluar untuk menghidupi dirinya sendiri.Dia tidak mau bergantung pada Morgan dalam segala hal dan memberikan semua tekanan padanya sendirian.Reina pikir, Morgan akan setuju. Tetapi setelah hening sejenak, dia berkata, "Kenapa tiba-tiba kamu mau kerja? Kalau ada yang mau kamu beli, atau ada kebutuhan lain, kasih tahu aku aja, biar aku siapkan.""Bukan."Reina langsung menggeleng, "Uang yang kamu kasih aku itu nggak akan habis kupakai. Tapi aku mau mengandalkan diri sendiri, aku nggak mau ngerepotin kamu terus.""Ngerepotin apanya? Aku nggak merasa direpotin kok." Setelah itu, Morgan mengakhiri topik, "Sudah, ayo makan dulu. Urusan kerja nanti kita bicarakan lagi."Reina tidak menyangka Morgan akan menolaknya. Reina jadi sungkan memaksa, dia pun menunduk dan fokus

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1424

    Tubuh Reina dan Morgan sangat dekat, Reina bisa merasakan hembusan napas Morgan yang panas dan tanpa sadar mundur selangkah."Aku tidur dulu ya?""Oke."Morgan perlahan melepaskan pelukannya.Reina kembali ke kamar dan berbaring untuk tidur lagi.Morgan menutup pintu untuknya sebelum pergi.Reina berbaring di kasur dan mendengarkan suara air yang keluar dari kamar mandi sebelah, tapi dia tetap tidak bisa tidur."Aku ini kenapa sih?"Reina menggerutu pada diri sendiri.Entah mengapa, sekarang dia sering menolak Morgan.Sejak sadar setahun yang lalu, Reina merasa seperti sudah melupakan banyak hal, hanya mengingat beberapa hal yang berhubungan dengan Morgan.Morgan bilang pada Reina, dulu Reina kecelakaan mobil dan membuat ingatannya memudar dan selama setahun ini dia menetap di luar negeri untuk menerima perawatan.Pagi harinya, akhirnya Reina bisa tidur.Namun tidak lama setelah tertidur, dia mengalami mimpi buruk. Dia melihat seorang pria yang mirip dengan Morgan muncul, tetapi dengan

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status